Pengertian Definisi Arti – Lebih dari 15 tahun kemudian Pedoman Gizi Seimbang sudah dikenalkan dan disosialisasikan terhadap masyarakat. Hasil kajian ilmiah yang diwujudkan dalam Naskah Akademik 2012 menunjukkan, bahwa banyak persoalan dan hambatan dalam sosialisasi Gizi Seimbang sehingga cita-cita untuk mengganti sikap gizi penduduk ke arah sikap gizi sepadan belum sepenuhya tercapai. Konsumsi pangan belum seimbang baik kuantitas maupun kualitasnya, dan sikap hidup higienis dan sehat belum memadai. Riskesdas 2013 memperlihatkan bahwa “stunting” pada Balita dan prevalensi Penyakit Tidak Menular (PTM) kian meningkat. Dengan keadaan demikian maka perhatian terhadap dilema gizi ganda perlu lebih ditingkatkan antara lain lewat upaya pergantian perilaku gizi masyarakat ke arah perilaku gizi sebanding yang ialah aspek penting dalam pencegahan timbulnya persoalan gizi dan mempertahankan status gizi yang baik.
Berlandaskan pada hasil kajian ilmiah tersebut di atas dan setelah lewat beberapa tahap penyusunan mulai dari diskusi para ahli, ujicoba di lapangan dan workshop yang didatangi oleh para hebat dari banyak sekali profesi, perwakilan dari instansi terkait baik dari pemerintah maupun non pemerintah, sudah tersusun Pedoman Gizi Seimbang gres. Pedoman tersebut lebih sederhana, lengkap, mudah diketahui, gampang diingat dan gampang dipraktekkan. Pedoman ini merupakan petunjuk teknis bagi petugas dari berbagai institusi baik pemerintah maupun non pemerintah dalam melaksanakan pendidikan gizi seimbang kepada masyarakat. Untuk melengkapi dan memajukan kesanggupan petugas dalam penyampaian pesan Gizi Seimbang terhadap penduduk , pedoman tersebut juga dilengkapi dengan uraian Strategi dan Operasionalisasi KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi).
Pada era mendatang dengan berbekal Pedoman Gizi Seimbang baru yang merupakan penyempurnaan dari Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) 2003 dibutuhkan para petugas lapangan lebih inovatif dan inovatif dalam berbagi pesan pesan berbasis budaya dan kearifan lokal, sehingga pendidikan gizi kepada masyarakat mampu berlangsung lebih optimal dan memiliki efek pada pergantian sikap ke arah yang lebih baik.
Dalam potensi ini kami memberikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya terhadap organisasi profesi (PERSAGI, PERGIZI PANGAN, PDGKI, PDGMI, IDI, IAKMI, AKLII, PDGI, IBI, PPNI, HAKLI, PPPKMI), instansi terkait baik pemerintah maupun non pemerintah dan berbagai pihak yang telah memperlihatkan konstribusi yang sangat berguna atas tersusunnya buku Pedoman Gizi Seimbang ini. (Berdasarkan kata pengantar anutan gizi seimbang Departemen Kesehatan RI (Februari 2014 oleh Direktur Jenderal Bina Gizi dan KIA, Dr. Anung Sugihantono, M.Kes)
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu ciri bangsa maju yakni bangsa yang memiliki tingkat kesehatan, kecerdasan, dan produktivitas kerja yang tinggi. Ketiga hal ini dipengaruhi oleh keadaan gizi. Pola makan merupakan perilaku paling penting yang mampu menghipnotis kondisi gizi. Hal ini disebabkan alasannya kuantitas dan kualitas makanan dan minuman yang disantap akan mempengaruhi tingkat kesehatan individu dan penduduk . Agar badan tetap sehat dan terhindar dari aneka macam penyakit kronis atau penyakit tidak menular (PTM) terkait gizi, maka pola makan penduduk perlu ditingkatkan kearah konsumsi gizi sepadan.Keadaan gizi yang bagus mampu meningkatkan kesehatan individu dan masyarakat. Gizi yang maksimal sangat penting untuk kemajuan normal serta perkembangan fisik dan kecerdasan bayi, belum dewasa, serta seluruh kalangan umur. Gizi yang bagus menciptakan berat badan normal atau sehat, badan tidak gampang terkena penyakit nanah, produktivitas kerja meningkat serta terlindung dari penyakit kronis dan ajal dini.
Gizi yang tidak maksimal berkaitan dengan kesehatan yang jelek. Gizi yang tidak baik yakni faktor risiko PTM, seperti penyakit kardiovaskular (penyakit jantung dan pembuluh darah, hipertensi dan stroke), diabetes serta kanker yang merupakan penyebab utama akhir hayat di Indonesia. Lebih separuh dari semua kematian di Indonesia merupakan akhir PTM. [Depkes, 2008].
Sebagian besar PTM terkait-gizi di atas berasosiasi dengan kelebihan berat badan dan kegemukan yang disebabkan oleh kelebihan gizi. Data Riskesdas 2007, 2010, 2013 memperlihatkan kecenderungan prevalensi obes (IMT > 25) semua kalangan umur. Anak balita 12,2%, 14% dan 11,9%;usia 6-19 tahun (Riskesdas 2007, 2010) naik dari 5,2% menjadi 5,9%; orang remaja dan usia lanjut (Riskesdas 2007, 2010) naik dari 21,3% menjadi 22,8%. Pada Riskesdas 2013 laki-laki obes 19,7% dan perempuan 32,9% [Depkes, 2008; Kemenkes, 2010, 2013]. Kelebihan gizi ini muncul akibat keunggulan asupan makanan dan minuman kaya energi, kaya lemak bosan, gula dan garam aksesori, namun kekurangan asupan pangan bergizi mirip sayuran, buahbuahan dan serealia utuh, serta kurang melaksanakan aktivitas fisik.
Konsumsi pangan masyarakat masih belum sesuai dengan pesan gizi sepadan. Hasil observasi Riskesdas 2010 menyatakan citra selaku berikut. Pertama, konsumsi sayuran dan buah-buahan pada kalangan usia di atas 10 tahun masih rendah, yakni masing-masing sebesar 36,7% dan 37,9%. Kedua, kualitas protein yang dikonsumsi rata-rata perorang perhari masih rendah alasannya adalah sebagian besar berasal dari protein nabati mirip serealia dan kacangkacangan. Ketiga, konsumsi masakan dan minuman berkadar gula tinggi, garam tinggi dan lemak tinggi, baik pada penduduk perkotaan maupun perdesaan, masih cukup tinggi. Keempat, konsumsi cairan pada akil balig cukup akal masih rendah. Kelima, cakupan pinjaman Air Susu Ibu Eksklusif (ASI Eksklusif) pada bayi 0-6 bulan masih rendah (61,5%).
Riskesdas 2007, 2010, 2013 memperlihatkan bahwa Indonesia masih mempunyai duduk perkara kelemahan gizi. Kecenderungan prevalensi kurus (wasting) anak balita dari 13,6% menjadi 13,3% dan menurun 12,1%. Sedangkan kecenderungan prevalensi anak balita pendek (stunting) sebesar 36,8%, 35,6%, 37,2%. Prevalensi gizi kurang (underweight) berturut-turut 18,4%, 17,9% dan 19,6%. Prevalensi kurus anak sekolah hingga akil balig cukup akal. Riskesdas 2010 sebesar 28,5% [Kemenkes, 2007, 2010, 2013].
Pengaruh kekurangan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan yaitu semenjak janin sampai anak berumur dua tahun, tidak hanya terhadap perkembangan fisik, namun juga terhadap perkembangan kognitif yang pada gilirannya besar lengan berkuasa kepada kecerdasan dan ketangkasan berpikir serta terhadap produktivitas kerja. Kekurangan gizi pada masa ini juga dikaitkan dengan risiko terjadinya penyakit kronis pada usia remaja, yaitu kegemukan, penyakit jantung dan pembuluh darah, hipertensi, stroke dan diabetes.
Untuk menangkal timbulnya persoalan gizi tersebut, perlu disosialisasikan aliran gizi sebanding yang mampu dijadikan selaku pemikiran makan, beraktivitas fisik, hidup bersih dan mempertahankan berat badan normal.
Untuk memaksimalkan penyampaian pesan gizi sebanding kepada masyarakat, diharapkan KIE yang tepat dan berbasis masyarakat. Pendidikan dan penyuluhan gizi dengan menggunakan slogan 4 Sehat 5 Sempurna yang dimulai 1952, telah berhasil menanamkan pemahaman wacana pentingnya gizi dan lalu mengganti perilaku konsumsi penduduk . Prinsip 4 Sehat 5 Sempurna yang diperkenalkan oleh Bapak Gizi Indonesia Prof. Poorwo Soedarmo yang mengacu pada prinsip Basic Four Amerika Serikat yang mulai diperkenalkan pada abad 1940an yaitu : Menu masakan yang berisikan kuliner pokok, lauk pauk, sayuran dan buah-buahan, serta minum susu untuk menyempurnakan hidangan tersebut. Namun slogan tersebut telah tidak sesuai lagi dengan perkembangan ilmu dan urusan gizi remaja ini sehingga perlu diperbaharui dengan slogan dan visual yang sesuai dengan kondisi ketika ini. Prinsip Nutrition Guide for Balanced Diet hasil kesepakatan pertemuan pangan sedunia di Roma Tahun 1992 diyakini akan bisa menangani beban ganda dilema gizi, baik kekurangan maupun kelebihan gizi. Di Indonesia prinsip tersebut diketahui dengan Pedoman Gizi Seimbang. Perbedaan fundamental antara slogan 4 Sehat 5 Sempurna dengan Pedoman Gizi Seimbang yaitu: Konsumsi makan sehari-hari harus mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah (takaran) yang sesuai dengan kebutuhan setiap orang atau kelompok umur. Konsumsi masakan mesti memperhatikan prinsip 4 pilar adalah anekaragam pangan, sikap hidup higienis, kegiatan fisik dan mempertahankan berat badan normal.
B. Tujuan dan Sasaran Pedoman Gizi Seimbang
1. Tujuan
Pedoman Gizi Seimbang (PGS) bertujuan untuk menyediakan ajaran makan dan bertingkah sehat bagi seluruh lapisan masyarakat menurut prinsip konsumsi anekaragam pangan, sikap hidup higienis, aktivitas fisik dan mempertahankan berat badan wajar .
2. Sasaran
Sasaran PGS yakni penentu kebijakan, pengurus program, dan semua pemangku kepentingan antara lain Lembaga Swadaya Masyarakat, organisasi profesi, organisasi keagamaan, sekolah tinggi tinggi, media massa, dunia perjuangan, dan mitra pembangunan internasional.
C. Pengertian
1. Gizi Seimbang
Susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang cocok dengan kebutuhan badan, dengan memperhatikan prinsip keragaman pangan, kegiatan fisik, sikap hidup bersih dan menjaga berat tubuh wajar untuk menangkal dilema gizi.
Catatan :
Berbagai definisi atau pengertian mengenai Gizi Seimbang (Balanced Diet) telah dinyatakan oleh aneka macam institusi atau golongan ahli, tetapi pada intinya definisi Gizi Seimbang mengandung bagian-bagian yang lebih kurang sama, yaitu: cukup secara kuantitas, cukup secara mutu, mengandung aneka macam zat gizi (energi, protein, vitamin dan mineral) yang dibutuhkan badan untuk berkembang (pada belum dewasa), untuk menjaga kesehatan dan untuk melaksanakan kegiatan dan fungsi kehidupan sehari-hari (bagi semua kalangan umur dan fisiologis), serta menyimpan zat gizi untuk mencukupi keperluan badan dikala konsumsi makanan tidak mengandung zat gizi yang diperlukan.
2. Pangan
Pangan yakni segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak dimasak yang didedikasikan bagi konsumsi manusia, tergolong bahan pemanis pangan, materi baku pangan, dan materi lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan/atau pembuatan kuliner dan minuman.
3. Keanekaragaman pangan
Keanekaragaman pangan ialah anekaragam kalangan pangan yang terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan buah-buahan dan air serta beranekaragam dalam setiap kelompok pangan.
4. Makanan beragam
Berbagai masakan yang dimakan bermacam-macam baik antar golongan pangan (masakan pokok, lauk pauk, sayur dan buah) maupun dalam setiap kalangan pangan.
Catatan:
Contoh – contoh kelompok pangan:
1. Makanan pokok antara lain: Beras, kentang, singkong, ubi jalar, jagung, talas, sagu, sukun. Padanan porsinya lihat lampiran 1.
2. Lauk pauk sumber protein antara lain: Ikan, telur, unggas, daging, susu dan kacang-kacangan serta hasil olahannya (tahu dan tempe). Padanan porsinya lihat lampiran 2 & 3.
3. Sayuran ialah sayuran hijau dan sayuran berwarna yang lain. Padanan porsinya lihat lampiran 4.
4. Buah-buahan yakni buah yang berwarna. Padanan porsinya lihat pada lampiran 5.
BAB II
PRINSIP GIZI SEIMBANG
A. Empat Pilar Gizi Seimbang
Pedoman Gizi Seimbang yang sudah diimplementasikan di Indonesia sejak tahun 1955 ialah realisasi dari anjuran Konferensi Pangan Sedunia di Roma tahun 1992. Pedoman tersebut mengambil alih slogan “4 Sehat 5 Sempurna” yang sudah diperkenalkan semenjak tahun 1952 dan telah tidak sesuai lagi dengan perkembangan ilmu wawasan dan teknologi (IPTEK) dalam bidang gizi serta duduk perkara dan tantangan yang dihadapi. Dengan mengimplementasikan ajaran tersebut diyakini bahwa masalah gizi beban ganda dapat terselesaikan.
Prinsip Gizi Seimbang terdiri dari 4 (empat) Pilar yang intinya ialah rangkaian upaya untuk menyeimbangkan antara zat gizi yang keluar dan zat gizi yang masuk dengan memonitor berat tubuh secara terorganisir.
Gambar 4 Pilar Gizi Seimbang : Sumber gizi.depkes.go.id |
Empat Pilar tersebut ialah:
1. Mengonsumsi kuliner beragam.
Tidak ada satupun jenis makanan yang mengandung semua jenis zat gizi yang diharapkan tubuh untuk menjamin perkembangan dan mempertahankan kesehatannya, kecuali Air Susu Ibu (ASI) untuk bayi baru lahir hingga berusia 6 bulan. Contoh: nasi ialah sumber utama kalori, namun miskin vitamin dan mineral; sayuran dan buah-buahan pada umumnya kaya akan vitamin, mineral dan serat, tetapi miskin kalori dan protein; ikan ialah sumber utama protein tetapi sedikit kalori. Khusus untuk bayi berusia 0-6 bulan, ASI ialah makanan tunggal yang tepat. Hal ini disebabkan sebab ASI dapat mencukupi keperluan untuk berkembang dan berkembang dengan optimal, serta sesuai dengan kondisi fisiologis pencernaan dan fungsi yang lain dalam badan.
Apakah mengonsumsi masakan bermacam-macam tanpa mengamati jumlah dan proporsinya sudah benar?
Tidak.
Yang dimaksudkan beranekaragam dalam prinsip ini selain keragaman jenis pangan juga tergolong proporsi kuliner yang sepadan, dalam jumlah yang cukup, tidak berlebihan dan dijalankan secara terencana. Anjuran teladan makan dalam beberapa dekade terakhir sudah memperhitungkan proporsi setiap golongan pangan sesuai dengan kebutuhan yang sebaiknya. Contohnya, saat ini diusulkan mengonsumsi lebih banyak sayuran dan buah-buahan daripada proposal sebelumnya. Demikian pula jumlah masakan yang mengandung gula, garam dan lemak yang dapat memajukan resiko beberapa PTM, disarankan untuk dikurangi. Akhir-tamat ini minum air dalam jumlah yang cukup sudah dimasukkan dalam bagian gizi seimbang oleh sebab pentingnya air dalam proses metabolisme dan dalam pencegahan kehilangan cairan tubuh .
