Apa Yang Dimaksud Dengan Integrasi Nasional

Integrasi Nasional berasal dari dua kata, yaitu Integrasi dan Nasional. pengertianartidefinisidari.blogspot.com – Integrasi ini berasal dari Bahasa Inggris (integrate) yang mempunyai arti menyatupadukan, mempersatukan atau menggabungkan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Integrasi mempunyai arti pembauran sehingga menjadi satu kesatuan yang bundar dan utuh. Yang dimaksud dengan Integrasi Nasional secara politis ini memiliki arti bahwa penyatuan banyak sekali kalangan budaya dan sosial dalam kesatuan kawasan nasional yang membentuk suatu identitas nasional. Adapun Maksud integrasi Nasional secara antropologis ini bermakna bahwa proses penyesuaian diantara unsur-komponen kebudayaan yang berlainan sehingga mencapai sebuah kesatuan fungsi di dalam kehidupan masyarakat.

Integrasi nasional ialah usaha dan proses mempersatukan perbedaan perbedaan yang ada pada sebuah negara sehingga terciptanya keharmonisan dan keselarasan secara nasional. Seperti yang kita ketahui, Indonesia ialah bangsa yang sungguh besar baik dari kebudayaan ataupun daerahnya. Di satu sisi hal ini membawa pengaruh aktual bagi bangsa alasannya adalah kita bisa mempergunakan kekayaan alam Indonesia secara bijak atau mengorganisir budaya budaya yang melimpah untuk kemakmuran rakyat, tetapi selain menjadikan suatu keuntungan, hal ini juga kesannya mengakibatkan masalah yang baru. Kita pahami dengan daerah dan budaya yang melimpah itu akan menciptakan karakter atau insan insan yang berlainan pula sehingga dapat mengancam keutuhan bangsa Indonesia.

Integrasi Nasional berasal dari dua kata APA YANG DIMAKSUD DENGAN INTEGRASI NASIONAL

APA SAJA ANCAMAN TERHADAP INTEGRASI NASIONAL DI INDONESIA?

Untuk meraih Integrasi Nasional dibutuhkan suatu proses yang masak biar kelak keintegrasian tersebut tidak terpecah belah oleh banyak sekali bahaya, gangguan, dan kendala yang hadirnya berasal dari dalam ataupun mancanegara. Lalu bagaimanakah proses integrasi tersebut?

Modal awal Integrasi Nasional ialah adanya rasa senasib dan sepenanggungan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia semenjak dulu masa. Meski perjuangan bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah pada selang waktu sebelum kurun 20 dengan ditandai adanya sifat kedaerahan, akan tetapi, rasa senasib sepenanggungan yang ditunjukkan oleh para pejuang dan pandahulu kita sudah merefleksikan adanya benih-benih yaitu semangat kebangsaan, yang pada gilirannya kelak akan membentuk keutuhan bangsa Indonesia.

Memasuki pada periode 20, gejala semangat kebangsaan makin membara dan terlihat, dengan munculnya aneka macam organisasi atau pergerakan yang menjadi salah satu titik awal kebangkitan nasional. Perjuangan melalui aneka macam organisasi mirip contohnya Budi Utomo, Serikat Dagang Islam yang kemudian kesannya menjadi Serikat Islam. Perhimpunan Indonesia dan lain sebagainya mencitrakan bahwa adanya Integrasi Sosial dan Kultural.

Pada dekade 1920an, para pemuda tampil di dalam panggung sejarah Indonesia dengan menyongsong tema persatuan dan kesatuan untuk menuju Indonesia yang merdeka. Melalui insiden Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928, para perjaka memberikan segala peran serta dalam pembentukan integrasi nasional.

Pasca proklamasi kemerdekaan, perjalanan bangsa Indonesia di dalam bernegara mesti ditempuh dengan berbagai peristiwa. Berbagai cobaan yang mengguncang keutuhan bangsa juga dialami, ancaman dan ancaman terhadap suatu negara yang tengah membangung keutuhan bangsa mesti mampu dihadapi.

