Alga (Ganggang): Pengertian, 14 Ciri, Klasifikasi, Struktur Sel, Reproduksi, Contoh dan Peranannya dalam Kehidupan

Dalam postingan sebelumnya, telah diterangkan bahwa anggota organisme yg tergolong dlm kingdom Protista sungguh beraneka ragam, oleh karena itu untuk mempermudah dlm mempelajarinya, maka para hebat taksonomi (ilmu pengelompokkan makhluk hidup) menggolongkan Protista dlm tiga kategori, yakni:

 Protista mirip jamur
Nah pada peluang kali ini, kita akan mempelajari tentang definisi, ciri-ciri, macam-macam, cara reproduksi serta contoh Alga (Ganggang) atau protista mirip flora. Silahkan kalian simak dengan-cara seksama klarifikasi berikut ini. Selamat membaca & berguru.
 telah dijelaskan bahwa anggota organisme yg termasuk dlm  Alga (Ganggang): Pengertian, 14 Ciri, Klasifikasi, Struktur Sel, Reproduksi, Contoh & Peranannya dlm Kehidupan

Pengertian Alga (Ganggang)
Apabila di sekitar kalian terdapat kolam, coba amati airnya. Jika bewarna hijau, kemungkinan besar air kolam tersebut banyak mengandung ganngang atau algae. Dalam bahasa ilmiah, ganggang disebut algae (tunggal = alga). Alga (ganggang) bukan lagi merupakan nama formal sebuah golongan taksonomik, nama tersebut cuma merupakan nama lazim bagi sejumlah organisme yg berfotosintesis dengan-cara sederhana.

Kebanyakan jago botani mengelompokkan alga ke dlm dunia flora (Kingdom Plantae), namun lantaran semua alga tak mempunyai sebagian ciri-ciri pokok dunia tumbuhan mirip akar, batang & daun, maka ia dikelompokkan ke dlm dunia tersendiri, yaitu protista. Struktur sel gangang mempunyai dinding sel & kloroplas. Karakter tersebut dimiliki oleh tumbuhan tingkat tinggi, sehingga dibilang bahwa ganggang merupakan Protista yg ibarat flora.

Dengan demikian dapat kita simpulkan beberapa hal mengenai gangang atau alga menurut dua pertanyaan berikut.
 Kenapa alga atau ganggang dibilang mirip tumbuhan?
Karena ganggang merupakan Protista yg mengandung klorofil & dapat berfotosintesis untuk memenuhi kebutuhan makanannya sendiri sehingga bersifat autotrof
.
 Kenapa alga atau ganggang cuma dibilang mirip flora? Bukankah ganggang dapat membuat makanannya sendiri?
Ganggang memang bukan merupakan flora lantaran ganggang belum mempunyai diferensiasi sel yakni belum memiliki akar, batang & daun sejati (semua bagian disebut talus).

Beberapa andal beropini bahwa Protista mirip tanaman yaitu alga (ganggang) yang mikroskopis, adapaun alga yg makroskopis termasuk Plantae. Yang termasuk alga mikroskopis yaitu Filum Euglenophyta, Pyrrophyta, Chryssophyta & sebagainya. Alga mikroskopis memiliki ciri-ciri khusus, yakni mampu berfotosintesis sama mirip tanaman & tersebar luas di alam, & ditemui hampir di segala jenis lingkungan yg terkena sinar matahari.

Alga renik yg terapung-apung di perairan ini merupakan belahan fitoplankton yg berkhasiat sebagai sumber makanan penting bagi organisme-organisme lain, sama seperti fungsi Protozoa yg sudah kalian pelajari dlm artikel sebelumnya. Diperkirakan terdapat sekitar 30.000 spesies ganggang yg kebanyakan hidup di laut. Ganggang dijumpai di tempat yg lembab, cukup cahaya, & nutrien.

Beberapa jenis hidup di kawasan kutub & adapula yg hidup di sumber air panas yg bersuhu 70°C, walaupun suhu optimum untuk ganggang termofilik antara 50°C  54°C. Beberapa alga menyesuaikan diri untuk dapat hidup di tanah yg lembab, di kulit-kulit pohon, bahkan permukaan batuan.