2. Membiasakan perilaku hidup bersih
Perilaku hidup higienis sungguh terkait dengan prinsip Gizi Seimbang :
Penyakit bengkak merupakan salah satu aspek penting yang menghipnotis status gizi seseorang secara eksklusif, utamanya bawah umur. Seseorang yang menderita penyakit bengkak akan mengalami penurunan nafsu makan sehingga jumlah dan jenis zat gizi yang masuk ke tubuh menyusut. Sebaliknya pada keadaan bisul, badan membutuhkan zat gizi yang lebih banyak untuk menyanggupi kenaikan metabolisme pada orang yang menderita nanah utamanya bila disertai panas. Pada orang yang menderita penyakit diare, berarti mengalami kehilangan zat gizi dan cairan secara pribadi akan memperburuk kondisinya. Demikian pula sebaliknya, seseorang yang menderita kurang gizi akan memiliki risiko terkena penyakit abses sebab pada keadaan kurang gizi daya tahan badan seseorang menurun, sehingga bakteri penyakit lebih mudah masuk dan berkembang. Kedua hal tersebut menawarkan bahwa hubungan kurang gizi dan penyakit infeksi yaitu korelasi timbal balik.
Dengan membiasakan perilaku hidup bersih akan menghindarkan seseorang dari keterpaparan terhadap sumber bengkak. Contoh: 1) senantiasa mencuci tangan dengan sabun dan air higienis mengalir sebelum makan, sebelum menunjukkan ASI, sebelum mempersiapkan makanan dan minuman, dan setelah buang air besar dan kecil, akan menghindarkan terkontaminasinya tangan dan kuliner dari basil penyakit antara lain kuman penyakit typus dan disentri; 2) menutup masakan yang disuguhkan akan menghindarkan kuliner dihinggapi lalat dan binatang lainnya serta abu yang membawa banyak sekali bakteri penyakit; 3) selalu menutup mulut dan hidung jika bersin, biar tidak berbagi basil penyakit; dan 4) senantiasa menggunakan ganjal kaki supaya terhindar dari penyakit kecacingan.
3. Melakukan kegiatan fisik.
Aktivitas fisik yang meliputi segala macam kegiatan badan termasuk olahraga merupakan salahsatu upaya untuk menyeimbangkan antara pengeluaran dan pendapatan zat gizi utamanyasumber energi dalam tubuh. Aktivitas fisik memerlukan energi. Selain itu, aktivitas fisik juga memperlancar metode metabolisme di dalam tubuh tergolong metabolisme zat gizi. Oleh balasannya, aktivitas fisik berperan dalam menyeimbangkan zat gizi yang keluar dari dan yang masuk ke dalam tubuh.
4. Mempertahankan dan mengawasi Berat Badan (BB) normal
Bagi orang akil balig cukup akal salah satu indikator yang memberikan bahwa telah terjadi keseimbangan zat gizi di dalam badan adalah tercapainya Berat Badan yang normal, yakni Berat Badan yang tepat untuk Tinggi Badannya. Indikator tersebut dikenal dengan Indeks Masa Tubuh (IMT). Oleh karena itu, pemantauan BB normal merupakan hal yang mesti menjadi bagian dari ‘Pola Hidup’ dengan ‘Gizi Seimbang’, sehingga dapat menangkal penyimpangan BB dari BB normal, dan kalau terjadi penyimpangan dapat secepatnya dilakukan langkah-langkah pencegahan dan penanganannya.
Bagi bayi dan balita indikator yang digunakan ialah pertumbuhan berat badan sesuai dengan pertambahan umur. Pemantauannya dijalankan dengan memakai KMS.
Yang dimaksud dengan Berat Badan Normal yaitu : a. untuk orang akil balig cukup akal bila IMT 18,5 – 25,0; b. bagi anak Balita dengan menggunakan KMS dan berada di dalam pita hijau (lihat lampiran 6.A dan 6.B).
B. Gizi Seimbang untuk Berbagai Kelompok
1. Gizi Seimbang untuk Ibu Hamil dan Ibu Menyusui
Gizi Seimbang untuk Ibu Hamil dan Ibu Menyusui mengindikasikan bahwa konsumsi makanan ibu hamil dan ibu menyusui harus menyanggupi kebutuhan untuk dirinya dan untuk perkembangan serta kemajuan janin/bayinya. Oleh sebab itu ibu hamil dan ibu menyusui membutuhkan zat gizi yang lebih banyak ketimbang keadaan tidak hamil atau tidak menyusui, tetapi konsumsi pangannya tetap beranekaragam dan sebanding dalam jumlah dan proporsinya.
Janin berkembang dengan mengambil zat-zat gizi dari masakan yang dimakan oleh ibunya dan dari tabungan zat gizi yang berada di dalam tubuh ibunya. Selama hamil atau menyusui seorang ibu mesti menambah jumlah dan jenis masakan yang dikonsumsi untuk memadai kebutuhan perkembangan bayi dan keperluan ibu yang sedang mengandung bayinya serta untuk memproduksi ASI. Bila kuliner ibu sehari-hari tidak cukup mengandung zat gizi yang diharapkan, maka janin atau bayi akan mengambil persediaan yang ada didalam tubuh ibunya, mirip sel lemak ibu selaku sumber kalori; zat besi dari simpanan di dalam tubuh ibu selaku sumber zat besi janin/bayi. Demikian juga beberapa zat gizi tertentu tidak disimpan di dalam badan mirip vitamin C dan vitamin B yang banyak terdapat di dalam sayuran dan buahbuahan. Sehubungan dengan hal itu, ibu harus memiliki status gizi yang baik sebelum hamil dan mengonsumsi kuliner yang beranekaragam baik proporsi maupun jumlahnya.
Kenyataannya di Indonesia masih banyak ibu-ibu yang dikala hamil mempunyai status gizi kurang, contohnya kurus dan menderita Anemia. Hal ini dapat disebabkan alasannya asupan makanannyaselama kehamilan tidak mencukupi untuk keperluan dirinya sendiri dan bayinya. Selain itu keadaan ini mampu diperburuk oleh beban kerja ibu hamil yang lazimnya sama atau lebih berat dibandingakan dengan dikala sebelum hamil. Akibatnya, bayi tidak mendapatkan zat gizi yang diharapkan, sehingga mengusik kemajuan dan perkembangannya.
Demikian pula dengan konsumsi pangan ibu menyusui mesti bergizi seimbang agar memenuhi keperluan zat gizi bayi maupun untuk mengubah zat gizi ibu yang dikeluarkan lewat ASI. Tidak semua zat gizi yang diperlukan bayi mampu dipenuhi dari tabungan zat gizi ibu, mirip vitamin C dan vitamin B, oleh alasannya itu mesti didapat dari konsumsi pangan ibu setiap hari.
2. Gizi Seimbang untuk Bayi 0-6 bulan
Gizi sebanding untuk bayi 0-6 bulan cukup hanya dari ASI. ASI merupakan makanan yang terbaik untuk bayi oleh alasannya dapat memenuhi semua zat gizi yang dibutuhkan bayi hingga usia 6 bulan, sesuai dengan kemajuan tata cara pencernaannya, murah dan higienis. Oleh alasannya adalah itu setiap bayi mesti menemukan ASI Eksklusif yang mempunyai arti sampai usia 6 bulan cuma diberi ASI saja.
3. Gizi Seimbang untuk Anak 6-24 bulan
Pada anak usia 6-24 bulan, kebutuhan terhadap banyak sekali zat gizi kian berkembangdan tidak lagi mampu dipenuhi hanya dari ASI saja. Pada usia ini anak berada pada masa perkembangan dan perkembangan cepat, mulai terpapar kepada bisul dan secara fisik mulai aktif, sehingga kebutuhan terhadap zat gizi mesti terpenuhi dengan memperhitungkan kegiatan bayi/anak dan kondisi infeksi. Agar mencapai gizi sepadan maka perlu ditambah dengan Makanan Pendamping ASI atau MP-ASI, sementara ASI tetap diberikan hingga bayi berusia 2 tahun. Pada usia 6 bulan, bayi mulai diperkenalkan terhadap kuliner lain, mula-mula dalam bentuk lumat, masakan lembik dan berikutnya beralih ke kuliner keluarga ketika bayi berusia 1 tahun.
Ibu sebaiknya mengetahui bahwa teladan pertolongan masakan secara sebanding pada usia dini akan kuat kepada selera makan anak selanjutnya, sehingga pengenalan terhadap masakan yang beranekaragam pada periode ini menjadi sangat penting. Secara bertahap, kombinasi masakan untuk bayi usia 6-24bulan makin ditingkatkan, bayi mulai diberikan sayuran dan buah-buahan, lauk pauk sumber protein hewani dan nabati, serta kuliner pokok sebagai sumber kalori. Demikian pula jumlahnya ditambahkan secara sedikit demi sedikit dalam jumlah yang tidak berlebihan dan dalam proporsi yang juga seimbang.
4. Gizi Seimbang untuk Anak usia 2-5 tahun
Kebutuhan zat gizi anak pada usia 2-5 tahun meningkat sebab masih berada pada kala kemajuan cepat dan aktivitasnya tinggi. Demikian juga anak sudah mempunyai opsi terhadap makanan yang disukai termasuk masakan penganan . Oleh alasannya itu jumlah dan kombinasi makanan mesti mendapatkan perhatian secara khusus dari ibu atau pengasuh anak, terutama dalam “memenangkan” pilihan anak agar memilih masakan yang bergizi sepadan. Disamping itu anak pada usia ini sering keluar rumah sehingga gampang terkena penyakit jerawat dan kecacingan, sehingga sikap hidup bersih perlu dibiasakan untuk mencegahnya.
5. Gizi Seimbang untuk Anak 6-9 tahun
Anak pada kalangan usia ini merupakan anak yang telah memasuki periode sekolah dan banyak bermain diluar, sehingga pengaruh mitra, tawaran makanan kue, kegiatan yang tinggi dan keterpaparan kepada sumber penyakit nanah menjadi tinggi. Sebagian anak usia 6-9 tahun telah mulai memasuki kala pertumbuhan cepat pra-pubertas, sehingga keperluan kepada zat gizi mulai berkembangsecara mempunyai arti. Oleh balasannya, pemberian kuliner dengan gizi seimbang untuk anak pada golongan usia ini harus memperhitungkan kondisi-keadaan tersebut diatas.
6. Gizi Seimbang untuk Remaja (10-19 tahun)
Kelompok ini yakni golongan usia peralihan dari anak-anak menjadi remaja muda sampai remaja. Kondisi penting yang kuat kepada kebutuhan zat gizi kalangan ini yakni pertumbuhan cepat memasuki usia pubertas, kebiasaan jajan, menstruasi dan perhatian terhadap penampilan fisik “Body image” pada akil balig cukup akal puteri. Dengan demikian perhitungan kepada kebutuhan zat gizi pada kelompok ini harus mengamati keadaan-kondisi tersebut. Khusus pada remaja puteri, perhatian mesti lebih ditekankan terhadap antisipasi mereka sebelum menikah.
7. Gizi Seimbang untuk Dewasa
Perilaku konsumsi pangan bergizi seimbang dapat terganggu oleh acuan kegiatan kelompok usia cukup umur dikala iniyaitu kompetisi tenaga kerja yang ketat, ibu melakukan pekerjaan diluar rumah, tersedianya berbagai masakan siap saji dan siap olah, dan ketidak-tahuan ihwal gizi menjadikan keluarga dihadapkan pada contoh kegiatan yang condong pasif atau “sedentary life”, waktu di rumah yang pendek terutama untuk ibu, dan konsumsi pangan yang tidak seimbang dan tidak bersih. Oleh karena itu, perhatian kepada perilaku konsumsi pangan dengan gizi sebanding, tergolong acara fisik yang mencukupi dan memonitor BB normal, perlu diperhatikan untuk meraih pola hidup sehat, aktif dan produktif.
8. Gizi Seimbang untuk Usia Lanjut
Dengan bertambahnya usia, khususnya usia di atas 60 tahun, terjadi berbagai pergeseran dalam badan adalah mulai menurunnya fungsi aneka macam organ dan jaringan badan, oleh risikonya berbagai permasalahan gizi dan kesehatan lebih sering timbul pada kelompok usia ini. Perubahan tersebut mencakup antara lain organ pengindra termasuk fungsi penciuman sehingga dapat menurunkan nafsu makan; melemahnya tata cara organ pencernaan sehingga kanal pencernaan menjadi lebih sensitif terhadap makanan tertentu dan mengalami sembelit; gangguan pada gigi sehingga mengganggu fungsi mengunyah; melemahnya kerja otot jantung; pada wanita memasuki kurun menopause dengan berbagai akibatnya; dan lain-lain. Hal tersebut menimbulkan kalangan usia lanjut lebih rentan terhadap berbagai penyakit, termasuk terlalu gemuk, terlalu kurus, penyakit hipertensi, penyakit jantung, diabetes mellitus, osteoporosis, osteoartritisdll. Oleh alasannya itu keperluan zat gizi pada kelompok usia lanjut agak berlawanan pada kalangan akil balig cukup akal, sehingga pola konsumsi agak berlainan, contohnya menghalangi konsumsi gula, garam dan minyak, masakan berlemak dan tinggi purin. Mengonsumsi sayuran dan buahbuahan dalam jumlah yang cukup.
BAB III
PESAN GIZI SEIMBANG
A. Pesan Umum
Pesan ini berlaku untuk penduduk lazim dari berbagai lapisan yang dalam keadaan sehat
1. Syukuri dan nikmati anekaragam makanan
Kualitas atau mutu gizi dan kelengkapan zat gizi dipengaruhi oleh keanekaragaman jenis pangan yang disantap.Semakin bermacam-macam jenis pangan yang dimakan semakin mudah untuk menyanggupi keperluan gizi. Bahkan semakin beragam pangan yang disantap semakin mudah badan menemukan aneka macam zat lainnya yang bermanfaat bagi kesehatan. Oleh alasannya adalah itu konsumsi anekaragam pangan ialah salah satu tawaran penting dalam merealisasikan gizi sepadan.
Selain mengamati keragaman masakan dan minuman juga perlu memperhatikan dari sisi keamanannya yang berarti kuliner dan minuman itu harus bebas dari kuman penyakit atau bahan berbahaya.
Cara menerapkan pesan ini yaitu dengan mengonsumsi lima kalangan pangan saban hari atau setiap kali makan. Kelima golongan pangan tersebut yakni masakan pokok, lauk-pauk, sayuran, buah-buahan dan minuman. Mengonsumsi lebih dari satu jenis untuk setiap golongan makanan (kuliner pokok, lauk pauk, sayuran dan buah-buahan) setiap kali makan akan lebih baik.
Gambar Pesan Gizi Seimbang : Sumber gizi.depkes.go.id |
Setiap orang diperlukan senantiasa bersyukur dan menikmati makanan yang dikonsumsinya. Bersyukur dapat diwujudkan berupa berdoa sebelum makan. Nikmatnya makan ditentukan oleh kesesuaian kombinasi anekaragam dan bumbu, cara pengolahan, penghidangan masakan dan suasana makan. Cara makan yang baik adalah makan yang tidak terburu-buru. Dengan bersyukur dan menikmati makan anekaragam makanan akan mendukung terwujudnya cara makan yang bagus – tidak tergesa-gesa. Dengan demikian kuliner mampu dikunyah, dicerna dan diserap oleh badan lebih baik.
2. Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan
Secara umum sayuran dan buah-buahan ialah sumber berbagai vitamin, mineral, dan serat pangan. Sebagian vitamin, mineral yang terkandung dalam sayuran dan buah-buahan berperan sebagai antioksidan atau penangkal senyawa jahat dalam tubuh. Berbeda dengan sayuran, buah-buahan juga menawarkan karbohidrat khususnya berbentukfruktosa dan glukosa. Sayur tertentu juga menawarkan karbohidrat , mirip wortel dan kentang sayur. Sementara buah tertentu juga menawarkan lemak tidak bosan mirip buah alpokat dan buah merah. Oleh alasannya adalah itu konsumsi sayuran dan buah-buahan merupakan salah satu bagian penting dalam mewujudkan gizi sepadan.
Berbagai kajian menawarkan bahwa konsumsi sayuran dan buahbuahan yang cukup turut berperan dalam mempertahankan kenormalan tekanan darah, kadar gula dan kolesterol darah. mengatur tekanan darah. Konsumsi sayur dan buah yang cukup juga menurunkan risiko sulit buang air besar (BAB/sembelit) dan kegemukan. Hal ini menawarkan bahwa konsumsi sayuran dan buah-buahan yang cukup turut berperan dalam pencegahan penyakit tidak menular kronik. Konsumsi sayuran dan buah-buahan yang cukup ialah salah satu indikator sederhana gizi sebanding.
Semakin matang buah yang mengandung karbohidrat kian tinggi kandungan fruktosa dan glukosanya, yang dicirikan oleh rasa yang kian anggun. Dalam budaya makan masyarakat perkotaaan Indonesia dikala ini, kian diketahui minuman jus bergula. Dalam segelas jus buah bergula mengandung 150-300 Kalori yang sekitar separohnya dari gula yang ditambahkan.Selain itu berbagai macam buah juga meningkatkan risiko kembung dan asam urat. Oleh sebab itu konsumsi buah yang terlalu matang dan minuman jus bergula perlu dibatasi supaya turut mengendalikan kadar gula darah.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) secara biasa menganjurkan konsumsi sayuran dan buah-buahan untuk hidup sehat sejumlah 400 g perorang perhari, yang berisikan 250 g sayur (setara dengan 21/2 porsi atau 21/2 gelas sayur sehabis diolah dan ditiriskan) dan 150 g buah. (setara dengan 3 buah pisang ambon ukuran sedang atau 11/2 potong pepaya ukuran sedang atau 3 buah jeruk ukuran sedang). Bagi orang Indonesia disarankan konsumsi sayuran dan buah-buahan 300-400 g perorang perhari bagi anak balita dan anak usia sekolah, dan 400-600 g perorang perhari bagi akil balig cukup akal dan orang akil balig cukup akal. Sekitar dua-pertiga dari jumlah proposal konsumsi sayuran dan buah-buahan tersebut yakni porsi sayur.
3. Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi
Lauk pauk terdiri dari pangan sumber protein hewani dan pangan sumber protein nabati. Kelompok pangan lauk pauk sumber protein hewani meliputi daging ruminansia (daging sapi, daging kambing, daging rusa dll), daging unggas (daging ayam, daging bebek dll), ikan termasuk seafood, telur dan susu serta hasil olahnya. Kelompok Pangan lauk pauk sumber protein nabati mencakup kacang-kacangan dan hasil olahnya seperti kedele, tahu, tempe, kacang hijau, kacang tanah, kacang merah, kacang hitam, kacang tolo dan lain-lain.
Meskipun kedua golongan pangan tersebut (pangan sumber protein hewani dan pangan sumber protein nabati) sama-sama menyediakan protein, tetapi masing-masing kalangan pangan tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pangan hewani memiliki asam amino yang lebih lengkap dan memiliki mutu zat gizi ialah protein, vitamin dan minerallebih baik, karena kandungan zat-zat gizi tersebut lebih banyak dan mudah diserap tubuh. Tetapi pangan hewani mengandung tinggi kolesterol (kecuali ikan) dan lemak. Lemak dari daging dan unggas lebih banyak mengandung lemak jenuh.Kolesterol dan lemak bosan dibutuhkan badan terutama pada anak-anak tetapi perlu dibatasai asupannya pada orang remaja.
Pangan protein nabati mempunyai kelebihan mengandung proporsi lemak tidak jenuh yang lebih banyak dibanding pangan hewani. Juga mengandung isoflavon, yakni kandungan fitokimia yang turut berfungsi mirip hormon estrogen (hormon kewanitaan) dan antioksidan serta anti-kolesterol. Konsumsi kedele dan tempe sudah terbukti mampu menurunkan kolesterol dan meningkatkan sensitifitas insulin dan bikinan insulin. Sehingga mampu mengendalikan kadar kolesterol dan gula darah. Namun kualitas protein dan mineral yang dikandung pangan protein nabati lebih rendah dibanding pangan protein hewani.
Oleh sebab itu dalam mewujudkan gizi seimbang kedua kelompok pangan ini (hewani dan nabati) perlu disantap bareng kelompok pangan lainnya setiap hari, supaya jumlah dan mutu zat gizi yang dikonsumsi lebih baik dan tepat. Kebutuhan pangan hewani 2-4 porsi (setara dengan 70- 140 gr/2-4 potong daging sapi ukuran sedang atau 80-160 gr/2-4 potong daging ayam ukuran sedang atau 80-160 gr/2-4 potong ikan ukuran sedang)sehari dan pangan protein nabati 2-4 porsi sehari ( setara dengan 100-200 gr/ 4-8 potong tempe ukuran sedang atau 200-400 gr/ 4-8 potong tahu ukuran sedang) tergantung kalangan umur dan kondisi fisiologis (hamil, menyusui, lansia, anak, remaja, cukup umur). Susu sebagai bagian dari pangan hewani yang disantap berupa minuman disarankan terutama bagi ibu hamil, ibu menyusui serta belum dewasa sehabis usia satu tahun. Mereka yang mengalami diare atau intoleransi laktosa sebab minum susu tidak disarankan minum susu hewani. Konsumsi telur, susu kedele dan ikan ialah salah satu alternatif solusinya.
4. Biasakan mengonsumsi anekaragam masakan pokok
Makanan pokok ialah pangan mengandung karbohidrat yang sering dikonsumsi atau telah menjadi bagian dari budaya makan berbagai etnik di Indonesia sejak lama.Contoh pangan karbohidrat ialah beras, jagung, singkong, ubi, talas, garut, sorgum, jewawut, sagu dan produk olahannya. Indonesia kaya akan beragam pangan sumber karbohidrat tersebut.
Disamping mengandung karbohidrat, dalam kuliner pokok biasanya juga terkandung antara lain vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin) dan beberapa mineral. Mineral dari makanan pokok ini lazimnya mempunyai kualitas biologis atau absorpsi oleh badan yang rendah. Serealia utuh mirip jagung, beras merah, ketan hitam, atau biji-bijian yang tidak disosoh dalam penggilingannya mengandung serat yang tinggi.Serat ini penting untuk melancarkan buang air besar dan pengendalian kolesterol darah.Selain itu serealia tersebut juga memilki karbohidrat yang lambat diubah menjadi gula darah sehingga turut menghalangi gula darah tinggi. Beberapa jenis umbi-umbian juga mengandung zat non-gizi yang bermanfaat untuk kesehatan seperti ubi jalar ungu dan ubi jalar kuning yang mengandung antosianin dan lain-lain.
Selain masakan pokok yang diproduksi di indonesia, ada juga masakan pokok yang tersedia di Indonesia lewat impor seperti terigu. Pemerintah Indonesia sudah mewajibkan pengayaan mineral dan vitamin (zat besi, zink, asam folat, tiamin dan riboflavin) pada semua terigu yang dipasarkan di Indonesia sebagai bab dari taktik perbaikan gizi khususnya penanggulangan anemia gizi.
Cara mewujudkan acuan konsumsi kuliner pokok yang bermacam-macam yakni dengan mengonsumsi lebih dari satu jenis makanan pokok dalam sehari atau sekali makan. Salah satu cara mengangkat citra pangan karbohidrat lokal adalah dengan mencampur makanan karbohidrat lokal dengan terigu, seperti pengembangan produk boga yang beragam contohnya, roti atau mie campuran tepung singkong dengan tepung terigu, pengerjaan roti gulung pisang, singkong goreng keju dan lain-lain
5. Batasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak
Peraturan Menteri Kesehatan nomor 30 tahun 2013 wacana Pencantuman Informasi Kandungan Gula, Garam dan Lemak serta Pesan Kesehatan untuk Pangan Olahan dan Pangan Siap Saji menyebutkan bahwa konsumsi gula lebih dari 50 g (4 sendok makan), natrium lebih dari 2000 mg (1 sendok teh) dan lemak/minyak total lebih dari 67 g (5 sendok makan) per orang per hari akan memajukan risiko hipertensi, stroke, diabetes, dan serangan jantung. Informasi kandungan gula, garam dan lemak serta pesan kesehatan yang tercantum pada label pangan dan kuliner siap saji mesti dimengerti dan mudah dibaca dengan terang oleh konsumen.
Masyarakat perlu diberi pendidikan membaca label pangan, mengenali pangan rendah gula, garam dan lemak, serta mengolah makanan dengan meminimalkan garam dan gula. Di lain pihak para pengusaha pangan olahan diwajibkan mencantumkan berita nilai gizi pada label pangan supaya penduduk mampu menentukan kuliner sehat sesuai keperluan setiap anggota keluarganya. Label dan iklan pangan harus mengikuti Peraturan Pemerintah RI, nomor 69 tahun 1999.
Khusus untuk anak usia 6-24 bulan konsumsi lemak tidak perlu dibatasi.
a. Konsumsi gula
Gula yang disantap melampaui kebutuhan akan mempunyai dampak pada kenaikan berat tubuh, bahkan jikalau dilaksanakan dalam jangka waktu lama secara pribadi akan meningkatkan kadar gula darah dan memiliki pengaruh pada terjadinya diabetes type-2, bahkan secara tidak pribadi berkontribusi pada penyakit mirip osteoporosis, penyakit jantung dan kanker.
Gula yang dikenal penduduk tidak hanya terdapat pada gula tebu, gula aren dan gula jagung yang disantap dari masakan dan minuman. Perlu dikenang bahwa kandungan gula terdapat juga dalam makanan lain yang mengandung karbohidrat sederhana (tepung, roti, kecap). buah manis, jus, minuman bersoda dan sebagainya.
Fruktosa ialah gula sederhana yang terdapat di dalam madu, aneka macam buah, gula meja (sukrosa dan high fructose corn syrup / HFCS). Fruktosa belum memperoleh perhatian yang cukup ketimbang glukosa padahal terbukti memiliki kekerabatan yang bersahabat dengan intoleransi glukosa. Makara usulan selama ini bahwa fruktosa lebih aman dari glukosa adalah tidak benar.
Daftar pangan penukar gula dan porsi ukuran rumah tangga (URT) lihat lampiran 7.
Beberapa cara menghalangi konsumsi gula:
- Kurangi secara perlahan penggunaan gula, baik pada minuman teh/kopi maupun dikala membubuhkan pada kuliner. Jika mengembangkan rasa pada minuman, tambahkan jeruk nipis pada minuman tehdan atau madu, bukan menambahkan gula.
- Batasi minuman bersoda.
- Ganti masakan epilog/dessert yang anggun dengan buah atau sayur-sayuran.
- Kurangi atau batasi memakan es krim.
- Selalu membaca info kandungan guladan kandungan total kalori (glucosa, sucrosa, fruktosa, dextrosa, galaktosa, maltosa) dan garam (natrium) kalau berbelanja kuliner dalam kemasan.
- Kurangi konsumsi coklatyang mengandung gula.
- Hindari minuman beralkohol.
b. Konsumsi garam
Rasa asin yang berasal dari makanan yakni alasannya adalah kandungan garam (NaCl) yang ada dalam makanan tersebut. Konsumsi natrium yang berlebihan akan mensugesti kesehatan khususnya mengembangkan tekanan darah (lihat Lampiran 8).
Karena itu diusulkan mengonsumsi garam sekedarnya dengan cara menyajikan masakan rendah natrium:
- Gunakan garam beriodium untuk konsumsi.
- Jika membeli pangan kemasan dalam kaleng, mirip sayuran, kacangkacangan atau ikan, baca label berita nilai gizi dan pilih yang rendah natrium.
- Jika tidak tersedia pangan kemasan dalam kaleng yang rendah natrium, pangan dalam kemasan tersebut perlu dicuci apalagi dulu semoga sebagian garam dapat terbuang
- Gunakan mentega atau margarine tanpa garam (unsalted)
- Jika mengonsumsi mi instan gunakan sebagian saja bumbu dalam sachet bumbu yang tersedia dalam bungkus mi instan
- Coba bumbu yang berlainan untuk meningkatkan rasa masakan, mirip jahe atau bawang putih.
Mengonsumsi lebih banyak pangan sumber kalium mampu menolong menurunkan tekanan darah. Pangan sumber kalium adalah kismis, kentang, pisang, kacang (beans) dan yoghurt.
c. Konsumsi lemak
Lemak yang terdapat di dalam makanan, berguna untuk mengembangkan jumlah energi, membantu absorpsi vitamin A, D, E dan K serta menambah lezatnya menu. Konsumsi lemak dan minyak dalam sajian sehari-hari dianjurkan tidak lebih dari 25% keperluan energi, jika mengonsumsi lemak secara berlebihan akan menimbulkan berkurangnya konsumsi masakan lain. Hal ini disebabkan sebab lemak berada didalam tata cara pencernaan relatif lebih usang daripada protein dan karbohidrat, sehingga lemak mengakibatkan rasa kenyang yang lebih usang.
Secara nasional, rata-rata konsumsi lemak di Indonesia telah sesuai dengan yang dianjurkan yakni 47 gram/kapita/hari atau 25 persen dari total konsumsi energi. Karakteristiknya ialah lebih besar pada kalangan penduduk usia 2-18 tahun, tinggal di perkotaan dan pada kalangan perempuan (Riskesdas, 2010).
Menurut kandungan asam lemaknya, minyak dibagi menjadi 2 (dua) kalangan adalah golongan lemak tak bosan dan golongan lemak bosan. Makanan yang mengandung lemak tak bosan, lazimnya berasal dari pangan nabati, kecuali minyak kelapa. Sedangkan makanan yang mengandung asam lemak jenuh, umumnya berasal dari pangan hewani.
Dalam memproduksi hormon, tubuh memerlukan kolesterol yang merupakan substansi yang terdapat dalam tubuh. Tubuh menciptakan kolesterol dari zat gizi yang dimakan dari masakan yang mengandung lemak jenuh, seperti kuning telur, lemak daging dan keju.
Kadar kolesterol darah yang melampaui ambang wajar (160-200 mg/dl) dapat menyebabkan penyakit jantung bahkan serangan jantung. Hal ini mampu dicegah jikalau penduduk menerapkan teladan konsumsi masakan rendah lemak. Daftar pangan sumber lemak dan takaran ukuran rumah tangga (URT), lihat lampiran 9.
Risiko timbulnya penyakit jantung pada kelompok masyarakatini semakin meningkat jikalau diikuti dengan kebiasaan merokok, menderita tekanan darah tinggi, diabetes dan obesitas.
Khusus untuk anak usia 6-24 bulan konsumsi lemak tidak perlu dibatasi.
6. Biasakan Sarapan
Sarapan ialah aktivitas makan dan minum yang dilakukan antara bangun pagi sampai jam 9 untuk memenuhi sebagian kebutuhan gizi harian (15-30% kebutuhan gizi) dalam rangka mewujudkan hidup sehat, aktif, dan produktif.
Masyarakat Indonesia masih banyak yang belum membiasakan sarapan. Padahal dengan tidak sarapan akan berdampak buruk kepada proses berguru di sekolah bagi anak sekolah, menurunkan aktifitas fisik, menyebabkan kegemukan pada sampaumur, orang cukup umur, dan meningkatkan risiko jajan yang tidak sehat.
