Aturan Tajwid Surat An-Nisa Ayat 59 Beserta Penjelasan Dan Alasannya Adalah

Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Kali ini kita akan membahas analisis aturan tajwid bacaan Al-Alquran Surat An-Nisa ayat 59 lengkap dengan terjemah beserta penjelasan dan karena. Dilatar belakangi oleh adanya beberapa persoalan yang dihadapi oleh teman-teman yang masih berstatus sebagai pelajar. Khususnya saat mereka mau melaksanakan evaluasi kepada hukum-aturan tajwid dari sebuah ayat atau beberapa ayat Al-Alquran. Terkhusus lagi pada ayat tersebut. 
Maka kami admin blog poskajian.blogspot.com menjajal berinisiatif membantu sahabat-sobat dalam menganalisis aturan tajwid dari ayat ini. Upaya kami ini tentu bagian dari ikhtiar semoga teman-teman mampu dengan gampang menganalisisnya. Dengan adanya perjuangan yang maksimal maka bukan hal yang sulit lagi jikalau seseorang jadinya mampu menganalisis hukum bacaan dari suatu ayat Al-Quran.
Supaya kita bisa membaca Al-Quran dengan baik tentu perlu mengetahui aturan-aturan tajwid pada ayat yang akan dibaca. Termasuk pada ayat 59 dari Surat An-Nisa tersebut. Kiranya dengan begitu kita akan menemukan akomodasi untuk membaca ayat tersebut dengan benar dan tartil sesuai kaidahnya. Baiklah sahabat-teman, pribadi saja kita simak uraiannya berikut ini.
Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh Hukum Tajwid Surat An-Nisa Ayat 59 Beserta Penjelasan dan Alasannya

Penjelasan hukum tajwid sesuai dengan nomor di atas :
1. يٰۤاَ = Mad jaiz munfasil alasannya alasannya huruf mad berjumpa hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
2. الَّذِ = Alif lam syamsiyah sebab karakter alif lam berjumpa huruf syamsiyah lam. Dibaca idgham (masuk ke karakter lam).
3. الَّذِيْنَ = Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah karakter dzal berharakat kasrah berjumpa ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
4. اٰ = Mad badal alasannya huruf mad berjumpa hamzah dalam satu kata akan namun posisi hamzah lebih dulu dari aksara mad. Cara membacanya panjang 2 harakat.
5. اٰمَنُوْۤااَطِيْعُوا = Mad jaiz munfasil alasannya adalah huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
6. اَطِيْعُوا = Mad asli atau mad thabi’i alasannya huruf tha’ berharakat kasrah berjumpa ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
7. اَطِيْعُوا  اللهَ = Tafkhim alasannya adalah lafaz Allah didahului oleh karakter hijaiyah berharakat dhammah. Cara membacanya tebal. 
8. اَطِيْعُوا = Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah abjad tha’ berharakat kasrah bertemu ya’ sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
9. الرَّ = Alif lam syamsiyah karena aksara alif lam berjumpa karakter ra’. Dibaca idgham (masuk ke aksara ra).
10. سُوْ لَ = Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah karakter sin berharakat dhammah berjumpa wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
11. الْاَمْرِ = Alif lam qamariyah alasannya aksara alif lam berjumpa huruf hamzah. Dibaca secara terang.

Baca juga : Perbedaan Manusia Malaikat dan Setan.

12. الْاَمْرِم = Idzhar syafawi alasannya adalah aksara mim sukun berjumpa dengan karakter ra. Cara membacanya dengan terang.
13. ِمِنْكُمْ = Ikhfa karena karakter nun sukun berjumpa karakter kaf. Cara membacanya samar dengan dengung.
14. مِنْكُمْۚ فَاِنْ  = Idzhar syafawi alasannya adalah karakter mim sukun bertemu dengan karakter fa. Cara membacanya dengan terperinci.
15. فَاِنْ تَنَا = Ikhfa sebab karakter nun sukun berjumpa abjad ta. Cara membacanya samar dengan dengung.
16. تَنَا = Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah huruf nun berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
17. زَعْتُمْ فِيْ = Idzhar syafawi sebab aksara mim sukun berjumpa dengan karakter fa. Cara membacanya dengan terang.
18. فِيْ = Mad asli atau mad thabi’i sebab abjad fa berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
19. شَيْ = Mad lin atau mad layin sebab abjad ya sukun didahului oleh huruf syin berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
20. شَيْءٍفَرُ = Ikhfa alasannya adalah abjad hamzah berharakat kasrah tanwin berjumpa aksara fa. Dibaca kurang jelas dengan dengung. Pada waktu mengucapkan abjad nun mati, sikap lidah dan bibir disediakan menempati huruf fa.
21. دُّوْهُ = Mad asli atau mad thabi’i alasannya huruf dal berharakat dhammah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

Baca pula : Penjelasan Mahram Itu Siapa Saja.