Struktur Sel Alga (Ganggang)
Sel ganggang mempunyai nukleus yg dibatasi oleh membran sel. Di potongan luar membran sel terdapat dinding sel yg tersusun atas selulosa. Di dlm sitoplasma ditemukan butir-butir pati, tetesan minyak, & vakuola. Setiap sel mengandung satu atau lebih kloroplas yg berupa pita atau mirip cakram. Ganggang mempunyai tiga macam pigmen fotosintetik yaitu klorofil, karotenoid, & fikobilin.

Semua ganggang mempunyai klorofil a yg identik dgn klorofil tumbuhan tinggi. Karotenoid pada ganggang ada dua macam yaitu karoten & xantofil. Fikobilin pada ganggang pula terdapat dua jenis yakni fikosianin & fikoeritrin. Adanya pigmen selain klorofil ini mengakibatkan warna klorofil dapat tertutupi sehingga tak berwarna hijau, contohnya beberapa ganggang berwarna cokelat karena mempunyai xantofil & karoten dlm jumlah banyak.

Ganggang yg lain berwarna merah keunguan lantaran mengandung fikobilin. Ganggang menyimpan aneka macam produk makanan hasil fotosintesis sebagai granula di dlm sel. Cadangan kuliner ini dapat berupa pati, lemak, atau dlm bentuk lain.

Ciri-Ciri Alga (Ganggang)
Alga merupakan salah satu potongan kelompok dr Protista, apa sebabnya? Tentu saja lantaran mereka mempunyai ciri-ciri atau karakteristik yg sama dgn Protista. Lalu apa saja ciri-cirinya? Berikut ini adalah klarifikasi mengenai ciri-ciri ganggang dengan-cara biasa .
 Bersifat eukariotik
Artinya organela sel alga atau ganggang sudah memiliki membran inti meskipun masih sederhana & tak sekompleks tumbuhan.
 Berupa talus
Struktur tubuh ganggang sungguh sederhana, tak mampu dibedakan antara akar, batang, & daun sehingga disebut flora thalus. Struktur badan yg masih berupa talus menyebabkan ganggang dikelompokkan pula dlm Filum Thallophyta.
 Uniseluler atau Multiseluler
Beberapa jenis ganggang ada yg bersifat uniseluler (bersel satu) dlm bentuk benang atau pita, sementara itu ada yg bersifat multiseluler (bersel banyak) dlm bentuk lembaran.
 Sebagian besar mikroskopik
Sebagian besar alga tergolong organisme mikroskopik (berukuran sungguh kecil), namun organisme ini memiliki tugas yg sungguh penting. Fitoplankton di lautan menyumbangkan sekitar 70% dr semua kegiatan fotosintesis yg ada di bumi, yakni menyerap CO2 mengisi atmosfer dgn O2 dan menyokong siklus kehidupan dlm jaring-jaring masakan dlm kehidupan air. Meskipun demikian ada pula alga yg makroskopis (dapat diamati mata telanjang) yg panjangnya mencapai beberapa meter.
 Memiliki klorofil
Ganggang memiliki pigmen hijau yg disebut klorofil, sehingga dapat melaksanakan fotosintesis untuk menyanggupi kebutuhan hidupnya.
 Memiliki pigmen warna beraneka ragam
Selain memiliki klorofil (warna hijau), alga pula memiliki pigmen lain, seperti fikosianin (warna biru), fikoeretrin (warna merah), fikosantin (coklat), xantofil (warna kuning) & karotin (warna keemasan).
 Bentuk bervariasi
Bentuk tubuh ganggang atau alga beragam, ada yg berupa bola, batang, gada & pula kumparan.
 Memiliki nukleus
Sel ganggang mempunyai nukleus yg dibatasi membran & mengandung butir-butir mirip pati, tetesan minyak mirip lendir & vakuola.
 Besifat autotrof
Semua organisme yg mempunyai pigmen hijau klorofil maka akan mampu melakukan proses asimilasi masakan di dlm tubuhnya sendiri sehingga bersifat autotrof (membuat kuliner sendiri).
 Hidup Soliter atau koloni
Ganggang atau alga ada yg hidup dengan-cara soliter (sendiri) biasanya yg bersel tunggal maupun berkoloni membentuk suatu filamen atau lembran.
 Habitat bervariasi
Habitat atau tempat hidup ganggang ada yg di lingkungan berair, menempel pada batuan (epilitik), tanah/lumpur/pasir (epipalik), melekat pada tumbuhan (epifitik) & menempel pada tubuh hewan (epizoik).
 Memiliki pirenoid
Pirenoid merupakan struktur sel yg berfungsi untuk membentuk amilum pada dikala proses fotosintesis.
 Merupakan organisme purba
Fosil alga yg pernah ditemukan diperkirakan berasal dr zaman Precambrian 1,2  1,4 miliar tahun yg lalu. Dengan demikian, tak mampu disangkal bahwa alga sudah ada sepanjang zaman Paleozoic, yakni sekitar 500 kita tahun yg kemudian.
 Beberapa dapat bergerak
Beberapa jenis ganggang mampu bergerak dgn flagela tunggal, berpasangan atau bergerombil di permukaan selnya.