ANCAMAN TERHADAP INTEGRASI NASIONAL DI INDONESIA?

Indonesia yang berada di tengah-tengah dunia dilewati garis khatulistiwa, diapit oleh dua benua ialah Asia dan Australia, serta berada diantara dua samudera ialah Samudera Hindia dan Pasifik. Kondisi tersebut memberikan bahwa daerah Indonesia berada pada posisi silang sungguh sungguh strategis. Perlu DIketahui, bahwa posisi silang negara Indonesia tidak hanya meliputi aspek kewilayahan saja, melainkan meliputi pula aspek-apek kehidupan sosial, antara lain:

  • Penduduk Indonesia berada diantara tempat berpenduduk padat di utara dan daerah berpenduduk jarang di selatan.
  • Ideologi Indonesia terletak antara komunisme di utara dan liberalisme di selatan.
  • Demokrasi Pancasila berada diantara demokrasi rakyat di utara (Asia daratan bab utara) dan demokrasi liberal di selatan.
  • Ekonomi Indonesia berada diantara tata cara ekonomi sosialis di utara dan sistem ekonomi kapitalis di selatan.
  • Masyarakat Indonesia berada diantara masyarakat sosialis di utara dan penduduk individualis di selatan.
  • Kebudayaan Indonesia dinatara kebuadayaan timur di utara dan kebudayaan barat di selatan. Sistem pertahanan dan keamanan Indonesia berada diantara sistem pertahanan continental di utara dan metode pertahanan laut di barat, selatan dan timur. Posisi silang Indonesia sebagaimana diuraikan di atas ialah suatu peluangsekaligus ancaman bagi integrasi nasional bangsa Indonesia.

Baca: HARI KESETIAKAWANAN SOSIAL NASIONAL

Dikatakan sebuah potensi karena akan memperlihatkan efek positif bagi kemajuan bangsa Indonesia serta akan memperkokoh eksistensi Indonesia selaku negara yang tidak mampu diremehkan perannya dalam menunjang perkembangan serta terciptanya perdamaian dunia. Akan tetapi, posisi silang ini juga mejadikan Indonesia sebagai negara yang tidak terbebas dari bahaya yang dapat memecah belah bangsa.

Apa bekerjsama yang menjadi ancaman bagi integrasi nasional negara Indonesia? Ancaman bagi integrasi nasional tersebut datang dari luar maupun dari dalam negeri Indonesia sendiri dalam berbagai dimensi kehidupan. Ancaman tersebut biasanya berupa bahaya militer dan nonmiliter. Berikut ini diuaraikan secara singkat bahaya yang dihadapi Bangsa Indonesia baik yang berupa ancaman militer maupun non-milter.

  Identifikasi Dua Target Strategi Nasional!

Ancaman Militer

Ancaman militer yaitu ancarnan yang memakai kekuatan bersenjata yang terorganisasi yang dinilai mempunyai kesanggupan yang membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keamanan segenap bangsa. Ancaman militer mampu berbentuk agresi, pelanggaran daerah, mata-mata, sabotase, aksi teror bersenjata, pemberontakan, dan perang kerabat. Ancaman militer ini dibagi menjadi dua yakni:

1. Ancaman Militer Dalam Negeri:

  • Disintegrasi bangsa, lewat macam-macam gerakan separatis beradasarkan suatu sentimen kesukuan atau pemberontakan balasan ketidak puasan tempat terhadap kebijakan pemerintahan sentra.
  • Keresahan sosial balasan ketimpangan kebijakan ekonomi dan pelanggaran hak asasi insan yang pada gilirannya mampu menjadikan sebuah kerusuhan masal.
  • Upaya penggantian ideologi pancasila dengan ideologi lainnya ekstrem atau tidak cocok dengan kebiasan dari penduduk indonesia.
  • Makar dan penggulingan pemerintahan yang sah dan konstitusional.

