close

Buatlah Paragraf Eksplanasi Tentang Banjir Dengan Strukturnya

Buatlah Paragraf Eksplanasi Tentang Banjir!
Jawab
Berikut ini ialah contoh paragraf atau teks eksplanasi tentang banjir.
Banjir merendam Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang pada 19 Maret 2019. Rumah dan kemudahan lazim yang berada di lima desa terendam. Kelima desa tersebut, yakni Pamotan, Sidorejo, Ringin, Tempaling, dan Mlagen. 

Ketinggian air sempat meraih 80 cm. BPBD mencatat sebanyak 46 rumah terendam banjir, fasilitas biasa , tiga bangunan madrasah, serta mushala. Di desa Sidorejo banjir merendam sawah seluas 7 hektar, sedangkan di desa Ringin sawah yang terendam meraih 17 hektar. 

Banjir terjadi tidak serta merta sebab curah hujan tinggi. Faktor paling besar banjir yakni berkurangnya lahan resapan air. Pembangunan, pabrik semen, serta rancangan akses air yang tidak sempurna menjadi penyebabnya.
Pembahasan
Menurut Mark and Katty Anderson dalam Text Types in English (2003) teks eksplanasi yaitu bentuk teks yang menyuguhkan serangkaian insiden.

Struktur teks eksplanasi ada 3 ialah:

  1. Pernyataan lazim: berisi pernyataan umum mengenai topik yang hendak diterangkan proses terjadinya/proses keberadaan.
  2. Urutan Sebab Akibat: berisi tentang rincian klarifikasi proses terjadinya yang dihidangkan secara urut atau sedikit demi sedikit dari yang paling awal sampai yang paling akhir.
  3. Simpulan/Penutup (Interpretasi): berisi wacana kesimpulan tentang topik yang telah dijelaskan.
Buatlah Paragraf Eksplanasi Tentang Banjir Buatlah Paragraf Eksplanasi Tentang BANJIR dengan Strukturnya

