Jika cara Abu Bakar ini diadopsi oleh para pemimpin Muslim di zaman ini, pastilah Allah akan menjaganya dari korupsi. Dan pastilah, tak ada tuduhan korupsi.
Hari itu, tidak ada yang mampu memutuskan bahwa Abu Bakar akan wafat. Akan namun, pada hari itu dia memberikan wasiat.
“Wahai Aisyah,” kata Abu Bakar kepada putrinya, “Perhatikanlah segala sesuatu dari harta saya. Apabila hartaku bertambah sesudah aku menduduki jabatan ini, maka kembalikanlah terhadap khalifah sesudahku.”
Setelah Abu Bakar wafat, Aisyah pun menyelidiki harta Abu Bakar. “Tidak ada yang bertambah dari hartanya kecuali unta yang biasa dipergunakan untuk menyirami kebun dan seorang hamba sahaya yang mengasuh bayinya,” ungkap Ummul Mukminin itu.
Seperti wasiat Abu Bakar, unta dan hamba sahaya tersebut diserahkanlah kepada Umar bin Khattab. Amirul mukminin bergelar Al Faruq ini pun menangis sesenggukan. “Allah merahmati Abu Bakar, ia telah menyusahkan orang-orang setelahnya (untuk dapat mencontohnya)” kata Umar yang berderai air mata. [IK/bersamadakwah]