Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Teman-sobat yang berbahagia, kali ini kita akan diskusikan mengenai analisis aturan tajwid Surat Al-Kahfi Ayat 11-20 dilengkapi dengan penjelasannya. Adapun adanya penjelasan ini akan sungguh membantu teman-sahabat yang membacanya nanti. Jika tidak ada klarifikasi maka boleh jadi ada hal-hal yang tidak gampang untuk dimengerti. Namun begitu, untuk menjadi paham terkait hukum tajwidnya maka sahabat-sobat diperlukan membaca atau mendengarkananalisisnya secara perlahan dan menyeluruh.
Memang pada analisis aturan bacaan Surat Al-Kahfi ayat 11-20 ini amatlah panjang. Maklumlah karena yang dianalisis juga banyak ayatnya. Tetapi teman-sobat janganlah cemas. Tidak mesti mesti kita baca dan ketahui dalam sekali duduk. Kita bisa ketahui analisis tajwid ini secara bertahap. Misalnya saja pada hari ini kita ketahui analisis tajwid pada ayat 11 hingga 12 dulu. Besoknya ayat 13 sampai 14. Besoknya ke mengerti ayat 15 hingga 16. Terus selanjutnya di peluang yang lain mengetahui ayat 17 hingga 18. Barulah lalu ke memahami ayat 19 hingga 20. Selesai sudah akhirnya.
Namun begitu, jika teman-sobat ingin memahami analisis tajwidnya dalam satu kali duduk juga tidak duduk perkara juga sebetulnya. Oke, kita simak pribadi saja uraian tajwidnya berikut.
aturan tajwid Surat Al-Maidah ayat 48
18. Mad ‘iwadh sebab dal berharakat fathah tanwin dan diwaqaf. Cara membacanya tanwin dihilangkan dan panjangnya 2 harakat.
19. Mad lin alasannya aksara ya sukun didahului oleh abjad lam berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
20. Ikhfa syafawi sebab karakter mim sukun berjumpa karakter ba. Dibaca samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.
21. Qalqalah kubra alasannya abjad qalqalah qaf diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan lebih tebal. Bila berhenti di sini.
22. Ghunnah alasannya adalah nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
23. Idzhar syafawi alasannya abjad mim sukun bertemu dengan abjad fa. Cara membacanya dengan terperinci.
24. Idzhar karena abjad ta berharakat dhamah tanwin berjumpa karakter hamzah. Dibaca terperinci tidak berdengung sama sekali.
25. Mad badal sebab aksara mad berjumpa hamzah dalam satu kata akan namun posisi hamzah lebih dahulu dari huruf mad. Cara membacanya panjang 2 harakat.
26. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah aksara nun berharakat dhamah berjumpa wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
27. Idzhar syafawi alasannya adalah abjad mim sukun bertemu dengan karakter wau. Cara membacanya dengan terang.
28. Qalqalah sughra karena huruf qalqalah dal berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
29. Mad asli atau mad thabi’i sebab abjad nun berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
30. Idzhar syafawi alasannya adalah aksara mim sukun bertemu dengan karakter ha. Cara membacanya dengan terperinci.
31. Mad ‘iwadh alasannya adalah dal berharakat fathah tanwin dan diwaqaf. Cara membacanya tanwin dihilangkan dan panjangnya 2 harakat.
Selanjutnya untuk Surat Al-Kahfi Ayat 14 ialah:
41. Mad orisinil atau mad thabi’i karena karakter nun berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
42. Alif lam syamsiyah alasannya abjad alif lam berjumpa abjad syamsiyah sin. Dibaca idgham (masuk ke abjad sin ).
43. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf mim berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
44. Mad asli atau mad thabi’i karena aksara wau berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
45. Alif lam qamariyah alasannya adalah abjad alif lam berjumpa karakter hamzah. Dibaca secara terang.
46. Idgham bighunnah alasannya abjad nun sukun berjumpa huruf nun bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan hingga 3 harakat.
47. Qalqalah sughra sebab huruf qalqalah dal berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
48. Ikhfa alasannya abjad nun sukun bertemu karakter dal. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.
49. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah huruf dal berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
50. Mad shilah thawilah sebab abjad ha (kata ganti) bertemu dengan aksara hamzah. Cara membacanya panjang 5 harakat.
51. Idgham bilaghunnah alasannya adalah abjad ha berharakat fathah tanwin bertemu huruf lam bertanda tasydid. Dibaca lebur tanpa dengung. Bunyi tanwin hilang.