Contoh paragraf eksplanasi perihal banjir. 
1.
Hujan dengan intensitas sedang terus mengguyur kota Bandung pada tanggal 7 Oktober 2020. Menurut data bencana kota Bandung, sebanyak 300 RT terendam banjir akhir hujan tersebut.
Sebanyak 70 RT di Kota Bandung bab selatan terendam air dengan ketinggian sampai 1 meter lebih. Sedangkan di bagian utara Kota Bandung ketinggian air meraih 70 cm. Dan sisanya terendam air dengan ketinggian antara 10 hingga 60 cm. Dan sebanyak 850 warga mengungsi di 8 titik pengungsian. 
Kini peristiwa banjir menjadi hal yang lumrah di kota Bandung. Banjir ini terjadi balasan banyaknya alih fungsi lahan mirip situ yang diubah menjadi pemukiman. 
2. Pada senin sore, 7 Maret 2019, Kota Bandung terendam banjir. Data dari BMKG mencatat bahwa curah hujan lebih tinggi di kota Bandung pada tahun ini. 
Beberapa titik menjadi pusat pengungsian warga yang terkena imbas banjir. Banjir yang juga tidak rendah mulai membuat warga terjangkit berbagai macam penyakit. 
3. Banjir ialah sebuah insiden alam dimana terjadi balasan volume air yang memenuhi daratan. Bencana banjir mampu menyebabkan kerugian yang tidak sedikit. 
Banjir itu sendiri disebabkan kan oleh beberapa hal. Diantaranya alasannya adalah curah hujan yang sangat tinggi sehingga sungai tidak dapat menampung volume air. Hal tersebut diperparah jika sungai yang seharusnya mengalirkan air justru dipenuhi oleh berbagai sampah. Tumpukan sampah tersebut menghalangi laju air. 
Banjir juga bisa disebabkan karena adanya penebangan liar sehingga tidak ada pepohonan yang mampu menyerap air. Air hujan yang semestinya diserap oleh akar pohon, balasannya menggenang ke daratan dan menimbulkan banjir. 
Pemukiman di kawasan anutan sungai juga menjadi penyebab lain dari banjir. 
Banjir itu sendiri mampu mempunyai pengaruh kepada banyak sekali hal. Yaitu menjadikan kerusakan fisik, contohnya kerusakan Jembatan, jalan raya, dan bangunan. 
Banjir juga menjadikan timbulnya penyakit, rusaknya fasilitas transportasi mirip Jalan, mengakibatkan longsor, dan Pohon tumbang. 
Dampak lainnya yaitu meminimalisir roda perekonomian, menimbulkan pengangguran, berkurangnya acara, kesulitan untuk memperoleh materi makanan, dan biaya untuk memperbaiki kerusakan akhir banjir tersebut. 
Oleh alasannya adalah itu perlu adanya langkah-langkah pencegahan supaya banjir tidak terjadi. Pemerintah mesti menjaga lingkungan agar tidak rusak, menindak para pembalak liar, dan memperbaiki aliran sungai agar tidak dangkal. 
Begitu pula dengan masyarakat, mereka mesti membiasakan diri untuk menjaga kebersihan lingkungan. Misalnya dengan tidak membuang sampah sembarang pilih yang mampu mengakibatkan banjir. 
4. 
Pernyataan Umum 
Musim hujan 2019-2020 diprediksi masih akan menjadikan tragedi banjir bagi beberapa kota di Indonesia. Puncak animo hujan akan terjadi pada bulan Februari 2020. 
Kota Jakarta diprediksi akan mengalami banjir sebagaimana tahun-tahun sebelumnya. Data dari BMKG mengatakan bahwa sekitar 30% kota Jakarta terancam dengan banjir. 
Sebab-Akibat 
Jakarta memang ialah daratan yang lebih rendah dibandingkan dengan kawasan sekitarnya. Zaman dulu Jakarta merupakan daerah Rawa, ya Ini kawasan rendah yang berair.
Daerah-tempat yang terancam banjir tersebut misalnya Ciliwung lama, Sunter ada, Cipinang, Angke, dan Pesanggrahan. 
Daerah-tempat tersebut berada pada tempat pedoman sungai (DAS) yang belum mengalami pelebaran atau di beton. Proyek pelebaran dan normalisasi Sungai terkendala balasan banyaknya pemukiman sepanjang daerah tersebut. Sehingga hingga ketika ini Pemerintah belum bisa melaksanakan normalisasi sungai. 
Interpretasi 
Selama ini pemerintah telah melakukan pengerukan Sungai biar bisa menabung volume air yang lebih besar. Akan namun pemerintah menghadapi kendala alasannya adalah kebiasaan penduduk yang senantiasa membuang sampah ke sungai. Hal tersebut menyebabkan laju air terhambat. Sehingga pada hasilnya Kota Jakarta selalu dilanda banjir setiap musim hujan datang. 
5.
Pernyataan Umum

Jakarta senantiasa mengalami banjir setiap tahunnya. Baik banjir  kecil maupun banjir besar. Genangan air dapat ditemukan di pemukiman hingga di jalan raya. 
Sebab-Akibat
Banjir terjadi sebab dua faktor. Faktor pertama yakni aspek alam seperti curah hujan dengan intensitas tinggi yang turun terus-menerus selama beberapa hari. Sedangkan faktor kedua adalah aspek manusia. Di mana tugas manusia memberikan donasi kepada terjadinya banjir. 
Kota Jakarta tidak hanya menghadapi urusan irigasi atau drainase yang kurang baik. Selama ini pemerintah sudah melakukan normalisasi sungai untuk menangani sedimentasi dasar sungai. 
Namun Jakarta menghadapi kondisi yang diakibatkan oleh tindakan insan. Kota tersebut telah tertutupi oleh aneka macam bangunan beton yang membuat air tidak Dapat meresap kedalam tanah.
Selain itu masih terjadi kebiasaan membuang sampah ke sungai. Akibatnya anutan sungai terhambat oleh sampah.
Maka ketika debit air kian meninggi, sungai tidak bisa mengalirkan secara baik. Dampaknya adalah air meluap ke permukiman. 
Interpretasi
Untuk menanggulangi banjir yang terus-menerus terjadi setiap tahunnya, diharapkan tindakan secara komprehensif. 
Mau tak maupemerintah mesti mengakukan normalisasi sungai sehingga sungai mampu menampung volume air yang lebih besar.
Di samping itu diharapkan pemahaman Warga Jakarta agar mengenaskan ruang absorpsi air. Dan yang lebih penting dari itu yaitu tidak membuang sampah sembarang pilih. 

