Bacaan Doa Iftitah dan Artinya Yang Benar Dalam Shalat – Do’a iftitah adalah ialah salah satu Do’a yang pertama kali kita baca dalam melaksanakan ibadah shalat setelah takbiratul ihram, baik itu sahalat wajib maupun sunnat sekalipun shalat sunnatnya mirip shalat ‘Id yang banyak mengucapkan takbirnya tetap do’a iftitah mesti kita baca.
Adapun kedudukan membaca do’a iftitah itu yakni sunnat, akan namun hukum sunnat itu bila antara takbiratul ihram dengan do’a iftitah tidak terpisah dengan bacaan apapun, namun jikalau seandainya terpisah dahulu dengan bacaan sekalipun bacaan itu ada kaitannya dengan shalat mirip baca amiin, maka membaca do’a iftitah yakni hukumnya mubah tidak akan mendapat pahala, lebih baik kita tinggalkan saja jangan dibaca.
Maka untuk itu ketika kita akan membacakan doa iftitah ketika sedang melaksanakan sholat maka semestinya beres mengucapkan takbiratul ihrom langsung dengan bacaan sholat doa iftitah, tetapi harus bernafas dahulu jangan di washol(sambung) antara takbirnya dengan bacaan doa iftitah, bahkan untuk lebih jelasnya hukum membaca doa iftitah dalam sholat mampu anda simak di bawah ini:
Dalam persepsi Madzhab Imam Syafi’i, kesunatan-kesunatan dalam melakukan shalat dibagi menjadi dua bagian: sunnah ab’adh dan haiat.
Kesunatan-kesunatan shalat yang sifatnya ab’adh merekomendasikan (masih disunnatkan) sujud sahwi bila ditinggalkan baik sengaja maupun lupa ibarat membaca qunut dikala simpulan i’tidal pada waktu rekaat kedua dalam shalat Subuh dan rekaat terakhir shalat witir pada tanggal 16 Ramadhan ke atas, atau meninggalkan tahiyat awal. Kedua hal itu (qunut dan tahiyat awal) ialah sunnah ab’adh dalam shalat.
Sementara sunnah-sunnah haiat tidaklah demikian, artinya bila kesunatan-kesunatan ini tidak dilaksanakan (ditinggalkan), tidak diusulkan (disunatkan) untuk sujud sahwi. Keterangan ini sanggup dijumpai dalam kitab-kitab fiqih madzhab syafi’i menyerupai Fath Al-Qarib, Fath al-Mu’in dan lain-lain.
Redaksi kata do’a iftitah memang lumayan banyak diantaranya adalah yang sering diamalkan oleh warga Nahdhiyyin dengan mengacu kitab al-Adzkar lin-Nawawi yaitu selaku berikut:
.
Allaahu Akbaru kabiiraw-walhamdu lillaahi katsiiran, wa subhaanallaahi bukrataw-wa’ashiila. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas-samaawaati wal ardha haniifam-muslimaw-wamaa anaa minal musyrikiina. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi Rabbil ‘aalamiina. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiina.
Artinya :Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji yang sebanyak-banyaknya bagi Allah. Maha Suci Allah pada pagi dan petang hari. Aku menghadapkan wajahku terhadap Tuhan yang sudah membuat langit dan bumi dengan segenap kepatuhan dan kepasrahan diri, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang menyekutukan-Nya. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah kepunyaan Allah, Tuhan semesta alam, yang tiada satu pun sekutu bagi-Nya. Dengan semua itulah saya diperintahkan dan saya ialah tergolong orang-orang yang berserah diri (muslim).
Selain redaksi diatas, sebetulnya masih ada beberapa redaksi do’a iftitah lain yang tidak butuhdipermasalahkan alasannya adalah mengacu terhadap riwayat-riwayat yang terperinci sumber dan rujukannya.
Itulah yang sanggup Saya sampaikan perihal bacaan Do’a Iftitah Dan Artinya yang benar dalam shalat, begitu juga kami hidangkan, doa setelah sholat wajib bacaan doa iftitah dalam sholat, macam-macam doa iftitah dan artinya, arti doa iftitah allahumma baid, Doa Buka Puasa, Doa Sahur dan masih banyak yang lainnya makanya terus update di sini.