52. Qalqalah sughra sebab huruf qalqalah dal berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
53. Mad jaiz munfasil alasannya alasannya adalah huruf mad berjumpa hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
54. Ikhfa sebab aksara dzal berharakat fathah tanwin berjumpa huruf syin. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan aksara nun mati, sikap lidah dan bibir disediakan menempati huruf syin.
55. Mad ‘iwadh alasannya adalah tha berharakat fathah tanwin dan diwaqaf. Cara membacanya tanwin dihilangkan dan panjangnya 2 harakat.
Selanjutnya untuk Surat Al-Kahfi Ayat 15 yaitu:
hukum tajwid Surat Luqman ayat 13-14
63. Mad badal sebab huruf mad berjumpa hamzah dalam satu kata akan tetapi posisi hamzah lebih dahulu dari huruf mad. Cara membacanya panjang 2 harakat.
64. Disebut ta marbutah cara membacanya jika waqaf maka huruf ta menjelma huruf ha yang diwaqaf. Ini jikalau berhenti di sini. Akan tetapi, kalau tidak waqaf di sini maka hukumnya menjadi Idgham bilaghunnah sebab aksara ta berharakat fathah tanwin bertemu aksara lam tasydid. Dibaca lebur tanpa dengung. Bunyi tanwin hilang.
65. Mad lin sebab aksara wau sukun didahului oleh aksara lam berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
66. Mad asli atau mad thabi’i sebab huruf lam berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
67. Mad asli atau mad thabi’i alasannya huruf ta berharakat dhamah berjumpa wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
68. Mad lin alasannya abjad ya sukun didahului oleh abjad lam berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
69. Ikhfa syafawi sebab karakter mim sukun berjumpa abjad ba. Dibaca samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.
70. Mad asli atau mad thabi’i karena aksara tha berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
71. Iqlab karena aksara nun berharakat kasrah tanwin berjumpa karakter ba. Cara membacanya dengan tanwin berubah menjadi mim dan berdengung serta ditahan selama 3 harakat.
72. Idzhar alasannya adalah abjad nun sukun bertemu karakter hamzah. Dibaca terang tidak berdengung sama sekali.
73. Ghunnah karena mim bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
74. Mad asli atau mad thabi’i sebab karakter ra berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
75. Tafkhim alasannya lafaz Allah didahului oleh karakter hijaiyah lam berharakat fathah. Cara membacanya tebal.
76. Mad ‘iwadh alasannya ba berharakat fathah tanwin dan diwaqaf. Cara membacanya tanwin dihilangkan dan panjangnya 2 harakat.
Selanjutnya untuk Surat Al-Kahfi Ayat 16 yakni:
aturan tajwid Surat Al-Hujurat ayat 12
87. Idgham bilaghunnah alasannya adalah abjad nun sukun berjumpa abjad ra tasydid. Dibaca lebur tanpa dengung. Bunyi tanwin hilang.
88. Mad shilah qashirah alasannya adalah abjad ha (kata ganti) bertemu dengan aksara selain hamzah. Cara membacanya panjang 2 harakat.
89. Idgham mislain sebab abjad mim bersukun berjumpa karakter mim. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan hingga 3 harakat.
90. Idzhar sebab karakter nun sukun berjumpa karakter hamzah. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali.
91. Idzhar syafawi sebab huruf mim sukun bertemu dengan aksara ra. Cara membacanya dengan jelas.
92. Idgham mislain karena huruf mim bersukun bertemu abjad mim. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan hingga 3 harakat.
93. Mad ‘iwadh sebab qaf berharakat fathah tanwin dan diwaqaf. Cara membacanya tanwin dihilangkan dan panjangnya 2 harakat.
Selanjutnya untuk Surat Al-Kahfi Ayat 17 ialah:
104. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah abjad dzal berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
105. Idgham mutamatsilain alasannya karakter ta’ sukun berjumpa aksara ta’ berharakat fathah. Cara membacanya abjad pertama diidghamkan ke aksara kedua.
