close

Bercanda dan Bergurau Ala Rasulullah SAW

Rasulullah Muhammad SAW yakni makhluk paling mulia di muka bumi ini. beliau yakni makhluk paling tinggi akhlak & kecerdikan pekertinya. dlm hal apapun kita haruslah memalsukan & menjiplak Nabi Muhammad SAW termasuk saat sedang bercanda & bersend gurau. dlm keseharian kita selaku makhluk sosial tentu aktifitas komunikasi selalu berlagsung. & bercanda menjadi selingan saat berkomunikasi baik dgn sahabat/sahabat, istri ataupun keluarga kita. 
Rasulullah SAW pun selaku Rasul utusan ALLAH SWT pula manusia biasa yg memiliki sisi humoris & pula gemar bercanda. namun bercandanya Rasulullah SAW tetap dgn menjunjung tinggi akhlakul karimah. hal ini patutlah kita contoh sebagai umatnya.
Nah, mungkin dgn kita mendengar & mengetahui wacana riwayat bagaimana Nabi bercanda, kita akan dapat menjiplak Nabi dlm bercandanya yg selalu dlm kebenaran & jauh ketimbang kebatilan. So, berikut ini jurnal islami suguhkan dalil hadits hadist perihal bagaimana Nabi Muhammad SAW dikala sedang bercanda & tertawa . . .

Nabi Muhammad SAW Tatkala Bercanda

Suatu-waktu berkata Atho’ sebetulnya seseorang tiba pada teman dekat Ibn Abbas & ia bertanya, “Apakah Rosulullah bercanda gurau?” Maka ia menjawab, “Iya.” Ia mengajukan pertanyaan lagi, “Bagaimana bentuk canda guraunya Nabi ?” Maka dia menjawab, “Pernah suatu waktu Nabi menunjukkan suatu busana pada salah satu daripada istrinya dgn busana yg sungguh lebar atau kebesaran. Maka beliau berkata: “Pakailah busana ini & bersyukurlah pada Allah SWT dengannya.” Lalu dipakainya busana tersebut & tatkala ia menerima baju itu kepanjangan, maka ia menjinjing tinggi layaknya seorang pengantin menjinjing sisa bajunya. Sehingga Nabi SAW tertawa tatkala melihatnya.”

Berkata teman dekat Anas bekerjsama Nabi yakni orang yg paling suka bercanda dgn keluarga & istri-istrinya.
Berkata Hasan Al-Basri bergotong-royong datang seorang wanita renta pada Nabi , kemudian ia meminta do’a pada Nabi supaya masuk ke dlm nirwana. Maka Nabi SAW menjawab, “Sayangnya di surga tak terdapat perempuan sepertimu.” Maka kemudian perempuan bau tanah itu menangis. Lalu Nabi bersabda, “Bukankah nanti tatkala kau-sekalian masuk ke dlm surga dlm keadaan muda, bukan dlm keadaan tua seperti ini.” Lalu beliau membacakan ayat:قال الله تعالى : إِنَّآ أَنشَأنَـٰهُنَّ إِنشَآءً۬ (٣٥) فَجَعَلنَـٰهُنَّ أَبكَارًا (٣٦Sesungguhnya Kami membuat mereka (bidadari-bidadari) dgn pribadi & Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan. (Q.S. Al-Waqi’ah:35-36)

  Kisah Karomah Syekh Abdul Qodir Jaelani

Tatkala perempuan renta itu mendengar klarifikasi Nabi tersebut, maka yg asalnya ia menangis kemudian ia tertawa karena hal itu.