2. Ancaman Militer Luar Negeri:

  • Pelanggaram batas negara yang dijalankan oleh negara lain.
  • pemberontakan senjata yang dilakukan oleh negara lain.
  • Aksi teror yang dilaksanakan oleh terorisme internasional.

Berikut ini beberapa acuan dari bahaya militer kepada negara :

  1. Agresi, pengertian dari aksi ialah bahaya militer yang menggunakan kekuatan bersenjata oleh negara lain terhadap suatu negara yang mampu membahayakan kedaulatan dan keutuhan daerah negara tersebut, dan juga membahayakan keamanan segenap bangsa tersebut.
  2. Invasi, cara.bentuk dalam melaksanakan agresi kepada sebuah negara yang pertama yakni invasi yaitu sebuah serangan yang dilaksanakan oleh kekuatan bersenjata negara lain terhadap daerah NKRI.
  3. Bombardemen, cara/bentuk dalam melaksanakan aksi terhadap sebuah negara yang kedua yaitu bombardemen yang memiliki pemahaman sebuah penggunaan senjata yang lain yang dilaksanakan oleh angkatan bersenjata negara lain kepada NKRI.
  4. Blokade, cara/bentuk dalam melakukan aksi yang terhakshir yaitu blokade, yang dikerjakan di kawasan pelabuhan atau pantai atau kawasan udara NKRI yang dilakukan oleh angkatan bersenjata negara lain, dan lain-lain.
  5. Spionase adalah ancaman militer yang dilakukan terhadap suatu negara yang kegiatannya berupa mata-mata dan dilaksanakan oleh negara lain yang bermaksud untuk mencari dan menerima dokumen belakang layar militer suatu negara.
  6. Sabotase, adalah ancaman militer yang dikerjakan oleh suatu negara yang kegiatannya mempunyai tujuan untuk menghancurkan instalasi militer dan obyek vital nasional. Tentunya sabotase ini dapat membahayakan keselamatan sebuah bangsa.
  7. Ancaman militer yang berupa aksi teror bersenjata yang dilakukan oleh sebuah jaringan terorisme yang luas (internasional) atau ancaman yang dilakukan oleh teroris internasional yang berafiliasi dengan terorisme setempat (dalam negeri).
  8. Ancaman militer terhadap suatu negara mampu juga berbentuk suatu pemberontakan yang mana pemberontakan tersebut juga memakai senjata. Selain pemberontakan, terjadinya perang saudara yang menggunakan senjata juga tergolong ancaman militer.
  9. Selain pemberontakan, terjadinya perang kerabat yang menggunakan senjata juga tergolong bahaya militer.

TNI (TNI) ialah bagian utama yang dipersiapkan untuk menghadapi ancaman militer, yang dikerjakan lewat peran Operasi Militer Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP).

Ancaman Non Militer

Ancaman non militer atau nin-niliter memiliki karakteristik yang berlawanan dengan ancaman militer, ialah tidak bersifat fisik serta bentuknya tidak terlihat sepeni ancaman militer. Ancaman nonmiliter berbentuk ancaman terhadap ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, penahanan dan keselamatan. Berikut ini ialah beberapa contoh ancaman yang berupa non militer :

