Daftar Isi
Apa makna tersirat dlm kalimat persuasif dlm teks negosiasi warga dgn investor?
Penjelasan:
makna tersirat adalah makna yg sudah ada atau diebutkan dlm kalimat persuasif/dalam teks tersebut
apa makna tersirat dlm kalimat persuasif dlm teks negosiasi warga dgn investor?? tolong di jawab segera kak
Jawaban:
Kalimat persuasif adalah kalimat yg mengandung bujukan atau ajakan pada lawan bicara dgn tujuan mengajak lawan bicara melakukan suatu tindakan tanpa adanya paksaan atau dengan-cara sukarela.
Pembahasan
Pada kesempatan ini, soal meminta kita untuk mencari lima buah kalimat persuasif dr sebuah teks negosiasi berjudul “Negosiasi Warga dgn Investor”. Berikut kakak akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut.
KALIMAT PERSUASIF DALAM TEKS “NEGOSIASI WARGA DENGAN INVESTOR”
1. Edy : “Begini Bapak & Ibu. Dalam pertemuan dgn warga desa beberapa waktu lalu, bukankah sudah disepakati bahwa pihak investor akan tetap melanjutkan pembangunan hotel & berjanji akan tetap menjaga kelestarian sumber air Panguripan. Jadi, ada masalah apa lagi?”
2. Warga II : “Kami selamanya akan terus menolak pembangunan hotel tersebut! Bahkan kami akan bertindak lebih keras bila tuntutan kami tak segera dipenuhi!“
3. Kepala desa : “Bila benar demikian, sebagai kepala desa, saya akan membantu Bapak menemukan lahan baru yg tak terlalu jauh dr sumber Panguripan.”
4. Edy : “Kalau memang Pak Lurah bisa mengusahakannya, saya akan sangat berterima kasih. Hari ini pula saya akan memerintahkan anak buah saya menghentikan pembangunan hotelnya.”
Sebagai rujukan, berikut kutipan teks tersebut.
Sudah tiga tahun lebih warga Dusun Sejahtera berjuang untuk menyelamatkan sumber mata air yg terletak di desanya. Perjuangan panjang tersebut bermula tatkala sebuah perusahaan properti mulai membangun hotel di kawasan sumber mata air tersebut. Sumber air “Panguripan” menjadi tumpuan hidup tak hanya bagi enam ribu warga Desa Sejahtera, tetapi pula bagi puluhan ribu warga desa sekitarnya.
Sumber air panguripan menjadi penyedia air bersir untuk dikonsumsi sekaligus untuk memenuhi pengairan sawah bagi puluhan hektare sawah. Bila pembangunan hotel itu diteruskan, sumber air Panguripan akan mati. Meskipun beberapa kali didemo warga, pihak pengembang tetap bersikukuh melanjutkan pembangunannya. Akhirnya, Pak Lurah membentuk tim yg akan mewakili warga untuk menuntut pengembang hotel PT Mulya Jaya, menghentikan pembangunan hotel tersebut. Tim Penyelamat Panguripan diterima Direktur PT Mulya Jaya, Edy, di ruangannya.
Edy : “Silakan duduk Bapak & Ibu. Selamat pagi. Boleh saya tahu
bapak & ibu ini berasal dr mana?“
Kepala Desa : “Saya Arifin, Pak. Kepala Desa Sejahtera. Ini Bu Suci, Sekretaris desa, & satu lagi Pak Rahmat, salah satu tokoh masyarakat yg ditunjuk oleh mewakili warga desa kami”.
Edy : “Terima kasih atas kedatangan Bapak & Ibu ke kantor saya. Dengan senang hati, sebagai direktur saya akan mendengarkan aspirasi warga demi kebaikan bersama”.
Edy : “Begini Bapak & Ibu. Dalam pertemuan dgn warga desa beberapa waktu lalu, bukankah sudah disepakati bahwa pihak investor akan tetap melanjutkan pembangunan hotel & berjanji akan tetap menjaga kelestarian sumber air Panguripan. Jadi, ada masalah apa lagi?”
Warga I : “Bagaimana mungkin kelestarian sumber airnya dapat dijaga, Pak? Pembangunan hotel tepat di atas mata air tersebut pasti akan mematikan mata airnya. Awalnya, karena pembangunan hotel tersebut akan menuntut ditebangnya pepohonan di sana, maka daerah resapan air akan berkurang. Hal ini mengancam kelestarian mata air kami.”
Warga II : “Sekali lagi saya tegaskan, Pak. Kami tak akan pernah menyetujui pembangunan hotel atau apa pun di atas sumber mata air, sumber penghidupan kami itu!”
Kepala Desa : “Sabar dulu, Pak Rahmat. (Sambil memegang pundak Pak rahmat). Benar Pak kami belum pernah menyetujui & tak akan pernah menyetujui kesepakatan itu, Pak. Bagi kami, sumber mata air Panguripan adalah gantungan kehidupan kami. Tak hanya untuk makan & minum, sawah kami pula membutuhkan air.”