Sebaliknya, sarapan membekali tubuh dengan zat gizi yang dibutuhkan untuk berpikir, bekerja, dan melaksanakan kegiatan fisik secara maksimal sesudah berdiri pagi.Bagi anak sekolah, sarapan yang cukup terbukti mampu meningkatkan fokus mencar ilmu dan stamina. Bagi remaja dan orang remaja sarapan yang cukup terbukti dapat menghalangi kegemukan. Membiasakan sarapan juga mempunyai arti membiasakan disiplin bangun pagi dan beraktifitas pagi dan tercegah dari makan berlebihan ketika makan kudapan atau makan siang.
Karena itu sarapan merupakan salah satu perilaku penting dalam mewujudkan gizi seimbang.Pekan Sarapan nasional (PESAN) yang diperingati setiap tanggal 14-20 Februari diperlukan mampu dijadikan selaku momentum terencana setiap tahun untuk senantiasa mengingatkan dan mendorong masyarakat agar melakukan sarapan yang sehat selaku bagian dari upaya merealisasikan Gizi Seimbang. Sarapan sehat setiap pagi mampu diwujudkan dengan bangun pagi, merencanakan dan mengonsumsi masakan dan minuman pagi sebelum melakukan aktifitas harian. Sarapan yang bagus terdiri dari pangan karbohidrat, pangan lauk-pauk, sayuran atau buah-buahan dan minuman. Bagi orang yang tidak lazimmakan kudapan pagi dan camilan siang, porsi kuliner ketika sarapan sekitar sepertiga dari total makanan sehari. Bagi orang yang biasa makan camilan pagi dan kuliner makanan ringan siang, jumlah porsi makanan sarapan sebaiknya seperempat dari masakan harian.
7. Biasakan minum air putih yang cukup dan aman
Air ialah salah satu zat gizi makro esensial, yang memiliki arti bahwa air diperlukan badan dalam jumlah yang banyak untuk hidup sehat, dan badan tidak mampu memproduksi air untuk menyanggupi keperluan ini. Sekitar duapertiga dari berat badan kita adalah air.
Air diharapkan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang maksimal sehingga keseimbangan air perlu dipertahankan dengan menertibkan jumlah masukan air dan keluaran airyang sebanding. Persentase kadar air dalam badan anak lebih tinggi dibanding dalam badan orang dewasa. sehingga anak membutuhkan lebih banyak air untuk setiap kilogram berat badannya dibandingkan sampaumur. Berbagai aspek dapat memengaruhi keperluan air seperti tahap kemajuan, laju metabolisme, kegiatan fisik, laju pernafasan, suhu tubuh dan lingkungan, kelembaban udara, jumlah dan jenis padatan yang dikeluarkan ginjal, dan acuan konsumsi pangan.
Bagi badan, air berfungsi sebagai pengatur proses biokimia, pengatur suhu, pelarut, pembentuk atau unsur sel dan organ, media tranportasi zat gizi dan pembuangan sisa metabolisme, pelumas sendi dan ganjal organ. Proses biokimiawi dalam tubuh membutuhkan air yang cukup. Gangguan terhadap keseimbangan air di dalam badan dapat mengembangkan risiko aneka macam gangguan atau penyakit, antara lain: sukar ke belakang (konstipasi), nanah kanal kemih, batu terusan kemih, gangguan ginjal akut dan obesitas.
Sekitar 78% berat otak yaitu air. Berbagai observasi menandakan bahwa kurang air tubuh pada anak sekolah menyebabkan rasa lelah (fatigue), menurunkan atensi atau fokus belajar. Minum yang cukup atau hidrasi tidak cuma mengoptimalkan atensi atau konsentrasi mencar ilmu anak tetapi juga memaksimalkan memori anak dalam mencar ilmu.
Pemenuhan kebutuhan air tubuh dijalankan lewat konsumsi masakan dan minuman. Sebagian besar (dua-pertiga) air yg dibutuhkan badan dijalankan lewat minuman yakni sekitar dua liter atau delapan gelas sehari bagi remaja dan sampaumur yang melaksanakan kegiatan ringan pada keadaan temperatur harian di kantor/rumah tropis. Pekerja yang berkeringat, olahragawan, ibu hamil dan ibu menyusui membutuhkan suplemen kebutuhan air selain dua liter keperluan dasar air. Air yang dibutuhkan tubuh selain jumlahnya yang cukup untuk menyanggupi kebutuhan juga harus kondusif yang mempunyai arti bebas dari basil penyakit dan materi-bahan berbahaya.
8. Biasakan membaca label pada bungkus pangan
Label yaitu keterangan tentang isi, jenis, komposisi zat gizi, tanggal kadaluarsa dan keterangan penting lain yang dicantumkan pada bungkus (Depkes, 1995).
Semua informasi yang rinci pada label masakan yang dikemas sangat membantu pelanggan untuk mengenali bahan-materi yang terkandung dalam kuliner tersebut. Selain itu dapat memperkirakan bahaya yang mungkin terjadi pada pelanggan yang berisiko tinggi alasannya punya penyakit tertentu. Oleh karena itu diusulkan untuk membaca label pangan yang dibungkus khususnya informasi tentang gosip kandungan zat gizi dan tanggal kadaluarsa sebelum membeli atau mengonsumsi makanan tersebut.
9. Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir
Tanggal 15 Oktober yakni Hari Cuci Tangan Sedunia Pakai Sabun yang dicanangkan oleh PBB sebagai salah satu cara menurunkan angka akhir hayat anak usia di bawah lima tahun serta menangkal penyebaran penyakit. Penggunaan sabun khusus cuci tangan baik berbentuk batang maupun cair sangat disarankan untuk kebersihan tangan yang maksimal.
Perilaku hidup higienis mesti dijalankan atas dasar kesadaran oleh setiap anggota keluarga biar terhindar dari penyakit, sebab 45% penyakit diare bisa dicegah dengan mencuci tangan.
Kapan saja harus mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, antara lain:
- Sebelum dan sesudah memegang masakan
- Sesudah buang air besar dan menceboki bayi/anak
- Sebelum menawarkan air susu ibu
- Sesudah memegang binatang
- Sesudah berkebun
Manfaat melakukan 5 langkah mencuci tangan adalah membersihkan dan membunuh kuman yang menempel secara cepat dan efektif karena semua bab tangan akan dicuci menggunakan sabun.
Cara Cuci Tangan 5 Langkah Pakai Sabun Yang Baik dan Benar:
- Basahi tangan semuanya dengan air bersih mengalir
- Gosok sabun ke telapak, punggung tangan dan sela jari-jari
- Bersihkan bab bawah kuku-kuku
- Bilas dengan air bersih mengalir
- Keringkan tangan dengan handuk/tissu atau keringkan dengan udara/dianginkan
Pentingnya mencuci tangan secara baik dan benar memakai sabun yakni biar kebersihan tersadar secara keseluruhan serta mencegah basil dan basil berpindah dari tangan ke makanan yang hendak dikonsumsi dan juga agar badan tidak terkena kuman.
10. Lakukan acara fisik yang cukup dan pertahankan berat badan wajar
Aktivitas fisik ialah setiap gerakan badan yang mengembangkan pengeluaran tenaga/energi dan pembakaran energi. Aktivitas fisik dikategorikan cukup bila seseorang melaksanakan latihan fisik atau olah raga selama 30 menit setiap hari atau minimal 3-5 hari dalam sepekan. Beberapa acara fisik yang dapat dilaksanakan antara lain acara fisik sehari-hari seperti berlangsung kaki, berkebun, menyapu, mencuci, mengepel, naik turun tangga dan lain-lain. Latihan fisik yakni semua bentuk aktivitas fisik yang dilaksanakan secara terencana dan terpola, dengan tujuan untuk mengembangkan kesegaran jasmani. Beberapa latihan fisik yang mampu dikerjakan mirip berlari, joging, bermain bola, berenang, senam, bersepeda dan lain-lain. (lihat lampiran 10) Lebih baik jikalau melakukan olah raga adalah latihan fisik yang dikerjakan berkelanjutan dengan mengikuti aturan tertentu dan bertujuan juga untuk memajukan prestasi. Jenis olahraga dapat diseleksi sesuai hobinya. Beberapa acara olah raga yang mampu dikerjakan mirip sepak bola, bulutangkis, bola basket, tenis meja, voli, futsal dan lain-lain. Untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran dikembangkan juga olah raga wisata yang dilaksanakan oleh penduduk dengan hobi sesuai dengan kondisi dan nilai budaya penduduk sehingga mengakibatkan kegembiraan. (Strategi Nasional Penerapan Pola Konsumsi Makanan dan Aktivitas Fisik, Kementerian Kesehatan RI, 2012).
Olahraga rekreasi yang dilaksanakan oleh penduduk dengan kegemaran dan kemampuan yang berkembang dan berkembang sesuai kondisi dan nilai budaya masyarakat lokal perlu didorong untuk meningkatkan kesehatan, kebugaran dan kegembiraan.
Contoh : menari mirip Tari Poco-Poco dari Papua, Tari Bambu dari Maluku, Tari Jaipong dari Jawa Barat, Tari Saman dari Aceh, Tari Kecak dari Bali, dll
Aktivitas fisik yang terorganisir akan mengembangkan peluang hidup sehat lebih panjang. Dasar sederhana yaitu menjaga berat tubuh normal, sepadan kalori yang disantap dan kalori yang digunakan (dibakar). Karena itu pola konsumsi kuliner yang sehat diikuti kegiatan fisik dalam lingkungan bebas polusi termasuk yang ada asap rokokakan menolong menertibkan berat tubuh, sehingga tubuh akan menjadi lebih sehat.
Penelitian telah pertanda tugas aktivitas fisik pada berbagai kelompok pria dan wanita, anak, dewasa, sampaumur, usia lanjut, orang dengan disabilities, dan ibu hamil dan ibu menyusui, pada banyak sekali efek kesehatan, termasuk: 1) Kematian dini; 2) Penyakit tidak menular a.l. penyakit jantung koroner, stroke, kanker, diabetes type 2, osteoporosis dan depresi; 3) Faktor risiko penyakit mirip tekanan darah tinggi dan kolesterol darah tinggi; 4) Kebugaran fisik dan kekuatan otot; 5) Kapasitas fungsional (kemampuan melakukan acara dalam kehidupan sehari-hari); 6) Kesehatan mental seperti frustasi dan fungsi kognitif; 7) Trauma atau serangan jantung mendadak.
Dalam rangka mengembangkan aktivitas fisik berhubungan dengan Gizi Seimbang perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut:
- Pemantapan aturan dan peraturan perundangan yang mendukung penerapan pola konsumsi makanan beragam, bergizi sebanding dan kondusif serta aktifitas fisik cukup dan terencana.
- Pendekatan kemitraan dan multi sektor tergolong penguatan mekanisme Jejaring Kerja Nasional Pengendalian PTM
- Peningkatan dan pengembangan sumber daya untuk implementasi acara/agresi
- Pemusatan perhatian pada persamaan hak dan menghilangkan disparitas antar kalangan masyarakat
- Peningkatan intervensi berbasis bukti yang efektif pada berbagai tatanan (rumah tangga, sekolah, kawasan biasa , tempat kerja dan kemudahan pelayanan kesehatan)
- Pelaksanaan riset operasional dan pengembangan kebijakan dan taktik jangka panjang untuk kelestarian pencegahan PTM berbasis masyarakat (Stranas Penerapan Pola Konsumsi Makanan Dan Aktivitas Fisik tahun 2012)
a. Aktivitas fisik mampu menangkal kematian dini
Meningkatnya maut karena penyakit tidak menular di Indonesia (59,5% menurut Riskesdas, 2010) sudah menyadarkan para pengambil kebijakan untuk segera memutuskan kebijakan dalam rangka menghalangi kematian dini penduduk. Bukti ilmiah sungguh kuat memperlihatkan bahwa acara fisik menurunkan risiko maut dini (meninggal lebih singkat ketimbang umur rata-rata untuk kalangan masyarakatspesifik), dari penyebab kematian utama, seperti penyakit jantung dan kanker.
Efek ini yakni luar biasa melalui 2 kesimpulan: Pertama, orang yang melakukan kegiatan fisik aktif selama 7 jam dalam 1 minggu memiliki risiko 40% lebih rendah mengalami maut dini dibandingkan mereka yang melakukan aktivitas fisik kurang dari 30 menit sepekan. Kedua, tidak perlu melakukan kegiatan dalam jumlah yang sangat banyak atau sungguh intensif dan berlebihan untuk menurunkan risiko akhir hayat dini. Penelitian memperlihatkan aneka macam penurunan risiko jikalau orang melakukan sekurang-kurangnya 2,5 jam (150 menit) senam aerobik yang sedang secara intensif (moderate-intensity aerobic physical activity) setiap minggu.
b. Pentingnya memantau berat badan
Berat tubuh bayi gres lahir minimal mesti mencapai 2.500 g semoga bayi tumbuh kembang sehat dan pintar.Pemantauan berat bayi dan anak dilakukan setiap bulan dengan menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS).
Anak dinyatakan sehat kalau berat badannya naik setiap bulan yaitu grafik berat tubuh mengikuti garis pertumbuhan atau kenaikan berat badan sama dengan peningkatan berat badan minimum atau lebih yang masih berada di dalam pita hijau KMS (lihat lampiran 6.B).
Untuk orang akil balig cukup akal dipakai ukuran indeks massa badan (IMT) adalah ukuran yang berhubungan dengan kekurangan atau kelebihan berat badan. Mempertahankan berat tubuh wajar memungkinkan seseorang dapat menangkal banyak sekali penyakit tidak menular.
Untuk mengetahui nilai IMT, dipakai rumus :
Batas ambang IMT ditentukan dengan merujuk ketentuan WHO yang membedakan batas ambang wajar untuk laki-laki dan wanita. di Indonesia, menurut hasil observasi dan pengalaman klinis tidak dibedakan menurut jenis kelamin, dan batas ambang normal yang digunakan ialah 18.5 – < 25.0. Seseorang dikategorikan menderita obesitas apabila IMT nya mencapai = > 27.0 <25 .0.="" b="" dikategorikan="" imtnya="" jika="" menderita="" obesitas="" seseorang="">lihat lampiran 6.A25>).
Cara mempertahankan berat tubuh wajar adalah dengan menjaga pola konsumsi makanan dengan susunan gizi sepadan dan bervariasi serta menjaga kebiasaan latihan fisik/olah raga terencana.
B. Pesan Khusus
1. Pesan Gizi Seimbang untuk Ibu Hamil :
a. Biasakan mengonsumsi anekaragam pangan yang lebih banyak
Ibu Hamil perlu mengonsumsi aneka ragam pangan yang lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan energi, protein dan zat gizi mikro (vitamin dan mineral) alasannya digunakan untuk pemeliharaan, kemajuan dan kemajuan janin dalam kandungan serta cadangan selama masa menyusui. Zat gizi mikro penting yang diperlukan selama hamil ialah zat besi, asam folat, kalsium, iodium dan zink.
Kebutuhan protein selama kehamilan meningkat. Peningkatan kebutuhan ini untuk pertumbuhan janin dan untuk menjaga kesehatan ibu. Sangat diusulkan untuk mengonsumsi pangan sumber protein hewani seperti ikan, susu dan telur.
Kebutuhan zat besi selama kehamilan meningkat alasannya digunakan untuk pembentukan sel dan jaringan baru. Selain itu zat besi ialah komponen penting dalam pembentukan hemoglobin pada sel darah merah. Kekurangan hemoglobin disebut anemia atau disebut “penyakit kurang darah” mampu membahayakan kesehatan ibu dan bayi seperti BBLR, perdarahan dan peningkatan risiko maut. Ikan, daging, hati dan tempe adalah jenis pangan yang baik untuk ibu hamil alasannya adalah kandungan zat besinya tinggi Ibu hamil juga diusulkan untuk mengonsumsi satu tablet tambah darah perhari selama kehamilan dan dilanjutkan selama abad nifas.
