Benda-Benda Peninggalan Zaman Megalitikum

Benda-benda peninggalan zaman Megalitikum hampir dapat ditemukan di seluruh wilayah Indonesia, antara lain:

  • Menhir
Menhir adalah tugu batu tempat pemujaan terhadap roh nenek moyang. Tempat-tempat penemuan menhir antara lain pada kawasan-daerah Sumatra, Sulawesi Tengah dan Kalimantan. Menhir atau kerikil tegak ini ditemukan di Belubus. Kecamatan Guguk, Kabupaten Limapuluh Koto, Sumatra Barat. Menhir yang mempunyai tinggi 125 cm dan berupa gagang pedang ini merupakan tanda kubur. Bagian lengkungnya menghadap ke arah Gunung Sago. Di bab bawah terdapat hiasan berupa dua buah garis lurus yang dipahatkan melingkar di sekitarkaki menhir.
  • Waruga
Waruga yakni yakni kubur kerikil yang berbentuk kubus atau bundar. Waruga dibuat dari batu utuh dan banyak didapatkan di daerah Sulawesi Tengah dan Utara. Waruga yang juga merupakan wadah penguburan ini didapatkan di Sawangan, Sulawesi Utara. Waruga yang bertinggi 125 cm dan lebar 58 cm ini mempunyai acuan hias yang berisikan tiga buah muka manusia (topeng) yang memakai dekorasi kepala atau mahkota. Juga terdapat contoh hias sulur yang lalu distilir menjadi ular atau naga.
  • Dolmen
Dolmen yaitu meja batu tempat menaruh sesaji yang dipersembahkan terhadap roh nenek moyang. Di bawah dolmen lazimnya sering ditemukan kubur watu. Dolmen yang merupakan tempat pemujaan ini ditemukan di Telagamukmin, Sumberjata, Lampung Barat. Dolmen yang mempunyai panjang 325 cm, lebar 145 cm, tinggi 115 cm ini disangga oleh beberapa watu besar dan kecil. Hasil penggalian tidak memberikan adanya sisa-sisa penguburan. Benda-benda yang didapatkan diantaranya manik-manik dan gerabah.
  • Punden Berundak-undak
Punden berundak-undak merupakan bangunan suci tempat pemujaan terhadap roh nenek moyang yang dibuat dalam bentuk bertingkat-tingkat. Bangunan mirip ini banyak didapatkan di daerah lebak Si Beduk (tempat Banten Selatan).
  • Teras Berundak
  Kepedulian terhadap Bahasa, Dialek, dan Tradisi Lisan (Pelajaran Antropologi SMA/ MA Kelas XI)
Teras berundak yang dipakai sebagai sarana upacara atau pemujaan ini didapatkan di Parungraharjo, Lampung. Ketika ditemukan tahun 1976, teras berundak ini cuma berisikan gundukan tanah. Teras persegi ini dibangun kembali oleh Direktorat Perlindungan Sejarah dan purbakala. Panjang teras ini 8 m dan tinggi bangunan 2,5 m.
  • Sarkofagus
Sarkofagus yakni peti mayat yang terbuat dari watu bulat (watu tunggal). Tempat penemuan Sarkofagus yang paling banyak di Indonesia ialah kawasan Bali. Sarkofagus yang didapatkan di Bali masih dianggap keramat atau mempunyai kekuatan magis sampai sekarang. Sarkofagus yang mempunyai panjang 275 cm, tinggi 135 cm dan lebar 115 cm ini merupakan tempat penguburan dan ditemukan di desa Nangkaan, kecamatan Bondowoso, Jawa Timur di suatu gundukan tanah yang sekarang menjadi tempat pemakaman lazim. Tutup sarkofagus kini tidak lagi pada tempatnya.
  • Kubur batu
Kubur watu yaitu peti mayit yang yang dibuat dari kerikil pipih. Penemuan kubur batu ini sungguh banyak di tempat Kuningan (Jawa Barat). Di kawasan Ende, Nusa Tenggara Timur, didapatkan kubur watu (rate) yang berupa teras berundak. Pada bagian atas terdapat peti untuk menempatkan mayat yang ditutup dengan watu papan. Tinggi teras bawah 80 cm, panjang 510 cm, dan lebar 320 cm, sedangkan teras kedua mempunyai tinggi 69 cm, panjang 400 cm dan lebar 250 cm.
  • Arca
Arca dari masa megalitikum menggambarkan hewan dan manusia. Binatang-binatang yang digambarkan seperti gajah, kerbau, harimau, monyet dan lain-lain. Tempat-tempat inovasi arca dari masa megalitikum itu antara lain kawasan Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Sebuah arca Megalitik yang ditemukan di Pulau Panjang, Lahat, Sumatera Selatan.