106. Qalqalah sughra karena karakter qalqalah qaf berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
107. Idzhar syafawi sebab huruf mim sukun berjumpa dengan abjad dzal. Cara membacanya dengan terperinci.
108. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya karakter dzal berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
109. Alif lam syamsiyah sebab abjad alif lam berjumpa aksara syamsiyah syin. Dibaca idgham (masuk ke abjad syin ).
110. Mad asli atau mad thabi’i karena karakter mim berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
111. Idzhar syafawi alasannya adalah huruf mim sukun bertemu dengan huruf fa. Cara membacanya dengan terang.
112. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab aksara fa berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
113. Qalqalah sughra alasannya adalah huruf qalqalah jim berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
114. Idgham bighunnah alasannya abjad ta berharakat kasrah tanwin bertemu huruf mim bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan hingga 3 harakat.
115. Idzhar alasannya huruf nun sukun berjumpa aksara ha. Dibaca terang tidak berdengung sama sekali.
116. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya aksara dzal berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
117. Idzhar sebab huruf nun sukun berjumpa aksara hamzah. Dibaca terperinci tidak berdengung sama sekali.
118. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah aksara ya berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
119. Tarqiq karena lafaz Allah didahului oleh abjad hijaiyah ta berharakat kasrah. Cara membacanya tipis.
120. Idgham bighunnah sebab karakter nun sukun bertemu aksara ya bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan hingga 3 harakat.
121. Tarqiq alasannya adalah lafaz Allah didahului oleh huruf hijaiyah dal berharakat kasrah. Cara membacanya tipis.
baca juga:
hukum tajwid Surat At-Taubah ayat 105
122. Alif lam qamariyah alasannya adalah abjad alif lam bertemu huruf mim. Dibaca secara terperinci.
123. Idgham bighunnah alasannya adalah abjad nun sukun berjumpa aksara ya bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
124. Ikhfa alasannya adalah abjad nun sukun bertemu karakter ta. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.
125. Mad shilah qashirah karena huruf ha (kata ganti) bertemu dengan abjad selain hamzah. Cara membacanya panjang 2 harakat.
126. Idgham bighunnah karena abjad ya berharakat fathah tanwin bertemu huruf mim bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
127. Mad ‘iwadh alasannya adalah dal berharakat fathah tanwin dan diwaqaf. Cara membacanya tanwin dihilangkan dan panjangnya 2 harakat.
Selanjutnya untuk Surat Al-Kahfi Ayat 18 adalah:
aturan tajwid Surat Al-Zalzalah
142. Ikhfa syafawi karena huruf mim sukun bertemu karakter ba. Dibaca samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.
143. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah huruf ba berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
144. Ikhfa karena karakter tha berharakat dhamah tanwin bertemu aksara dzal. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan aksara nun mati, sikap lidah dan bibir disediakan menempati karakter dzal.
145. Mad asli atau mad thabi’i alasannya aksara ra berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
146. Mad lin karena abjad ya sukun didahului oleh abjad ‘ain berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
147. Alif lam qamariyah alasannya huruf alif lam berjumpa aksara wau. Dibaca secara terang.
148. Mad asli atau mad thabi’i sebab karakter shad berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
149. Qalqalah sughra alasannya abjad qalqalah dal berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan. Ini bila kita waqoaf di sini.
150. Mad lin alasannya adalah karakter ya sukun didahului oleh karakter lam berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
151. Idzhar syafawi alasannya adalah aksara mim sukun berjumpa dengan karakter lam. Cara membacanya dengan jelas.
152. Mad lin sebab abjad ya sukun didahului oleh abjad lam berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
153. Idzhar sebab karakter nun sukun bertemu huruf ha. Dibaca terperinci tidak berdengung sama sekali.
154. Idzhar syafawi karena aksara mim sukun berjumpa dengan abjad fa. Cara membacanya dengan terang.
155. Mad asli atau mad thabi’i alasannya aksara ra berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
156. Idgham bighunnah karena aksara ra berharakat fathah tanwin bertemu karakter wau bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
157. Idzhar sebab karakter nun sukun berjumpa abjad ha. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali.
158. Idzhar syafawi sebab abjad mim sukun bertemu dengan karakter ra. Cara membacanya dengan terang.
159. Mad ‘iwadh sebab ba berharakat fathah tanwin dan diwaqaf. Cara membacanya tanwin dihilangkan dan panjangnya 2 harakat.
