close

Astronom Temukan Planet Raksasa yang Mustahil Ada

Temukan planet raksasa

Astronom temukan suatu planet raksasa yg diberi nama GJ 3512b melawan teori-teori yg meningkat selama ini.

Benda langit itu mempunyai ukuran yg begitu masif & dianggap mustahil ada, setidaknya menurut teori pembentukan planet yg dimengerti selama ini.

Planet GJ 3512b terletak 284 triliun kilometer dr Bumi. Planet ini pertama kali ditemukan oleh observatorium Calar Alto, Sierra Nevada, & Montsec Astronomical di Spanyol serta Observatorium Las Cumbres di California.

Dipaparkan dlm suatu jurnal science, planet raksasa GJ 3512b tersebut mengitari sebuah bintang kerdil merah tipe M.

Bintang tersebut tergolong kecil, cuma berukuran seperlima Matahari & 50 kali lebih redup dibandingkan dengan Matahari.

Sebagai perbandingan, Matahari 330.000 kali lebih berat dibandingkan Bumi & 1047 kali lebih berat dr Jupiter.

Bintang yg diitari GJ 3512b hanya 270 kali lipat lebih berat dr planet raksasa yg berskala setengah Jupiter tersebut. Berdasarkan pemodelan terkini, planet GJ 3612b terlalu besar untuk bintang seukuran itu.

“Di sekitar bintang seukurannya harusnya hanya ada planet seukuran Bumi atau agak lebih besar mirip Bumi Super,” ujar penulis studi Christoph Mordasini.

Keberadaan GJ 3512b pun mengguncang versi pembentukan planet di tata surya, core accretion, yg selama ini diterima & mendorong model disk instability yg lebih baru.

Untuk dikenali, teori pembentukan core accretion menerangkan bahwa planet terbentuk balasan tubrukan & penggabungan partikel padat yg usang-kelamaan menjadi cukup besar untuk mengumpulkan lapisan gas pembungkus.

Sementara itu, teori disk instability menjelaskan bahwa planet terbentuk akhir pecahnya cakram protoplanet karena instabilitas gravitasional. Pecahan berupa gumpalan gas ini kemudian berevolusi menjadi planet.

  Fakta Menarik Luar Angkasa yang Menakjubkan

Penulis utama Juan Carlos Morales menyampaikan, untuk kali pertama, kita dengan-cara akurat dapatkan suatu planet raksasa luar tata surya yg tak bisa dijelaskan dgn model core accretion.

“Planet luar tata surya ini mengambarkan bahwa model instabilitas gravitasional berperan dlm deretan planet raksasa,” ujarnya.