Sejak zaman kekhalifahan Islam hingga abad Renaisance Eropa, ilmu pengetahuan terus meningkat dengan pesat.
Lalu bagaimana bantu-membantu kita memahami sains atau ilmu pengetahuan itu?.
Apakah sains mempunyai ciri-ciri khusus. Untuk lebih memahami ciri-ciri sains mari kita lihat di bawah ini:
1. Memiliki objek kajian berupa benda aktual
Contoh benda kasatmata di alam yakni benda padat, cair dan gas. Benda-benda kasatmata adalah benda-benda yang mampu ditangkap oleh panca indera kita.
Seandainya indera tidak dapat menangkapnya maka dibentuk perlengkapan yang bisa menangkap benda atau fenomenanya.
Contoh gelombang radio tidak mampu di dengar tetapi dengan pesawat radio kita dapat mendengarnya.
Demikian pula listrik, radioaktif, bakteri merupakan objek kajian sains yang dapat ditangkap oleh panca indera dengan perlengkapan khusus..
Objek kajian itu dibedakan menjadi objek kajian fisika, kimia, biologi. Objek kajian fisika yaitu benda-benda alam termasuk benda-benda angkasa.
Objek kajian kimia yakni adalah zat kimia yang meliputi sifat dan reaksi-reaksinya. Sedangkan objek kajian biologi ialah mahluk hidup dan fosil-fosil berhubungan dengan struktur dan fungsinya.
Oleh alasannya objeknya konkret dan mampu ditangkap indera, sains dikebangkan menurut pengalaman empirik atau konkret yaitu yang ditangkap panca indera.
3. Memiliki langkah-langkah sistematis
Langkah-langkah sistematis tersebut bersfiat baku untuk setiap bidang kajian. Orang lain yang ingin pertanda tanda-tanda yang sama dengan langkah yang sama akan menemukan hasil yang serupa pula asalkan situasi dan kondisnya sama.
Misalkan orang ini membuktikan bahwa respirasi menciptakan karbon dioksida. Dimanapun ia berada asalkan langkah yang dipakai sama maka dia akan mampu menerangkan bahwa respirasi menciptakan karbon dioksida jadi tidak ada kebohongan ilmiah.
4. Menggunakan cara berpikir logis
Cara berpikir memakai akal akan mengikuri keajegan atau kontinuitas dan disiplin dalam berpikir. Kesimpulan-kesimpulan ditarik berdasarkan nalar-logika tertentu misalnya secara induktif dan deduktif.
Berpikir induktif artinya berpikir dengan mempesona kesimpulan dari hal-hal yang khusus menjadi ketentuan yang berlaku umum. Misalnya, ayam mati, kucing mati, tanaman mati dan manusia mati. Ayam, kucing, tumbuhan dan manusia yakni mahluk hidup. Kesimpulannya semua mahluk hidup akan mati.
Berpikir deduktif artinya berpikir dengan menawan kesimpulan dari hal-hal umu menjadi ketentuan khusus. Misalnya semua mahluk hidup memerlukan oksigen untuk benapas. Tumbuhan yakni mahluk hidp. Kesimpulannya tanaman memerlukan oksigen untuk bernapas.
5. Hasilnya objektif atau apa adanya
Artinya sains terhindar dari kepentingan pelaku atau subjektif. Hasil observasi ilmiah bebas dari kepentingan seseorang atau politik sehingga tidak memihak siapapun selain kebeanaran ilmiah itu sendiri.
6. Hasilnya berupa hukum-hukum yang berlaku lazim
Dimanapun sains berlaku maka ia bersifat biasa pola bila kita mengawinkan secara eksklusif tumbuhan A dan B maka dimanapun alhasil akan mengikuti hukum perilangan yang dibentuk Gregor Mendel.
Berdasarkan ciri-ciri diatas maka matematika masuk kategori sains atau bukan?. Bukan, matematika bukan sains sebab objek matematika bukan benda. Objek matematika berbentukbenda abstrak mirip garis, titik, angka.
Karena objeknya yang absurd itulah sebagian orang menganggap matematika sukar diketahui. Matematika tidak dikembangkan menurut pengalaman empiris melainkan pada cara berpikir logis. Hasilnya berupa hukum-hukum dan aksioma-aksioma yang berlaku universal.
Apakah agama itu sains?. Bukan, agama tidak dikembangkan manusia jadi bukan masuk sains. Manusia cuma mendapatkan wahyu dari Allah dan objek studinya pun ada objek faktual dan abstak seperti surga dan neraka.