  1. Ancaman Berdimensi Ideologi, Sistem politik internasional mengalami perubahan sejak Uni Soviet runtuh, sehingga paham komunis tidak terkenal lagi, akan tetapi, potensi bahaya berbasis ideologi masih tetap dipertimbangkan. Ancaman berbasis ideologi ini bisa juga dalam bentuk penetrasi nilai-nilai keleluasaan (liberalisme) sehingga mampu menyebabkan terjadinya proses disintegrasi bangsa.
  2. Ancaman Berdimensi Politik, Politik merupakan instrumen utama dalam menggerakkan perang. Hal ini menunjukan kalau bahaya politik mampu menumbangkan suatu rezim pemerintahan, bahkan juga mampu merusak suatu negara. Masyarakat internasional mengintervensi sebuah negara lewat politik seperti contohnya Hak Asasi Manusia (HAM), demokratisasi, penanganan lingkungan hidup, serta penyelenggaraan pemerintahan yang bersih serta akuntabel.
  3. Ancaman Berdimensi Ekonomi, Ekonomi merupakan salah satu penentu posisi tawar dari setiap negara dalam pergaulan internasional. Kondisi ekonomi tentu sungguh menentukan dalam pertahanan negara. Ancaman berdimensi ekonomi ini terbagi menjadi 2, adalah internal serta eksternal. Ancaman yang berasal dari internal mampu berbentukinflasi, pengangguran, infrastruktur yang tidak memadai, serta metode ekonomi yang tak cukup terang. Ancaman yang berasal dari eksternal mampu berbentuk kinerja ekonomi yang buruk, daya saing yang rendah, tidak siapnya dalam menghadapi abad globalisasi serta tingkat ketergantungan terhadap pihak abnormal.
  4. Ancaman Berdimensi Sosial Budaya, cara/bentuk dalam melaksanakan agresi yang terhakshir ialah blokade, yang dilakukan di tempat pelabuhan atau pantai atau wilayah udara NKRI yang dilakukan oleh angkatan bersenjata negara lain, dan lain-lain. Ancaman sosial budaya mampu berupa gosip-berita tentang kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, serta ketidakadilan yang menjadi dasar timbulnya pertentangan vertikal, antara pemerintah pusat dengan pemerintah tempat, beserta dengan konflik horizontal ialah suku, agama, ras, dan antar kalangan (SARA). Di tahun 1994 saja misalnya, 18 peperangan dari 23 peperangan yang terjadi di dunia ini diakibatkan oleh sentimen-sentimen budaya, agama, serta etnis. Sementara itu, 75% dari pengungsi dunia yang mengalir ke berbagai negara lain didorong dengan alasan yang serupa, tidak berbeda. Sementara itu, 8 dari 13 operasi pasukan perdamaian yang dilakukan oleh PBB ditujukan guna mengupayakan terciptanya perdamaian dalam banyak sekali konflik antar etnis di dunia.
  5. Ancaman Berdimensi Teknologi Informasi, Kemajuan akan ilmu pengetahuan dan teknologi yang meningkat dengan sangat pesat serta memperlihatkan manfaat yang sungguh besar bagi seluruh penduduk , namun, kejahatan juga terus mengikuti kemajuan tersebut, seperti contohnya kejahatan cyber dan kejahatan perbankan.
  6. Ancaman Berdimensi Keselamatan Umum, yakni Ancaman untuk keamanan lazim mampu terjadi alasannya adalah bencana alam, misal gempa bumi, gunung meletus, dan tsunami. Ancaman yang disebabkan oleh manusia, misal penggunaan obat-obatan dan penggunaan bahan kimia, pembuangan limbah industri, kebakaran, sampai kecelakaan alat-alat transportasi.
  Hukum Internasional Dilihat dari Persoalan yang dibahas

APA CARA MENGATASI ANCAMAN TERHADAP INTEGRASI NASIONAL DI INDONESIA?

Ancaman militer akan sungguh berbahaya bila tidak diatasi. Oleh alasannya itu, harus diterapkan startegi yang sempurna untuk mengatasi ancaman integrasi nasional itu. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah mengontrol strategi pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia dalam menanggulangi bahaya militer tersebut. Pasal 30 ayat (1) sampai (5) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa:

  1. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam perjuangan pertahanan dan keamanan negara.
  2. Usaha pertahanan dan keselamatan negara dilaksanakan melalui metode pertahanan dan keselamatan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Indonesia Republik Indonesia, selaku kekuatan utama, dan rakyat, selaku kekuatan penunjang.
  3. Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara selaku alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara.
  4. Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga kemanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani penduduk , serta menegakkan aturan.
  5. Susunan dan kedudukan TNI, Kepolisian Negara Republik Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam perjuangan pertahanan dan keamanan dikelola dengan undang-undang.