Berkata sahabat Zaid bin Aslam sesungguhnya seorang wanita sudah tiba pada Nabi yg berjulukan Ummu Aiman. Lalu ia berkata, “Suamiku memerintahkanku untuk mengundangmu ke rumah.” Maka Nabi mengajukan pertanyaan, “Suamimu yg mana? Apa yg di matanya terdapat putih-putihnya?” Maka si perempuan itu menjawab, “Demi Allah SWT… Tidak ada putih-putihnya wahai Nabi.” Maka kemudian Nabi menimpali, “Tidak… Pasti ada putih-putihnya di mata suamimu bukan?” Maka ia menjawab, “Tidak wahai Rosul.. Demi Allah SWT tak ya Rosul…” Maka Nabi bersabda, “Tidak ada seorangpun insan kecuali niscaya di matanya ada putih-putihnya di antara hitamnya mata.” Maka perempuan tersebut tertawa terbahak-bahak.
Diriwayatkan sebetulnya datang seseorang pada Nabi untuk meminta pada Nabi guna memberinya seekor unta. Maka Nabi berkata, “Baik… Aku akan menunjukkan seekor anak unta untukmu.” Lalu cowok itu berkata, “Wahai Nabi… Bagaimana mungkin seekor anak unta membawaku yg besar ini?” Maka kemudian Nabi menjawab, “Wahai anak muda… Bukankah setiap unta yg ada itu yakni anak unta?!” Maka cowok itupun tertawa hasilnya.
Sahabat Aisyah berkata : Pada waktu pertempuran Badar gue keluar besama Nabi menuju Badar. Maka kemudian Nabi dgn untanya mengajakku untuk berlomba. Maka kemudian gue hentakkan unta itu & gue mengalahkan Nabi . Sehingga suatu waktu tatkala gue mendapatkan potensi lagi bareng Nabi menaiki unta & gue pada waktu itu sudah gemuk badanku, maka pada saat itulah Nabi mengalahkanku. Lalu Nabi SAW berkata kepadaku, “Inilah akibat dr yg tempo dahulu wahai Aisyah.” seraya tertawa.
Sayyidah Aisyah pula pernah bercerita: Tatkala gue bareng Nabi & pula Saudah binti Zam’ah, istri Nabi yg lain. Dan gue bikin hariroh (makanan yg yang dibuat dr tepung susu) lalu gue berkata pada Saudah, “Makanlah!” Maka ia menjawab, “Aku tak suka.” Maka gue berkata kepadanya, “Demi Allah SWT… Kau makan atau gue akan mengotori wajahmu dgn masakan ini?” Maka ia menjawab, “Tidak… Bahkan gue tak akan menikmatinya!” Maka kemudian gue ambil sedikit dr kuliner itu kemudian gue kotori mukanya, sedangkan Nabi berada diantara kita berdua. Maka Nabi kemudian merendahkan pahanya supaya sayyidah Saudah dapat membalas sayyidah Aisyah. Sehingga sayyidah Saudah mampu mengambil makanan tersebut lalu mengotori wajah sayyidah Aisyah selaku balasan dr yg dilakukannya. Sedangkan Nabi tertawa melihat langkah-langkah keduanya tersebut.
Diriwayatkan bahu-membahu kawan dekat Dhohhak bin Sufyan Al-Kaliby, ia yaitu seorang yg jelek rupanya. Tatkala ia berbai’at pada Nabi , maka ia berkata pada Nabi, “Wahai Rosul… Aku mempunyai dua perempuan yg lebih manis dibandingkan dengan Khumairo (sayyidah Aisyah). Apakah mau kamu-sekalian gue haturkan & hadiahkan untukmu sehingga kamu-sekalian mengawininya?” Sedangkan Aisyah mendengarkannya. Maka sayyidah Aisyah berkata dr belakang hijabnya, “Apakah hadiahmu itu lebih bagus darimu?” Maka kawan dekat Dhohhak seraya tertawa berkata, “Aku lebih cantik & gue lebih mulia dr keduanya.” Tatkala mendengarnya, Nabi tertawa sehingga tampak gigi depannya.

  Kisah Karomah Syekh Abdul Qodir Jaelani

Itulah sebagian teladan canda gurau Nabi yg penuh dgn kebenaran & jauh ketimbang kebatilan. Maka hendaknya tatkala kita ingin bercanda gurau maka silahkan akan tetapi jangan dibumbui dgn kebohongan, olok-olokan pada orang lain atau menggunakan kata-kata yg bikin orang lain terluka akhirnya.

sumber : alhabibsegafbaharun.com