Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Siang-siang mirip pada saat ini enaknya ya berguru perihal aturan tajwid. Banyak hal yang bisa kita peroleh dengan mencar ilmu ihwal hukum-aturan tajwid di dalam Al-Alquran. Satu ayat yang hendak kita pelajari hukum tajwidnya ialah Surat Ali-Imran ayat 195. Begitu pentingnya kita membicarakan tentang tajwid ini. Kita akan pelajari analisisnya secara lengkap berikut ini.
15. Idgham mislain alasannya adalah karakter mim bersukun bertemu aksara mim. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan hingga 3 harakat.
16. Iqlab sebab abjad nun sukun berjumpa abjad ba. Cara membacanya dengan tanwin berubah menjadi mim dan berdengung serta ditahan selama 3 harakat.
17. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab huruf dzal berharakat kasrah berjumpa ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang selama 2 harakat.
18. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ha berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
19. Mad orisinil atau mad thabi’i karena karakter ra berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
20. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah karakter jim berharakat dhamah berjumpa wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
21. Ikhfa alasannya adalah abjad nun sukun bertemu abjad dal. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.
22. Mad asli atau mad thabi’i alasannya huruf ya berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
23. Idzhar syafawi alasannya aksara mim sukun berjumpa dengan abjad wau. Cara membacanya dengan jelas.
24. Mad badal karena karakter mad bertemu hamzah dalam satu kata akan tetapi posisi hamzah lebih dahulu dari aksara mad. Cara membacanya panjang 2 harakat.
25. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah aksara dzal berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
26. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab huruf fa berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
27. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah huruf ba berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
28. Mad asli atau mad thabi’i sebab aksara lam berharakat kasrah berjumpa ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Kemudian untuk cara membacanya panjang selama 2 harakat.
29. Mad orisinil atau mad thabi’i karena karakter qaf berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
30. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah karakter lam berharakat dhamah berjumpa wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
31. Mad orisinil atau mad thabi’i karena karakter lam berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
32. Ghunnah dikarenakan nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan selama 3 harakat.
33. Idzhar karena karakter nun sukun bertemu karakter ha. Dibaca terperinci tidak berdengung sama sekali.
34. Idzhar syafawi alasannya adalah karakter mim sukun bertemu dengan huruf sin. Cara membacanya dengan terang.
35. Mad badal karena abjad mad bertemu hamzah dalam satu kata akan namun posisi hamzah lebih dulu dari abjad mad. Cara membacanya panjang 2 harakat.
36. Idzhar syafawi alasannya adalah aksara mim sukun berjumpa dengan abjad wau. Cara membacanya dengan terperinci.
37. Qalqalah sughra karena karakter qalqalah dal berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
Baca juga: doa bercermin dilengkapi artinya.
38. Ghunnah alasannya adalah nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
39. Idzhar syafawi karena karakter mim sukun bertemu dengan huruf jim. Cara membacanya dengan terang.
40. Ada dua hukum tajwid di sini, pertama ghunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. Kedua, mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah karakter nun berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
41. Ikhfa karena huruf ta berharakat kasrah tanwin bertemu abjad ta. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.
42. Qalqalah sughra sebab abjad qalqalah jim berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
43. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah aksara ra berharakat kasrah berjumpa ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
44. Ikhfa alasannya adalah huruf nun sukun berjumpa huruf ta. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.
45. Alif lam qamariyah alasannya adalah abjad alif lam bertemu karakter hamzah. Dibaca secara jelas.
46. Idzhar dikarenakan karakter nun sukun berjumpa huruf ha. Cara membacanya dengan terang serta tidak berdengung sama sekali.
47. Mad asli atau mad thabi’i karena abjad ha berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
48. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf wau berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang selama 2 harakat.
49. Idgham bighunnah karena karakter ba berharakat fathah tanwin berjumpa abjad mim bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan hingga 3 harakat.
50. Idzhar karena karakter nun sukun berjumpa karakter ‘ain. Dibaca terperinci tidak berdengung sama sekali.
51. Ikhfa alasannya aksara nun sukun bertemu huruf dal. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.
52. Tarqiq alasannya lafaz Allah didahului oleh karakter hijaiyah dal berharakat kasrah. Cara membacanya tipis.
53. Tafkhim alasannya adalah lafaz Allah didahului oleh huruf hijaiyah wau berharakat fathah. Cara membacanya tebal.
54. Ikhfa karena huruf nun sukun berjumpa aksara dal. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.
55. Mad shilah qashirah karena karakter ha (kata ganti) berjumpa dengan abjad selain hamzah. Cara membacanya panjang 2 harakat.
56. Alif lam syamsiyah alasannya aksara alif lam berjumpa aksara syamsiyah tsa. Dibaca idgham (masuk ke karakter ta ).
57. Mad orisinil atau mad thabi’i karena abjad wau berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang selama 2 harakat.
58. Qalqalah kubra alasannya aksara qalqalah ba diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan dengan lebih tebal.
Selesai sudah kita menganalisisnya. Semoga ulasan aturan tajwid ini memberi faedah kepada teman-teman semuanya. Wassalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.