Ketentuan di atas menegaskan bahwa usaha pertahanan dan keamanan negara Indonesia merupakan tanggungjawab seluruh Warga Negara Indonesia. Dengan kata lain, pertahanan dan keselamatan negara tidak cuma menjadi tanggung jawab Tentara Nasional Indonesia dan POLRI saja; namun penduduk sipil juga sungguh bertanggung jawab kepada pertahanan dan kemanan negara; sehingga Tentara Nasional Indonesia dan POLRI manunggal bareng masyarakat sipil dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

CONTOH MASALAH INTEGRASI NASIONAL?

Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, berikut yakni contoh-contoh persoalan integrasi nasional:

1. Perbedaan Kepentingan

Kepentingan merupakan dasar dari timbulnya tingkah laris individu. Individu bertingkah laris sebab adanya dorongan untuk memenuhi kepentingannya, sama halnya dengan pertentangan. Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam sebuah interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya yakni menyangkut ciri fisik, kepandaian, wawasan, budbahasa istiadat, doktrin, dan lain sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri perorangan dalam interaksi sosial, konflik ialah suasana yang masuk akal dalam setiap penduduk dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan golongan penduduk lainnya, konflik cuma akan hilang berbarengan dengan hilangnya penduduk itu sendiri.

Banyak rakyat dan pemimpin negara yang memiliki argumen masing-masing untuk kepentingannya. Namun Kadang juga secara terioristis, perbedaan kepentingan dapat menimbulkan duduk perkara yang besar bagi orang yang melakukanya. Dipandang sebagai perilaku, pertentangan merupakan bentuk minteraktif yang terjadi pada tingkatan perorangan, interpersonal, kalangan atau pada tingkatan organisasi. Konflik ini utamanya pada tingkatan individual yang sangat dekat relevansinya dengan stres.

2. Dendam sebab kekalahan dengan sekolah lain

Biasanya ini terjadi dikala adanya per tandingan bola antar sekolah. Dimana tim sekolah yang satu kalah dengan sekolah lainnya. Hal ini mengakibatkan adanya rasa kecewa dan celakanya mereka ini umumnya melampiaskan rasa kekecewaan nya dengan mengajak adu tim sekolah lain tersebut. Hal ini pastinya ialah bentuk ketidak spor tifan pelajar dalam mengalami kekalahan.

Apabila seorang siswa dari suatu sekolah menengah atas dipalak atau dirampas uang dan hartanya, ia akan melapor terhadap pentolan di sekolahnya. Kemudian pentolan itu akan mengumpulkan siswa untuk menghampiri siswa dari sekolah lawan ditempat dimana biasanya mer eka menanti bis atau kendar aan pulang. Apabila jumlah siswa dari sekolah musuh cuma sedikit, mereka akan balik memalak atau merampas siswa sekolah lawan tersebut. Tetapi kalau jumlah siswa sekolah lawan tersebut sepadan atau lebih banyak, mereka akan melakukan kontak fisik.

3. Pertentangan Sosial

Kepentingan ialah dasar dari timbulnya tingkah laris individu. Individu berperilaku laku karena adanya dorongan untuk memenuhi kepentingannya. Kepentingan ini sifatnya esensial bagi kelancaran hidup individu itu sendiri, jikalau individu berhasil menyanggupi kepentingannya, maka ia akan mencicipi kepuasan dan sebaliknya kegagalan dalam menyanggupi kepentingan akan menimbilkan masalah baik bagi dirinya maupun bagi lingkungannya. Dengan berpegang prinsip bahwa tingkah laris individu merupakan cara atau alat dalam memenuhi kebutuhannya, maka acara-aktivitas yang dilakukan oleh individu dalam masyarakat pada hakikatnya ialah kepuasan pemenuhan dari kepentingan tersebut. Oleh sebab individu mengandung arti bahwa tidak ada dua orang yang serupa persis dalam aspek-faktor pribadinya, baik jasmani maupun rohani, maka dengan sendirinya timbul perbedaan individu dalam hal kepentingannya.

