Assalamu’alaikum warahmatullahi wabaarakaatuh.
Pak, apa yang dimaksud ikhtiar itu ya? Saya kerap kali membaca kata itu. Sering juga mendengarnya dalam ngobrol sehari-hari serta obrolan melalui media sosial. Saat aku mau ikut cobaan kelulusan sekolah dan periode seleksi masuk CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil), aku juga diberi pesan tersirat untuk tetap semangat dalam berikhtiar. Demikian pula dikala saya hendak mencari jodoh. Wajibkah kita melaksanakan ikhtiar dan apakah ada dalilnya dari Al-Alquran dan
Hadis? Mohon penjelasannya, ya pak. Terima kasih sebelumnya.
Jawab :
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Kita selaku kaum muslimin hendaknya tekun memperbesar ilmu. Dengan inilah kita tertuntun hidup mencapai
keselamatan dunia dan darul baka. Ikhtiar secara bahasa artinya menentukan. Sedang kalau dari sisi perumpamaan ikhtiar yaitu perjuangan manusia dalam mendapatkan apa saja yang dicita-citakan. Orang yang beriman tentu saja wajib untuk melaksanakan ikhtiar. Ada dua hal yang tidak boleh dipisahkan yaitu
doa dan ikhtiar. Keduanya penting sekali untuk dilakukan. Untuk sukses tidak hanya mengandalkan kerasnya ikhtiar. Namun, kita harus mengembangkan kuantitas dan mutu doa yang dipanjatkan kehadirat Allah Swt. Mengenai hasil dari apa saja yang dijalankan berikutnya diserahkan kepada Allah Swt. Cara-cara melakukan ikhtiar pun dilarang melanggar larangan agama.
Dalil dari perintah melaksanakan ikhtiar ini ada dalam Al-Alquran surat Ar-Radu ayat 11 :
Artinya : “bagi insan ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di wajah dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan jika Allah menghendaki kejelekan kepada sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.”
juga dalam Al-Quran surat Al-Jumuah ayat 10, yang artinya :
” kalau sudah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kau di tampang bumi; dan carilah karunia Allah dan camkan Allah banyak-banyak semoga kamu mujur.”
Sedangkan dalil dari hadits terdapat dalam riwayat Imam Bukhari, yang artinya :
” Sungguh bila sekiranya salah seorang di antara kamu menenteng talinya ( untuk mencari kayu bakar) lalu beliau kembali dengan menenteng seikat kayu di punggungnya lalu ia menjualnya sehingga allah mencukupi kebutuhanya (dengan hasil itu) yaitu lebih baik dibandingkan dengan ia meminta-minta kepada manusia baik mereka memberi atau mereka menolak. “
Untuk memperjelas tentang ikhtiar ini, berikut ini ada sebuah contohnya seseorang pria yang melaksanakan ikhtiar dalam mendapatkan jodoh. Seorang pria bernama Hudi tinggal di sebuah perkampungan. Belum usang beliau lulus dari kuliah di Fakultas Pertanian sebuah perguruan tinggi populer di Bogor. Belum ada dua pekan dari waktu ia diwisuda, beliau sudah merintis suatu perjuangan kebijaksanaan daya cabe rawit. Singkat cerita dalam dua tahun beliau mendulang sukses. Bahkan mempunyai lima karyawan. Ia pun sudah masuk usia 25 tahun sehingga saatnya yang sempurna untuk menikah. Hal itu pun sesuai yang dianjurkan kedua orang bau tanah, kerabat, sahabat-sahabat serta lima orang karyawannya. Ia kemudian berdoa terhadap Allah Swt untuk diberikan jodoh wanita yang shalihah. Tak hanya berdoa, dia sempurnakan niatnya yang baik itu dengan mencari info terhadap sahabat dan kenalan ihwal gadis yang sudah siap menikah. Tentu saja beliau pun punya standar yang tak bisa diubah. Muslimah yang taat. Setelah 5 bulan akhirnya ia dipertemukan dengan seorang perempuan yang shalihah lewat informasi dan komunikasi teman kuliahnya dahulu. Namanya Fauziah. Setelah melaksanakan taaruf dengan difasilitasi temannya ia meminta pendapatkedua orang tuanya. Setelah orang tuanya baiklah barulah ia membaca doa shalat istikharah. Akhirnya, Hudi menikahi Fauziah.
Sedikit contoh dari kisah tersebut mungkin telah bisa menolong kita mengerti apa yang dimaksud ikhtiar dalam Islam. Wallahu ‘alam.
