Aturan Tajwid Al-Quran Surat Al-An’am Ayat 70 Lengkap Dengan Penjelasannya

Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Sedianya hari ini saya mau melaksanakan olah raga pagi. Bentuk olah raganya hanya bersepeda dengan rute sekeliling daerah tinggal saja. Tidak terlalu jauh dari rumah. Maklum hari ini tidak tergolong hari libur sehingga sehabis final olah raga harus masuk melakukan pekerjaan . Namun, setelah dinikmati badan terasa agak masih kelelahan atau letih. Sebab kemarin pulang kerjanya agak terlambat. Pekerjaan menumpuk terlalu banyak serta harus tertuntaskan pada hari itu juga. Olah raganya tidak jadi dilaksanakan. Di tunda besok saja. Di rumah akan kami pakai untuk menuliskan analisis aturan tajwid surat Al-An’am Ayat 70 lengkap dengan penjelasannya. Teman-teman mampu menyimaknya dengan lengkap di bawah ini.
 Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh Hukum Tajwid Al-Quran Surat Al-An'am Ayat 70 Lengkap Dengan Penjelasannya
Keterangan rinci dari nomor-nomor di atas ialah :
1. Alif lam syamsiyah sebab abjad alif lam berjumpa aksara syamsiyah lam. Dibaca idgham (masuk ke aksara lam ).
2. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab aksara dzal berharakat kasrah berjumpa ya sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
3. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab aksara dzal berharakat dhamah berjumpa wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
4. Mad orisinil atau mad thabi’i karena aksara dal berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
5. Idzhar syafawi karena abjad mim sukun berjumpa dengan karakter lam. Cara membacanya dengan terperinci.
6. Idgham bighunnah alasannya aksara wau berharakat fathah tanwin bertemu huruf wau bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
7. Idgham bighunnah sebab abjad ba berharakat fathah tanwin berjumpa aksara wau bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
8. Alif lam qamariyah sebab aksara alif lam berjumpa aksara ha’. Dibaca secara terperinci.
9. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab abjad ya berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
10. Alif lam syamsiyah alasannya karakter alif lam berjumpa huruf syamsiyah dal. Dibaca idgham (masuk ke huruf dal ).
11. Idzhar karena hal ini tergolong pengecualian. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali. Pada umumnya dikala karakter nun sukun berjumpa karakter ya maka dibaca idhgam bighunnah. 
12. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab karakter ya berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
13. Mad shilah thawilah karena huruf ha (kata ganti) bertemu dengan huruf hamzah. Cara membacanya panjang 5 harakat.
14. Ikhfa sebab aksara nun sukun bertemu abjad ta. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. 
15. Qalqalah sughra karena aksara qalqalah ba berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
16. Iqlab alasannya adalah abjad sin berharakat dhamah tanwin bertemu karakter ba. Cara membacanya dengan tanwin bermetamorfosis mim dan berdengung serta ditahan selama 3 harakat.
17. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya karakter mim berharakat  fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
18. Mad lin alasannya aksara ya sukun didahului oleh huruf lam berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
19. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab aksara ha berharakat  fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
20. Ikhfa sebab huruf nun sukun berjumpa huruf dal. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. 
21. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah karakter dal berharakat dhamah berjumpa wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
22. Tarqiq sebab lafaz Allah didahului oleh karakter hijaiyah nun berharakat kasrah. Cara membacanya tipis.
23. Idgham bighunnah alasannya adalah abjad ya berharakat dhamah tanwin bertemu aksara wau bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
24. Mad asli atau mad thabi’i alasannya karakter lam berharakat  fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
25. Mad asli atau mad thabi’i karena abjad fa berharakat kasrah berjumpa ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
26. Idgham bighunnah alasannya adalah abjad ‘ain berharakat dhamah tanwin berjumpa karakter wau. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
27. Ikhfa sebab huruf nun sukun bertemu aksara ta. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. 
28. Idgham bilaghunnah alasannya aksara lam berharakat kasrah tanwin berjumpa aksara lam bertanda tasydid. Dibaca lebur tanpa dengung. Bunyi tanwin hilang.
29. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya huruf lam berharakat  fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
30. Idzhar sebab karakter nun sukun bertemu abjad  ha. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali.
31. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya abjad ha berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa huruf hamzah, abjad yang disukun, aksara diwaqaf, dan abjad bertasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
32. Mad wajib muttashil sebab sebab aksara mad berjumpa hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
33. Alif lam syamsiyah alasannya adalah huruf alif lam berjumpa huruf syamsiyah lam. Dibaca idgham (masuk ke aksara lam ).
34. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab abjad dzal berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
35. Qalqalah sughra alasannya huruf qalqalah ba berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
36. Mad asli atau mad thabi’i alasannya huruf lam berharakat dhamah berjumpa wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
37. Mad asli atau mad thabi’i sebab aksara mim berharakat  fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
38. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab aksara ba berharakat dhamah berjumpa wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
39. Idzhar syafawi alasannya huruf mim sukun berjumpa dengan huruf syin. Cara membacanya dengan jelas.
40. Mad orisinil atau mad thabi’i karena aksara ra berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
41. Idgham bighunnah karena huruf ba berharakat dhamah tanwin bertemu abjad mim bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan hingga 3 harakat.
42. Idzhar alasannya adalah aksara nun sukun bertemu huruf ha’. Dibaca terperinci tidak berdengung sama sekali.
43. Mad asli atau mad thabi’i alasannya abjad mim berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
44. Idgham bighunnah alasannya karakter mim berharakat kasrah tanwin bertemu karakter wau bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan hingga 3 harakat.
45. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah abjad dzal berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
46. Idzhar alasannya adalah huruf ba berharakat dhamah tanwin berjumpa karakter hamzah. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali.
47. Mad asli atau mad thabi’i alasannya abjad lam berharakat kasrah berjumpa ya sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
48. Iqlab sebab aksara mim berharakat dhamah tanwin berjumpa huruf ba. Cara membacanya dengan tanwin menjelma mim dan berdengung serta ditahan selama 3 harakat.
49. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah abjad mim berharakat  fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
50. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf kaf berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
51. Mad asli atau mad thabi’i sebab aksara nun berharakat dhamah berjumpa wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
52. Mad arid lissukun alasannya abjad mad jatuh sebelum abjad yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 hingga 6 harakat.
Kami memilih menuliskan analisis tajwid ini sebab berharap teman-sobat pembaca mampu mengambil keuntungannya. Dengan mempelajari ilmu tajwid ini kita mampu membaca Al-Quran dengan lebih baik dan benar. Maka sungguh penting untuk kita memperhatikan hukum-aturan tajwid. Semoga kajian kali menjinjing kebaikan dan faedah untuk para pembaca semuanya. Wassalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Baca juga : aturan bacaan surat at taubah ayat 105 beserta alasannya.