22. اللهِ = Tafkhim alasannya lafaz Allah didahului oleh abjad hijaiyah berharakat fathah. Cara membacanya tebal.
23. الرَّ = Alif lam syamsiyah alasannya huruf alif lam berjumpa huruf ra.
24. سُوْ = Mad asli atau mad thabi’i alasannya huruf sin berharakat dhammah berjumpa wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
25. اِنْ كُنْتُمْ = Ikhfa sebab karakter nun sukun bertemu karakter kaf. Cara membacanya samar dengan dengung. Pengucapannya nun sukun menjadi seperti “ng”.
26. كُنْتُمْ = Ikhfa alasannya huruf nun sukun bertemu abjad ta. Cara membacanya samar dengan dengung. Ketika mengucapkan abjad nun mati, ujung lidah hampir menyentuh pangkal dua buah gigi atas sesuai makhraj abjad ta.
27. كُنْتُمْ تُؤْ = Idzhar syafawi sebab abjad mim sukun berjumpa dengan abjad ta. Cara membacanya dengan jelas.
28. مِنُوْ = Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya huruf nun berharakat dhammah berjumpa wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
29.  بِاللهِ = Tarqiq alasannya lafaz Allah didahului oleh aksara hijaiyah berharakat kasrah. Cara membacanya tipis.
30. َالْيَوْ = Alif lam qamariyah karena karakter alif lam bertemu huruf ya. Dibaca secara terang.
31. َالْيَوْ = Mad lin atau mad layin karena huruf wau sukun didahului oleh abjad ya berharakat fathah.
32. الْاٰ = Alif lam qamariyah sebab karakter alif lam bertemu abjad hamzah. Dibaca secara terang.
33. الْاٰ = Mad badal alasannya aksara mad bertemu hamzah dalam satu kata akan tetapi posisi hamzah lebih dahulu dari abjad mad. Cara membacanya panjang 2 harakat.
34. ذٰ = Mad asli atau mad thabi’i sebab abjad dzal berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
35. خَيْرٌ = Mad lin dan mad layin sebab aksara ya sukun didahului oleh huruf kha berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
36. خَيْرٌوَّ = Idgham bighunnah karena huruf ra berharakat dhammah tanwin bertemu abjad wau bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan hingga 3 harakat.
37. تَأْوِيْلًا = Mad orisinil atau mad thabi’i sebab abjad wau berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
38. تَأْوِيْلًا = Mad ‘iwadh sebab lam alif berharakat fathah tanwin dan diwaqaf. Cara membacanya tanwin dihilangkan dan panjangnya 2 harakat.
Teman-sobat, dari klarifikasi uraian aturan tajwid tersebut di atas maka kita bisa mengenali bahwasannya di dalam Al-Quran surat An-Nisa ayat 59 terdapat hukum-aturan tajwid. Dimana yang bila dirinci akan sebagai berikut.
  • Alif lam qamariyah ada 3
  • Alif lam syamsiyah ada 3
  • Idzhar syafawi ada 4
  • Mad asli atau mad thabi’i ada 11
  • Mad ‘iwadh ada 1
  • Mad layin atau mad lin ada 3
  • Mad badal ada 2
  • Ikhfa ada 5
  • Mad jaiz munfasil ada 2
  • Idgham bighunnah ada 1
  • Tarqiq ada 1
  • dan Tafkhim ada 2
  Aturan Tajwid Surat Hud Ayat 1-5 Lengkap Dengan Penjelasannya
Untuk terjemah atau arti dari Al Alquran Surat An Nisa Ayat 59 yakni 

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. lalu bila kau berbeda Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia terhadap Allah (Al Alquran) dan Rasul (sunnahnya), bila kamu betul-betul beriman terhadap Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik karenanya.”


Menjadi sangat bahagia dan senang diri ini kalau bisa membaca ayat Al-Quran secara tartil. Teman-teman pun aku yakin juga demikian perasaannya. Benar bacaanya sesuai dengan kaidah ilmu tajwid jadi impian tiap manusia yang beriman. Semoga klarifikasi hukum tajwid ini memberi banyak faedah untuk semuanya. Wassalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Baca juga : Doa Sebelum dan Sesudah Belajar Lengkap.