Warga II : “Kami selamanya akan terus menolak pembangunan hotel tersebut! Bahkan kami akan bertindak lebih keras bila tuntutan kami tak segera dipenuhi!“
Edy : “Bapak & Ibu jangan khawatir. Sebenarnya, Wali Kota sudah mengeluarkan surat perintah penghentian pembangunan hotel.”
Warga I : “Kalau begitu tunggu apalagi?”
Edy : “Masalahnya, saya masih mencari lahan pengganti. Bagaimana pun saya tak mau kehilangan kesempatan bisnis di kota ini.”
Kepala desa : “Bila benar demikian, sebagai kepala desa, saya akan membantu Bapak menemukan lahan baru yg tak terlalu jauh dr sumber Panguripan.”
Edy : “Kalau memang Pak Lurah bisa mengusahakannya, saya akan sangat berterima kasih. Hari ini pula saya akan memerintahkan anak buah saya menghentikan pembangunan hotelnya.”
Kepala desa : “Terima kasih atas kerja sama ini. “
Edy : “Saya pula berterima kasih karena Pak Lurah berhasil menghentikan demo warga.” “Terima kasih, Pak.”
Penjelasan:
Buatlah 5 Kalimat persuasif & makna tersirat dlm teks Negosiasi Warga dgn Investor
Jawaban:
KALIMAT PERSUASIF DALAM TEKS “NEGOSIASI WARGA DENGAN INVESTOR”
1. Edy : “Begini Bapak & Ibu. Dalam pertemuan dgn warga desa beberapa waktu lalu, bukankah sudah disepakati bahwa pihak investor akan tetap melanjutkan pembangunan hotel & berjanji akan tetap menjaga kelestarian sumber air Panguripan. Jadi, ada masalah apa lagi?”
2. Warga II : “Kami selamanya akan terus menolak pembangunan hotel tersebut! Bahkan kami akan bertindak lebih keras bila tuntutan kami tak segera dipenuhi!“
3. Kepala desa : “Bila benar demikian, sebagai kepala desa, saya akan membantu Bapak menemukan lahan baru yg tak terlalu jauh dr sumber Panguripan.”
4. Edy : “Kalau memang Pak Lurah bisa mengusahakannya, saya akan sangat berterima kasih. Hari ini pula saya akan memerintahkan anak buah saya menghentikan pembangunan hotelnya.”
Tentukan kalimat persuasif dr cerita Negosiasi warga dgn investor?
Kelas : X
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kata kunci : teks negoisasi, teks ‘Negosiasi Warga dgn Investor’, kalimat persuasif
Kategori :
Bab V : Membuat Kesepakatan melalui Negoisasi
Pembahasan:
Kalimat persuasif dlm teks negoisasi adalah kalimat yg mengandung bujukan yg memiliki makna tersirat memaksa dengan-cara halus dgn menggunakan bahasa yg sopan sehingga sukar ditolak oleh lawan.
Kalimat persuasif dr cerita Negosiasi Warga dgn Investor:
Dalam pertemuan dgn warga
desa beberapa waktu lalu, bukankah sudah disepakati bahwa
pihak investor akan tetap melanjutkan pembangunan hotel
dan berjanji akan tetap menjaga kelestarian sumber air
Panguripan. Jadi, ada masalah apa lagi?
(pada kalimat ini, Eddy memaksa dengan-cara halus pada warga melalui pertanyaan mengenai kesepakatan)
5 kalimat persuasif dlm teks negosiasi warga dgn investor
Kalimat persuasif adalah kalimat yg mengandung bujukan atau ajakan pada lawan bicara dgn tujuan mengajak lawan bicara melakukan suatu tindakan tanpa adanya paksaan atau dengan-cara sukarela.
Pembahasan
Pada kesempatan ini, soal meminta kita untuk mencari lima buah kalimat persuasif dr sebuah teks negosiasi berjudul “Negosiasi Warga dgn Investor”. Berikut kakak akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut.
KALIMAT PERSUASIF DALAM TEKS “NEGOSIASI WARGA DENGAN INVESTOR”
1. Edy : “Begini Bapak & Ibu. Dalam pertemuan dgn warga desa beberapa waktu lalu, bukankah sudah disepakati bahwa pihak investor akan tetap melanjutkan pembangunan hotel dan berjanji akan tetap menjaga kelestarian sumber air Panguripan. Jadi, ada masalah apa lagi?”
2. Warga II : “Kami selamanya akan terus menolak pembangunan hotel tersebut! Bahkan kami akan bertindak lebih keras bila tuntutan kami tak segera dipenuhi!“
3. Kepala desa : “Bila benar demikian, sebagai kepala desa, saya akan membantu Bapak menemukan lahan baru yg tak terlalu jauh dr sumber Panguripan.”
