Seorang muslimah bertanya pada Ustadz Arifin Ilham, bolehkah menangguhkan shalat Isya’ supaya mampu shalat tahajud? Maksudnya, menunda shalat Isya’ dgn tidur dulu biar mampu terbangun di tengah atau akhir malam untuk shalat Isya’ kemudian shalat tahajud.
Pertanyaan tersebut dijawab oleh Ustadz Arifin Ilham, “SubhanAllah bagaimana kalau bablas pula sudah masuk Subuh. Karena itu jaga shalat wajib di awal waktu, & berazam, niat besar lengan berkuasa untuk sholat malam…”
Demikianlah jawaban & saran Ustadz Arifin Ilham. Beliau tahu persis bahwa tak ada jaminan bahwa orang yg menunda shalat Isya’ mampu bangkit di tengah malam untuk sholat tahajud. Jika sampai ketiduran hingga fajar, bagaimana Isya’-nya? Hilang bukan?
Yang kedua, melakukan shalat tepat pada waktunya, yakni bagi pria berjama’ah & bagi perempuan di awal waktu, merupakan salah satu amal yg paling utama & paling dicintai Allah.
Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu,
سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَىُّ الأَعْمَالِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ قَالَ الصَّلاَةُ عَلَى وَقْتِهَا. قُلْتُ ثُمَّ أَىٌّ قَالَ ثُمَّ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ. قُلْتُ ثُمَّ أَىٌّ قَالَ ثُمَّ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ
Aku mengajukan pertanyaan pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Amal apakah yg paling dicintai Allah?” Beliau menjawab, “shalat pada waktunya.” Aku bertanya lagi, “Kemudian apa?”, Beliau menjawab, “Berbakti pada kedua orang tua.” Aku mengajukan pertanyaan lagi, “Kemudian apa?” Beliau menjawab, “jihad fi sabilillah” (HR. Muslim)
Jika pada hadits tersebut disebutkan “ash shalatu ‘ala waqtiha” (shalat pada waktunya), kadang sebagian orang masih beralasan: “ini kan masih masuk waktu Dhuhur”, “Ini masih waktu Ashar”, “Jam sekian masih waktu Subuh” & seterusnya. Padahal yg dimaksud dgn “ash shalatu ‘ala waqtiha” yakni di permulaan waktu, lebih tepatnya berjamaah bagi kaum laki-laki.
Bagaimana dgn para muslimah yg sebagian besarnya shalat di rumah? Dalam hadits yg diriwayatkam Tirmidzi & Ahmad, Rasulullah bersabda bahwa amal yg paling utama yakni “ash shalatu li awwali waqtiha” (shalat di awal waktunya).
Dari Ummu Farwah radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata:
سُئِلَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- أَىُّ الأَعْمَالِ أَفْضَلُ قَالَ الصَّلاَةُ لأَوَّلِ وَقْتِهَا
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya, “Amal apa yg paling utama?” Beliau menjawab, “Shalat di awal waktu” (HR. Tirmidzi)
Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/wargamasyarakat]