Budbahasa Dan Sistem Biar Berdoa Cepat Dikabulkan Sesuai Sunnah

Cara Berdoa Yang Baik dan Benar. Berdoa yaitu merupakan salah satu jalan untuk mendekatkan diri kita terhadap Alloh SWT, tetapi masih banyak diantara umat Islam yang berdoa memohon sesuatu terhadap Allah SWT, akan tetapi kita merasa bahwa doa-doa itu tidak dikabulkan. Hal ibarat ini sering menghadirkan perilaku mengeluh bahkan hingga-sampai kita menghentikan berdoanya.

Padahal bukannya Alloh SWT tidak mengabulkan atas doa kita, lantaran dikabulkannya doa itu sudah jadi akad Alloh SWT, tetapi perlu kita koreksi dulu eksistensi diri kita dikala sedang berdo’a, agar doa kita dikabulkan Allah. Bahwa acap kali do’a tidak atau belum dikabulkan oleh Allah karena ada argumentasi syarat yang belum terpenuhi, tapi kerap kali juga iradah (kehendak Allah ) yang -memberi jalan lain selain yang kita panjatkan lantaran Allah Maha Tahu akan hakikat sebuah problem.

Dengan hal menyerupai itu supaya harapan kita terkabulkan oleh Alloh SWT terlebih dulu kita perhatikan  adab berdoa atau tata cara berdoa yang baik dan benar sesuai dengan ajaran Alloh dan Rosulnya dan juga perihal tempat serta waktu yang paling baik untuk berdoa ibarat setelah sholat atau pada waktu malam lantaran pada waktu malam itu ada yang dinamakan Saatul ijabah (waktu diterimanya doa) untuk lebih jelasnya sanggup kita simak menyerupai di bawah ini:

 Berdoa ialah merupakan salah satu jalan untuk mendekatkan diri kita kepada Alloh SWT Adab Dan Tata Cara Supaya Berdoa Cepat Dikabulkan Sesuai Sunnah

Jika kita selaku hamba AllohSWT mempunyai rasa tidak yakin kesuksesan sesuatu yang dijalankan sedangkan Allah selalu mengkabulkan sesuatu sesuai dangan yang beliau niatkan maka dia telah berburuk sangka ( Su-udzzon ) kepada Allah SWT padahal telah terperinci didalam hadits Qudsi, Allah berfirman:

“Aku tergantung pada prasangka hambaku ” (Niat-sugesti ) terhadap diriku dan Aku senantiasa bersamanya kalau dia selalu mengingatku”.

Dalam Hadits lain Nabi bersabda : “Bahwa segala sesuatu tindakan mesti dilandaskan dengan niat dan perbuatan itu sesuai dengan apa yang diniatkan”. (HR.Bukhari Muslim) “.
 Dalam sebuah hadist riwayat imam Ahmad dari Abu Said al-Khudri Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda:

Daftar Isi

ما مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلاَ قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلاَّ أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلاَثٍ إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِى الآخِرَةِ وَإِمَّا أَنُْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا . قَالُوا إِذاً نُكْثِرُ. قَالَ اللَّهُ أَكْثَرُ

“Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi (antar kerabat, pen) melainkan Allah akan beri padanya tiga hal:
[1] Allah akan segera mengabulkan do’anya,
[2] Allah akan menyimpannya baginya di alam baka kelak, dan
[3] Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.” Para sahabat lantas menyampaikan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo’a.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Allah nanti yang memperbanyak mengabulkan do’a-do’a kalian.” (HR. Ahmad 3/18. Syaikh Syu’malu Al Arnauth memberikan bahwa sanadnya jayyid).

TATA CARA BERDO’A AGAR CEPAT DIKABULKAN

  Lafadz Niat Puasa Rajab Dan Artinya

1. Hindari Makanan dan Harta Haram

Makanan yang haram menjadi karena tertolaknya do,a maka jauhilah mekanan-masakan yang dihasilkan dari tindakan yang tidak dibenarkan dalam agama Islam.

Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبًا وَإِنَّ اللَّهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِينَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِينَ فَقَالَ ( يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّى بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ) وَقَالَ (يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ) ». ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِىَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ

“Wahai sekalian manusia, bergotong-royong Allah itu thoyib (baik). Dia tidak akan menerima sesuatu melainkan yang bagus pula. Dan sebetulnya Allah sudah memerintahkan kepada orang-orang mukmin ibarat yang ditugaskan-Nya terhadap para Rasul. Firman-Nya, ‘Wahai para Rasul! Makanlah kuliner yang baik-baik (halal) dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan’. Dan Allah juga berfirman, ‘Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah rezeki yang baik-baik yang sudah kami rezekikan kepadamu’. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan wacana seroang pria yang sudah lama berlangsung lantaran jauhnya jarak yang ditempuhnya. Sehingga rambutnya kusut, masai dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdo’a, ‘Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku’. Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dengan masakan yang haram, maka bagaimanakah Allah akan mengabulkan do’anya?” (HR. Muslim)

2. Ketahiu Waktu yang Mustajab Untuk Berdo’a

Adapun waktu yang mustajab untuk berdo’a ialah hari Arafah,bulan Ramadhan, hari Jumat khususnya pada waktu duduk antara khutbah dua,saat perang, turun hujan, dikala sujud, antara adzan dan iqamah, dikala menjelang berbuka puasa. waktu sahur dan sepertiga malam terakhir.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

  Bacaan Doa Membuka Toko Agar Laris dan Untung Beserta Amalannya

ينزل الله تعالى كل ليلة إلى السماء الدنيا حين يبقى ثلث الليل الأخير فيقول عز وجل: من يدعونى فأستجب له، من يسألنى فأعطيه، من يستغفرنى فأغفر له

“Dengan kasih sayang Allah diturunkan ke langit dunia setiap malam, ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Allah berfirman, ‘Siapa yang berdoa terhadap-Ku, Aku kabulkan, siapa yang meminta, akan Aku beri, dan siapa yang memohon ampunan niscaya Aku ampuni’.” (HR. Muslim)

Abu Hurairah radhiallahu’anhu menyampaikan, “Sesungguhnya pintu-pintu langit terbuka saat jihad fi sabillillah sedang berkecamuk, ketika turun hujan, dan ketika iqamah shalat wajib. Manfaatkanlah untuk berdoa ketika itu.” (Syarhus Sunnah al-Baghawi, 1: 327)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Doa antara adzan dan iqamah tidak tertolak.” (HR. Abu Daud, Nasa’i, dan Tirmidzi)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Keadaan terdekat antara hamba dengan Tuhannya yaitu saat sujud. Maka perbanyaklahberdoa.” (HR. Muslim)

3. Menghadap Kiblat sambil Mengangkat Tangan

Sebagai mana hadits dari Jabir radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam saat berada di Padang Arafah, dia menghadap kiblat, dan dia terus berdoa sampai matahari terbenam. (HR. Muslim)

Dari Salman radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Tuhan kalian itu Malu dan Maha Memberi. Dia malu terhadap hamba-Nya ketika mereka mengangkat tangan kepada-Nya kemudian hambanya kembali dengan tangan kosong (tidak dikabulkan).” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi dan ia hasankan)

Cara mengangkat tangan:

Ibnu Abbas radhiallahu’anhu menyampaikan, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berdoa, beliau menggabungkan kedua telapak tangannya dan mengangkatnya setinggi parasnya (wajah menghadap telapak tangan). (HR. Thabrani)

4. Memulai dengan pujian kepada Allah dan Bershalawat Atas Nabi SAW

Bagian dari budbahasa ketika memohon dan meminta yakni memuji Dzat yang diminta. Demikian pula dikala hendak berdoa terhadap Allah. Hendaknya kita memuji Allah dengan menyebut nama-nama-Nya yang mulia (Asma-ul husna).

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendengar ada orang yang berdoa dalam shalatnya dan dia tidak memuji Allah dan tidak bershalawat terhadap Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian beliau bersabda, “Orang ini terburu-buru.” lalu beliau bersabda,

إذا صلى أحدكم فليبدأ بتحميد ربه جل وعز والثناء عليه ثم ليصل على النبي صلى الله عليه وسلم ثم يدعو بما شاء

“Apabila kalian berdoa, hendaknya ia mengawali dengan memuji dan mengagungkan Allah, kemudian bershalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian berdoalah sesuai kehendaknya.” (HR. Ahmad, Abu Daud dan dishahihkan Al-Albani)

5. Tidak Mengeraskan Suara

Karena kita memohon itu bukan kepada dzat yang tuli dan tidak pula terhadap dzat yang jauh dari diri kita, namun kepada dzat yang maha mendengar dan lebih erat terhadap diri kita.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ

“Berdoalah terhadap Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menggemari orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al-A’raf: 55)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا وَابْتَغِ بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلًا

“Janganlah kalian mengeraskan doa kalian dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu.” (QS. Al-Isra: 110)

Allah Subhanahu wa Ta’ala memuji Nabi Zakariya ‘alaihis salam, yang berdoa dengan penuh khusyu’ dan suara lirih.