Diskriminasi merujuk terhadap pelayanan yang tidak adil terhadap individu tertentu, dimana layanan ini dibentuk berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu tersebut. Diskriminasi merupakan sebuah insiden yang umum ditemui dalam masyarakat manusia, ini disebabkan karena kecenderungan insan untuk membedabedakan yang lain.

  Makna Simbol Sila Kedua Pancasila

Etnosentrisme yaitu kecenderungan untuk melihat dunia hanya melalui sudut pandang budaya sendiri, maksudnya Etnosentrisme yaitu sebuah kecendrungan yang menilai nilainilai dan norma-norma kebudayaannya sendiri selaku sebuah yang prima, terbaik, mutlak, dan dipergunakannya tolak ukur untuk menilai dan membedakannya dengan kebudayaan lain.

Masalah besar yang dihadapi Indonesia sesudah merdeka ialah integrasi diantara masyarakat yang majemuk. Integrasi bukan peleburan, namun keselarasan persatuan. Masyarakat beragam tetap berada pada kemajemukkannya, mereka dapat hidup serasi berdampingan (Bhineka Tunggal Ika), berlawanan-beda tetapi merupakan kesatuan.

4. Aksi Protes dan Demonstrasi

Aksi protes disebut juga unjuk rasa yang senantiasa terjadi dalam kehidupan manusia. Hal itu terjadi karena setiap orang mempunyai usulan dan pandangan yang mungkin berlainan. Protes dapat terjadi apabila suatu hal menimpa kepentingan individu atau golongan secara langsung sebagai akibat dari rasa ketidakadilan akan hak yang harus diterima. Akibatnya, individu atau golongan tersebut tidak puas dan melakukan langkah-langkah penyelesaian. Protes merupakan agresi tanpa kekerasan yang dilaksanakan oleh individu atau penduduk terhadap sebuah kekuasaan. Protes mampu pula terjadi secara tidak langsung selaku rasa solidaritas antarsesama alasannya adalah kesewenang-wenangan pihak tertentu yang menyebabkan kesengsaraan bagi orang lain.

5. Meningkatnya Kriminalitas

Perubahan sosial yang terjadi dalam kehidupan memberi kesempatan bagi setiap orang untuk berganti, tetapi pergantian tersebut tidak membawa setiap orang ke arah yang dicita-citakan. Hal ini berakibat terjadinya perbedaan sosial menurut kekayaan, wawasan, sikap, ataupun pergaulan. Perubahan sosial tersebut mampu membawa seseorang atau kelompok ke arah langkah-langkah yang menyimpang alasannya dipengaruhi harapan-harapan yang tidak tercukupi atau terpuaskan dalam kehidupannya.

Perbuatan kriminal yang muncul di masyarakat secara khusus akan diuraikan sebagai balasan terjadinya pergeseran sosial yang menimbulkan kesenjangan kehidupan atau jauhnya ketidaksamaan sosial. Akibatnya, tidak siapa saja menerima kebahagiaan yang sama. Adanya perbedaan tersebut mengakibatkan setiap orang memiliki penafsiran yang berlawanan-beda terhadap hak dan kewajibannya. Setiap orang mesti menerima hak diubahsuaikan dengan keharusan yang dikerjakan.

6. Kenakalan Remaja

Kenakalan dewasa ialah disintergasi dari keutuhan suatu masyarakat. Hal itu sebab tindakan yang mereka lakukan mampu meresahkan masyarakat Oleh alasannya adalah itu, kenakalan cukup umur disebut sebagai dilema sosial. Munculnya kenakalan akil balig cukup akal ialah gejolak kehidupan yang disebabkan adanya pergantian-perubahan sosial di masyarakat, seperti perubahan fungsi keluarga alasannya kedua orangtua melakukan pekerjaan sehingga peranan pendidikan keluarga menjadi menyusut.

Selain itu, pergantian nilai dan norma masyarakat mengakibatkan berkembangnya sifat individualisme. Juga pergeseran struktur penduduk mengakibatkan masyarakat lebih menyerahkan setiap permasalahan terhadap yang berwenang. Perubahan sosial, ekonomi, budaya, dan unsur budaya yang lain dapat menimbulkan disintegrasi.

