Bacaan Ayat Bangku Lengkap Latin Dan Arti Terjemahannya

ilmu Allah dan ada pula yang mengartikannya dengan kekuasaan-Nya. Di dalam ayat ini dijelaskan ihwal keagungan kekuasaaan dan ilmu Allah Subhanahu wa ta’ala. 
Tatkala kita masih usia menjadi anak TPA / TPQ (Taman Pendidikan Al-Quran), ustadz dan ustadzah sering kali mengajarkan ayat ini sampai sungguh-sungguh hafal. Tak hanya lafaznya namun sekaligus arti terjemahannya. Semua dihafal dengan baik. Karena semenjak kecil penghafalanya, kini pun tidak butuhmenghafal lagi. Tinggal membacanya sebagai wirid. Banyak sekali anjuran untuk membaca ayat dingklik. Akan namun, untuk membuat lebih mudah kaum muslimin agar mampu membacanya, menghafal, mengetahui arti, dan memahami pengertiannya, kita bisa mempelajarinya berikut ini : 
Bacaan ayat kursi lengkap latin terjemahannya dan makna arti atau tafsirnya sangat penting Bacaan Ayat Kursi Lengkap Latin Dan Arti Terjemahannya

“ALLAHULAA ILAAHA ILLAA HUWAL HAYYUL QAYYUUM, LAA TAKHUDZUHUU SINATUW WA LAA NAUM, LAHUU MAA FISSAMAAWAATI WA MAA FIL ARDH. MANDZAL LADZII YASY FA’U INDAHUU ILLAA BI IDZNIH, YA’LAMU MAA BAINA AYDIIHIM WA MAA KHALFAHUM, WA LAA YUHIITHUUNA BISYAI’IM MIN ILMIHII ILLAA BIMAA SYAA, WASI’A KURSIYYUHUS SAMAAWAATI WAL ARDHA WA LAA YA UUDUHUU HIFZHUHUMAA WA HUWAL ALIYYUL AZHIIM”.

Artinya :
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia yang hidup baka lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di segi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang diharapkan-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.”

Di dalam ayat Al Quran surat Al Baqarah ayat 255 ini mengandung makna yang dalam. 
1. ” Allah, tidak ada sesembahan (yang berhak disembah) selain Dia Yang hidup kekal serta terus menerus mengurus (makhluk).”
maknanya : 
Allah adalah nama yang paling agung milik Allah ta’ala. Allah memulai ayat ini dengan menegaskan kalimat tauhid yang ialah intisari pedoman Islam dan seluruh syariat sebelumnya. Maknanya, tidak ada sesembahan yang benar untuk disembah selain Allah. Konsekuensinya dihentikan memperlihatkan ibadah apapun kepada selain Allah.  Al-Hayyu dan al-Qayyum adalah dua di antara al-Asma’ al-Husna yang Allah miliki. Al-Hayyu artinya Yang hidup dengan sendirinya dan selamanya. Al-Qayyum mempunyai arti bahwa semua memerlukan-Nya dan semua tidak mampu bangun tanpa Dia.
2. “Dia Tidak mengantuk dan tidak tidur.” 
maknanya : 
Maha Suci Allah dari segala kelemahan. Dia senantiasa menyaksikan dan memantau segala sesuatu. Tidak ada yang tersembunyi darinya, dan Dia tidak lalai kepada hamba-hamba-Nya
3. “Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi.”
maknanya : 
Semesta alam ini adalah hamba dan kepunyaan Allah, serta di bawah kekuasaan-Nya. Tidak ada yang mampu mengerjakan suatu kehendak kecuali dengan keinginanAllah.
4. “Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya.”
maknanya :
Memberi syafaat maksudnya menjadi perantara bagi orang lain dalam menghadirkan faedah atau menangkal ancaman. Inti syafaat di segi Allah adalah doa. Orang yang mengharapkan syafaat Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam mempunyai arti menghendaki supaya Nabi Muhammad shallallahu ‘alahi wa sallam mendoakannya di sisi Allah.
5. “Dia mengenali apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka.”
maknanya :
Ini adalah dalil bahwa ilmu Allah mencakup seluruh makhluk, baik yang ada pada kala lampau, kini maupun yang akan tiba. Allah mengenali apa yang sudah, sedang, dan yang mau terjadi, bahkan hal yang ditakdirkan tidak ada, bagaimana wujudnya seandainya ada. Ilmu Allah sangat sempurna.
6. “Dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah kecuali dengan apa yang diharapkan-Nya.”
maknanya :
Tidak ada yang mengenali ilmu Allah, kecuali yang Allah ajarkan. Demikian pula ilmu ihwal dzat dan sifat-sifat Allah. Kita tidak mempunyai jalan untuk memutuskan suatu nama atau sifat, kecuali yang Dia harapkan untuk ditetapkan dalam al-Alquran dan al-Hadits.
7. “Dan Dia Maha Tinggi lagi Maha Besar.”
maknanya :
Allah memiliki kedudukan yang tinggi, dan dzat-Nya berada di ketinggian, ialah di atas langit (di atas singgasana). 
Banyak pula hadits tentang proposal membaca ayat ini sebagai zikir atau wirid.  Misal dibaca sebelum tidur dan sesudah simpulan melakukan shalat wajib lima waktu. Alangkah baiknya jika menghafal terlebih dahulu ayat ini. Barulah ketika sudah hafal maka akan sungguh gampang untuk membuatnya selaku wirid dan bacaan harian. Semoga artikel ini berfaedah untuk para pembaca sekalian.
Baca juga: Doa Sebelum dan Sesudah Wudhu Lengkap.