Aritmetika Sosial (Bagian 2): Diskon, Rabat, Bruto, Neto dan Tara

Diskon & Rabat
Perhatikan permasalahan sehari-hari berikut.
Menjelang tahun fatwa gres, banyak toko-toko alat tulis, toko sepatu & tas,dan toko-toko kain & seragam memperlihatkan potongan harga besar-besaran kepada barang & alat-alat perlengkapan sekolah tersebut. Dengan sumbangan diskon  ini memperlihatkan daya tarik pada pembeli untuk mengunjungi & berbelanja barang perlengkapan tersebut.

Sebagai teladan Bu Yeni.Bu Yeni membelikan sepatu anaknya di toko sepatu & tas seharga Rp 75.000,00 setelah mendapat potongan harga. Padahal harga pada umumnya sebesar Rp100.000,00. Itulah diskon yg diberikan toko tersebut.

Kata diskon dapat diartikan selaku berikut.
Diskon artinya kepingan harga yg diberikan terhadap barang tertentu yg dibeli. Selain dikon ada  perumpamaan yg sama artinya dgn potongan harga, yaitu Rabat. Rabat pula diartikan selaku pecahan harga. Rabat sering dipakai pada barang yg sungguh banyak.

Besar  Diskon & rabat biasanya dinyatakan dlm bentuk persen (%).
Perhatikan acuan  berikut.
Toko Dunia Baru memperlihatkan diskon  sebesar 10% urtuk setiap barang. Artinya toko tersebut menawarkan potongan harga (penghematan harga) terhadap barang tertentu  sebesar 10% dr harga bekerjsama (harga yg tertulis pada label).

Cara menghitung diskon atau rabat dr suatu barang dgn harga tertentu selaku berikut.

Besar potongan harga = Persentase diskon x harga barang mula-mula
Besar rabat = Persentase rabat x harga barang mula-mula

Contoh 1:
Pada tahun pedoman baru Toko Buku ABC memperlihatkan diskon 20% untuk buku-buku pelajaran & potongan harga 30% untuk buku-buku biasa . Anita membeli buku Matematika seharga Rp70.000,00 (tertera pada label) & buku lazim seharga Rp 80.000,00,
Tentukan:
a. Besarnya diskon masing-masing barang
b. Berapa rupiah Anita membayar buku-buku tersebut?
Jawaban:
a. Besar diskon buku pelajaran
   D = 20% x 70.000
       = 20/100  x 70.000
       =  14.000

    Besar diskon buku lazim
   D = 30% x 80.000
       = 30/100  x 80.000
       =  24.000
  Kaprikornus, besar diskon buku pelajaran Rp14.000,00 & buku lazim Rp24.000,00.

b. Jumlah duit yg harus dibayarkan Anita
B = Harga buku – Diskon
   = (70.000 + 80.000) – (14.000 + 24.000)
   = 150.000 – 38.000
   =  112.000
Makara,Anita mengeluarkan uang buku-buku tersebut sebesar Rp112.000,00

Contoh 2:
Seorang sales buku menjual buku penilaian pada koperasi sekolah dgn ketentuan berikut. Jika koperasi sekolah berbelanja kurang dr 100 eks mendapat rabat sebesar 15%. Jika koperasi sekolah berbelanja antara 100 & 200 eksemplar mendapat rabat 20%. Jika koperasi membeli antara 200 & 400 eksemplar mendapat rabat 25%. Jika membeli di atas 400 eksemplar mendapat rabat 30%. Jika harga sebuah buku evaluasi Rp6.000,00, tentukan besarnya pembayaran buku apabila koperasi sekolah membeli buku sebanyak :
a. 125 eksemplar
b. 280 eksemplar
c. 360 eksemplar
Jawaban:
a. Untuk pembelian buku sebanyak 125 eksemplar, maka koperasi menerima rabat 20%.
   Atau dgn kata lain pihak koperasi sekolah membayar sebesar 80%. Dengan demikian koperasi sekolah membayar selaku berikut.
B = 80% x banyak buku x Harga per buku
   = 80/100 x 125 x 6.000
   =  4/5  x  125 x 6.000
   =  600.000
Kaprikornus,koperasi sekolah mengeluarkan uang sebesar Rp600.000,00.

