Berbuat Baiklah Kepada Tetangga

Tetangga yaitu orang yg paling kerap kita jumpai dlm kehidupan sehari-hari, baik tetangga akrab rumah atau tentangga yg jauh.

Dalam hidup bertetangga, banyak kita temui beragam sifat & perilaku seseorang pada orang lain.

Ada tetangga yg suka berbuat baik & ada pula yg berlaku jahat. Ada tetangga kaya raya, ada tetangga yg miskin papa.

Ada tetangga yg berpendidikan tinggi, ada pula yg cuma lulusan sekolah dasar atau bahkan tak menempuh jalur pendidikan resmi sama sekali.

Namun demikian, siapa pun tetangga kita, maka kita diperintahkan untuk berbuat baik pada mereka. Sungguh, Allah Ta’ala sudah mengingatkan kita untuk berbuat baik pada tetangga lewat firman-Nya,

وَاعْبُدُوا اللهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِيْنِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ إِنَّ اللهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرًا

“Dan sembahlah Allah & janganlah ananda mempersekutukan-Nya dgn sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah pada kedua orangtua, karib-kerabat, belum dewasa yatim, orang-orang miskin, tetangga bersahabat & tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil & hamba sahaya yg ananda miliki. Sungguh, Allah tak menggemari orang yg arogan & membanggakan diri” (QS. An-Nisaa’: 36)

Di samping itu, Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda terkait hak tetangga,

مَا زَالَ يُوْصِيْنِيْ جِبْرِيْلُ بِالْجَارِ حَتَّى ظَنَنْتُ أَنَّهُ سَيُوَرِّثُهُ

“Jibril senantiasa berpesan kepadaku biar supaya berbuat baik pada tetangga, sehingga gue menerka jika dia akan diberi hak waris.”(Muttafaq Alaih).

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam memberi perayaan, biar kita tak menyakiti tetangga melalu sabdanya yg berbunyi,

  Ciri-ciri Husnul Khatimah dan Su`ul Khatimah

وَاللهِ لاَ يُؤْمِنُ، وَاللهِ لاَ يُؤْمِنُ، وَاللهِ لاَ يُؤْمِنُ

 “Demi Allah tak beriman, demi Allah tak beriman, demi Allah tak beriman.”

Beliau ditanya, “Siapaka ia wahai Rasulullah?”

Beliau menjawab,

الَّذِيْ لاَ يَأْمَنُ جَارُهُ بَوَايِقَهُ

“Dialah orang yg tak aman tetangganya dr gangguannya.” (Muttafaq Alaih).

Perbuatan menyakiti tetangga banyak ragamnya, di antaranya membuka jendela untuk mengamati isi rumah tetangga, aktivitas orang-orang yg ada di dalamnya, & hal-hal lain yg merupakan hak privasi seseorang.

[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]

Berlanjut ke Berbuat Baiklah Pada Tetangga (Bagian 2)