close

Bisnis B2B: Definisi, Karateristik, dan Contoh Implementasi

Bisnis B2B (Business-to-Business) telah menjadi salah satu model bisnis yg terus meningkat . Bisnis B2B mengacu pada transaksi perdagangan antara dua perusahaan atau entitas bisnis yg beroperasi dlm lingkungan yg sama. Dalam postingan ini, kita akan menjelajahi definisi bisnis B2B, perbedaannya dgn bisnis B2C (Business-to-Consumer), serta menunjukkan beberapa acuan implementasinya.

Table of Contents

Definisi Bisnis B2B

Definisi Bisnis B2B

Bisnis B2B merujuk pada hubungan jual beli antara dua perusahaan atau entitas bisnis. Dalam konteks ini, produk atau layanan yg disediakan oleh satu perusahaan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan atau undangan dr perusahaan lainnya. Transaksi dlm bisnis B2B mampu melibatkan aneka macam jenis produk, mulai dr bahan baku sampai perangkat lunak atau layanan konsultasi.

Baca juga: Membuat Reklame Komersial yg Efektif untuk Produk

Karateristik B2B

Karateristik B2B

Setelah memahami pengertian dasar dr bisnis B2B, penting untuk mengerti pula karakteristik-karakteristik yg melekat pada perusahaan B2B. Berikut ini penjelasan mengenai karakteristik-karakteristik tersebut:

Transaksi Bisnis yg Kompleks

Perusahaan B2B harus menghadapi transaksi bisnis yg kompleks. Hal ini disebabkan karena mekanisme dlm perusahaan B2B melibatkan beberapa tahapan yg harus diikuti. Berbeda dgn transaksi jual beli yg biasa terjadi, mekanisme bisnis B2B tak memungkinkan perusahaan-perusahaan untuk melaksanakan transaksi dengan-cara sederhana.

Terdapat tahapan-tahapan yg mesti dilalui, mirip proses penyocokan antara perusahaan penyedia & perusahaan konsumen.

Hubungan Bisnis yg Didasari oleh Kemitraan & Kepercayaan

Kegiatan jual beli antar perusahaan B2B didasari oleh hubungan yg baik yg sudah dibangun selama bertahun-tahun. Perusahaan menjadi pilih-pilih dlm menentukan produsen atau pemasok yg akan mereka percayakan untuk menyediakan barang & jasa. Oleh lantaran itu, terjalinlah kerjasama yg profesional namun saling menguntungkan antara perusahaan B2B tersebut.

Negosiasi Perjanjian Awal

Biasanya, perusahaan B2B akan melaksanakan negosiasi kesepakatanpada permulaan koordinasi. Perusahaan B2B mempunyai kepentingan untuk melindungi diri & menghemat risiko bisnis. Oleh lantaran itu, negosiasi dijalankan untuk mencakup banyak sekali aspek, tergolong pasokan barang & jasa serta perjanjian lainnya.

Kerjasama dlm Jangka Panjang

Bisnis B2B biasanya melibatkan koordinasi yg berjalan dlm jangka panjang, dgn tujuan mempertahankan rantai pasokan & kontinuitas buatan. Perusahaan B2B membangun kekerabatan yg stabil & berkelanjutan dgn kawan bisnis mereka. Dalam hal ini, konsistensi & keandalan menjadi faktor penting dlm menjaga kekerabatan koordinasi yg baik.

Standarisasi & Stabilitas Produksi

Hubungan antara perusahaan B2B didasarkan pada standarisasi yg telah ada & prosedur yg telah ditetapkan dr tahun ke tahun. Setiap perusahaan wajib mematuhi kriteria tersebut guna menghindari risiko yg mampu mengusik stabilitas produksi. Dalam lingkungan B2B, kepatuhan kepada tolok ukur & mekanisme menjadi hal yg sungguh penting.