Selanjutnya untuk Surat Al-Kahfi Ayat 19 yaitu:
171. Mad asli atau mad thabi’i sebab huruf qaf berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
172. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya aksara lam berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
173. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah karakter nun berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
174. Mad lin sebab abjad wau sukun didahului oleh karakter ya berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
175. Idzhar alasannya adalah abjad mim berharakat fathah tanwin bertemu aksara hamzah. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali.
176. Mad lin alasannya karakter wau sukun didahului oleh huruf hamzah berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
177. Mad lin alasannya adalah karakter wau sukun didahului oleh karakter ya berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
178. Mad asli atau mad thabi’i alasannya aksara qaf berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
179. Mad orisinil atau mad thabi’i karena abjad lam berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
180. Idzhar syafawi karena aksara mim sukun bertemu dengan karakter hamzah. Cara membacanya dengan terperinci.
181. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah aksara mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
182. Qalqalah sughra karena abjad qalqalah ba berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan. Ini jikalau kita waqoaf di sini.
183. Mad jaiz munfasil alasannya adalah sebab aksara mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
184. Ikhfa syafawi alasannya karakter mim sukun bertemu huruf ba. Dibaca samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.
185. Idzhar syafawi karena aksara mim sukun bertemu dengan abjad ha. Cara membacanya dengan terperinci.
186. Mad badal alasannya adalah abjad mad bertemu hamzah dalam satu kata akan namun posisi hamzah lebih dahulu dari huruf mad. Cara membacanya panjang 2 harakat.
187. Mad shilah thawilah karena karakter ha (kata ganti) bertemu dengan aksara hamzah. Cara membacanya panjang 5 harakat.
188. Alif lam qamariyah sebab abjad alif lam bertemu huruf mim. Dibaca secara terang.
189. Mad orisinil atau mad thabi’i karena abjad dal berharakat kasrah berjumpa ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
190. Ikhfa karena abjad nun sukun bertemu huruf zha. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan aksara nun mati, perilaku pengecap dan bibir dipersiapkan menempati aksara zha.
191. Mad jaiz munfasil sebab sebab huruf mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
192. Mad asli atau mad thabi’i alasannya aksara kaf berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
193. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah huruf ‘ain berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
194. Ikhfa alasannya adalah karakter mim berharakat fathah tanwin berjumpa aksara fa. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan huruf nun mati, perilaku pengecap dan bibir disediakan menempati aksara fa.
baca juga:
aturan tajwid Surat Al-Kafirun
195. Ikhfa syafawi sebab huruf mim sukun bertemu aksara ba. Dibaca samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.
196. Idgham bighunnah alasannya adalah aksara qaf berharakat kasrah tanwin berjumpa aksara mim bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
197. Idzhar alasannya aksara nun sukun bertemu huruf ha. Dibaca terperinci tidak berdengung sama sekali.
198. Mad asli atau mad thabi’i alasannya aksara lam berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
199. Ghunnah alasannya nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
200. Idzhar syafawi alasannya aksara mim sukun berjumpa dengan karakter hamzah. Cara membacanya dengan jelas.
201. Mad ‘iwadh alasannya dal berharakat fathah tanwin dan diwaqaf. Cara membacanya tanwin dihilangkan dan panjangnya 2 harakat.
Selanjutnya untuk Surat Al-Kahfi Ayat 20 adalah:
215. Idzhar syafawi alasannya karakter mim sukun bertemu dengan huruf wau. Cara membacanya dengan terperinci.
216. Ikhfa karena aksara nun sukun berjumpa aksara ta. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.
217. Mad jaiz munfasil karena alasannya adalah karakter mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
218. Idzhar alasannya adalah karakter dzal berharakat fathah tanwin berjumpa karakter hamzah. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali.
219. Mad ‘iwadh sebab dal berharakat fathah tanwin dan diwaqaf. Cara membacanya tanwin dihilangkan dan panjangnya 2 harakat.
Demikianlah analisis dari aturan bacaan atau tajwid dari Surat Al-Kahfi ayat 11-20. Kami berharap besar apa yang ditulis ini memberikan banyak faedah terhadap seluruh pembaca. Wassalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.