Teoriakuntansi.com- Ekonomi sebagai salah satu bidang ilmu pengetahuan telah pasti memiliki evaluasi maupun teori-teori ekonomi yang nantinya mampu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hubungannya dengan kehidupan sehari-hari setiap individu, perusahaan-perushaan, maupun masyaraat secara keseluruhan akan senantiasa menghadapi persoalan-persoalan yag bersifat ekonomi. Yaitu problem yang mengharapkan seseorang, atau seatu perusahaan ataupun anggota penduduk untuk menciptakan suatu keputusan wacana cara yang tebaik untuk melakukan sebuah acara ekonomi. Ataupun menolong dalam mengambil keputusan untuk mengambil suatu kesempatan.
Akan namun runtuhnya sistem ekonomi dunia yang pada saat itu menganut metode ekonomi sosialis pada permulaan tahun 90-an membuat sistem kapitalisme dipuji selaku metode ekonomi yang asli. Tetapi ternyata, tata cara ekonomi kapitalis membawa akhir negatif yang lebih jelek, sebab banyak negara miskin bertambah miskin dan negara kaya yang jumlahnya relatif bertambah kaya.
Perkembangan aliran pedoman dalam ilmu ekonomi diawali oleh apa yang disebut sebagai pedoman klasik. Aliran yang utamanya dipelopori oleh Adam Smith ini menekankan adanya invisible hand dalam mengontrol pembagian sumber daya, dan oleh hasilnya tugas pemerintah menjadi sangat dibatasi alasannya akan mengganggu proses ini. Konsep invisble hand ini lalu direpresentasikan sebagai prosedur pasar lewat harga selaku instrumen khususnya.
Secara garis besar terdapat beberapa sistem ekonomi yang berlaku dikala ini adalah:
•Sistem Ekonomi Liberal/Kapitalis
Sistem ekonomi ini membebaskan segala macam bentuk acara ekonomi. Pemerintah tak ada problem dengan acara ekonomi yang dilaksanakan oleh rakyat. Mereka semua mendapatkan hak yang sama untuk berkreativitas, tak ada pelarangan.
Intinya, dalam metode ekonomi kapitalis, semua bebas berbuat apa saja. Sehingga tak mengherankan bila kaum pemodal atau kapital menjadi kaum yang super power pada metode ekonomi ini. Sistem ekonomi liberal atau kapitalis ini digawangi oleh Amerika sebagai negara imperialis.
Baca Juga
•Sistem Ekonomi Sosialis/Komunis
Sistem ekonomi ini menimbulkan pemerintah sebagai sentra dari segala jenis aktivitas ekonomi. Segala macam aktivitas ekonomi penduduk dikelola oleh pusat, bahkan tentang hak milik eksklusif pun pemerintah pusatlah yang mengontrol.
Akibat dari tata cara ini, tidak adanya kepemilikan langsung sebab semuanya dikontrol oleh pusat. Tak ada pula si kaya dan si miskin sebab ekonomi komunis berpandangan bahwa sebaiknya kondisi penduduk mesti “sama rata sama rasa”, tak ada yang lebih dan tak ada yang kurang. Rakyat atau penduduk tidak bebas menggunakan sumber daya alam.
Kemampuan mereka untuk berpikir inovatif betul-betul dipasung sehingga rakyat cuma mampu “terima-terima” saja. Sistem ekonomi sosialis ini digawangi oleh Rusia.
•Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi yang ialah variasi dari dua metode ekonomi sebelumnya, ialah komunis dan liberal. Rakyat mempunyai hak untuk berkreativitas, namun demikian pemerintah juga tetap berperan dalam mengontrol jalannya kegiatan ekonomi.