ذِكْرُ رَحْمَتِ رَبِّكَ عَبْدَهُ زَكَرِيَّا (2) إِذْ نَادَى رَبَّهُ نِدَاءً خَفِيًّا

“(Yang dibacakan ini yakni) penjelasan ihwal rahmat Tuhan kamu terhadap hamba-Nya, Zakaria,
ialah tatkala beliau berdoa terhadap Tuhannya dengan suara yang lembut.” (QS. Maryam: 2–3)

  Doa Mendengar Petir Lengkap Latin Dan Artinya

Dari Abu Musa radhiallahu’anhu bahwa sebuah saat para sobat pernah berdzikir dengan teriak-teriak. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan,

يَا أَيُّهَا النَّاسُ ، ارْبَعُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ ، فَإِنَّكُمْ لاَ تَدْعُونَ أَصَمَّ وَلاَ غَائِبًا ، إِنَّهُ مَعَكُمْ ، إِنَّهُ سَمِيعٌ قَرِيبٌ

“Wahai manusia, kasihanilah diri kalian. Sesungguhnya kalian tidak menyeru Dzat yang tuli dan tidak ada, bahwasanya Allah bersama kalian, Dia Maha mendengar lagi Maha akrab.” (HR. Bukhari)

6. Khusyu’, Merendahkan Hati, dan Penuh Keyaqinan

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ

“Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (melaksanakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdo’a terhadap Kami dengan harap dan khawatir. Dan mereka ialah orang-orang yang khusyu’ terhadap Kami.” (QS. Al-Anbiya’: 90)

Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ادعوا الله وأنتم موقنون بالإجابة واعلموا أن الله لا يستجيب دعاء من قلب غافل لاه

“Berdoalah kepada Allah dan kalian percaya akan dikabulkan. Ketahuilah, sebenarnya Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang gegabah, dan lengah (dengan doanya).” (HR. Tirmidzi dan dishahihkan Al-Albani)

Sehingga saat kita berdo’a jangan sampai menyampaikan ‘Ya Allah, ampunilah aku jikalau Engkau mau

Sebagai mana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لا يقل أحدكم إذا دعا اللهم اغفر لي إن شئت اللهم ارحمني إن شئت ليعزم المسألة فإنه لا مُكرِه له

“Janganlah kalian ketika berdoa dengan menyampaikan, ‘Ya Allah, ampunilah aku jika Engkau mau. Ya Allah, rahmatilah aku, jika Engkau mau’. Hendaknya ia mantapkan keinginannya, lantaran tidak ada yang memaksa Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

7.Jangan Tergesa-gesa

Karena buru-buru semoga secepatnya dikabulkan, dan menghindari perasaan: mengapa do’aku tidak dikabulkan atau kalihatannya Allah tidak akan mengabulkan do’aku.
Sikap terburu-buru supaya segera dikabulkan, tetapi doanya tidak kunjung dikabulkan, menjadikan dirinya malas berdo’a.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يُسْتَجَابُ لأَحَدِكُمْ مَا لَمْ يَعْجَلْ يَقُولُ دَعَوْتُ فَلَمْ يُسْتَجَبْ لِى

“Akan dikabulkan (doa) kalian selama tidak tergesa-gesa. Dia menyampaikan, ‘Saya sudah berdoa, tetapi belum saja dikabulkan‘.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لا يزال الدعاء يستجاب للعبد ما لم يدع بإثم أو قطيعة رحم، ما لم يستعجل، قيل: يا رسول الله وما الاستعجال؟ قال: يقول قد دعوت وقد دعوت فلم أر يستجيب لي، فيستحسر عند ذلك ويدع الدعاء رواه مسلم

“Doa para hamba akan senantiasa dikabulkan, selama tidak berdoa yang isinya dosa atau memutus silaturrahim, selama ia tidak buru-buru.” Para teman bertanya, “Ya Rasulullah, apa yang dimaksud terburu-buru dalam berdoa?” Beliau bersabda, “Orang yang berdoa ini berkata, ‘Saya sudah berdoa, Saya telah berdoa, dan belum pernah dikabulkan’. Akhirnya beliau frustasi dan meninggalkan doa.” (HR. Muslim dan Abu Daud)

Sebagian ulama menyampaikan: “Saya pernah berdoa terhadap Allah dengan satu ajakan selama dua puluh tahun dan belum dikabulkan, padahal aku berharap agar dikabulkan. Aku meminta terhadap Allah biar diberi taufiq untuk meninggalkan segala sesuatu yang tidak penting baguku.”