Klasifikasi Alga (Ganggang)

Protista mirip flora uniseluler sering disebut pula sebagai fitoplankton, sedangkan Protista mirip tanaman multiseluler sering disebut alga. Sistem penjabaran alga atau ganggang dibedakan menjadi dua, yakni menurut struktur talus & berdasarkan pigmen atau zat warna yg dikandungnya.

Berdasarkan struktur talusnya, ganggang dibedakan menjadi empat tipe yaitu:
 Ganggang uniseluler, hidup di perairan selaku fitoplankton.
 Ganggang berkoloni, dgn atau tanpa organisasi sel.
 Ganggang berfilamen, yaitu hidup berkoloni membentuk benang. Ganggang yg paling bawah membentuk perlekatan dgn substrat.
 Ganggang multiseluler, mempunyai talus yg berukuran besar & kompleks yakni membentuk struktur serupa daun, batang, & akar.

Berdasarkan pigmen atau zat warna yg dikandungnya, alga atau ganggang diklasifikasikan menjadi 7 Filum. Perhatikan penjabaran ganggang yg dihidangkan dlm bentuk tabel berikut ini.
Tabel Klasifikasi Protista Menyerupai Tumbuhan (Alga/Ganggang)
No.
Filum
Bentuk Talus
Pigmen
Cadangan Makanan
Komposisi Dinding Sel
1.
Uniseluler, ada yg berkoloni, berupa filamen, & multiseluler
Klorofil a & b, karoten
Tepung atau pati
Polisakarida terutama selulosa
2.
Multiseluler
Klorofil a & c, karoten, & fukosantin
Laminarin (sejenis karbohidrat berlemak)
Selulosa dgn asam alginat
3.
Multiseluler
Klorofil a, fikobilin, karoten
Tepung
Selulosa atau pektin, pula mengandung kalsium karbonat
4.
Kebanyakan uniseluler, beberapa berkoloni
Klorofil a & c, karoten, xantofil
Leukosin (sejenis karbohidrat berlemak)
Pektin, pula mengandung silikon dioksida
5.
Uniseluler
Klorofil a & c, karoten
Tepung
selulosa
6.
Kebanyakan uniseluler, beberapa berkoloni
Klorofil a & c, karoten, xantofil
Laminarin (sejenis karbohidrat berlemak)
selulosa
7.
Uniseluler
Klorofil a & b, karoten, xantofil
Paramilon (sejenis tepung)
Tanpa dinding sel