Dengan semua kompleksitas yg terkait, masuk akal kalau perusahaan B2B menekankan pada kekerabatan bisnis jangka panjang. Hal ini dilakukan untuk meminimalkan risiko bisnis, mengenang volume produksi yg tinggi dlm bisnis B2B.

Baca juga: Google Cendekia: Pencari Sumber Referensi Terpercaya

Perbedaan B2B dgn B2C

Perbedaan B2B dgn B2C

Jenis praktik bisnis lain yg lazim dipakai yakni B2C, yg merupakan akronim dr Business-to-Customer. Perbedaan antara B2C & B2B dapat dijelaskan sebagai berikut.

Konsumen

Perbedaan fundamental antara B2B & B2C terletak pada konsumennya. Bisnis B2B menjual produk atau jasa pada bisnis atau perusahaan lain. Oleh lantaran itu, target konsumennya biasanya ialah para pengambil keputusan dlm sebuah perusahaan, seperti manajer.

Sementara itu, dlm bisnis B2C, target konsumennya ialah pengguna akhir atau konsumen yg memakai produk atau jasa tersebut.

Hubungan dgn Konsumen

Perbedaan selanjutnya terletak pada korelasi dgn konsumen atau customer relationship. Dalam B2B, mengingat konsumennya adalah bisnis atau perusahaan, hubungan yg dibangun condong bersifat personal.

Fokusnya yakni membangun strategi untuk menarik minat kandidat klien supaya mereka mau melaksanakan bisnis dengan-cara berulang dlm jangka waktu yg panjang.

Di sisi lain, korelasi dgn konsumen dlm B2C lebih bersifat transaksional. Tujuan terutama yaitu mendapatkan sebanyak mungkin konsumen yg bersedia membeli produk.

Strategi Branding

Perbedaan selanjutnya antara B2C & B2B terletak pada strategi branding. Perusahaan B2B lebih konsentrasi pada positioning, sementara perusahaan B2C cenderung berkonsentrasi pada messaging.

Bisnis B2B mesti konsisten dlm memperlihatkan keunikan yg mereka tawarkan pada sasaran audiens melalui pembangunan korelasi yg baik.

Karena interaksi antara merek & konsumen dlm B2C lebih minim, strategi branding sangat bergantung pada pesan atau copywriting yg berpengaruh.

Target Audiens

Dalam bisnis B2B, sasaran audiens biasanya lebih spesifik & berfokus pada niche tertentu. Sementara dlm bisnis B2C, sasaran audiens lebih luas.

Karena itu, strategi yg berlainan diharapkan untuk mengetahui demografi & kebutuhan sasaran audiens. Dalam taktik pemasaran, B2B memiliki tujuan utama untuk mendapatkan lead generation. Oleh karena itu, taktik yg sering dipakai yaitu menganalisis data melalui Google Analytics & riset keyword .

Di sisi lain, dlm bisnis B2C, seni manajemen penjualan akan difokuskan pada seluruh tahapan proses, mulai dr awareness hingga konversi.

Copywriting Iklan

Perbedaan terakhir antara B2C & B2B terletak pada seni manajemen copywriting iklan. Konsumen dlm bisnis B2B condong hanya akan membeli produk atau jasa dr perusahaan yg mengerti perumpamaan, proses, & keputusan bisnis yg harus diambil. Oleh lantaran itu, copywriting yg digunakan harus terdengar profesional.

Di segi lain, copywriting iklan dlm bisnis B2C cenderung lebih emosional & mengikuti tren sesuai dgn demografi sasaran konsumennya.

Dalam bisnis, baik B2B maupun B2C, pengertian yg baik tentang perbedaan ini akan membantu perusahaan untuk berbagi strategi yg sesuai dgn sasaran pasar & mencapai kesuksesan yg lebih besar.