8. Memperbanyak Taubat dan Memohon Ampun Kepada Allah

Dengan memperbanyak kita mendekatkan diri terhadap Allah itu adalah merupakan fasilitas paling besar untuk mendapatkan cintanya Allah. Dengan dicintai Allah, doa seseorang akan mudah dikabulkan. Di antara amal yang sungguh dicintai Allah yakni memperbanyak taubat dan istighfar.

Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَمَا تَقَرَّبَ إِلَىَّ عَبْدِى بِشَىْءٍ أَحَبَّ إِلَىَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ ، وَمَا يَزَالُ عَبْدِى يَتَقَرَّبُ إِلَىَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ….، وَإِنْ سَأَلَنِى لأُعْطِيَنَّهُ ، وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِى لأُعِيذَنَّهُ

“Tidak ada ibadah yang dilakukan hamba-Ku yang lebih Aku cintai melampaui ibadah yang Aku wajibkan. Ada hamba-Ku yang sering beribadah terhadap-Ku dengan amalan sunah, hingga Aku mencintainya. Jika Aku mencintainya maka …kalau ia meminta-Ku, pasti Aku berikan dan kalau minta perlindungan kepada-KU, niscaya Aku lindungi..” (HR. Bukhari)

Diriwayatkan bahwa dikala terjadi ekspresi dominan kekeringan di era Umar bin Khatab, beliau meminta terhadap Abbas untuk berdoa. Ketika berdoa, Abbas mengatakan, “Ya Allah, sesungguhnya tidaklah turun bencana alam dari langit kecuali lantaran perbuatan dosa. dan peristiwa alam ini tidak akan hilang, kecuali dengan taubat…”

9. Jauhi Mendoakan Keburukan, Baik Untuk Diri Sendiri, Anak, Maupun Keluarga

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَيَدْعُ الإِنسَانُ بِالشَّرِّ دُعَاءهُ بِالْخَيْرِ وَكَانَ الإِنسَانُ عَجُولاً

“Manusia berdoa untuk kejahatan sebagaimana beliau berdoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat terburu-buru.” (QS. Al-Isra’: 11)

وَلَوْ يُعَجِّلُ اللَّهُ لِلنَّاسِ الشَّرَّ اسْتِعْجَالَهُم بِالْخَيْرِ لَقُضِيَ إِلَيْهِمْ أَجَلُهُمْ

“Kalau sekiranya Allah menyegerakan kejelekan bagi manusia mirip usul mereka untuk menyegerakan kebaikan, pastilah diakhiri umur mereka (binasa).” (QS. Yunus: 11)

Ayat ini berbicara tentang orang yang mendoakan kejelekan untuk dirinya, hartanya, keluarganya, dengan doa keburukan.

Dari Jabir radhiallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لا تدعوا على أنفسكم، ولا تدعوا على أولادكم، ولا تدعوا على خدمكم، ولا تدعوا على أموالكم، لا توافق من الله ساعة يسأل فيها عطاء فيستجاب لكم

“Janganlah kalian mendoakan kejelekan untuk diri kalian, jangan mendoakan kejelekan untuk anak kalian, jangan mendoakan kejelekan untuk pembantu kalian, jangan mendoakan keburukan untuk harta kalian. Bisa jadi dikala seorang hamba berdoa terhadap Allah bertepatan dengan waktu mustajab, pasti Allah kabulkan.” (HR. Abu Daud)

Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لا يزال الدعاء يستجاب للعبد ما لم يدع بإثم أو قطيعة رحم

“Doa para hamba akan senantiasa dikabulkan, selama tidak berdoa yang isinya dosa atau memutus silaturrahim.” (HR. Muslim dan Abu Daud)

Itulah yang sanggup kami sampaikan mengenai Adab Dan Tata Cara Agar Berdoa Cepat Dikabulkan Yang Baik Dan Benar, begitu juga kami sajikan doa selamat, sistem sholat tahajud, doa untuk keluarga, doa ketenangan hati, doa untuk orang busuk tanah doa untuk anak dan masih banyak lagi yang yang lain. Semoga bermanfaat bagi kita semua.Amiiiin