Remaja yang bersangkutan condong melaksanakan langkah-langkah-tindakan yang mengarah ke kejahatan seperti mengambil barang atau hak milik orang lain tanpa izin. Ketiga, ada yang namanya kenakalan khusus (istimewa), dalam bentuk ini kenakalan dewasa yang dimaksud sudah tingkat tinggi dikarenakan telah menyentuh pada tindak kriminalitas. Contohnya, melaksanakan pemerkosaan pada anak dibawah umur; seperti masalah Yuyun yang pernah marak menjadi perbincangan; penyalahgunaan narkotika bahkan sampai berujung pembunuhan atau penghilangan nyawa insan.

7. Korupsi Membuat Kepercayaan Masyarakat Menghilang

Korupsi yakni perbuatan yang membunuh kelangsungan hidup sebuah negara. Walaupun begitu, tindak kriminal korupsi seperti menjadi budaya yang dianggap lumrah. Pada tahun 2014-2015 Mahkamah Agama telah menetapkan adanya 803 perkara tindak kriminal korupsi di Indonesia (Ayuningtyas, 2016). Bahkan Indonesia masuk dalam urutan negara ke-88 dari 168 negara di dunia berdasarkan survei Lembaga Transparency International (TI) dalam kategori tindakan melawan hukum korupsi (Hafid, 2016). Hal ini sangat menyedihkan, dimana duit yang dikorupsi adalah duit rakyat. Uang ini sebaiknya digunakan untuk pembangunan dan kesejahteraan rakyat, namun hanya segelintir orang secara individu dan kelompok yang menikamatinya. Kesejahteraan selaku kunci kemakmuran sebuah negara tidak akan tercapai jikalau masih banyak perilaku korupsi. Berbagai macam kalangan sudah terlibat dalam tindak pidana korupsi, baik dari pemerintah sentra, pemerintah tempat, pebisnis, wiraswasta, guru, jaksa, bahkan hakim. Sebagai acuan kasus yang yakni tertangkapkapnya Irman Gusman yang menjabat selaku Ketua DPD (Rizki, 2015). Sedihnya korupsi dilaksanakan oleh orang-orang yang berpendidikan sebagai wakil rakyat. Seharusnya orang-orang ini yang menenteng Indonesia menjadi lebih maju, bukan melakukan tindak pidana korupsi.

Dampak korupsi tidak cuma dinikmati satu sisi saja, namun saling berkaitan satu sama lain, seperti urutan domino yang berjatuhan. Bukan cuma pembangunan saja yang bermasalah, tetapi seluruh aspek pembangun bangsa juga memiliki masalah. Pada tahun 2015 sejumlah 31,077 triliun merupakan jumlah kerugian negara akibat tindak pidana korupsi, data ini diperoleh dari survei Indonesia Corruption Watch (ICW) (Dwi, 2016). Untuk memenuhi defisit maupun melaksanakan pembangunan, sebuah negara mesti berhutang.

KESIMPULAN APA YANG DIMAKSUD DENGAN INTEGRASI NASIONAL?

Integrasi berasal dari bahasa inggris “integration” yang bermakna kesempurnaan atau keseluruhan, Integrasi Nasional berasal dari dua kata, yakni Integrasi dan Nasional. pengertianartidefinisidari.blogspot.com Integrasi nasional yakni usaha dan proses mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada pada sebuah negara sehingga terciptanya keharmonisan dan keserasian secara nasional. Seperti yang kita pahami, Indonesia ialah bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa dampak positif bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak atau mengelola budaya budaya yang melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun selain menyebabkan sebuah laba, hal ini juga akhirnya menjadikan duduk perkara yang gres. Dari klarifikasi diatas kita bisa mengidentifikasikan contoh sifat-sifat yang mampu menghalangi upaya membina persatuan dan kesatuan serta menunjukkan pola keharusan pelajar dalam mendukung perwujudan integrasi nasional di Indonesia.