Aturan Tajwid Al-Quran Surat An-Nahl Ayat 97 Lengkap Dengan Penjelasannya

Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Suasana pagi hari yang indah dan cerah menjadikan diri kita menyambut hari gres dengan bangga. Bersemangat untuk melaksanakan berbagai hal yang bagus dan bermanfaat bagi sesama. Seperti halnya pada pagi ini kami akan menuliskan analisis hukum tajwid Surat An-Nahl ayat 97 lengkap dengan penjelasannya. Membicarakan dilema tajwid sangatlah penting. Dengan kita mempelajari ilmu tajwid ini maka kita akan bisa membaca Al-Alquran dengan baik. Membaca Al-Alquran juga selaku amalan yang sangat diusulkan. Apakah tidak merugi bilamana kita tak maumembacanya? Tentunya sangat merugi. Maka kalau pada ketika ini ada yang masih belum bisa membaca Al-Quran, cara yang terbaik ialah secepatnya mencar ilmu. Jikalau telah mampu membaca Al-Quran, maka tidak ada salahnya untuk mempelajari persoalan tajwid ini. Barangkali ada beberapa yang masih kurang sempurna dalam bacaan kita. Sehingga dengan mencar ilmu lagi maka akan memperbaiki dan menyempurnakan bacaan Al-Alquran kita. Baiklah, kita simak dulu uraian hukum tajwid di bawah ini.
 Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh Hukum Tajwid Al-Quran Surat An-Nahl Ayat 97 Lengkap Dengan Penjelasannya
Keterangan rinci dari nomor-nomor di atas yaitu :
1. Idzhar alasannya huruf nun sukun berjumpa aksara ‘ain. Dibaca terang tidak berdengung sama sekali.
2. Mad asli atau mad thabi’i alasannya karakter shad berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
3. Idgham bighunnah karena huruf ha’ berharakat fathah tanwin bertemu karakter mim bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan hingga 3 harakat.
4. Ikhfa alasannya aksara nun sukun berjumpa huruf dzal. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan karakter nun mati, sikap lidah dan bibir dipersiapkan menempati huruf dzal.
5. Idzhar alasannya adalah aksara ra berharakat kasrah tanwin berjumpa aksara hamzah. Dibaca terperinci tidak berdengung sama sekali.

Baca juga : Doa Ziarah Kubur Lengkap Arab Latin dan Artinya.

6. Mad lin sebab huruf wau sukun didahului oleh huruf hamzah berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
7. Ikhfa karena aksara nun sukun bertemu huruf tsa. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan karakter nun mati, sikap lidah dan bibir dipersiapkan menempati huruf tsa.
8. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah aksara tsa berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
9. Ikhfa alasannya aksara nun berharakat dhamah tanwin bertemu huruf fa. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan huruf nun mati, perilaku pengecap dan bibir disediakan menempati aksara fa.
10. Ghunnah alasannya adalah nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
11. Mad shilah qashirah alasannya abjad ha (kata ganti) berjumpa dengan abjad selain hamzah. Cara membacanya panjang 2 harakat.
12. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah aksara ya berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
13. Ikhfa alasannya aksara ta berharakat fathah tanwin bertemu huruf tha. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. 

Baca juga : Doa Bangun Tidur Lengkap Latin dan Artinya.

14. Disebut ta marbutah cara membacanya jika waqaf maka karakter ta bermetamorfosis karakter ha yang diwaqaf.
15. Qalqalah sughra alasannya adalah aksara qalqalah jim berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
16. Ghunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
17. Idzhar syafawi alasannya adalah karakter mim sukun bertemu dengan aksara hamzah. Cara membacanya dengan jelas.
18. Qalqalah sughra karena aksara qalqalah jim berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
19. Ikhfa syafawi sebab abjad mim sukun bertemu karakter ba’. Dibaca samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.
20. Mad asli atau mad thabi’i alasannya huruf mim berharakat  fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
21. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya karakter kaf berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
22. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab huruf nun berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
23. Mad arid lissukun alasannya adalah aksara mad jatuh sebelum karakter yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
Akan lebih baik, setiap hari kita usahakan ada waktu untuk membaca Al-Alquran. Setiap hari kami yakin kita memiliki aneka macam kegiatan. Tiap orang memang berbeda jenis kesibukannya. Namun, intinya kesibukan itu lazimnya memang menguras sebagian waktu kita. Dengan kita mengatur waktu dari awal dan berkomitmen untuk membaca Al-Alquran. Kami meyakini tetap saja ada waktu yang bisa kita pergunakan untuk membaca Al-Quran yang mulia. Wassalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Baca pula : Doa Mohon Kesabaran Lengkap Arab Latin dan Artinya.
  Hukum Tajwid Al-Quran Surat Al-Hajj Ayat 77 Lengkap Dengan Penjelasannya