Aturan Tajwid Al-Quran Surat Ali-Imran Ayat 160 Lengkap Dengan Penjelasannya

Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Pagi ini kami akan menuliskan analisis aturan tajwid Al-Quran Surat Ali-Imran ayat 160 lengkap dengan penjelasannya. Agar kita bisa membaca ayat 160 dari Surat Ali-Imran ini maka perlu sekali untuk kita meluangkan sedikit waktu membicarakan ilmu tajwid. Setiap ayat Al-Alquran kalau dibaca maka harus memperhatikan kaidah ilmu tajwidnya. Hal ini supaya bacaan kita benar dan baik. Baiklah, untuk dikala ini mari kita simak saja uraiannya berikut.
 Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh Hukum Tajwid Al-Quran Surat Ali-Imran Ayat 160 Lengkap Dengan Penjelasannya
Penjelasan lengkap dari nomor-nomor di atas yakni:
1. Idgham bighunnah alasannya aksara nun sukun berjumpa huruf ya bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan hingga 3 harakat.
2. Ikhfa karena aksara nun sukun berjumpa abjad shad. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan aksara nun mati, sikap lidah dan bibir dipersiapkan menempati abjad shad.
3. Tafkhim alasannya adalah lafaz Allah didahului oleh abjad hijaiyah mim berharakat dhamah. Cara membacanya tebal.
4. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
5. Mad asli atau mad thabi’i sebab huruf ghain berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
6. Idzhar syafawi alasannya adalah karakter mim sukun bertemu dengan aksara wau. Cara membacanya dengan terang.
7. Idgham bighunnah alasannya adalah karakter nun sukun bertemu abjad ya bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
8. Idzhar syafawi sebab huruf mim sukun bertemu dengan karakter fa. Cara membacanya dengan terperinci.
9. Ikhfa sebab abjad nun sukun berjumpa karakter dzal. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan karakter nun mati, perilaku pengecap dan bibir disediakan menempati karakter dzal.
10. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah abjad dzal berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
11. Alif lam syamsiyah sebab karakter alif lam berjumpa abjad syamsiyah lam. Dibaca idgham (masuk ke abjad lam ).
12. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf dzal berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
13. Ikhfa alasannya aksara nun sukun berjumpa karakter shad. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan aksara nun mati, perilaku lidah dan bibir disediakan menempati karakter shad.
14. Idgham mislain karena huruf mim bersukun bertemu huruf mim. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan hingga 3 harakat.
15. Iqlab karena karakter nun sukun berjumpa huruf ba. Cara membacanya dengan tanwin bermetamorfosis mim dan berdengung serta ditahan selama 3 harakat.
16. Tafkhim alasannya lafaz Allah didahului oleh karakter hijaiyah lam berharakat fathah. Cara membacanya tebal.
17. Alif lam qamariyah karena abjad alif lam berjumpa abjad mim. Dibaca secara terang.
18. Mad arid lissukun karena abjad mad jatuh sebelum karakter yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
Semoga berfaedah goresan pena ini. Wassalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.