Cara Reproduksi Alga (Ganggang)
Ganggang atau alga meningkat biak dengan-cara aseksual & seksual. Secara aseksual dgn pembelahan sel, fragmentasi & pembentukan akinet. Sedangkan dengan-cara seksual lewat isogami, heterogami/anisogami & oogami. Berikut ini klarifikasi lengkapnya.
 Melalui pembelahan sel yg menghasilkan dua sel anakan, masing-masing menjadi individu baru. Reproduksi ini terjadi pada ganggang bersel satu.
 Fragmentasi, yakni pecahnya koloni menjadi beberapa potongan. Reproduksi ini terjadi pada ganggang yg berkoloni.
 Melalui pembentukan akinet. Tatkala alga berada pada lingkungan yg tak menguntungkan, alga akan membentuk akinet, yakni sel-sel vegetatif yg berdinding tebal. Dan tatkala kondisi lingkungan sudah membaik, akinet berkecambah & tumbuh menjadi ganggang yg baru. Spora aseksualnya berflagela & dapat bergerak yg disebut zoospora.  Pada ganggang yg hidup di darat, spora tersebut tak dapat bergerak yg disebut aplanospora.
 Reproduksi seksual pada ganggang berjalan dgn konjugasi gamet sehingga dihasilkan zigot. Jika gamet-gamet yg bersatu bentuk & ukurannya sama, dinamakan isogami. Jika gamet ukurannya tak sama, proses itu disebut heterogami/anisogami. Pada ganggang yg lebih tinggi, sel-sel seksual mampu dibedakan dgn mudah.
Sel telur/ovum berukuran besar & nonmotil, sedangkan gamet jantan/sel sperma bentuknya kecil & aktif bergerak. Proses seksual seperti ini disebut oogami. Gamet jantan & betina dapat dihasilkan pada individu yg sama maka jenis itu disebut ganggang biseksual. Jika gamet jantan & gamet betina dibentuk oleh individu yg berlawanan maka jenis itu disebut ganggang uniseksual.

Contoh & Peranan Alga (Ganggang) bagi Kehidupan
Alga sangat berperan atau dibilang selaku dasar permulaan dlm rantai makanan lantaran kegiatan fotosintesisnya sehingga dinamakan selaku “produsen primer” bahan organik. Di dlm kegiatan fotosintesisnya, alga menciptakan oksigen. Gas ini sungguh penting untuk binatang maupun organisme lain dlm aktivitas respirasi aerobik.

Selain itu, pula sungguh penting dlm pengendalian polusi & bahan buangan. Banyak alga yg mensintesis vitamin A & D. Dengan disantap ikan, maka vitamin-vitamin itu disimpan di dlm organ (misalnya hati) & di tempat inilah dapat diekstraksi atau digunakan dengan-cara langsung selaku sumber kuliner yg kaya akan vitamin sehingga baik dikonsumsi insan.

Berikut ini beberapa acuan ganggang & peranannya dlm kehidupan.
 Ganggang yg bersifat saprofit membantu menguraikan sisa makanan.
 Merupakan produsen penting di perairan (fitoplankton) yg penting.
 Di semua lingkungan menciptakan gas oksigen selama fotosintesis. Pada unit pembuatan limbah, gas ini merupakan gas penting untuk degradasi limbah oleh bakteri aerob.
 Menghasilkan materi industri & materi masakan yaitu: tanah diatom, algin, keragen, supaya-biar, vitamin, & protein. Di Jepang, Porphyra (ganggang merah) digunakan sebagai materi pangan.
 Beberapa jenis menciptakan racun. Racun dihasilkan dengan-cara ekstraseluler atau dilepaskan tatkala ganggang terdekomposisi pada dikala terjadi blooming ganggang, yakni populasi ganggang yg sungguh padat hingga menutupi permukaan perairan. Gymnodinium & Gonyaulax menghasilkan neurotoksin yg mematikan binatang akuatik.
 Ganggang Prototheca wickerhamii merupakan patogen yg menyerang manusia yakni mampu menyebabkan peradangan persendian. Beberapa ganggang yg terbawa udara menyebabkan alergi.
 Beberapa jenis contohnya Cephaleuros menyerang daun teh, kopi, lada, cengkeh, jeruk, & lain-lain di tempat tropik & menjadikan banyak kerusakan.
  Upaya Menjaga Keseimbangan antara Kemajuan Teknologi dengan Lingkungan Hidup