Teks Eksplanasi Singkat

Berikut ini merupakan paragraf eksplanasi tentang banjir yang lebih cepat, tetapi sesuai dengan struktur paragraf eksplanasi. 
6.
Pernyatan Umum
Banjir adalah peristiwa dimana air merendam daratan. 
Sebab-Akibat
Peristiwa banjir bisa disebabkan oleh banyak hal. Diantaranya karena curah hujan yang sangat tinggi, hutan botak, Pemukiman yang tidak sesuai dengan tata lahan, dan lain sebagainya.
Simpulan/Interprestasi
Bencana banjir mampu menyebabkan kerusakan fisik mirip jalan raya dan bangunan, maupun kerusakan nonfisik, seperti  tersendatnya roda perekonomian. 
7.
Pernyataan Umum
Banjir ialah fenomena alam berupa naiknya air sehingga menutupi permukaan tanah di wilayah tertentu. 
Sebab-Akibat
Terjadinya banjir mampu terjadi karena hal yang alamiah dan non alamiah. 
Secara alamiah banjir terjadi alasannya curah hujan dengan intensitas tinggi. Sedangkan banjir yang terjadi di akhir faktor non alamiah yaitu karena ulah insan Seperti mencampakkan sampah ke sungai yang menjadikan tersumbatnya fatwa sungai. 
Simpulan
Oleh sebab itu pemerintah dan penduduk mesti gotong royong menangani banjir. Diantaranya ialah dengan membiasakan diri mempertahankan lingkungan semoga tidak terkotori oleh sampah. Terutama di daerah pedoman sungai. 
8.
Pernyatan Umum
Banjir ialah fenomena dimana air penutupnya daratan pada kawasan tertentu. 
Sebab-Akibat
Terjadinya banjir di zaman ini lebih banyak disebabkan karena adanya kesalahan insan. Misalnya membangun pemukiman tanpa memperhatikan area resapan air. 
Akibatnya kalau terjadi hujan, air tidak mampu meresap ke dalam tanah. Air menggenang dan dan menjadikan banjir. 
Simpulan
Untuk menanggulangi peristiwa tersebut, insan harus mengamati Tata lahan dikala menyelenggarakan pembangunan. Yakni dengan selalu menciptakan ruang terbuka agar air mampu meresap. 
9.
Pernyatan Umum
Air yang menutupi daerah tertentu akhir luapan air air disebut banjir. 
Sebab-Akibat
Fenomena banjir mampu terjadi alasannya adalah curah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur kawasan tertentu. Sehingga Daratan di kawasan tersebut tertutup oleh air selama beberapa waktu. 
Simpulan
Agar tidak terjadi banjir, manusia dapat membuat pemikiran sungai yang mengalirkan air ke lautan. Atau membuat danau bikinan dengan tujuan menampung air hujan. 
10.
Banjir ialah insiden yang terjadi dikala ajaran air berlebihan merendam daratan. 
Tentunya banjir diakibatkan oleh curah hujan dengan intensitas yang tinggi. Namun beberapa kawasan tidak mengalami banjir meskipun curah hujannya sungguh tinggi. 
Ternyata penyebab utamanya ialah alasannya ulah insan sendiri. Contohnya nya Mendirikan Bangunan atau pemukiman tanpa memperhatikan ruang resapan air. Atau kebiasaan mencampakkan sampah ke sungai yang mengakibatkan air tersumbat. 
Oleh sebab itu, untuk menyingkir dari tragedi banjir, insan mesti mengambil tindakan. Diantaranya dengan menciptakan sarana dan prasarana sehingga air mengalir dengan baik dan tidak menggenangi pemukiman

Tanah Longsor 

Dibawah ini adalah pola paragraf eksplanasi perihal tanah longsor. 
11.
Longsor ialah peristiwa geologi yang muncul alasannya pergerakan massa batuan atau tanah dengan aneka macam tipe dan jenis mirip jatuhnya gumpalan tanah yang besar atau jatuhnya bebatuan. 
Longsor terjadi sebab adanya faktor pendorong dan aspek pemicu. Faktor pendorong adalah aspek yang menghipnotis keadaan tanah tanah sedangkan aspek pemicu yakni aspek yang menjadikan tanah tersebut bergerak.
Untuk menghindari longsor, kita harus mencegahnya dengan menyingkir dari penebangan hutan secara liar. Karena tanah tanpa pepohonan bisa menjadikan bencana longsor. 
Itulah beberapa contoh teks atau paragraf alasannya akhir tentang banjir.