Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Hari ini yang kayaknya suah masuk ke permulaan ekspresi dominan penghujan. Ada baiknya kita awali hari yang agak mendung ini dengan belajar ilmu tajwid. Tepatnya kita akan membahas analisis aturan tajwid surat Al-Ahzab Ayat 59 lengkap beserta penjelasannya. Sembari adanya cuaca mendung yang mengambarkan akan turunnya hujan yang lebat maka kita membaca analisisnya. Membahasnya sungguh penting alasannya adalah akan menghadirkan banyak manfaat. Oh iya, sahabat-sobat jangan lupa pula kalau nanti membaca doa turun hujan ya. Sebagai tanda syukur kita memperoleh karunia air hujan. Sembari menikmati situasi hujan kita mampu gunakan untuk belajar. Tanpa berbasa-kedaluwarsa, sebaiknya kita pribadi simak uraian analisis aturan tajwidnya berikut ini.
Penjelasan lengkap dari nomor-nomor di atas yakni :
1. Mad jaiz munfasil alasannya adalah alasannya adalah huruf mad berjumpa hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
2. Ada dua aturan di sini, pertama alif lam syamsiyah alasannya adalah karakter alif lam bertemu karakter syamsiyah nun. Dibaca idgham (masuk ke aksara nun ). Kedua, ghunnah karena nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
3. Idgham mutamatsilain alasannya adalah aksara lam sukun bertemu huruf lam berharakat tasydid. Cara membacanya aksara pertama diidghamkan ke aksara kedua.
4. Mad orisinil atau mad thabi’i karena aksara wau berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
5. Mad asli atau mad thabi’i sebab huruf nun berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
6. Mad wajib muttashil alasannya adalah sebab aksara mad berjumpa hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
7. Alif lam qamariyah sebab karakter alif lam berjumpa huruf mim. Dibaca secara jelas.
8. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya aksara nun berharakat kasrah berjumpa ya sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
9. Qalqalah sughra alasannya huruf qalqalah dal berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
10. Mad asli atau mad thabi’i sebab aksara nun berharakat kasrah berjumpa ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
11. Mad lin karena abjad ya sukun didahului oleh huruf lam berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
12. Ghunnah karena nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
13. Ikhfa karena huruf nun sukun berjumpa karakter jim. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan karakter nun mati, perilaku lidah dan bibir disediakan menempati karakter jim.
14. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab karakter lam berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
15. Mad asli atau mad thabi’i karena abjad ba berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
16. Ghunnah karena nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
17. Mad orisinil atau mad thabi’i karena huruf dzal berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
18. Qalqalah sughra sebab aksara qalqalah dal berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
19. Mad jaiz munfasil alasannya adalah karena huruf mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
20. Idgham bighunnah alasannya abjad nun sukun bertemu huruf ya bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
21. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah abjad lam berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
22. Mad lin alasannya aksara ya sukun didahului oleh aksara dzal berharakat fathah. Dibaca panjang 6 harakat alasannya adalah posisinya jatuh sebelum huruf yang diwaqaf.
23. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya aksara kaf berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
24. Tafkhim alasannya lafaz Allah didahului oleh huruf hijaiyah nun berharakat fathah. Cara membacanya tebal.
25. Mad orisinil atau mad thabi’i karena aksara fa berharakat dhamah berjumpa wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
26. Idgham bilaghunnah alasannya huruf ra berharakat fathah tanwin bertemu huruf ra bertanda tasydid. Dibaca lebur tanpa dengung. Bunyi tanwin hilang.
27. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab aksara ha’ berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
28. Mad ‘iwadh sebab mim berharakat fathah tanwin dan diwaqaf. Cara membacanya tanwin dihilangkan dan panjangnya 2 harakat.
Syukur Alhamdulillah, jadinya selesai juga kita membahasnya. Tinggal kita bahu-membahu praktekkan di dalam kehidupan sehari-hari. Khususnya tatkala membaca ayat-ayat Al-Alquran. Sehingga kita makin mudah untuk melafazhkan ayat-ayat Al-Quran dengan benar dan baik. Baik, sampai di sini dulu semoga postingan ini menambah kebaikan bagi kita semuanya. Wassalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.