Aspek-Aspek Yang Saling Mempengaruhi Administrasi Pembangunan
1. Aspek Politik
Pendekatan administrasi pembangunan terkait akrab, saling berafiliasi dan saling menghipnotis kondisi dan proses pertumbuhan politik, ekonomi, social dan lain-lain. Hubungan ini dapat saling berlawanan, relasi yang netral ataupun korelasi yang saling mendukung.
Beberapa faktor politik yang mempunyai efek timbal balik dengan manajemen pembangunan adalah :
a. Filsafat hidup bangsa atau filsafat politik kemasyarakatan dari sebuah Negara tertentu. Hal ini juga berafiliasi dengan interdependensi antara sistim politik yang dianut dengan administrasi pembangunan.
b. Komitmen dari pada elite kekuasaan atau elite pemerintahan kepada proses pembangunan dan kesediaannya menerima pendekatan yang betul-betul kepada usaha yang saling berkait antara berbagai sisi kehidupan masyarakat.
c. Masalah yang berhubungan dengan kestabilan politik.
d. Perkembangan bidang politik kearah sumbangan iklim politik yang lebih menunjang usaha pembangunan.
e. Hubungan antara proses politik dan proses administrasi serta antara kaum politik dan birokrasi.
f. Hubungan politik luar negeri atau bahkan pertumbuhan politik diluar negeri yang seringkali ialah aspek politik yang penting pengaruhnya kepada administrasi pembangunan.
2. Aspek Ekonomi
Terdapat korelasi yang akrab antara aspek ekonomi dan manajemen pembangunan dalam rangka proses pembangunan atau pelatihan bangsa.
Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu bagian dari proses pertumbuhan sosial, politik, psikologi, kebudayaan, administrasi dan ekonomi yang disebut pembangunan atau modernisasi.
Pertumbuhan ekonomi akan mampu sukses tidak hanya dari aktivitas-aktivitas atau acara-acara ekonomi saja, tetapi relasi timbal balik kecerdikan politik, sosial dan lain-lain yang konsisten.
Administrasi pembangunan dalam hal ini mampu mempunyai peranan yang besar dalam perkembangan ekonomi.
Aspek ekonomi lain yang penting perlu diberi perhatian dalam proses pembangunan ialah adanya stabilitas ekonomi yang dinamis.
3. Aspek Sosial Budaya
Aspek-aspek sosial budaya yang perlu menerima perhatian dalam administrasi pembangunan yakni :
a. Hambatan-hambatan kulturil apakah yang tepat dengan basis kulturil tertentu sesuatu penduduk yang ialah kendala bagi suatu proses pembangunan atau perjuangan pembaharuan.
b. Motivasi apakah yang diperlukan untuk pembaharuan atau pembangunan yang perlu perhatian dalam manajemen pembangunan.
c. Bagaimanakah perilaku-perilaku golongan dalam penduduk terhadap perjuangan pembaharuan.
d. Berbagai persoalan sosial budaya yang menonjol dan membutuhkan perhatian manajemen pembangunan.
Sebagai hambatan-kendala kulturil dapat dikermukakan adanya tradisi-tradisi tertentu, tergolong tradisi religius ( ini bukan mempunyai arti agama ).
Dalam hal ini tergolong pula ciri-ciri dan nilai-nilai manusia atau penduduk tradisional dan perjuangan-perjuangan perubahan terhadap ciri, nilai manusia dan bahkan sikap-perilaku hidup masyarakat yang bersifat tradisional dan tidak menunjang pembangunan.
Menurut Dr. Sudjatmoko, ciri-ciri dan nilai-nilai insan atau penduduk tradisional dan perjuangan-perjuangan pergeseran terhadap ciri-ciri manusia dan penduduk terbaru adalah :
a. Masyarakat Tradisional.
