Daftar Isi
Arti Semboyan Bhineka Tunggal Ika
Sejarah Bhineka Tunggal Ika
Rwaneka dhatu winuwus Buddha Wisma, Bhinneki rakwa ring apan kena parwanosen, Mangka ng Jinatwa kalawan Siwatatwa tunggal, Bhinneka Tunggal Ika tan hana dharma mengrwa. Artinya: bahwa agama Buddha & Siwa (Hindu) merupakan zat yg berlawanan, namun nilai-nilai kebenaran Jina (Buddha) & Siwa adalah tunggal. Tercepah belah, tetapi satu jua, artinya tak ada dharma yg mendua.
Moh. Yamin merupakan tokoh yg pertama kali menganjurkan biar semboyan Bhinneka Tunggal Ika tersebut diadopsi menjadi semboyan Negara. Usul ini diterima oleh Soekarno & ikut menjadi pembahasan dlm rapat BPUPKI. Akhirnya, semuanya sepakat untuk menyebabkan kalimat ini selaku semboyan bangsa Indonesia bersama-sama dgn burung Garuda yg ditetapkan sebagai lambang negara Indonesia.
Arti Bhineka Tunggal Ika
Lantas, apa arti dr semboyan Bhineka Tunggal Ika? Kalimat Bhinneka Tunggal Ika terdiri dr tiga suka kata, yakni Bhinneka, Tunggal, & Ika. Dalam istilah Jawa Kuno, masing-masing kata tersebut memiliki arti; “Bhinneka” mempunyai arti “beragam”, “Tunggal” mempunyai arti “satu”, & “Ika” mempunyai arti “itu”. Sekarang ini, gabungan dr semua kata tersebut biasa diartikan selaku “Berbeda-beda tapi tetap satu jua”.
Bagi bangsa Indonesia, kalimat ini merupakan kalimat pengikat atau pemersatu. Kalimat tersebut mempunyai makna agar masyarakat utuh dlm ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Negara yg bersatu tak mudah terpecah belah serta kokoh dlm menghadapi bahaya.
Baca Juga:
Demikianlah uraian ihwal Arti Semboyan Bhineka Tunggal Ika, gampang-mudahan berfaedah.