Kebutuhan asam folat selama kehamilan juga meningkat karena digunakan untuk pembentukan sel dan metode saraf tergolong sel darah merah. Sayuran hijau mirip bayam dan kacang-kacangan banyak mengandung asam folat yang sungguh diperlukan pada kurun kehamilan. Buah berwarna merupakan sumber vitamin yang bagus bagi badan dan buah yang berserat alasannya dapat melancarkan buang air besar sehingga menghemat resiko sembelit (sulit buang air besar).
Kebutuhankalsium berkembangpada ketika hamil alasannya adalah dipakai untuk mengganti cadangan kalsium ibu yang digunakan untuk pembentukan jaringan gres pada janin. Apabila konsumsi kalsium tidak memadai maka akan berakibat meningkatkan risiko ibu mengalami komplikasi yang disebut keracunan kehamilan (pre eklampsia). Selain itu ibu akan mengalami pengeroposan tulang dan gigi. Sumber kalsium yang baik yakni sayuran hijau, kacang–kacangan dan ikan teri serta susu.
Iodium ialah bagian hormon tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3) yang berfungsi untuk menertibkan perkembangan dan perkembangan bayi. Iodium berperan dalam sintesis protein, absorsi karbohidrat dan saluran cerna serta sintesis kolesterol darah.
Zat iodium memegang peranan yang sungguh besar bagi ibu dan janin. Kekurangan iodium akan berakibat terhambatnya pertumbuhan otak dan tata cara saraf utamanya menurunkan IQ dan mengembangkan risiko ajal bayi. Disamping itu kekurangn iodium mampu menyebabkan kemajuan fisik anak yang dilahirkan terganggu (kretin). Dampak pada kemajuan otak dan system syaraf ini biasanya menetap. Sumber iodium yang baik yakni kuliner maritim seperti ikan, udang, kerang, rumput laut. Setiap mengolah makanan diharuskan menggunakan garam beriodium.
Untuk menangani “Hiperemesis Gravidarum” (rasa mual dan muntah berlebihan) disarankan agar makan dalam takaran kecil namun sering, makan secara tidak berlebihan dan hindari masakan berlemak serta makanan berbumbu tajam (merangsang).
b. Batasi mengonsumsi kuliner yang mengandung garam tinggi
Pembatasan konsumsi garam dapat menangkal hipertensi selama kehamilan. Selama ibu hamil diusahakan agar tidak menderita hipertensi. Hal ini disebabkan sebab hipertensi selama kehamilan akan memajukan risiko kematian janin, terlepasnya plasenta, serta gangguan kemajuan.
c. Minumlah air putih yang lebih banyak
Air merupakan sumber cairan yang paling baik dan berfungsi untuk membantu pencernaan, mencampakkan racun, selaku penyusun sel dan darah, mengendalikan keseimbangan asam basa tubuh, dan mengendalikan suhu tubuh.
Kebutuhan air selama kehamilan meningkat semoga mampu mendukung sirkulasi janin, bikinan cairan amnion dan meningkatnya volume darah. Ibu hamil memerlukan asupan air minum sekitar 2-3 liter perhari (8 – 12 gelas sehari).
d. Batasi minum kopi
Kafein jikalau dimakan oleh ibu hamil akan memiliki imbas diuretic dan stimulans. Oleh risikonya bila ibu hamil minum kopi selaku sumber utama kafein yang tidak terkontrol, akan mengalami kenaikan buang air kecil (BAK) yang hendak berakibat kehilangan cairan tubuh , tekanan darah berkembangdan detak jantung juga akan meningkat. Pangan sumber kafein lainnya yakni coklat, teh dan minuman perhiasan energi. Satu botol minuman tambahan energi mengandung kafein setara dengan 1 – 2 cangkir kopi. Disamping mengandung kafein, kopi juga mengandung inhibitor (zat yang mengusik perembesan zat besi) Konsumsi kafein pada ibu hamil juga akan besar lengan berkuasa pada pertumbuhan dan perkembangan janin, alasannya adalah metabolisme janin belum tepat.
The National Institute of Health USA (1993) merekomendasikan konsumsi kafein bagi ibu hamil yang aman ialah 150-250 mg/hari atau 2 (dua) cangkir kopi/hari. Oleh kesudahannya diusulkan terhadap ibu hamil, “selama kehamilan ibu harus bijak dalam mengonsumsi kopi selaku sumber utama kafein, batasi dalam batas aman yakni paling banyak 2 cangkir kopi/hari atau hindari sama sekali, sebab dalam kopi tidak ada kandungan zat gizi.”
2. Pesan Gizi Seimbang untuk Ibu Menyusui :
a. Biasakan mengonsumsi anekaragam pangan yang lebih banyak
Ibu menyusui perlu mengonsumsi aneka ragam pangan yang lebih banyak untuk memenuhi keperluan energi, protein dan zat gizi mikro (vitamin dan mineral) karena digunakan untuk pemeliharaan kesehatan ibu dan produksi ASI. Protein diperlukan juga untuk sintesis hormon prolaktin (untuk memproduksi ASI) dan hormon oksitosin (untuk mengeluarkan ASI). Zat gizi mikro yang diperlukan selama menyusui adalah zat besi, asam folat,vitamin A, B1 (tiamin), B2 (riboflavin), B3 (niasin), B6 (piridoksin), vitamin C, vitamin D, iodium, zink dan selenium. Menurunnya konsentrasi zat-zat gizi tersebut pada ibu menyebabkan turunnya kualitas ASI.
Kebutuhan protein selama menyusui meningkat. Peningkatan keperluan ini untuk mempertahankan kesehatan ibu. Sangat direkomendasikan untuk mengonsumsi pangan sumber protein hewani mirip ikan, susu dan telur.
Kebutuhan zat besi selama menyusui meningkat alasannya digunakan untuk pembentukan sel dan jaringan baru. Selain itu zat besi ialah unsur penting dalam pembentukan hemoglobin pada sel darah merah. Kekurangan hemoglobin disebut anemia mampu membahayakan kesehatan ibu dan peningkatan risiko maut. Ibu menyusui yang menderita anemia sebagai akhir lanjut dari kelemahan zat besi selama abad kehamilan, juga disarankan untuk mengonsumsi tablet tambah darah dengan konsultasi kepada ahli gizi dan/atau dokter.
Kebutuhan asam folat meningkat sebab digunakan untuk pembentukan sel dan metode saraf termasuk sel darah merah. Sayuran hijau mirip bayam dan kacang – kacangan banyak mengandung asam folat yang sungguh diharapkan pada periode menyusui. Untuk mengembangkan produksi ASI ibu direkomendasikan untuk banyak mengonsumsi daun katuk dan daun torbangun (sayuran yang banyak terdapat di kawasan Sumatra Utara/Batak).
Kebutuhan kalsium berkembangpada dikala menyusui sebab dipakai untuk meningkatkan produksi ASI yang mengandung kalsium tinggi. Apabila konsumsi kalsium tidak mencukupi maka ibu akan mengalami pengeroposan tulang dan gigikarena cadangan kalsium dalam tubuh ibu dipakai untuk bikinan ASI.
Sumber kalsium yang baik adalah susu, yogurt, keju, ikan teri, kacang–kacangan, tahu dan sayuran hijau. Penyerapan kalsium pada masakan akan lebih bagus jika ibu membiasakan diri berjemur dibawah sinar matahari pada pagi hari.
Vitamin C diharapkan oleh Ibu menyusui, untuk membantu absorpsi zat besi yang berasal dari pangan nabati, sedangkan vitamin D dibutuhkan untuk menolong peresapan kalsium.
b. Minumlah air putih yang lebih banyak
Air ialah sumber cairan yang paling baik dan berfungsi untuk menolong pencernaan, membuang racun, sebagai penyusun sel dan darah, mengendalikan keseimbangan asam basa badan, dan mengontrol suhu badan.Jumlah air yang dikonsumsi ibu menyusui perhari yaitu sekitar 850- 1.000 ml lebih banyak dari ibu yang tidak menyususi atau sebanyak 3.000 ml atau 12-13 gelas air. Jumlah tersebut yakni untuk dapat memproduksi ASI sekitar 600 – 850 ml perhari.
c. Batasi minum kopi
Kafein yang terdapat dalam kopi yang disantap ibu akan masuk ke dalam ASI sehingga akan kuat tidak baik kepada bayi, hal ini disebabkan alasannya metabolisme bayi belum siap untuk mencerna kafein. Konsumsi kafein pada ibu menyusui juga berafiliasi dengan rendahnya pasokan ASI. Berdasarkan penelitian yang dikerjakan oleh para jago di Harvard University, konsumsi kafein untuk ibu menyusui yang kondusif yaitu 300 mg/hari atau sebanyak 3 cangkir kopi/hari. Apabila konsumsi kafein melebihi 300 mg/hari, hasil penelitian yang dijalankan di Mayo Clinics Rechester Minnoseta USA memberikan bahwa kandungan zat besi dalam ASI-nya 30% lebih rendah daripada ibu menyusui yang tidak minum kafein.
3. Pesan Gizi Seimbang untuk Bayi (0 – 6) bulan
a. Melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
IMD yaitu proses menyusu dimulai segera dengan cara secepatnya setelah lahir bayi ditengkurapkan di dada ibu sehingga kulit ibu melekat pada kulit bayi sekurang-kurangnya1 jam atau sampai menyusu permulaan tamat. (PP No. 33 Tahun 2012 ihwal Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif).
Manfaat IMD :
- Dapat melatih keterampilan bayi untuk menyusu dan langkah pertama membentuk ikatan batin antara ibu dan bayi.
- Dapat meminimalkan stres pada bayi dan ibu.
- Meningkatkan daya tahan badan berkat bayi mendapat antibodi dari kolostrum
- Dapat meminimalisir risiko hipotermi dan hipoglikemi pada bayi
- Dapat menghemat risiko perdarahan pasca persalinan
b. Berikan ASI Eksklusif hingga umur 6 bulan
Pemberian ASI Eksklusif mempunyai arti bayi selama 6 bulan hanya diberi ASI saja. Kebutuhan energi dan zat gizi yang lain untuk bayi mampu dipenuhi dari ASI. Disamping itu perlindungan ASI Ekslusif hingga dengan 6 bulan meminimalkan tingkat maut bayi yang disebabkan aneka macam penyakit (Diare dan Radang Paru) dan mempercepat pemulihan bila sakit serta menolong melakukan kelahiran. Pemberian ASI Eksklusif adalah hak bayi yang sungguh terkait dengan komitmen ibu dan tunjangan keluarga dan lingkungan sekitar.
4. Pesan Gizi sebanding untuk anak 6-24 bulan
a. Lanjutkan derma ASI hingga umur 2 tahun.
Pemberian ASI dilanjutkan sampai usia 2 tahun, oleh karena ASI masih mengandung zat-zat gizi yang penting walaupun jumlahnya tidak menyanggupi keperluan. Disamping itu akan memajukan korelasi emosional antara ibu dan bayi serta memajukan metode kekebalan yang baik bagi bayi hingga dia sampaumur. Pemberian ASI mampu dijalankan dengan beberapa cara. Pertama ialah dengan menyusu eksklusif pada payudara ibu. Ini yaitu cara yang paling baik alasannya adalah mampu menolong mengembangkan dan menjaga produksi ASI. Pada proses menyusui secara langsung, kulit bayi dan ibu bersinggungan, mata bayi memandang mata ibu sehingga mampu terjalin kekerabatan batin yang kuat. Kedua yakni dengan memperlihatkan ASI perah jikalau ibu melakukan pekerjaan atau terpaksa meninggalkan bayi, ASI tetap mampu diberikan kepada bayi, dengan cara menawarkan ASI perah.
Cara memerah, menyimpan dan menunjukkan ASI perah:
Cara memerah ASI :
- Sebelum memerah ASI terlebih dahulu disiapkan wadah untuk ASI perah dengan cara :
- Pilih cangkir, gelas atau kendi bermulut lebar
- Cuci cangkir tersebut dengan sabun dan air
- Tuangkan air mendidih ke dalam cangkir tersebut, dan biarkan beberapa menit. Air mendidih akan membunuh sebahagian besar basil
- Bila sudah siap memerah ASI, tuangkan air dari cangkir tersebut
- Letakan jari dan ibu jari di tiap sisi areola dan tekan ke dalam ke arah dinding dada
- Tekan di belakang puting dan areola di antara ibu jari dan telunjuk
- Tekan dari samping untuk mengosongkan semua bagian
Cara menyimpan ASI perah :
- ASI perah dapat bertahan di suhu ruang selama 6-8 jam
- ASI perah dapat disimpan di lemari pendingin selama 3-8 hari, bila dibutuhkan penyimapanan jangka panjang dapat dimasukkan ke dalam freezer untuk disimpan selama 3-6 bulan 30
- Letakan ASI perah di bahagian dalam freezer atau lemari pendingin, bukan di akrab pintu semoga tidak mengalami pergantian dan variasi suhu
- Bila di rumah tidak mempunyai lemari pendingin atau freezer, maka ASI perah mampu disimpan di dalam termos yang berisi es untuk jangka waktu 24 jam.
Cara Memberikan ASI perah :
Cara yang paling baik memperlihatkan ASI perah yaitu dengan memakai cangkir, sendok atau pipet. Dot tidak dianjurkan karena memiliki efek negatif. Bayi akan resah puting. Karena bayi yang terbiasa menggunakan dot lazimnya tidak akan mau menyusu pada payudara ibu.
Hal yang perlu diperhatikan sebelum memberikan ASI perah yaitu :
- ASI perah cuek dihangatkan dengan cara merendam wadah ASI perah kedalam bejana berisi air hangat.
- ASI perah beku perlu dicairkan di lemari pendingin dahulu sebelum dihangatkan
- Jangan merebus ASI perah atau menghangatkan ASI menggunakan air mendidih.
- Jangan membekukan kembali ASI perah yang telah mencair
- Tidak ada argumentasi untuk mencampakkan ASI kecuali bayi menolak.
b. Berikan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) mulai Usia 6 bulan
Selain ASI diteruskan harus memperlihatkan kuliner lain selaku pendamping ASI yang diberikan pada bayi dan anak mulai usia 6 hingga 24 bulan. MP-ASI yang tepat dan baik merupakan kuliner yang dapat menyanggupi keperluan gizi utamanya zat gizi mikro sehingga bayi dan anak mampu tumbuh kembang dengan maksimal. MP-ASI diberikan secara sedikit demi sedikit sesuai dengan usia anak, mulai dari MP-ASI bentuk lumat, lembik hingga anak menjadi terbiasa dengan makanan keluarga (lihat lampiran 11 dan 13).
MP-ASI disiapkan keluarga dengan memperhatikan keanekaragaman pangan. Untuk memenuhi kebutuhan zat gizi mikro dari MP-ASI keluarga biar tidak terjadi gagal berkembang, perlu ditambahkan zat gizi mikro dalam bentuk debu tabur gizi mirip taburia.
Berdasarkan komposisi bahan makanan MP-ASI dikelompokkan menjadi dua ialah :
- MP-ASI lengkap yang berisikan kuliner pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayur dan buah
- MP-ASI sederhana yang berisikan makanan pokok, lauk hewani atau nabati dengan sayur atau buah.
