close

Biografi Soetardji Calzoum Bachri

 kemampuan Soetardji laksana rajawali di langit Biografi Soetardji Calzoum Bachri

Presiden Penyair Indonesia

Pria kelahiran 24 Juni 1941 ini digelari ‘presiden penyair Indonesia’. Menurut para seniman di Riau, kesanggupan Soetardji laksana elang di langit, paus di laut yg bergelombang, kucing yg mencabik-cabik dlm dunia sastra Indonesia yg sempat membeku & diam sesudah Chairil Anwar pergi.

ia sudah meraih sejumlah pengharaan atas karya-karya sastranya. Antara lain Hadiah Sastra ASEAN (1979), Hadiah Seni (1993), Anugerah Sastra Chairil Anwar (1998), serta Anugerah Akademi Jakarta (2007). ia mempunyai gaya tersendiri saat membacakan puisinya, adakala jumpalitan di atas panggung, bahkan sambil tiduran & tengkurap.

Penyair tenar lulusan FISIP Unpad jurusan Administrasi Negara, ini pada ulang tahun ke-67 Sutardji Calzoum Bachri, Selasa (24/6/2008) malam, yg diperingati di Pekanbaru, Riau,
mendapat apresiasi & kejutan.

Kejutan pertama dr rekan-rekannya di Dewan Kesenian Riau berbentukpenerbitan kumpulan puisi Atau Ngit Cari Agar & buku …Dan, Menghidu Pucuk Mawar Hujan yg berisi kumpulan goresan pena mengupas perjalanan sastranya. Atau Ngit Cari Agar ialah kumpulan puisi yg ia buat dlm kurun 1970-an sampai 2000-an. Puisi-puisi itu tak ada dlm buku kumpulan puisinya, Amuk (1977) & Amuk Kapak (1981). Kejutan tak terduga kedua ialah dr seorang pencinta seni Riau yg tak disebutkan namanya berupa uang Rp 100 juta.

Soetardji pasti berterimakasih atas apresiasi itu, walau ia tampakbiasa saja dikala mendapatkan kado Rp 100 juta itu. “Sehebat-andal karya sastra yg dihasilkan seniman tak memiliki arti kalau tak mendapat apresiasi penduduk ,” ujarnya berterimakasih. Menurutnya, ia tergolong mujur sebab mendapat apresiasi.

Ketua Dewan Kesenian Riau Eddy Akhmad RM, menyampaikan, pihaknya menabalkan Juni sebagai bulan Sutardji. Penabalan ini tak berencana mengultuskan Sutardji. Ini, katanya, akreditasi seniman Riau terhadap kemampuannya menjadi elang di langit, menjadi paus di maritim yg bergelombang, menjadi kucing yg mencabik-cabik dlm dunia sastra Indonesia yg sempat membeku & membisu setelah Chairil Anwar pergi.

  Sekilas Tentang Hamka

Pendidikan: FISIP Unpad jurusan AdministrasiNegara

Profesi: Redaktur, Penyair

Karya Tulis:
 (1973),
 Amuk (1977),
 Amuk (1979),
 Amuk Kapak (1981)
 Hujan Menulis Ayam

(Kumpulan Cerpen, 2001)
 Isyarat (Kumpulan Esai)

Penghargaan:
 Kumpulan sajak Amuk (1977), mengungguli kado puisi DKJ 1976/ 1977
 Hadiah Sastra ASEAN (1979),
 Hadiah Seni (1993),
 Anugerah Sastra Chairil Anwar & dianggap selaku penggagas angkatan 70-an (1998)
 Anugerah Akademi Jakarta (2007)