Biografi Seniman Sunda Uking Sukri

Uking Sukri 
Biografi Uking Sukri

Dalam dunia tembang Sunda namanya cukup diketahui dengan nama pangkilan Mang Uking, nama lengkapnya Uking Sukri. Lahir di Bandung tanggal 18 februari 1925. Pendidikan terakhir Ambachtschool/Sekolah Pertukangan. Pekerjaan dimulai tahun 1940 di ACW kini Pindad. Di jaman revolusi turut aktif bergerilya bergabung dengan kesatuan Merah Putih.

Tahun 1951 melakukan pekerjaan di RRI Bandung selaku karyawan tenaga teknis kesenian dan rampung pada tahun 1982 dengan mendapatkan hak pensiun.
Semenjak kecil telah menyukai Kacapi dan Tembang Sunda yang dibawakan oleh Jenaka Sunda Menir Muda. Memasuki Sekolah (SR/Sekolah Dasar) telah pintar memetik kacapi, meniup suling dan mamaos Cianjuaran (tembang Sunda). Pada setiap peluang diadakan Pasanggiri antar sekolah senantiasa mendapat peringkat juara.
Pendiri dan Pimpinan Perkumpulan tembang Sunda Pamili Putra garapan tingkatan kanak-kanak, dengan sederetan hasil asuhannya antara lain : Maemunah (alm) Kulsum (alm) Tita Ruswita, Dedy (kacapi), Nana (kacapi), Burhan (suling).
Dalam rekaman kaset kita akan menjumpainya melalui Perkumpulan Tembang Sunda Puspa Nugraha diresmikan sejak tahun 1968 dengan penembang antara lain : Nenden Asyani, yang tidak lain ialah Patih Goah alias Sang Istri.
Pernah bergabung dengan asosiasi Tembang Sunda Rengganis piimpinan alm. Rd. Sugeng. Mengisi siaran tetap di radio NIROM (radio jaman Belanda) Hosokioki (radio jaman Jepang) dan di jaman kemerdekaan turut mengisi siaran RRI bandung yang berkedudukan di Garut dan Tasikmalaya dibawah asuhan alm. R.A. Darya.
Pernah melawat ke luar negeri sebagaiduta kebudayaan di bidang Seni Tembang Sunda masing-masing tahun 1976 ke perancis. Dan tahun 1981 ke Italia, Perancis, Belanda, Jerman Barat. Di tahun 1983 ke Perancis dan Belgia. Pada tahun 1987/1988 selama empat bulan mengajar seni Tembang Sunda, kacapi suling dan gamelan degung di Universitas Leiden dan Tropen Musium Negri Belanda dalam rangka menyusun buku lagu-lagu Tembang Sunda ke dalam bahasa abnormal.
Dalam mengisi abad pensiun masih aktif mengabdikan karirnya di bidang Tembang Sunda selaku Dosen Luar Biasa pada Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI) Bandung.


Tembang Sunda Karya Mang Uking :

Sewu Cengkal

Gunung Gumunu nu nangtung
nangtung ngadeg karatonna
dayeuh agung pajajaran
ti jaman Ciungwanara
nagara geus lawas pindah
saburakna Pajajaran
alun-alun Sewu Cengkal
alun-alun Sewu Cengkal.

Sumber : Buku Pamelaran Tembang Sunda Karya Uking Sukri jilid 1