MP-ASI yang bagus apabila :
- Padat energi, protein dan zat gizi mikro yang telah kurang pada ASI (Fe, Zinc, Kalsium, Vit. A, Vit. C dan Folat)
- Tidak berbumbu tajam, menggunakan gula, garam, penyedap rasa, pewarna dan pengawet seperlunya
- Mudah ditelan dan disukai anak dan
- Tersedia lokal dan harga terjangkau
5. Pesan Gizi Seimbang untuk Anak Usia 2 – 5 Tahun
a. Biasakan makan 3 kali sehari (pagi, siang dan malam) bersama keluarga
Untuk memenuhi keperluan zat gizi selama sehari diusulkan agar anak makan secara teratur 3 kali sehari dimulai dengan sarapan atau makan pagi, makan siang dan makan malam. Untuk menghindarkan/menghemat bawah umur mengonsumsi makanan yang tidak sehat dan tidak bergizi direkomendasikan supaya senantiasa makan bersama keluarga. Sarapan saban hari penting terutama bagi bawah umur oleh karena mereka sedang berkembang dan mengalami pertumbuhan otak yang sungguh tergantung pada asupan masakan secara terstruktur.
b. Perbanyak mengonsumsi makanan kaya protein seperti ikan, telur, tempe, susu dan tahu.
Untuk pertumbuhan anak, dibutuhkan pangan sumber protein dan sumber lemak kaya akan Omega 3, DHA, EPA yang banyak terkandung dalam ikan. Anak-anak direkomendasikan banyak mengonsumsi ikan dan telur karena kedua jenis pangan tersebut mempunyai mutu protein yang manis. Tempe dan tahu ialah sumber protein nabati yang kualitasnya cukup baik untuk perkembangan dan kemajuan anak. Jika menawarkan susu kepada anak, orang bau tanah tidak perlu menyertakan gula pada ketika menyiapkannya. Pemberian susu dengan kadar gula yang tinggi akan membuat selera anak terpaku pada kadar kemanisan yang tinggi. Pola makan yang terbiasa anggun akan membahayakan kesehatannya di periode yang akan datang. (Lihat pesan umum nomor 5 wacana batasi konsumsi pangan yang cantik).
c. Perbanyak mengonsumsi sayuran dan buah-buahan.
Sayuran dan buah-buahan yakni pangan sumber vitamin, mineral dan serat.Vitamin dan mineral merupakan senyawa bioaktif yang termasuk selaku antioksidan, yang memiliki fungsi antara lain untuk menghalangi kerusakan sel. Serat berfungsi untuk memperlancar pencernaan dan dapat mencegah dan menghambat kemajuan sel kanker usus besar.
d. Batasi mengonsumsi makanan selingan yang terlalu bagus, asin dan berlemak.
Pangan cantik, asin dan berlemak banyak bekerjasama dengan penyakit kronis tidak menular seperti diabetes mellitus,tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.
e. Minumlah air putih sesuai keperluan.
Sangat dianjurkan biar anak-anak tidak membiasakan minum minuman cantik atau bersoda,karenajenis minuman tersebut kandungan gulanya tinggi. Untuk memadai keperluan cairan sehari hari direkomendasikan biar anak anak minum air sebanyak 1200 – 1500 mL air/hari (lihat lampiran 12).
f. Biasakan bermain bersama dan melaksanakan kegiatan fisik setiap hari.
Dengan semakin berkembangnya teknologi dan akomodasi jalan masuk permainan tanpa kegiatan fisik yang banyak ditawarkan permainan dengan teknologi mutakhir (electronic game), menimbulkan kekalutan tersendiri bagi para orang tua akan pertumbuhan mental serta psikomotorik anak. Permainan tradisional dan bermainbersama teman penting untuk belum dewasa alasannya dapat melatih kesanggupan sosial dan mentalanak. Permainan tradisional dan bermain bersama dan melakukan acara fisik dalam bentuk permainan mampu menghalau rasa jenuh pada anak dan merangsang kemajuan kreativitasnya. Hal ini akan mendukung tumbuh kembang dan kecerdasan anak.
6. Pesan Gizi Seimbang untuk Anak dan Remaja (6 – 19 tahun)
a. Biasakan makan 3 kali sehari (pagi, siang dan malam) bareng keluarga
Untuk menyanggupi keperluan zat gizi selama sehari direkomendasikan agar anak makan secara terstruktur 3 kali sehari dimulai dengan sarapan atau makan pagi, makan siang dan makan malam. Untuk menghindarkan/meminimalkan anak-anak mengonsumsi makanan yang tidak sehat dan tidak bergizi direkomendasikan supaya senantiasa makan bersama keluarga. Sarapan saban hari penting khususnya bagi bawah umur oleh karena mereka sedang tumbuh dan mengalami pertumbuhan otak yang sangat tergantung pada asupan kuliner secara terencana.
Dalam satu hari keperluan badan untuk energi, protein, vitamin, mineral dan juga serat ditawarkan dari masakan yang dikonsumsi. Dalam tata cara pencernaan tubuh, masakan yang diharapkan tidak mampu sekaligus ditawarkan tetapi dibagi dalam 3 tahap ialah tahap makan pagi, tahap makan siang dan tahap makan malam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekitar 40% anak sekolah tidak makan pagi. Akibatnya jumlah energi yang dibutuhkan untuk belajar menjadi menyusut dan hasil mencar ilmu kurang bagus. Pada tubuh seseorang yang wajar , sehabis tidur 8-10 jam dan tidak melakukan kegiatan makan dan minum (puasa) kadar gula darah berada pada kisaran yang normal yaitu 80 g/dl. Apabila tidak melakukan acara makan khususnya kuliner yang mengandung karbohidrat kadar gula darah akan menurun alasannya gula dipakai sebagai sumber energi.
Oleh alasannya adalah itu makan pagi sangat penting untuk memperbesar gula darah sebagai sumber energi. Pada anak sekolah makan pagi sangat direkomendasikan sehingga pada dikala mendapatkan pelajaran (1-2 jam sesudah makan) gula darah naik dan mampu digunakan sebagai sumber energi otak. Otak menerima energi utamanya dari glukosa. Pada proses berguru otak merupakan organ yang sangat penting untuk menerima gosip, mengolah informasi, menyimpan info dan mengeluarkan berita.
Dalam melakukan makan pagi sebaiknya dipenuhi kebutuhan zat gizi bukan cuma karbohidrat saja namun juga protein, vitamin dan mineral. Porsi kecil disediakan untuk makan pagi alasannya adalah jumlah yang disediaakan cukup 20-25 % dari keperluan sehari. Dengan membiasakan diri melakukan makan pagi, dapat disingkirkan makan yang tidak terkontrol yang hendak meningkatkan berat badan. Makan pagi dengan cukup serat akan menolong menurunkan kandungan kholesterol darah sehingga dapat terhindar dari penyakit jantung akibat timbunan lemak yang teroksidasi dalam pembuluh darah.
Makan pagi pada anak sekolah sebaiknya dijalankan pada jam 06.00 atau sebelum jam 07.00 adalah sebelum terjadi hipoglikemia atau kadar gula darah sangat minim. Menu yang ditawarkan sungguh beragam selain sumber karbohidrat yang berupa nasi, mie, roti, umbi juga sumber protein seperti telur, tempe, olahan daging atau ikan, sayuran dan buah. Susu dan hasil olahannya (yoghurt, keju, dll) merupakan minuman atau makanan dengan kandungan zat gizi yang cukup lengkap yang setara dengan telur. Konsumsi ikan, telur dan susu bagi kelompok usia 6-19 tahun sangat menolong perkembangan dan perkembangan. Persiapan makanan untuk makan pagi yang waktunya sungguh singkat perlu dipikirkan dan diperhitungkan menu yang sesuai, dan cukup efektif dipergunakan selaku menu makan pagi dan sudah memenuhi keperluan zat gizi.
b. Biasakan mengonsumsi ikan dan sumber protein lainnya< br/> Ikan ialah sumber protein hewani, sedangkan tempe dan tahu ialah sumber protein nabati. Protein merupakan zat gizi yang berfungsi untuk kemajuan, menjaga sel atau jaringan yang telah terbentuk, dan untuk mengubah sel yang telah rusak, oleh sebab itu protein sungguh diharapkan dalam era pertumbuhan. Selain itu juga protein berperan selaku sumber energi. Konsumsi protein yang bagus adalah yang mampu menyanggupi kebutuhan asam amino esensial yakni asam amino yang tidak mampu disintesa didalam tubuh dan mesti diperoleh dari kuliner.
Protein hewani memiliki mutu yang lebih baik dibanding protein nabati alasannya komposisi asam amino lebih komplit dan asam amino esensial juga lebih banyak. Berbagai sumber protein hewani dan nabati memiliki kandungan protein yang berlainan jumlahnya dan komposisi asam amino yang berbeda pula. Oleh sebab itu mengonsumsi protein juga dikerjakan bermacam-macam. Dianjurkan konsumsi protein hewani sekitar 30% dan nabati 70%.
Ikan selain selaku sumber protein juga sumber asam lemak tidak jenuh dan sumber mikronutrien. Konsumsi ikan diusulkan lebih banyak ketimbang konsumsi daging.
Sumber protein nabati dari kacang-kacangan ataupun hasil olahnya mirip tahu dan tempe banyak dikonsumsi penduduk . Kandungan protein pada tempe tidak kalah dengan daging.Tempe selain selaku sumber protein juga sebagai sumber vitamin asam folat dan B12 serta selaku sumber antioksidan. Tempe, kacang-kacangan dan tahu tidak mengandung kolesterol. Konsumsi tempe sekitar 100g (4 potong sedang) per hari cukup untuk menjaga badan tetap sehat dan kolesterol terkontrol dengan baik.
Daging dan unggas (contohnya ayam, bebek,burung puyuh, burung dara) ialah sumber protein hewani. Daging dan unggas selain sebagai sumber protein juga sumber zat besi yang berkualitas sehingga sungguh cantik bagi anak dalam abad perkembangan. Namun ada halyang mesti diperhatikan bahwa daging juga mengandung kolesterol dalam jumlah yang relatif tinggi, yang bisa menunjukkan efek tidak baik bagi kesehatan.
c. Perbanyak mengonsumsi sayuran dan cukup buah-buahan
Masyarakat Indonesia masih sangat kekurangan mengonsumsi sayuran dan buah-buahan,63,3% anak > 10 tahun tidak mengonsumsi sayuran dan 62,1% tidak mengonsumsi buah-buahan. Padahal sayuran di Indonesia aneka macam macam dan jumlahnya. Sayuran hijau maupun berwarna selain sebagai sumber vitamin, mineral juga selaku sumber serat dan senyawa bioaktif yang termasuk selaku antioksidan. Buah selain selaku sumber vitamin, mineral, serat juga antioksidan utamanya buah yang berwarna hitam, ungu, merah.
Anjuran konsumsi sayuran lebih banyak ketimbang buah karena buah juga mengandung gula, ada yang sungguh tinggi sehingga rasa buah sungguh anggun dan juga ada yang jumlahnya cukup. Konsumsi buah yang sangat cantik dan rendah serat supaya dibatasi. Hal ini sebab buah yang sungguh bagus mengandung fruktosa dan glukosa yang tinggi. Asupan fruktosa dan glukosa yang sangat tinggi berisiko memajukan kadar gula darah. Beberapa observasi menerangkan bahwa konsumsi vitamin C dan vitamin E yang banyak terdapat dalam sayuran dan buah-buahan sungguh bagus untuk melindungi jantung supaya terhindar dari penyakit jantung koroner. Banyak keuntungan jika konsusmsi sayuran dan buah-buahan bagi kesehatan badan.
Mengonsumsi sayuran dan buah-buahan sebaiknya bervariasi sehingga diperoleh bermacam-macam sumber vitamin ataupun mineral serta serat. Kalau ingin hidup lebih sehat lipat gandakan konsumsi sayur dan buah. Konsumsi sayur dan buah bisa dalam bentuk segar ataupun yang sudah dimasak. Konsumsi sayuran hijau tidak cuma direbus ataupun diolah namun bisa juga dalam bentuk lalapan (mentah) dan dalam bentuk minuman yaitu dengan ekstraksi sayuran dan ditambah dengan air tanpa gula dan tanpa garam. Khlorofil atau zat hijau daun yang terekstrak merupakan sumber antioksi dan yang cukup manis.Sayuran berwarna seperti bayam merah, kobis ungu, terong ungu, wortel, tomat juga merupakan sumber antioksidan yang sangat potensial dalam melawan oksidasi yang menurunkan kondisi kesehatan badan.
d. Biasakan menjinjing bekal kuliner dan air putih dari rumah
Apabila jam sekolah hingga sore atau sehabis sekolah ada aktivitas yang berjalan hingga sore, maka makan siang tidak dapat dikerjakan di rumah. Makan siang disekolah harus menyanggupi syarat dari segi jumlah dan keanekaragaman masakan. Oleh sebab itu bekal untuk makan siang sungguh diharapkan. Dengan membawa bekal dari rumah, anak tidak perlu makan jajanan yang kadang kualitasnya tidak mampu dijamin. Disamping itu perlu membawa air putih karena minum air putih dalam jumlah yang cukup sungguh dibutuhkan untuk menjaga kesehatan.
Bekal yang dibawa anak sekolah tidak hanya penting untuk pemenuhan zat gizi namun juga diharapkan sebagai alat pendidikan gizi utamanya bagi orang renta bawah umur tersebut. Guru secara bersiklus melakukan penilaian kepada bagian gizi seimbang yang disiapkan orangtua untuk bekal anak sekolah dan ditindaklanjuti dengan komunikasi terhadap orangtua.
e. Batasi mengonsumsi makanan cepat saji, penganan dan masakan selingan yang cantik, asin dan berlemak.
Mengonsumsi makanan cepat saji dan penganan dikala ini telah menjadi kebiasaan utamanya oleh penduduk perkotaan. Sebagian besar kuliner cepat saji adalah makanan yang tinggi gula, garam dan lemak yang tidak baik bagi kesehatan. Oleh sebab itu mengonsumsi kuliner cepat saji dan makanan penganan mesti sangat dibatasi.
Pangan manis, asin dan berlemak banyak berhubungan dengan penyakit kronis tidak menular seperti diabetes mellitus,tekanan darah tinggi dan penyakit jantung,
f. Biasakan menyikat gigi sekurang-kurangnya dua kali sehari sehabis makan pagi dan sebelum tidur
Setelah makan ada sisa masakan yang tertinggal di sela-sela gigi. Sisa masakan tersebutakan dimetabolisme oleh kuman dan menciptakan metabolit berupa asam, yang dapat mengakibatkan terjadinya pengeroposan gigi. Membiasakan untuk membersihkan gigi sesudah makan yaitu upaya yang baik untuk menghindari pengeroposan atau kerusakan gigi. Demikian juga sebelum tidur, gigi juga harus dibersihkan dari sisa makanan yang melekat di sela-sela gigi. Saat tidur, basil akan berkembang dengan pesat apabila disela-sela gigi ada sisa kuliner dan ini mampu menyebabkan kerusakan gigi.
g. Hindari merokok< br/> Merokok bekerjsama ialah kebiasaan dan bukan ialah keperluan, seperti halnya makan atau minum. Oleh karena itu kebiasaan merokok dapat dikesampingkan jika ada upaya semenjak dini. Merokok juga mampu membahayakan orang lain (perokok pasif). Banyak penelitian memperlihatkan bahwa merokok berakibat tidak baik bagi kesehatan misalnya kesehatan paru-paru dan kesehatan reproduksi. Pada ketika merokok sebetulnya paruparu terpapar dengan hasil pembakaran tembakau yang bersifat racun. Racun hasil pembakaran rokok akan dibawa oleh darah dan akan menyebabkan gangguan fungsi pada alat reproduksi.
7. Pesan gizi sebanding untuk cukup umur putri dan calon pengantin
a. Biasakan mengonsumsi anekaragam kuliner
Remaja putri dan kandidat pengantin perlu mengonsumsi aneka ragam makanan untuk memenuhi keperluan energi, protein dan zat gizi mikro (vitamin dan mineral) alasannya adalah dipakai untuk pertumbuhanyang cepat, peningkatan volume darah dan kenaikan haemoglobin. Zat gizi mikro penting yang diperlukan pada sampaumur putri ialah zat besi dan asam folat.
