Assalamualaikum, warahmatullah wabarakatuh. Tidak terasa kita kembali memasuki Bulan Ramadhan di Tahun 2019 ini. Kita pantas bersyukur, Allah SWT masih menawarkan kita potensi umur panjang sehingga masih mampu bertemu bulan Ramadhan tahun ini. Semoga ibadah puasa yg kita kerjakan tanpa gangguan sampai Idul Fitri nantinya. Jangan pernah sia-siakan, Ramadhan tahun ini harus bertambah banyak ibadah, tergolong ibadah tarwih di malam hari.
Namun perlu kita ketahui bahwa mungkin ada beberapa hal kadang luput dr perhatian kita. Seperti ber-selfie ria. Selfie merupakan salah satu kegiatan yg susah dihilangkan oleh penduduk dunia zaman kini. Dengan kata lain, selfie sudah menjadi tren tak tertulis di kalangan biasa . Siapapun yg mempunyai kamera bisa melaksanakan selfie di manapun ia berada.
Tidak bisa dibantah, selfie dikala ini sudah menjadi trend disemua golongan. Bahkan, sudah menjadi kebiasaan oleh orang-orang yg susah dihilangkan. Tidak peduli kawasan, pokoknya asal ada peluang maka orang akan berfoto selfie.
Apalagi, dgn kemajuan teknologi smartphone saat ini yg dilengkapi dgn kamera puluhan pixel, tentu saja sungguh mendukung acara selfie tersebut. Namun, kita harus hati-hati, kebiasaan tersebut bisa saja menjadi blunder bagi kita di bulan Ramadhan ini. Blunder yg dimaksud yaitu selfie yg tak mengenal kawasan. Dalam hal ini, yg kita maksud yaitu di dlm masjid tatkala melakukan ibadah tarwih.
Mungkin akan muncul pertanyaan, “apa bergotong-royong aturan selfie di dlm masjid tatkala melakukan ibadah?”
Salah seorang dosen senior Malaysa, Ustadz Dr Muhammad Lukman Ibrahim berpendapat selfie bahu-membahu hukumnya sah-sah saja dijalankan. Tetapi, aturan ini akan berganti tergantung dr niat si pelaku selfie. Jika selfie tersebut bertujuan untuk mengabadikan momen kebersamaan dgn mitra-mitra maka acara tersebut boleh-boleh saja.
Akan tetapi, beliau pula mengingatkan bahwa jangan sampai selfie tersebut bertujuan untuk memamerkan pada orang lain bahwa kita tekun beribadah. Sebab, hal itu riya namanya. Sebagaimana yg kita ketahui, riya termasuk perbuatan merugikan alasannya akan mengikis semua amal ibadah yg sudah kita kerjakan.
Ustadz Muhammad pula menyertakan bahwa janganlah selfie tersebut bermaksud untuk memamerkan kemewahan & kebanggaan. Hal ini akan menghidupkan sifat iri & menciptakan orang lain menjadi dengki. Jika sudah begini, maka aturan selfie menjelma haram.
Kaprikornus, semestinya ibadah yg kita lakukan niatnya sebab Allah semata. Bukan tujuan lain mirip pamer ibadah pada orang lain, atau pamer kebanggaan & kemewahan. Hal ini merupakan perbuatan sia-sia bahkan merugikan kita. Sebaiknya, ketika kita beribadah, supaya itu menjadi masalah kita dgn Allah saja, tak perlu memamerkannya ke orang lain.
Sekali lagi, hati-hati dlm ber-selfie.