Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Hari ini memang cuaca agak mendung di pagi hari sehabis menjalankan shalat subuh. Mungkin hujan akan segera turun setelah animo kemarau telah berlangsung lama. Bersyukur jikalau hujan segera turun alasannya para petani mampu secepatnya memulai bercocok tanam. Kita pun juga tetap bersyukur meski hujan mungkin belum juga turun. Pastinya ada pesan yang tersirat di balik itu semua. Belajar tetap kita kerjakan sepanjang waktu. Seperti pada peluang yang baik ini kita akan mempelajari analisis aturan tajwid dari Surat An-Nisa ayat 135 lengkap dengan alasannya. Namanya saja analisis. Sudah niscaya ada penjelesan lengkap dalam hal hukum tajwidnya. Kita eksklusif simak saja berikut ini.
16. Idzhar syafawi alasannya adalah aksara mim sukun bertemu dengan huruf hamzah. Kemudian untuk cara membacanya dengan terperinci.
17. Alif lam qamariyah alasannya aksara alif lam berjumpa abjad wau. Dibaca denganjelas.
18. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah huruf wau berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu waqaf, hamzah, sukun, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
19. Mad lin alasannya adalah karakter ya sukun didahului oleh huruf dal berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
20. Qalqalah sughra karena aksara qalqalah qaf berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
21. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah abjad ba berharakat kasrah berjumpa ya sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
22. Idgham bighunnah alasannya adalah nun sukun berjumpa huruf ya bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
23. Idzhar sebab abjad nun sukun berjumpa huruf ghain. Untuk cara membacanya dengan terang tidak berdengung sama sekali.
24. Idzhar alasannya adalah karakter ya berharakat fathah tanwin bertemu aksara hamzah. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali.
25. Mad lin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf hamzah berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
26. Mad asli atau mad thabi’i karena karakter qaf berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
27. Ikhfa sebab abjad ra berharakat fathah tanwin berjumpa abjad fa. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan abjad nun mati, sikap lidah dan bibir disediakan menempati huruf fa.
28. Tafkhim sebab lafaz Allah didahului oleh abjad hijaiyah fa berharakat fathah. Cara membacanya tebal.
29. Mad lin karena aksara wau sukun didahului oleh abjad hamzah berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
30. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah huruf lam berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang selama 2 harakat.
31. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab aksara mim berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
32. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah aksara lam berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
Baca juga : Doa Ziarah Kubur Lengkap Dengan Latin dan Artinya.
33. Alif lam qamariyah karena aksara alif lam bertemu karakter ha. Dibaca secara terang.
34. Mad jaiz munfasil alasannya adalah karena aksara mad berjumpa hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
35. Ikhfa alasannya adalah aksara nun sukun bertemu aksara ta. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.
36. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab huruf lam berharakat dhamah berjumpa wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
37. Ikhfa sebab karakter nun sukun bertemu karakter ta. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.
38. Mad shilah thawilah alasannya aksara ha (kata ganti) berjumpa dengan aksara hamzah. Cara membacanya panjang selama 5 harakat.
39. Mad lin alasannya aksara wau sukun didahului oleh karakter hamzah berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
40. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya sebab huruf dhad berharakat dhamah berjumpa wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang selama 2 harakat.
41. Ghunnah alasannya adalah nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan selama 3 harakat.
42. Tafkhim sebab lafaz Allah didahului oleh huruf hijaiyah nun berharakat fathah. Cara membacanya tebal.
43. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah aksara kaf berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
44. Mad asli atau mad thabi’i alasannya karakter mim berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
45. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah huruf lam berharakat dhamah berjumpa wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang selama 2 harakat.
46. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya huruf ba berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
47. Mad ‘iwadh sebab huruf ra berharakat fathah tanwin dan diwaqaf. Cara membacanya tanwin dihilangkan dan panjangnya 2 harakat.
Nah, begitu rinci dan terang tentang hukum tajwid yang terdapat di dalam ayat tersebut. Kiranya analisis aturan tajwid ini memberi faedah buat seluruh pembaca sekalian. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.