Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Sebuah harapan dari setiap orang yakni mampu menunjukkan kebaikan, kemanfaatan, dan kebahagiaan terhadap orang lain. Terlebih lagi bagi orang-orang yang terdekat dengannya. Manfaat yang kita berikan tidaklah harus berupa memberi harta berupa duit yang banyak. Kita mengembangkan ilmu pun menjadi sebuah kemanfaatan yang luar biasa juga dan risikonya mungkin malah lebih besar keuntungannya dibandingkan sejumlah duit yang banyak.
Sebagaimana di kesempatan yang baik ini, aku akan membicarakan hukum tajwid Surat An-Nisa Ayat 19 dilengkapi dengan beberapa penjelasannya. Kala seseorang hendak membaca ayat tersebut maka alangkah baiknya sebelumnya mempelajari analisis tajwidnya. Ini dimaksudkan supaya kita tidak sampai salah dalam membacanya. Bacaan kita akan menjadi benar sesuai dengan kaidahnya. Berikut mampu kita simak hasil analisis tajwid dari Surat An-Nisa Ayat 19.
19. Mad asli atau mad thabi’i alasannya abjad mim berharakat dhamah berjumpa wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
20. Ghunnah alasannya nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
21. Mad jaiz munfasil alasannya adalah sebab aksara mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
22. Idgham bighunnah karena karakter nun sukun berjumpa abjad ya bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan hingga 3 harakat.
23. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah aksara ta berharakat kasrah berjumpa ya sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
24. Mad asli atau mad thabi’i sebab huruf fa berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
25. Idgham bighunnah alasannya adalah karakter ta berharakat kasrah tanwin bertemu aksara mim bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
26. Idgham bighunnah karena aksara ta berharakat kasrah tanwin bertemu abjad wau. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
27. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab aksara ‘ain berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
28. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah karakter ra berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
29. Ghunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
30. Alif lam qamariyah alasannya huruf alif lam bertemu aksara mim. Dibaca secara terang.
31. Mad asli atau mad thabi’i karena abjad ra berharakat dhamah berjumpa wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
32. Ikhfa karena karakter nun sukun bertemu abjad kaf. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Cara pengucapan mirip suara “ng”.
33. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab karakter mim berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
34. Ghunnah karena nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
35. Mad jaiz munfasil sebab alasannya adalah karakter mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
36. Ikhfa alasannya huruf nun sukun bertemu karakter ta. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.
37. Mad orisinil atau mad thabi’i karena karakter ha berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
Silakan dibaca juga hukum tajwid Surat An-Nisa ayat 59 lengkap.
38. Mad lin sebab aksara ya sukun didahului oleh huruf syin berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
39. Idgham bighunnah karena karakter hamzah berharakat fathah tanwin berjumpa huruf wau bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan hingga 3 harakat.
40. Qalqalah sughra alasannya abjad qalqalah jim berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
41. Tafkhim alasannya lafaz Allah didahului oleh karakter hijaiyah lam berharakat fathah. Cara membacanya tebal.
42. Mad asli atau mad thabi’i alasannya huruf fa berharakat kasrah berjumpa ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
43. Mad lin karena abjad ya sukun didahului oleh abjad kha berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
44. Ikhfa alasannya adalah huruf ra berharakat fathah tanwin bertemu aksara kaf. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Cara pengucapan mirip bunyi “ng”.
45. Mad asli atau mad thabi’i alasannya aksara tsa berharakat kasrah berjumpa ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
46. Mad ‘iwadh alasannya ra berharakat fathah tanwin dan diwaqaf. Cara membacanya tanwin dihilangkan dan panjangnya 2 harakat.
Mengenai arti dari Surat An-Nisa ayat 19 sendiri ialah:
Wahai orang-orang beriman! Tidak halal bagi kau mewarisi wanita dengan jalan paksa dan janganlah kau menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kau berikan kepadanya, kecuali apabila mereka melakukan perbuatan keji yang kasatmata. Dan bergaullah dengan mereka menurut cara yang pantas. Jika kau tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) sebab boleh jadi kau tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak padanya.
Begitulah analisis aturan tajwid dari Surat An-Nisa ayat 19 secara lengkap. Semoga apa yang kami tuliskan ini menunjukkan faedah bagi sahabat-sobat seluruhnya. Harapan kami semua bisa sukses dalam segala urusannya. Wassalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.