Apa Itu Pengertian Syukur Nikmat Serta Hikmahnya Dan Perilaku Syukur Lezat



Pengertian Syukur Nikmat

Syukur lezat adalah ungkapan rasa terima kasih yang diiringi rasa gembira dan puas atas segala rahmat dan lezat dari Allah SWT yang sudah diterima oleh seseorang. Ungkapan rasa syukur ini dapat diwujudkan  dengan tiga cara, adalah melalui hati, melalui ucapan, dan lewat perbuatan. Ungkapan lewat hati tercermin dengan timbulnya rasa puas, rasa besar hati, dan pengakuannya terhadap nikmat yang diterimanya itu hadirnya dari Allah SWT. Ungkapan syukur melalui ucapan ialah berbentukucapan pujian kepada Allah SWT. Misalnya, mengucapkan alhamdulillah. Ungkapan rasa syukur melalui tindakan dilakukan dengan menaati segala perintah Allah SWT dan meninggalkan segala larangan-Nya, mempergunakan nikmat yang diterima itu untuk kebaikan dan dengan melakukan sujud syukur. Ungkapan rasa syukur baik melalui hati, lewat ucapan, atau melalui perbuatan mesti didasari dengan niat lapang dada hanya karena Allah SWT semata.
Cermin Sikap Seorang Muslim dan Mukmin

Cermin  sikap seorang muslim dan mukmin adalah mereka rela mendapatkan sepenuhnya apa pun yang mereka hadapi untuk diputuskan dengan hukum yang berdasarkan rancangan Islam. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT berikut.
Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menimbulkan kau hakim kepada perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak  merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan kepada putusan yang kamu berikan, dan mereka mendapatkan dengan sepenuhnya. (Surah An-Nisa’  [4]: 56)
Menurut ayat ini, orang yang betul-betul mukmin ialah orang yang tidak merasa keberatan masalahnya diputuskan oleh Nabi Muhammad saw. mereka akan mendapatkan dengan senang hati keputusan Nabi Muhammad saw. tersebut. Sekarang ini Nabi Muhammad saw. sudah tidak ada lagi. Maksudnya, mereka rela masalahnya diputuskan dengan aturan Islam yang berdasarkan Al-Qur’an dan sunah Rasulullah saw.
Dalam ayat lainnya dikatakan bahwa orang mukmin sejati adalah apabila mereka dipanggil oleh Allah SWT dan rasul-Nya untuk mengadili pertengkaran di antara mereka, baik pertengkaran di antara sesama kaum muslimin maupun persilisihan antara kaum muslimin dengan orang kafir, mereka mengucapkan: Kami mendengar dan kami patuh. Hal ini sesuai dengan  firman Allah SWT berikut.
Sesungguhnya tanggapan orang-orang mukin kalau mereka diundang kepada Allah dan rasul-Nya biar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka yaitu ucapan. “Kami mendengar dan kami patuh”. Dan mereka itulah orang-orang yang mujur. (Surah An-Nur [24]: 51)
Sebagaimana tercantum pada Surah An-Nisa’ [4] ayat 65, yang dimaksudkan  dengan mereka (orang-orang mukmin) diundang terhadap Allah SWT dan rasul-Nya yaitu persoalan mereka ditentukan dengan aturan-hukum Allah SWT dan sunah Rasulullah, mereka akan mendengarkan keputusan itu dan mematuhinya.
Dalam masyarakat terbaru yang telah mengenal desain negara, pertikaian antara anggota  masyarakat juga mesti diselesaikan berdasarkan aturan yang berlaku di negara itu. Dalam negara Indonesia yang menurut Pancasila, perselisihan antar anggota masyarakat terselesaikan menurut hukum yang berlaku. Sebagai seorang Islam kita mesti taat kepada keputusan negara itu, karena taat terhadap pemerintah juga ditugaskan dalam Islam.
Hikmah Syukur Nikmat

  • Orang yang cerdik bersyukur akan senantiasa mendapatkan embel-embel lezat dari Allah SWT. Sebaliknya, orang yang ingkar akan menerima siksa dari Allah SWT.
  • Orang yang syukur nikmat akan mencicipi kepuasan batin dan senantiasa bahagia.
  • Syukur nikmat itu perintah agama. Oleh sebab itu, orang yang bersyukur atas lezat Allah SWT disertai dengan niat yang tulus semata-mata karena Allah SWT maka yang demikian itu tergolong ibadah. Setiap acara yang mengandung nilai ibadah akan mendapatkan pahala dari Allah SWT.