Mengapa adzan mesti dikumandangkan keras-keras? Pakai speaker pula. Apa tak mengganggu yg lain yg bukan orang muslim?
Ada suatu dongeng mempesona yg diceritakan seorang sobat lewat aplikasi perbincangan di grup WhatsApp. Berikut kisahnya.
***
Adalah sobat saya, yg kebetulan non muslim, bertanya pada saya, “Kenapa jikalau adzan harus dibunyikan keras-keras dgn speaker pula?”.
Saya yg bukan jago agama kemudian berpikir sejenak mencari balasan yg mudah dicernanya, menjawab seperti ini “Bro, adzan itu yaitu panggilan sholat, pasti dong namanya panggilan tak mungkin dgn cara yg sama mirip mengatakan atau berbisik-bisik”.
Teman saya membalas “Tapi kan di orang-orang sekitar tak seluruhnya muslim?”.
Saya jawab lagi “Benar. Bro, kita sekarang sedang ada di bandara, dengar kan announcement bandara senantiasa menawarkan panggilan boarding? Apakah ananda pula mempertanyakan ke mereka kenapa melakukan panggilan boarding pesawat YANG LAIN keras-keras padahal bukan panggilan pesawatmu?”
Dia tersenyum tetapi membalas lagi “Tapi kan hari gini siapa saja sudah tahu dgn teknologi jam berapa waktu sholat apa, apa masih harus adzan keras-keras?”.
Saya pun kemudian menjawab “Ya setiap penumpang pula kan sudah tau jadwal penerbangannya sejak pesan & memegang tiket, kemudian check-in, sudah tercetak agenda keberangkatannya di boarding pass, sudah masuk ruang tunggu, namun tetap bandara melaksanakan panggilan boarding bukan?
Dan ada satu hal lagi kenapa adzan harus dikumandangkan, itu bukan hanya selaku penunjuksudah masuk waktu sholat tapi benar2 panggilan sholat, alasannya kami harus menyegerakan sholat.
Sama halnya semua penumpang harus menyegerakan masuk pesawat sesudah panggilan boarding, walaupun masih ada waktu naik pesawat hingga pesawat tutup pintu”.
Kali ini senyumnya bertambah lebar, lalu ia setengah memeluk gue sambil menepuk-nepuk bahuku & berkata “Super .. I got it bro“
[Paramuda/Wargamasyarakat]