Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Pada waktu luang di hari ini kami hendak menuliskan analisis aturan tajwid Surat Ali-Imran ayat 16 lengkap dengan penjelasannya. Teman-teman yang berbahagia, sungguh penting sekali kita berguru cara membaca Al-Quran. Ilmu yang mempelajari hal tersebut dinamakan tajwid. Tiap muslim baik laki-laki maupun perempuan amat perlu untuk mampu memahami cara membaca Al-Alquran dengan benar serta baik. Amalan membaca Al-Alquran ini diperintahkan dan akan diberi pahala oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Maka penting untuk kita pastikan diri masing-masing bisa membacanya. Apabila saat ini kondisi kita belum mampu membacanya maka hal yang harus dilaksanakan adalah dengan mengawali untuk mempelajari. Tak ada kata telat untuk sebuah kebaikan. Baiklah, kita pribadi saja mendengarkanuraian hukum tajwidnya berikut ini :
Keterangan lengkap dari nomor-nomor di atas yakni :
1. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah huruf dzal berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
2. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya aksara qaf berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
3. Mad orisinil atau mad thabi’i karena huruf lam berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
4. Mad jaiz munfasil sebab alasannya adalah aksara mad berjumpa hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
5. Ghunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
6. Mad jaiz munfasil alasannya alasannya abjad mad berjumpa hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
7. Mad badal karena karakter mad bertemu hamzah dalam satu kata akan tetapi posisi hamzah lebih dahulu dari karakter mad. Cara membacanya panjang 2 harakat.
Baca juga : Doa Bangun Tidur Lengkap Arab Latin dan Artinya.
8. Ada dua hukum di sini, pertama ghunnah karena nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. Kedua, mad orisinil atau mad thabi’i alasannya abjad nun berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
9. Mad asli atau mad thabi’i sebab karakter nun berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
10. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah karakter nun berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
11. Mad asli atau mad thabi’i karena karakter nun berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
12. Mad asli atau mad thabi’i sebab aksara nun berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
13. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah karakter dzal berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
14. Ada dua aturan di sini, pertama ghunnah alasannya adalah nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. Kedua, mad arid lissukun alasannya aksara mad jatuh sebelum abjad yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 hingga 6 harakat.
Setelah kita bisa membaca Al-Quran maka selanjutnya kita harus mengamalkannya. Artinya kita praktekkan untuk membaca Al-Quran. Bila lama ilmu itu tidak diterapkan mampu-mampu nanti jadi lupa sebagian atau bahkan semuanya. Syukur bisa melakukannya secara rutin tiap hari. Meskipun tidak banyak ayat yang dibaca tetapi kalau telah bisa rutin maka itu akan lebih baik. Sampai di sini semoga berfaedah bagi semuanya. Wassalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Baca pula : Doa Mohon Ampun Lengkap Arab Latin dan Artinya.