Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Pak, aku seorang akil balig cukup akal muslimah yang ingin selalu memperbaiki diri. Dahulu saya kurang begitu bersemangat menjalankan banyak sekali keharusan agama Islam. Untuk menjalankan ibadah shalat wajib lima waktu saja aku mesti disuruh terus oleh ibu dan ayah. Dalam mengerjakannya pun kadang telah mendekati selesai waktu. Belum lagi jikalau waktu subuh, aku mesti dibangunkan senantiasa oleh ibu supaya melaksanakan shalat subuh. Ini masalah shalat wajib, apalagi dengan dilema puasa wajib di bulan puasa yang memang mesti menahan lapar dan dahaga. Saya merasa berat sekali melakukannya. Tetapi itu dulu. Alhamdulillah kini saya sudah menjelma lebih baik. Saya sudah aktif shalat wajib bahkan melaksanakan yang sunah. Termasuk pula aku pun sudah bergairahsekali menjalankan ibadah puasa ramadhan. Pada bulan puasa tahun ini aku punya hutang tujuh hari alasannya adalah sedang berhalangan. Kemudian pada bulan syawal saya berhasrat untuk menjalankan ibadah puasa sunah 6 hari di bulan syawal. Yang ingin saya tanyakan, bolehkah mengerjakan puasa 6 hari di bulan syawal tetapi masih punya hutang puasa ramadhan? Terima kasih atas jawabannya ya Pak.
Jawab :
Wassalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Setiap orang memiliki perjalanan hidup masing-masing. Ada dari hamba Allah yang lurus-lurus saja selama hidupnya. Sedari kecil telah aktif dalam beribadah. Sampai dewasa hingga kala tua pun ia tetap istiqomah dalam beribadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Shalat wajib lima waktu, shalat dhuha, puasa di bulan ramadhan, membaca Al-Alquran, mengeluarkan uang zakat, membantu orang yang membutuhkan uluran perlindungan, dan berbagai ibadah lainnya ia kerjakan tanpa ada satu pun keharusan yang ditinggalkannya.
Namun, ada pula orang yang dulu tak inginberibadah terhadap Allah subhanahu wa ta’ala atau mau mengerjakan ibadah namun dengan malas-malasan. Kalau tidak disuruh dengan keras oleh orang lain contohnya orang tuanya maka dia melupakan ibadahnya. Tetapi, seorang tersebut di dalam perjalanan waktu dia bertaubat kepada Allah. Ia menyesali perbuatannya yang sudah lampau dan pada ketika kini ia bertekad untuk memperbaiki diri. Orang mirip ini sangatlah mujur karena menerima kesempatan untuk bertaubat atas kesalahannya.
Anda seorang muslimah yang tergolong mujur alasannya sekarang telah berkembang menjadi lebih baik. Tidak cuma itu, anda sebagai seorang muslimah kini selalu ingin mengembangkan prestasi ibadahnya dengan ditandai suka mengerjakan ibadah puasa sunah. Salah satunya ibadah puasa 6 hari di bulan syawal. Berkenaan dengan pertanyaan anda, bolehkah menjalankan puasa 6 hari di bulan syawal namun masih punya hutang puasa ramadhan. Dalam hal ini, setidaknya ada beberapa pendapat ulama ihwal duduk perkara tersebut. Namun, dari beberapa pendapat tersebut kami mampu mengambil salah satunya yakni dibolehkan untuk menjalankan puasa 6 hari di bulan syawal walaupun masih punya hutang puasa ramadhan. Dengan demikian, silakan saja anda puasa sunah 6 hari di bulan syawal dulu gres nanti membayar puasa ramadhan. Tetapi, bila anda mengubah dulu puasa yang ditinggalkan di bulan puasa kemudian baru menjalankan puasa sunah 6 hari di bulan syawal maka tidak dilema juga. Demikian jawaban singkat kami semoga memberi manfaat. Wallahu a’lam.