Kebutuhan zat besi bagi cukup umur putri dan kandidat pengantin diharapkan untuk membentuk haemoglobin yang mengalami kenaikan dan menangkal anemia yang disebabkan sebab kehilangan zat besi selama menstruasi.
Asam folat dipakai untuk pembentukan sel dan sistem saraf termasuk sel darah merah.Asam folat berperan penting pada pembentukan DNA dan metabolism asam amino dalam badan. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan anemia alasannya terjadinya gangguan pada pembentukan DNA yang menyebabkan gangguan pembelahan sel darah merah sehingga jumlah sel darah merah menjadi kurang. Asam folat bersama-sama dengan vitamin B6 dan B12 dapat menolong menangkal penyakit jantung. Seperti halnya zat besi, asam folat banyak terdapat pada sayuran hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Konsumsi folat pada orang sampaumur disarankan sebanyak 1000 gr/hari.
Wanita yang berencana hamil perlu mengonsumsi asam folat secara cukup, minimal 4 bulan sebelum kehamilan semoga terhindar dari risiko bayi lahir dengan cacat pada metode saraf (otak) atau cacat tabung saraf (Neural Tube Deffect).
b. Banyak makan sayuran hijau dan buah berwarna
Sayuran hijau mirip bayam dan kacang–kacangan banyak mengandung asam folat yang sungguh dibutuhkan pada kala kehamilan.
Buah-buahan berwarna ialah sumber vitamin yang bagus bagi tubuh dan buah yang berserat dapat melancarkan BAB sehingga menghemat risiko sembelit (sukar buang air besar).
Remaja mengalami kemajuan tinggi badan dan berat tubuh yang cepat. Oleh alasannya itu, kebutuhan zat gizi pada sampaumur mengalami peningkatan. Buah berwarna, baik berwarna kuning, merah, merah jingga, orange, biru, ungu, dan lainnya, kebanyakan banyak mengandung vitamin, khususnya vitamin A, dan antioksidan. Vitamin dibutuhkan tubuh untuk menolong proses-proses metabolisme di dalam tubuh, sedangkan antioksidan diperlukan untuk menghancurkan senyawa-senyawa hasil oksidasi, radikal bebas, yang berpengaruh tidak baik bagi kesehatan.
8. Pesan gizi seimbang untuk usia lanjut
a. Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan
Secara umum sayur dan buah ialah sumber banyak sekali vitamin, mineral, dan serat pangan. Sebagian vitamin, mineral yang terkandung dalam sayur dan buah berperan selaku antioksidan atau penangkal senyawa jahat dalam badan. Berbeda dengan sayur, buah juga menyediakan karbohidrat utamanya berupa fruktosa dan glukosa. Sayur tertentu juga menawarkan karbohidrat, mirip wortel dan kentang sayur. Sementara buah tertentu juga menawarkan lemak tidak bosan mirip buah alpokat dan buah merah. Oleh alasannya itu konsumsi sayuran dan buah-buahan salah satu bagian penting dalam merealisasikan gizi sepadan.
Berbagai kajian memberikan bahwa konsumsi sayur dan buah yang cukup turut berperan dalam menjaga kenormalan tekanan darah, kadar gula dan kolesterol darah. mengontrol tekanan darah. Konsumsi sayur dan buah yang cukup juga menurunkan risiko sulit buang air besar (BAB/Sembelit) dan kegemukan. Hal ini menawarkan bahwa konsumsi sayuran dan buah-buahan yang cukup turut berperan dalam pencegahan penyakit tidak menular kronik. Konsumsi sayur dan buah yang cukup ialah salah satu indikator sederhana gizi seimbang.
Semakin matang buah yang mengandung karbohidrat kian tinggi kandungan fruktosa dan glukosanya, yang dicirikan oleh rasa yang makin manis. Dalam budaya makan masyarakat perkotaaan Indonesia saat ini, makin dikenal minuman jus bergula. Dalam segelas jus buah bergula mengandung 150-300 Kalori yang sekitar separohnya dari gula yang ditambahkan. Selain itu beberapa macam buah juga meningkatkan risiko kembung dan asam urat. Oleh alasannya itu konsumsi buah matang dan minuman jus bergula perlu dibatasi supaya turut mengendalikan kadar gula darah.
b. Biasakan mengonsumsi makanan sumber kalsium mirip ikan dan susu
Kepadatan tulang usia lanjut mulai menyusut sehingga riskan mengalami pengeroposan tulang/osteoporosis. Selain itu sistim gigi geligi tidak sempurna dan ringkih sehingga untuk menghalangi keadaan yang lebih parah diusulkan untuk memakan pangan sumber kalsium khususnya dari ikan dan susu.
c. Biasakan mengonsumsi masakan berserat
Serat pangan sungguh diperlukan oleh usia lanjut supaya tidak mengalami sembelit sehingga buang air besar menjadi lancar. Serat pangan akan menghalangi penyerapan gula dan cholesterol sehingga membantu memajukan kesehatan usia lanjut. Usia lanjut direkomendasikan untuk mengonsumsi sumber karbohidrat yang masih banyak mengandung serat (whole grains) dan mengonsumsi sayuran yang banyak mengandung serat pangan. (lihat lampiran 4 diatas).
d. Batasi mengonsumsi kuliner yang mengandung tinggi natrium.
Natrium ialah elektrolit dalam badan yang memiliki peran yang sangat penting, tetapi kalau jumlah natrium dalam tubuh meningkat akan mengakibatkan kondisi yang disebut hipernatriumia. Pada kondisi tersebut akan terjadi ketidakseimbangan elektrolit di dalam dan di luar sel yang akan menimbulkan oedema. Oleh alasannya itu kelompok usia lanjut mesti berusaha mempertahankan kondisi natrium darah tetap normal dengan cara mengonsumsi air sesuai dengan keperluan dan mengonsumsi masakan yang rendah natrium. Kadar natrium yang tinggi akan memicu terjadinya hipertensi. (Contoh masakan tinggi natrium terdapat di lampiran8 diatas).
e. Minumlah air putih sesuai keperluan
Sistem hidrasi pada usia lanjut telah menurun sehingga kurang sensitif kepada kelemahan maupun keunggulan cairan. Akibat kehilangan cairan tubuh pada usia lanjut yakni demensia, gampang lupa, kandungan Natrium darah menjadi naik sehingga berisiko terjadi hipertensi. Sebaliknya kalau kelebihan cairan akan mengembangkan beban jantung dan ginjal.Oleh karena itu golongan usia lanjut perluair minum yang cukup (1500-1600ml/hari).
f. Tetap melakukan kegiatan fisik
Sel-sel otot pada usia muda memiliki kelenturan yang optimal dan mulai menurun pada usia lanjut. Kontraksi dan relaksasi otot menjadi berkurang karenanya usia lanjut sering mengalami kekakuan otot. Oleh sebab itu sungguh disarankan untuk melakukan aktivitas fisik yang ringan seperti berlangsung-jalan, bersepeda, berkebun dan melaksanakan olah raga ringan mirip yoga, senam usia lanjut yang berfungsi membantu kelenturan otot dan relaksasi otot. Aktivitas fisik yang dilaksanakan usia lanjut akan memperbesar kesehatah jantung dan kebugaran badan.
g. Batasi konsumsi gula, garam dan lemak
Banyak mengonsumsi kuliner berkadar gula, garam, lemak bagi golongan usia lanjut mengembangkan risiko kepada timbulnya penyakit seperti hipertensi, stroke, penyakit jantung, kanker dan penyakit kencing bagus (diabetes melitus). Usia lanjut berisiko mengalami gout (tinggi asam urat) oleh karena itu, konsumsi pangan dengan kandungan purin tinggi mirip jeroan dan emping melinjo supaya dibatasi.
BAB IV
SLOGAN DAN VISUAL
A. Slogan
Slogan ialah susunan beberapa kata menjadi sebuah frasa yang singkat mempunyai makna, mudah diungkapkan dan diketahui. Slogan gizi adalah slogan yang mengandung makna tujuan jangka panjang atau visi perbaikan atau pembangunan gizi.
Dahulu Indonesia sudah memiliki Slogan Gizi yang disebut 4 Sehat 5 Sempurna. Susunan empat kata ini telah teruji selama puluhan tahun gampang diungkap, mudah diketahui dan memiliki maknamengonsumsi empat golongan makanan saban hari mampu memenuhi kebutuhan gizi tubuh sehingga turut mewujudkan hidup sehat. Bila dilengkapi dengan golongan pangan yang kelima maka pemenuhan keperluan gizi dan derajat kesehatan yang diraih makin sempurna. Slogan ini sesuai kemajuan IPTEK dan masalah gizi pada masanya dimana fatwa gizi cuma berdasarkan prinsip keanekaragaman dari lima golongan pangan.
Perkembangan Iptek gizi menawarkan bahwa dengan mengonsumsi lima kelompok pangan tersebut dalam 4 sehat 5 Sempurna, belum mencukupi untuk mencapai hidup sehat dan cerdas. Diperlukan pula air sebagai zat gizi yang jumlahnya jauh lebih banyak dari kebutuhan pangan sehari-hari. Juga dibutuhkan kebersihan diri dan keselamatan pangan agar terhindar dari kemungkinan penyakit yang menular lewat masakan. Makan saja tanpa diikuti dengan aktifitas fisik akan menyebabkan kegemukan dan jauh dari kebugaran. Oleh sebab itu penyempurnaan ajaran gizi dari 4 Sehat 5 Sempurna menjadi Gizi Seimbang perlu dibarengi dengan pengembangan Slogan Gizi yang gres.
Dengan mempertimbangkan visi pembanguanan gizi jangka panjang yakni untuk merealisasikan generasi atau bangsa yang sehat, cerdas dan unggul atau mampu bersaing; serta masukan dari berbagai pihak lewat lomba dan ujicoba hasil kontes slogan Gizi, maka slogan Gizi Seimbang yang gres yaitu, “GIZI SEIMBANG BANGSA SEHAT BERPRESTASI”.
Dalam Kamus Besar bahasa Indonesia, kata berprestasi memiliki arti memiliki atau menjangkau sebuah hal atau capaian. Itu artinya Gizi Seimbang menjadi syarat mutlak atau hal penting untuk merealisasikan generasi atau bangsa yang sehat, pandai, berprestasi, unggul berkompetisi sehingga menjadi perhatian dan disegani bangsa-bangsa lain dalam persahabatan global.
B. Visual
Visual ialah bentuk atau gambar, yang jika dimanca negara disebut bimbingan pangan (Food Guide), ada yang berbentuk piramida, bentuk Pagoda, bentuk Gasing dan lain sebagainya sesuai nilai-nilai yang meningkat dimasingmasing negara. Visual gizi sepadan yakni bentuk gizi sepadan yang menggambarkan semua prinsip Gizi Seimbang yakni bermacam-macam pangan, kebersihan dan keselamatan pangan, aktifitas fisik dan pemantaun berat tubuh bagi masyarakat di sebuah daerah atau bangsa.
Ada dua visual gizi seimbang, yakni 1) Tumpeng Gizi Seimbang dan 2) Piring Makanku, Porsi Sekali Makan. Tumperng gizi Seimbang dimaksudkan selaku citra dan klarifikasi sederhana tentang panduan porsi (ukuran) makanan dan minum serta aktifitas fisik sehari-hari, termasuk basuh tangan sebelum dan sehabis makan serta memantau berat badan. Tumpeng Gizi Seimbang yang gres ini merupakan penyempurnaan dari tumpeng Gizi Seimbang yang sebelumnya, sesudah mendapat masukan dari berbagai pihak tergolong ujicoba lapangan kepada petugas kesehatan dan non kesehatan ditingkat kecamatan dan para kader dan akseptor posyandu.
Gambar: TGS – Tumpeng Gizi Seimbang |
Dalam Tumpeng Gizi Seimbang (TGS) ada empat lapis berurutan dari bawah ke atas, dan makin ke atas semakin kecil. Empat lapis artinya Gizi Seimbang didasarkan pada prinsip 4 pilar ialah bermacam-macam pangan, aktifitas fisik, kebersihan diri dan lingkungan, dan pemantaun berat tubuh. Semakin ke atas ukuran tumpeng semakin kecil bermakna pangan pada lapis paling atas ialah gula, garam dan lemak diperlukan sedikit sekali atau perlu dibatasi. Pada setiap golongan pangan dituliskan berapa jumlah takaran setiap kalangan pangan yang direkomendasikan. Misalnya pada kalangan sayuran tertulis 3-4 porsi sehari, artinya sayuran disarankan dikonsumsi oleh remaja atau cukup umur sejumlah 3-4 mangkuk sehari. Satu mangkuk sayuran beratnya sekitar 75 gram, sehingga perlu makan sayur sekitar 300 gram sehari. Sebelah kanan tumpeng ada tanda tambah (+) disertai dengan visual segelas air putih dan goresan pena 8 gelas. Ini artinya dalam sehari setiap orang sampaumur atau dewasa direkomendasikan untuk minum air putih sekitar 8 gelas sehari.
Selain kuliner dan minuman dalam visual TGS ini juga ada pesan cuci tangan sebelum dan sesudah makan yang divisualkan oleh gambar cuci tangan memakai air mengalir; juga aneka macam siluet aktifitas fisik (tergolong olahraga), dan aktivitas menimbang berat tubuh. Kegiatan fisik disarankan untuk dilaksanakan paling tidak tiga kali sepekan dan memantau berat tubuh setiap bulan.
PIRING MAKANKU: SAJIAN SEKALI MAKAN, dimaksudkan sebagai bimbingan yang memberikan menu masakan dan minuman pada setiap kali makan (misal sarapan, makan siang dan makan malam). Visual Piring Makanku ini menggambarkan anjuran makan sehat dimana separoh (50%) dari total jumlah kuliner setiap kali makan yaitu sayur dan buah, dan separoh (50%) lagi ialah makanan pokok dan lauk-pauk. Piring Makanku juga merekomendasikan makan bahwa porsi sayuran harus lebih banyak dari porsi buah, dan takaran makanan pokok lebih banyak dari porsi lauk-pauk. Piring makanku juga menganjurkan perlu minum setiap kali makan, bisa sebelum, saat atau setelah makan. Meskipun gambar gelas hanya satu buah dalam visual ini, tidak memiliki arti bahwa minum dalam satu kali makan hanya satu gelas, bisa saja diadaptasi dengan keperluan, misalnya segelas sebelum makan dan segelas lagi sesudah makan.
Makan dan minum tidak ada artinya kalau tidak higienis dan aman tergolong tangan dan perlengkapan makan. Oleh karena itu sejalan dengan prinsip gizi sebanding makan dalam visual Piring Makanku juga disarankan untuk basuh tangan sebelum dan sehabis makan. Karena Piring Makanku adalah bimbingan setiap kali makan , maka tidak diharapkan ajuan acara fisik dan pemantauan berat badan. Kedua hal ini cukup divisualkan pada gambar Tumpeng Gizi Seimbang.
