Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Mempelari tajwid itu memang mempesona. Analisis hukum tajwid pada Al-Quran Surat At-Taubah ayat 109 lengkap dengan penjelasannya kita tulis di blog ini. Sebelum kita mau membaca sebuah ayat Al-Quran maka perlu sekali kita tahu hukum tajwid yang ada di dalamnya.
Dengan kita paham mengenai hukum tajwid dari sebuah ayat maka kita akan mendapatkan banyak faedah. Manfaat khusus ialah kita akan bisa membaca ayat Al-Alquran tersebut dengan baik. Fasih bacaan kita. Teman-sobat pasti begitu ingin tau tentang bagaimana analisis tajwidnya bukan? Oke, kita simak bersama berikut ini.
14. Idzhar karena karakter mim berharakat dhamah tanwin berjumpa huruf hamzah. Dibaca terperinci tidak berdengung sama sekali.
15. Idzhar sebab abjad nun sukun bertemu aksara ya. Dibaca terperinci tidak berdengung sama sekali. Ini tergolong pengecualian dari hukum idgham bighunnah. Huruf nun sukun yang jika berjumpa abjad ya atau wawu dalam satu kata maka dibaca idzhar.
16. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah huruf ya berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
17. Mad shilah qashirah alasannya adalah huruf ha (kata ganti) berjumpa dengan aksara selain hamzah. Dalam hal ini bertemu aksara ‘ain. Cara membacanya panjang 2 harakat.
18. Mad asli atau mad thabi’i karena abjad lam berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
19. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab karakter fa berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
20. Idzhar alasannya abjad dzal berharakat kasrah tanwin berjumpa abjad ha. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali.
21. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab huruf ha berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
22. Ikhfa alasannya adalah huruf ra berharakat kasrah tanwin berjumpa abjad fa. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan aksara nun mati, perilaku lidah dan bibir disediakan menempati abjad fa.
23. Idzhar alasannya huruf nun sukun bertemu abjad ha. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali.
24. Mad asli atau mad thabi’i karena aksara ha berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
25. Mad shilah qashirah karena karakter ha (kata ganti) bertemu dengan aksara selain hamzah. Dalam hal ini bertemu abjad fa. Cara membacanya panjang 2 harakat.
26. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya abjad fa berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
27. Mad asli atau mad thabi’i alasannya abjad nun berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
Baca juga:
28. Ghunnah alasannya adalah nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
29. Tafkhim alasannya adalah lafaz Allah didahului oleh karakter hijaiyah wau berharakat fathah. Cara membacanya tebal.
30. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya aksara mim berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
31. Alif lam qamariyah sebab karakter alif lam berjumpa karakter qaf. Dibaca secara terperinci.
32. Mad lin alasannya adalah huruf wau sukun didahului oleh aksara qaf berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
33. Ada dua hukum di sini, pertama alif lam syamsiyah alasannya adalah aksara alif lam berjumpa huruf syamsiyah zha. Dibaca idgham (masuk ke huruf shad ). Kedua, mad asli atau mad thabi’i sebab huruf zha berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
34. Mad arid lissukun alasannya karakter mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
Semoga hal yang sedikit kami tuliskan ini berguna buat siapa saja yang membacanya. Aamiin. Wassalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.