Baru Niat Sedekah, Sudah Dibalas oleh Allah

Motorku melesat menuju pasar Gresik. Dengan gesit aku menapaki anak tangga lantai dua hingga sampailah aku di suatu toko tas di ujung pasar. Kupan&gi baik-baik berbagai tas itu, dari tas selempang biasa hingga tas ransel biasa.

Aah… Rupanya tak kutemukan tas yg saya cari. Bagiku semua modelnya terlalu glamour & itu bukan tipeku banget! Aku lantas berpindah dari toko satu ke toko yg lain hingga aku frustasi. Dan ya sudahlah, aku putar balik ke Ram*ya** saja.

Sampai di sana, aku berjalan cepat menuju gugusan rak berdiskon. Terpajang berawutan banyak sekali bentuk di antara deretan busana yg berjubel di sana sini. Kenapa lagi-lagi tak kutemukan tas yg saya cari? Aku capek, disamping itu saya diburuwaktu untuk segera kembali ke asrama!

“Sebentar!” Kataku dlm hati, “apa aku naik dulu ke lantai atas. siapa tahu saya ketemu dgn model tas yg saya cari ya?”

“ya sudahlah…” Kataku lagi sambil melangkah ke atas eskalator.

Yup! Mataku berputar kesana kemari menyaksikan & memperhatikan dgn secermatnya tas yg terpajang rapi di gugusan rak display. Beberapa kali kuamati salah satu tas dgn brand yg direkomendasikan seorang sobat.

“Teman-sahabat, aku beli yg mana ini? aku resah” Tanyaku dlm sebuah grup Whats App sambil menunjukkan 2 foto tas yg menjadi incaranku.

“Yang 1”

“Yang ke 2”

“Yang ke 1”

“Haha… galau ya?”

Aku terduduk lemas membaca komentar sobat-sahabat. Kebingungan semakin membuncah, sementara jam tanganku memberikan pukul 12.30, itu artinya aku harus secepatnya kembali ke asrama.

10 menit berlau, namun tanganku masih sibuk menimbang nimbang tas manakah yg akan aku pilih, sambil membandingkan kompartmen & harga dari tas itu.

“Dek, ga usah beli”

“Serius”

Mataku terbelalak membaca WA dari salah seorang teman,

“Aku punya tas untuk dirimu” katanya lagi, aku masih tak percaya

“Beneran ini, Teh?” saya mencoba meyakinkan diriku,

“Bener. Tas yg untuk jalan-jalan kan? mau warna apa dek? ungu atau hitam?”

“Yang ungu saja ya Teh…. terimah kasih banyak ya teh”

Tanpa ba bi bu lagi, saya langsung berlangsung keluar. Duduk di teras Ram**ana, menatap deretan toko yg berjajar di seberang jalan sambil menikmati lalu lalang orang-orang yg berlangsung di depanku.

Dalam lamunanku itu, tiba-datang saya teringat dgn apa yg baru saya niatkan.

“Ya Allah, saya ingin membeli tas ini dgn harga optimal sekian”

“Tapi aku juga ingin menyedekahkan sebagian tabunganku untuk saudaraku” Kataku sambi teringat salah satu anggota keluarga yg dikala itu se&g membutuhkan sejumlah uang.

Aku terkesima dlm lamunanku yg makin dlm. Tak yakin dgn apa yg se&g aku alami. Baru saja saya bermaksud sedekah, tetapi Allah telah membalasnya dgn berlipat saat itu juga. Padahal itu baru sekedar niat. Subhanallah…. Janji Allah itu pasti & tak pernah ingkar.

Apa yg dikatakan-Nya memang benar, bahwa “Perumpamaan orang yg menginfakkan hartanya dijalan Allah itu seperti sebutir biji yg menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipat gandakan siapa yg beliau kehendaki. & Allah maha luas lagi maha mengenali” (QS. Al-Baqarah : 261)

Itu artinya setiap harta yg kita sedekahkan akan dilipat gandakan hingga 700 kali, & Allah akan melipat gandakan siapa yg dia inginkan.

Waallahu a’lam bish shawab. [Ukhtu Emil/Webmuslimah]