- terikat pada daerah asal
- orientasi “status”
- relasi eksklusif
- legalistic primordial ( agama, kelompok, suku, keluarga )
- organisasi kecil-kecil (frekturisasi), keluarga, ikatan bersifat eksklusif.
- Bergantung pada nasib
- Hubungan dengan alam; pembiasaan
- Terhadap kekuasaan : hirarkhis
- Kebudayaan ekspresif
b. Masyarakat Modern
- mobilitas
- orientasi hasil prestasi (achive ment)
- relasi non langsung; atas dasar masalah
- loyalitas pelingkup ( Negara, kedinasan, profesi )
- Organisasi non pribadi; ikatan kepentingan, atau orientasi tujuan
- Organisasi besar
- Orientasi kepada hari depan
- Persoalan yang ditimbulkan manusia mampu teratasi oleh insan
- Hubungan dengan alam; menguasai/mengatur
- Kebudayaan progresif
Lima kalangan elite yang mempunyai pengaruh kepada perjuangan pembaharuan yaitu :
1. Elite Dinasti
2. Golongan menengah
3. Kaum intelektual revolusioner
4. Administrator colonial
5. Para pemimpin / pimpinan nasional
Kemudian berdasarkan S.P.Siagian, pembagian terstruktur mengenai mengenai golongann elite didalam masyarakat yang dapat menawarkan imbas kepada usaha pembaharuan sebagai berikut :
1. Elite politik
2. Elite administrative
3. Elite cendikiawan
4. Elite dunia perjuangan
5. Elite militer
6. Elite pembinaan usulan lazim ( informed, observer )
4. Aspek Perkembangan Ilmu, Teknologi dan Lingkungan Fisik
Administrasi pembangunan juga mempunyai kaitan yang dekat dengan pengembangan ilmu dan terknologi. Administrasi pembangunan perlu membantu sarana manajemen yang memungkinkan perkembangan ilmu dan teknologi.
Salah satu hal yang penting dalam rangka kekerabatan perkembangan ilmu dan teknologi dengan manajemen pembangunan ialah bagaimana caranya ilmu dan teknologi dapat merupakan sumber yang penting dalam proses perumusan budi dan pelaksanaan pembangunan.
Administrasi pembangunan juga perlu menawarkan perhatian terhadap pengembangasn sumber-sumber alam ( resources development ), pemanfaatan dan pemeliharaan lingkungan hidup.
Pembangunan intinya yakni usaha yang mau mempengaruhi dan merubah peluangsumber-sumber dan kondisi lingkungan hidup.
Kelestarian dan usaha pemeliharaan sumber-sumber alam dan lingkungan hidup serta pemanfaatan yang dapat dirasakan untuk generasi yang mendatang.
Masalah lingkungan hidup yang utama bagi Negara-negara gres berkembang yakni justru ketiadaan pembangunan, tekanan-tekanan masyarakatdan potensi kerja, serta masih mampu dimanfaatkannya aneka macam kesempatansumber-sumber pembangunan.
5. Aspek Institusionil
Aspek institusinil berhubungan bersahabat dengan faktor-faktor yang telah diuraikan diatas. Karena pembinaan dan pengembangan aspek institusionil yang perlu diperhatikan dalam manajemen pembangunan meliputi pelatihan institusi politik, institusi sosial, pendidikan dan lain-lain.
Proses pembaharuan dan pembangunan juga ialah suatu proses training institusi-institusi didalam masyarakat yang gres dan bahkan mungkin penghapusan institusi-institusi didalam penduduk yang usang.
Perhatian manajemen pembangunan terhadap aspek institusionil ini adalah dalam bentuk training institusi-institusi gres untuk dapat lebih mendukung proses pembaharuan dan pembangunan.
Dalam proses pembangunan selaku sebuah proses pergantian sosial secara menyeluruh dicicipi penting sekali peranannya organisasai-organisasi tertentu yang mampu mengintro, memelihara, bahkan menjaga pembaharuan-pembaharuan sosial maupun fisik.