4. Edy : “Kalau memang Pak Lurah bisa mengusahakannya, saya akan sangat berterima kasih. Hari ini pula saya akan memerintahkan anak buah saya menghentikan pembangunan hotelnya.”
Sebagai rujukan, berikut kutipan teks tersebut.
Sudah tiga tahun lebih warga Dusun Sejahtera berjuang untuk menyelamatkan sumber mata air yg terletak di desanya. Perjuangan panjang tersebut bermula tatkala sebuah perusahaan properti mulai membangun hotel di kawasan sumber mata air tersebut. Sumber air “Panguripan” menjadi tumpuan hidup tak hanya bagi enam ribu warga Desa Sejahtera, tetapi pula bagi puluhan ribu warga desa sekitarnya.
Sumber air panguripan menjadi penyedia air bersir untuk dikonsumsi sekaligus untuk memenuhi pengairan sawah bagi puluhan hektare sawah. Bila pembangunan hotel itu diteruskan, sumber air Panguripan akan mati. Meskipun beberapa kali didemo warga, pihak pengembang tetap bersikukuh melanjutkan pembangunannya. Akhirnya, Pak Lurah membentuk tim yg akan mewakili warga untuk menuntut pengembang hotel PT Mulya Jaya, menghentikan pembangunan hotel tersebut. Tim Penyelamat Panguripan diterima Direktur PT Mulya Jaya, Edy, di ruangannya.
Edy : “Silakan duduk Bapak & Ibu. Selamat pagi. Boleh saya tahu
bapak & ibu ini berasal dr mana?“
Kepala Desa : “Saya Arifin, Pak. Kepala Desa Sejahtera. Ini Bu Suci, Sekretaris desa, & satu lagi Pak Rahmat, salah satu tokoh masyarakat yang ditunjuk oleh mewakili warga desa kami”.
Edy : “Terima kasih atas kedatangan Bapak & Ibu ke kantor saya. Dengan senang hati, sebagai direktur saya akan mendengarkan aspirasi warga demi kebaikan bersama”.
Edy : “Begini Bapak & Ibu. Dalam pertemuan dgn warga desa beberapa waktu lalu, bukankah sudah disepakati bahwa pihak investor akan tetap melanjutkan pembangunan hotel dan berjanji akan tetap menjaga kelestarian sumber air Panguripan. Jadi, ada masalah apa lagi?”
Warga I : “Bagaimana mungkin kelestarian sumber airnya dapat dijaga, Pak? Pembangunan hotel tepat di atas mata air tersebut pasti akan mematikan mata airnya. Awalnya, karena pembangunan hotel tersebut akan menuntut ditebangnya pepohonan di sana, maka daerah resapan air akan berkurang. Hal ini mengancam kelestarian mata air kami.”
Warga II : “Sekali lagi saya tegaskan, Pak. Kami tak akan pernah menyetujui pembangunan hotel atau apa pun di atas sumber mata air, sumber penghidupan kami itu!”
Kepala Desa : “Sabar dulu, Pak Rahmat. (Sambil memegang pundak Pak rahmat). Benar Pak kami belum pernah menyetujui & tak akan pernah menyetujui kesepakatan itu, Pak. Bagi kami, sumber mata air Panguripan adalah gantungan kehidupan kami. Tak hanya untuk makan & minum, sawah kami pula membutuhkan air.”
Warga II : “Kami selamanya akan terus menolak pembangunan hotel tersebut! Bahkan kami akan bertindak lebih keras bila tuntutan kami tak segera dipenuhi!“
Edy : “Bapak & Ibu jangan khawatir. Sebenarnya, Wali Kota sudah mengeluarkan surat perintah penghentian pembangunan hotel.”
Warga I : “Kalau begitu tunggu apalagi?”
Edy : “Masalahnya, saya masih mencari lahan pengganti. Bagaimana pun saya tak mau kehilangan kesempatan bisnis di kota ini.”
Kepala desa : “Bila benar demikian, sebagai kepala desa, saya akan membantu Bapak menemukan lahan baru yg tak terlalu jauh dr sumber Panguripan.”
Edy : “Kalau memang Pak Lurah bisa mengusahakannya, saya akan sangat berterima kasih. Hari ini pula saya akan memerintahkan anak buah saya menghentikan pembangunan hotelnya.”
Kepala desa : “Terima kasih atas kerja sama ini. “
Edy : “Saya pula berterima kasih karena Pak Lurah berhasil menghentikan demo warga.” “Terima kasih, Pak.”
Pelajari lebih lanjut
Pada materi ini, ananda dapat belajar tentang kalimat persuasif:
https://wargamasyarakat.org/tugas/5329217
Detil jawaban
Kelas: X
Mata pelajaran: Bahasa Indonesia
Bab: –
Kode kategori: –
Kata kunci: kalimat persuasif, teks negosiasi warga dgn investor