Baca juga: Burung Garuda: Sejarah & Lambang Negara Indonesia

Strategi Mengembangkan Usaha B2B

Strategi Mengembangkan Usaha B2B

Berikut yaitu seni manajemen pengembangan bisnis B2B:

Merencanakan Target Pasar

Seperti yg dijelaskan dlm postingan tentang B2B, perusahaan dgn model bisnis ini mempunyai sasaran konsumen yg berlawanan dgn model bisnis yang lain mirip B2C atau C2B, lantaran lebih fokus pada pelaku bisnis.

Meskipun sasaran pasar B2B lebih spesifik, penting untuk menciptakan planning sasaran pasar dgn menciptakan daftar konsumen memiliki peluang untuk memutuskan produk & layanan yg sempurna untuk mereka.

Setelah mendapatkan data yg spesifik, Anda dapat memastikan teknik penawaran khusus yg sesuai untuk menjual bisnis Anda.

Memilih Saluran Penjualan yg Tepat

Strategi selanjutnya dlm pengembangan bisnis B2B ialah memilih terusan penjualan yg tepat. Pelajari berbagai kanal penjualan yg tersedia & sesuaikan dgn keperluan bisnis Anda. Salah satu jalan masuk yg dapat dimanfaatkan yakni Google AdWords untuk menghidangkan konten yg berguna, mirip video produk atau jasa yg ditawarkan.

Anda pula dapat memanfaatkan media sosial mirip Facebook, Twitter, Instagram, atau Linkedin sebagai jalan masuk penjualan yg efektif. Manfaatkan chatbot berbasis kecerdasan buatan untuk mengorganisir pesan & percakapan media sosial dlm satu dashboard.

Selain itu, kolaborasi dgn program-acara yg diadakan oleh pihak lain pula dapat menolong mencapai target yg lebih luas. Dengan kerja sama yg baik, Anda mampu memperoleh efek positif pada penjualan produk atau jasa Anda. Penting untuk memilih jalan masuk penjualan yg tepat untuk berbagi bisnis Anda, mirip yg diterangkan dlm artikel tentang B2B.

Membangun & Menjaga Komunikasi dgn Mitra Bisnis

Seperti yg diterangkan dlm artikel perihal B2B, bisnis ini melibatkan proses transaksi yg panjang & melibatkan banyak pihak. Oleh karena itu, penting untuk membangun & menjaga komunikasi yg baik dgn klien atau mitra bisnis Anda.

Dengan membangun komunikasi yg terorganisir, Anda mampu membangun relasi jangka panjang yg berkontribusi pada perkembangan bisnis B2B Anda.

Mengutamakan Testimoni Positif dr Klien

Penting untuk memastikan bahwa seni manajemen penjualan perusahaan Anda mengiklankan keperluan klien & memberikan nilai tambah bagi mereka. Selain itu, taktik pemasaran yg baik mesti terus dilaksanakan hingga klien menjadi pelanggan setia.

Dengan menjamah dengan-cara personal, mirip menjelaskan cara penggunaan produk lewat email marketing, Anda dapat menciptakan klien merasa diamati & dilayani dgn baik. Strategi ini bertujuan semoga klien yakin sepenuhnya & menjadi pelanggan setia bisnis Anda.

Membangun Jaringan untuk Memperluas Jejaring

Seperti yg dijelaskan dlm artikel tentang B2B, memperluas jaringan sungguh efektif melalui grup pengusaha & acara bisnis. Ini membantu memperluas jaringan bisnis Anda & menciptakan perusahaan Anda dikenal di kelompok masyarakat luas.

Hubungan antara klien & perusahaan dlm bisnis B2B condong stabil & berlangsung dlm jangka waktu yg lebih usang. Membangun jaringan ini membuka kesempatan untuk menerima konsumen atau klien gres dgn cakupan yg luas & memberikan kesan profesional.

Penting pula untuk menjaga komunikasi personal dgn kandidat klien guna memperkenalkan produk atau jasa yg Anda tawarkan dgn lebih mudah.

Contoh Implementasinya B2B Pada Perusahaan

Berikut ini beberapa contoh implementasi B2B pda beberapa perusahaan.