b. Untuk pembelian buku sebanyak 280 eksemplar, maka koperasi mendapat rabat 25%.
   Atau dgn kata lain pihak koperasi sekolah membayar sebesar 75%. Dengan demikian koperasi sekolah mengeluarkan uang selaku berikut.
B = 75% x banyak buku x Harga per buku
   = 75/100 x 280 x 6.000
   =  3/4  x  280 x 6.000
   =  1.260.000
Kaprikornus,koperasi sekolah mengeluarkan uang sebesar Rp1.260.000,00.

c. Untuk pembelian buku sebanyak 360 eksemplar, maka koperasi menerima rabat 30%.
   Atau dgn kata lain pihak koperasi sekolah membayar sebesar 70%. Dengan demikian koperasi sekolah mengeluarkan uang selaku berikut.
B = 70% x banyak buku x Harga per buku
   = 70/100 x  360 x 6.000
   =  7/10  x  360 x 6.000
   =  1.512.000
Jadi,koperasi sekolah membayar sebesar Rp1.512.000,00.


Bruto, Neto & Tara
Sebelum mempelajari pemahaman tentang Bruto, Neto & Tara, perhatikan permasalahan sehari-hari berikut.
Pak Joni berbelanja satu karung gula seberat 40 kg (berat pada dikala ditimbang). Kemudian pak Joni akan menjual kembali dengan-cara eceran sebanyak 1 kg setiap bungkusnya. Setelah dibungkus dlm plastik 1 kg, diperoleh sebanyak 39 kemasan.
Dari permasalahan tersebut, kenapa hanya diperoleh 39 bungkus @ 1 kg? Trus, dimanakah yg 1 kg? Nah, dr situlah kita dapat menebak bahwa berat 1 kg yg hilang ialah berat karung tersebut.
Dari gula seberat 40 kg tersebut diperoleh:
Bruto = 40 kg (berat gula & karung)
Neto = 39 kg (berat gula)
Tara = 1 kg (berat karung)
Dari acuan tersebut diproleh pengertian Bruto, Neto, & Tara secara  lazim sebgai berikut.
Bruto diartikan sebagai berat kotor (berat keseluruhan)
Neto diartikan sebgai berat bersih
Tara diartikan selisih bruto & neto.

Makara, diperoleh hubungan:
Bruto = Neto + Tara
Neto = Bruto – Tara
Tara = Bruto – Neto

Hubungan persentase, neto, bruto & tara.
Jika suatu benda/barang diukur besarannya & diperoleh ukuran bruto & persentase taranya,maka diperoleh rumus pencarian tara selaku berikut.

Tara = Persentase Tara x Bruto
Persentase Tara = Tara/Bruto  x  100%

Untuk lebih jelasnya perhatikan teladan berikut.
Contoh 1
Telur 1 boks (kotak) ditimbang (boks ikut ditimbang) sehingga diperoleh berat 40 kg. Setelah boks ditimbang ternyata berat boks tersebut 2 kg. Tentukan:
a. Berat Neto
b. Persentase Tara
Jawaban:
a. Berat Neto = Bruto – Tara
                      = 40 – 2
                      = 38 kg
     Jadi, berat neto adalah 38 kg.
b. Persentase tara
    Persentase tara = tara/bruto  x  100%
                           = 2/40 x 100%
                           =  5%
    Kaprikornus, persentase tara yakni 5%.  


Contoh 2
Bu Rahma berbelanja sekarung beras yg beratnya 50 kg dgn harga Rp416.500,00. Jika tara 2%, pastikan : 

a.    Besarnya neto 
b.    Besarnya harga pemasaran  tiap kilogram, jika keuntungan yg diharapkan Bu Rahma sebesar  20%.
 

Jawaban:
a. Tara = 2% x 50 = 1 kg
    Neto = Bruto – Tara
             = 50 – 1 = 49 kg
  Makara, neto ialah 49 kg.

b. Harga pembelian  1 kg beras
   Hb = Rp416.500,00 : 49
         = Rp 8.500,00
  Untuk mendapatkan keuntungan 20%, beras tersebut dapat dijual dgn harga sebesar 120% dr harga pembelian. Perhatikan caranya berikut ini.
  Hj = 120% x 8.500
       =  120 x 85
       =  10.200
Jadi, harga pemasaran beras tiap kilogram ialah Rp10.200,00.

Selanjutnya akan dibahas tentang hitung perbankan & koperasi.
Untuk itu kunjungi bahan di bawah ini.
Hitung Perbankan & Koperasi