BAB V
KOMUNIKASI INFORMASI DAN EDUKASI GIZI SEIMBANG
A. Sasaran
Tujuan dari kegiatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) yakni untuk mengganti sikap sesuai dengan pesan yang disampaikan. Agar penyampaian pesan dapat terealisasi dengan sukses guna dan berdaya guna (efisien dan efektif) maka tahap permulaan dari kegiatan tersebut ialah memilih siapa sasaran yang hendak dituju. Prinsip dalam memilih sasaran KIE Gizi Seimbang ialah “Sasaran bukan cuma sebagai objek saja namun juga sebagai subjek”. Dalam kaitan dengan tujuan KIE Gizi Seimbang untuk merubah sikap seluruh lapisan penduduk , maka target dari KIE Gizi Seimbang ialah :
1. Sasaran utama :
- Masyarakat dari aneka macam kalangan usia
- Masyarakat dari aneka macam lapisan ekonomi
- Masyarakat dari banyak sekali lapisan pendidikan
2. Sasaran antara :
- Penentu kebijakan
- Pengelola Program
- Lembaga Swadaya Masyarakat
- Kader
- Organisasi Profesi
- Media Massa
- Dunia Usaha
- Mitra Pembangunan Internasional
- Lembaga pendidikan:
- Sekolah : TK, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, SMA/SMK, Perguruan Tinggi
- Madrasah : RA, MI, MTs., MA, PTAI
- Pondok Pesantren
- Lembaga sosial dankeagamaan
- Kelompok Komunitas
B. Metode
Setelah target ditentukan, tahap selanjutnya yakni menentukan sistem yang sempurna supaya proses penyampaian pesan mampu berlangsung dengan baik dan benar. Metode yang diseleksi yaitu metode yang dapat berbagi prinsip “komunikasi partisipatif/komunikasi dua arah” yang dilaksanakan baik secara formal maupun informal. Jenis sistem yang perlu dikerjakan dalam KIE Gizi Seimbang adalah :
1. Penyampaian secara eksklusif ialah :
- Social marketing/pemasaran sosial seperti kampanye, penyuluhan, pencanangan, siaran melalui media, penyebaran melalui media cetak, penyebar luasan lewat media sosial misalnya facebook, twitter dan Internet
- Melalui kontes
- Sayembara
- Pengangkatan seorang duta Gizi Seimbang sebagai panutan untuk memotivasi pergantian perilaku
2. Penyampaian secara tidak pribadi seperti :
- Pelatihan dan pendidikan secara berjenjang
- Semiloka/lokakarya/sarahsehan
- Pembentukan kalangan diskusi terarah (Focus Group Discussion)
C. Media dan Alat
Agar metode yang dipilih dapat berlangsung efektif dan efisien, perlu disokong dengan media dan alat yang sempurna. Berbagai media dan alat yang tersedia di masyarakat mampu digunakan secara optimal. Media yang mampu dapat digunakan dalam acara KIE Gizi Seimbang yakni :
- Media elektro mirip radio, televisi, bioskop, telepon dan video
- Media cetak seperti koran, majalah, selebaran, leaflet, booklet, kalender, lembar balik dan buku saku
- Media online seperti web, facebook, twitter dan YouTube
- Media audio mirip lagu, jingle dan yel – yel.
D. Lingkup Materi
Sesuai dengan tujuan KIE untuk mengubah perilaku maka lingkup materi sebagai pesan yang hendak disampaikan mesti terang, mudah dipahami, gampang dimengerti dan gampang dipraktekkan. Dalam kaitan dengan pendidikan Gizi Seimbang yang bermaksud untuk mengubah sikap penduduk ke arah “acuan konsumsi gizi sepadan”, bahan yang akan disampaikan meliputi :
1. Pengertian dan prinsip Gizi Seimbang
2. Pesan Gizi Seimbang baik yang bersifat umum maupun khusus
3. Slogan dan visual Gizi Seimbang
4. Contoh-contoh menu sehat dan bergizi
BAB VI
STRATEGI DAN IMPLEMENTASI KOMUNIKASI INFORMASI DAN EDUKASI GIZI SEIMBANG
Keberhasilan penyampaian pesan Gizi Seimbang kepada penduduk sangat dipengaruhi oleh Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) yang diterapkan. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam penyampaian pesan Gizi Seimbang agar mempunyai pengaruh pada pergeseran perilaku hidup masyarakat kearah “Pola konsumsi gizi seimbang” dibutuhkan seni manajemen dan implementasiKIE yang sempurna dan berbasis masyarakat.
A. Strategi
Strategi KIE yang dipraktekkan dalam penyampaian pesan Gizi Seimbang kepada penduduk berdasarkan target dan tujuan yang ingin dicapai untuk masing-masing sasaran yakni:
1. Mengembangkan pesan Gizi Seimbang spesifik lokal yang mudah dimengerti dan dimengerti serta gampang diingat oleh penduduk berbasis data dengan cara:
- Mengembangkan pesan Gizi Seimbang sesuai dengan budaya dan memakai bahasa lokal,
- Memperkenalkan menu masakan sehat
- Memodifikasi sajian lokal yang belum menyanggupi kaidah gizi sepadan menjadi gizi sepadan.
2. Pemberdayaan penduduk agar berperan serta secara aktif dalam kegiatan penyuluhan gizi melalui:
- Diseminasi info, orientasi atau training terhadap tokoh-tokoh lokal mirip Tokoh Agama-Tokoh Masyarakat, PKK, guru, penyuluh pertanian, wartawan, kader dll untuk meningkatkan wawasan dan kemampuan serta ketrampilannya dalam penyuluhan Gizi Seimbang
- Menjalin kemitraan dengan tokoh tokoh lokal, organisasi masyarakat dan forum swadaya penduduk dalam setiap kegiatan KIE Gizi Seimbang sesuai dengan peluangmasing masing
- Pemanfaatan lembaga komunikasi di penduduk untuk membentuk Kelompok Diskusi Terarah/Focus Group Discusion (FGD) dalam upaya memajukan wawasan, kesanggupan dan ketrampilananalisis terhadap problem gizi dan pemecahannya serta penyampaian pesan pesan Gizi Seimbang.
3. Melalui pendekatan formal dan informal yang berkelanjutan adalah:
- Diseminasi Informasi dan pembinaan terhadap petugas penyuluhan gizi dari aneka macam instansi terkait antara lain Kementerian Kesehatan, Pertanian, Pendidikan Kebudayaan, Agama; Tokoh Agama-Tokoh Masyarakat, Ormas dan LSM.
- Pemanfaatan aktivitas sosial yang berkembang dan berkembang di penduduk misalnya upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM), arisan, pengajian dan lain-lain.
- Pemanfaatan banyak sekali kanal komunikasi yang tepat sesuai dengan ketersediaan dan keperluan lokal untuk acara advokasi dan sosialisasi aktivitas KIE Gizi Seimbang
- Komunikasi massal (mass communication)
4. Dilaksanakan secara lintas sektor dan lintas program melalui Koordinasi, Integrasi dan Sinkronisasi (KIS) adalah :
- Pendidikan dan penyuluhan gizi sepadan dilaksanakan secara terkoordinasi dengan aneka macam institusi pemerintah lewat suatu teamwork diberbagai tingkatan
- Koordinasi seyogyanya dilaksanakan oleh pemerintah kawasan lokal
- Kegiatan pendidikan dan penyuluhan gizi sepadan dijalankan secara terintegrasi dan sinkron dengan aktivitas dari acara sektor yang terkait.
B. Implementasi
Kegiatan KIE dalam penyampaian pesan Gizi Seimbang dijalankan dengan menggunakan sistem yang sempurna dan cepat melalui:
1. Pengembangan KIE – Gizi Seimbang sesuai karakteristik dan budaya setempat Kegiatan yang direkomendasikan yaitu:
- Menciptakan pesan pesan Gizi Seimbang sesuai prioritas dengan memakai bahasa daerah lokal
- Memperkenalkan menu makanan sehat dan memodifikasi sajian yang belum menyanggupi kaidah gizi sepadan. Contoh:
- Modifikasi hidangan: Soto yang menggunakan santan diganti soto dengan menggunakan perasan air jeruk.
- Memperkenalkan/mempopulerkan Menu sehat: gado-gado, bubur manado, kapurung, karedok, binte biluhuta dll.
2. Pemberdayaan dan peningkatan Partisipasi Masyarakat lewat:
- Pelatihan dan pendidikan bagi pelatih (Training of the trainer/ToT) :
- Jenjang ToT : a) Pusat : untuk melatih calon konselor Gizi Seimbang dan instruktur tim propinsi. b) Propinsi : untuk melatih kandidat pelatih tim kabupaten/kota.
- Peserta ToT : a) Petugas lintas sektor terkait b) Organisasi profesi dan kemasyarakatan.
- Pelatihan dan pendidikan bagi penyuluh dan kader Gizi Seimbang :
- Lokasi pelatihan di kabupaten/kota
- Peserta pelatihan berasal dari banyak sekali golongan masyarakat di tingkat desa dan kecamatan mirip : petugas dari aneka macam instansi pemerintah, wartawan, penyuluh lapangan, Tokoh Agama-Tokoh Masyarakat, guru, dosen, tim PKK, LSM, profesi, kepala KUA, penghulu.
- Tujuan training yaitu untuk memajukan pengetahuan, kesanggupan dan keterampilan penerima dalam melatih penyuluh dan kader tentang KIE penyampaian pesan Gizi Seimbang
- Tema dan Materi training supaya disesuaikan dengan kebutuhan dan prioritas dilema gizi yang dihadapi setempat/local
- Metode pelatihan bersifat “partisipasi aktif” yang memiliki arti para akseptor dilibatkan secara aktif dalam semua proses training.
- Semiloka/lokakarya/sarasehan.
- Tujuan aktivitas semiloka/lokakarya/sarasehan yaitu untuk mengembangkan kesadaran dan partisipasi penentu kebijakan, Tokoh Agama-Tokoh Masyarakat, organisasi kemasyarakatan, forum swadaya masyarakat & profesi dll dalam penyampaian pesan Gizi Seimbang terhadap penduduk .
- Tema, proses dan target hasil yang akan dicapai dalam semiloka/lokakarya/sarasehan supaya diadaptasi dengan kondisi dan masalah setempat serta kebutuhan yang mendesak
- Pembentukan “Focus Group Discussion (FGD)”/Kelompok Diskusi Terarah di aneka macam tingkatan mulai dari Desa hingga Kecamatan
- Tujuannya ialah untuk memajukan pengetahuan, kemampuan dan kemampuan penduduk semoga bisa menganalisis problem gizi lokal dan pemecahannya serta penyampaian pesanGizi Seimbang
- Metode yang digunakan ialah “Partisipasi aktif” yang mempunyai arti seluruh peserta diajak aktif berpartisipasi dalam diskusi, penyampaian pengalaman dan pendapatnya
- Peserta diskusi adalah anggota penduduk yang dibutuhkan dapat menyampaikan pesan Gizi Seimbang kepada penduduk dalam rangka perubahan sikap penduduk kearah “Pola Konsumsi Gizi Seimbang”
- Tema yang dipilih dalam setiap diskusi ialah sesuai dengan prioritas pesan Gizi Seimbang dan masalah gizi yang dihadapi lokal
- Jumlah akseptor setiap diskusi sekitar 10 orang 49
- Diskusi mampu dilaksanakan setiap 3 bulan sekali atau diubahsuaikan dengan kebutuhan dengan lama diskusi 1 jam.
- Penanggung jawab/fasilitator FGD adalah Tenaga Gizi Puskesmas.
3. Pemantapan kegiatan lewat pendekatan formal dan informal yang berkelanjutan dan diintegrasikan ke dalam instansi terkait.
4. Mengangkat “Bunda dan Duta Gizi Seimbang (DGS)”
- Tujuan dari pengangkatan DGS yaitu untuk mengembangkan kesadaran masyarakat ihwal gizi sepadan melalui keteladanan tokoh sebagai panutan.
- Tokoh yang ditunjuk/diangkat sebagai DGS yakni anggota penduduk yang dikenal luas oleh masyarakat, berdedikasi tinggi, berprestasi dalam bidang profesinya, dan perilakunya mampu dijadikan panutan.
- Penunjukkan/pengangkatan dijalankan oleh Kepala Daerah lokal atas nasehat Organisasi Profesi terkait pangan dan gizi dan pejabat terkait.
C. Pemantauan dan Evaluasi
Untuk mengetahui permasalahan, kesulitan dan hambatan serta keberhasilan dari operasionalisasi acara KIE-Gizi Seimbang perlu dilakukan pemantauan dan evaluasi secara seksama.
1. Pemantauan.
a. Tujuan dari pemantauan ialah untuk mengenali kemajuan, problem, kesusahan dan hambatan dalam pelaksanaan aktivitas KIEGizi Seimbang.
b. Pemantauan dilakukan melalui metode:
1) Pencatatan Pelaporan dengan menggunakan formulir isian
2) Pertemuan. Secara terencana minimal 2X sebulan para petugas menyelenggarakan pertemuan untuk mendiskusikan hasil pemantauan dan evaluasi
3) Kunjungan lapangan. Pemantauan mampu dijalankan dengan mengadakan kunjungan lapangan kalau dianggap perlu untuk mengetahui proses pelaksanaan kegiatan
2. Evaluasi
a. Tujuan penilaian adalah untuk mengenali keberhasilan dan masalah dalam kegiatan penyampaian pesan Gizi Seimbang
b. Ruang lingkup yang dievaluasi meliputi:
1) Masukan seperti ongkos operasional, sarana, tenaga dan sistem KIE, apakah sudah sesuai dengan planning dan apa permasalahannya
2) Proses untuk mengetahui perkembangan dan permasalahan dalam pelaksanaan yang meliputi aktivitas:
a) Perencanaan
b) Pengorganisasian dan kerjasama
c) Pelaksanaan kegiatan
d) Pemantauan dan penilaian
3) Luaran untuk mengenali tingkat pengertian dan pengetahuan masyarakat perihal gizi seimbang.
4) Dampak, untuk mengetahui tingkat keberhasilan KIE dalam perubahan sikap “teladan konsumsi gizi seimbang”.
D. PEMBERIAN PENGHARGAAN (Reward)
Untuk memotivasi dan mengembangkan partisipasi petugas dalam melakukan kegiatan KIE–Gizi Seimbang, kepada petugas yang berhasil melaksanakan tugasnya dengan baik diberikan penghargaan berupa piagam, materi, kesempatan mendapat pendidikan atau penjenjangan karier.
BAB VII
PENUTUP
Pedoman Gizi Seimbang (PGS) yang baru ini ialah Pedoman Teknis bagi Petugas multi sektor, dalam menawarkan penyuluhan gizi sebanding kepada penduduk . Pedoman ini ialah penyempurnaan dari buku Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) terbitan tahun 2002. Buku tersebut disusun oleh satu Tim yang anggotanya terdiri dari para ahli aneka macam disiplin ilmu dan profesi serta para ahli dari berbagai sektor terkait. Penyusunan buku tersebut yaitu sebagai tindak lanjut dari Rekomendasi Widyakarya Nasional Pangan dan Gizitahun 2012 yang didasarkan pada Rekomendasi Naskah Akademik Pedoman Gizi Seimbang, hasil kajian ilmiah yang dilakukan oleh para pakar terhadap PUGS.
Penerbitan PGS ini akan diikuti dengan penerbitan pemikiran teknis yang lain mirip PGS untuk Sekolah (TK, SD, Sekolah Menengah Pertama, SMA dan Perguruan Tinggi), PGS untuk Madrasah (RA, MI, MTs., MA, PTAI), PGS untuk Pondok Pesantren, dan PGS untuk berbagai kelompok umur.
Dalam melaksanakan pendidikan gizi sebanding kepada masyarakat, petugas dituntut kreatif dengan sarat inisiatif untuk membuatkan pesan pesan yang tertuang dalam buku pedoman, untuk diadaptasi dengan masalah, situasi dan kondisi setempat (setempat).
Dengan diberlakukannya PGS ini, semua Pesan, Slogan dan Visual Gizi Seimbang yang usang sudah tidak dipakai lagi dan petugas hendaknya tidak memakai lagi dalam melaksanakan pendidikan gizi. Harapan dimasa mendatang kegiatan penyuluhan gizi akan bergaung di seluruh wilayah tanah air “Kapan saja, dimana saja dan oleh semua orang”
Artikel Terkait
Silahkan uduh atau download Pedoman Gizi Seimbang (PGS) berformat pdf di situs resmi Deperteman Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) disini.