Perusahaan Logistik & Pengiriman

Salah satu pola implementasi B2B yakni perusahaan logistik & pengiriman yg menyediakan layanan pengantaran barang pada perusahaan yang lain.

Perusahaan logistik ini mampu melakukan pekerjaan sama dgn produsen atau agen untuk menertibkan pengantaran produk ke banyak sekali titik di seluruh negara atau bahkan lintas negara.

Mereka menyediakan penyelesaian transportasi yg efisien & terpercaya untuk memenuhi keperluan bisnis dr perusahaan klien mereka.

Pemasok Bahan Baku

B2B pula terlihat dlm kekerabatan antara pemasok bahan baku dgn produsen. Pemasok materi baku, mirip produsen baja atau kertas, menjual produk mereka pada perusahaan manufaktur untuk digunakan dlm proses buatan. Kualitas, harga, & keandalan penyedia menjadi faktor penting dlm membangun kekerabatan bisnis jangka panjang antara kedua belah pihak.

Perusahaan IT & Layanan Konsultasi

Perusahaan IT & layanan konsultasi yaitu teladan lain dr B2B. Mereka menyediakan solusi teknologi & layanan konsultasi pada perusahaan lain untuk meningkatkan efisiensi operasional, menyebarkan tata cara yg disesuaikan, atau mengimplementasikan seni manajemen bisnis yg lebih baik.

Perusahaan IT dapat bekerja sama dgn banyak sekali industri, mulai dr perbankan sampai e-commerce, untuk menyanggupi kebutuhan teknologi mereka.

Pusat Pengadaan & Distribusi

Pusat pengadaan & distribusi pula merupakan contoh implementasi B2B. Perusahaan ini berperan sebagai perantara antara produsen & toko ritel. Mereka mengatur pengadaan produk dr aneka macam produsen & mendistribusikannya ke toko-toko ritel di banyak sekali lokasi.

Dalam hal ini, sentra pengadaan & distribusi memainkan peran penting dlm menegaskan ketersediaan produk di pasaran & mengelola rantai pasok dengan-cara efisien.

Baca juga: Pengertian Social Bookmarking Serta Manfaatnya

Kesimpulan

Bisnis B2B merupakan model bisnis yg meningkat pesat dlm masa digital ketika ini. Dengan konsentrasi pada transaksi antara perusahaan atau entitas bisnis, bisnis B2B berlainan dgn bisnis B2C dlm hal target pasar, volume transaksi, & peran dlm pengambilan keputusan.

Contoh implementasinya meliputi perusahaan logistik & pengiriman, penyuplai bahan baku, perusahaan IT & layanan konsultasi, serta pusat pengadaan & distribusi. Dalam membangun bisnis B2B yg sukses, penting untuk mengetahui keperluan & usul dr kawan bisnis Anda, serta menjalin relasi jangka panjang yg saling menguntungkan.

Referensi

  1. Kotler, P., & Keller, K. L. (2016). Marketing Management (15th ed.). Pearson.
  2. Armstrong, G., & Kotler, P. (2017). Marketing: An Introduction (13th ed.). Pearson.
  3. Sheth, J. N., & Sharma, A. (2017). The Routledge Companion to Business-to-Business Marketing. Routledge.
  4. Hutt, M. D., & Speh, T. W. (2018). Business Marketing Management: B2B (12th ed.). Cengage Learning.
  5. Wood, M. B. (2018). Business-to-Business Marketing: Analysis and Practice in a Dynamic Environment. Cengage Learning.
  6. Webster, F. E., Jr., & Wind, Y. (2018). Organizational Buying Behavior: Concepts and Cases. Pearson.
  7. Blythe, J., & Zimmerman, A. (2018). Business-to-Business Marketing Management: A Global Perspective. Routledge.

  Apa itu Integrated Marketing Comunication? Pengertian, dan Strategi