close

Alat Pompa

Alat Pompa
            Pompa yakni mesin fluida yang banyak dipakai untuk mengalirkan fluida incompressible dari sebuah tempat yang rendah ketempat yang lebih tinggi atau dari tekanan yang rendah ketekanan yang lebih tinggi.
Video alat-alat kimia mampu di lihat di link berikut : https://www.youtube.com/watch?v=vhOpIrUjdw0
Pompa beroperasi dengan prinsip menciptakan perbedaan tekanan antara bagian masuk (suction) dengan bagian keluar (discharge). Dengan kata lain, pompa berfungsi mengubah tenaga mekanis dari suatu sumber tenaga (penggagas) menjadi tenaga kinetis (kecepatan), dimana tenaga ini berkhasiat untuk mengalirkan cairan dan menangani kendala yang ada sepanjang pengaliran.
Pada dasarnya, prinsip kerja pompa dalam melaksanakan pengaliran yakni dengan cara menunjukkan gaya tekan terhadap fluida. Tujuan dari gaya tekanan tersebut yakni untuk menangani friksi atau kendala yang muncul di dalam pipa akses saat proses pengaliran sedang berlangsung. Friksi tersebut biasanya disebabkan oleh adanya beda elevasi (ketinggian) antara jalan masuk masuk dan terusan keluar, dan juga karena adanya tekanan balik yang harus dilawan. Tanpa adanya tekanan pada cairan maka cairan tersebut mustahil untuk dialirkan/dipindahkan. Perpindahan fluida cair mampu terjadi secara horizontal maupun vertikal, mirip zat cair yang berpindah secara mendatar akan mendapatkan hambatan berupa goresan dan turbulensi Sedangkan zat cair dengan perpindahan ke arah vertikal, hambatan yang timbul dapat berupa kendala-hambatan yang diakibatkan karena adanya perbedaan tinggi suatu daerah.
Jenis – jenis pompa 
1. Pompa Positive Displacement
Macam-macam pompa positive displacement adalah pompa reciprocating dan rotary. Pompa positive displacement bekerja dengan cara memberikan gaya tertentu pada volume fluida tetap dari segi inlet menuju titik outlet pompa. Kelebihan dari penggunaan pompa jenis ini yakni dapat menghasilkan power density (gaya per satuan berat) yang lebih besar. Dan juga memberikan perpindahan fluida yang tetap/stabil di setiap putarannya.
a.              Pompa Reciprocating
Pada pompa jenis ini, sejumlah volume fluida masuk ke dalam silinder lewat valve inlet pada dikala langkah masuk dan berikutnya dipompa keluar dibawah tekanan nyata melalui valve outlet pada langkah maju. Fluida yang keluar dari pompa reciprocating, berdenyut dan cuma bisa berubah jika kecepatan pompanya berganti. Ini sebab volume sisi inlet yang konstan. Pompa jenis ini banyak dipakai untuk memompa endapan dan lumpur.
2. Rotary Pump
Rotary Pump adalah pompa yang menggerakkan fluida dengan memakai prinsip rotasi. Vakum terbentuk oleh rotasi dari pompa dan berikutnya menghisap fluida masuk. Keuntungan dari tipe ini yaitu efisiensi yang tinggi alasannya secara natural dia mengeluarkan udara dari pipa alirannya, dan menghemat kebutuhan pengguna untuk mengeluarkan udara tersebut secara manual. Bukan memiliki arti pompa jenis ini tanpa kekurangan, alasannya adalah sifat alaminya maka clearence antara sudu putar dan sudu pengikutnya mesti sekecil mungkin, dan mewajibkan pompa berputar pada kecepatan yang rendah dan stabil. Apabila pompa melakukan pekerjaan pada kecepatan yang terlalu tinggi, maka fluida kerjanya justru mampu mengakibatkan abrasi pada sudu-sudu pompa.
3. Pompa Dinamik
Dynamic pump atau pompa dinamik terbagi menjadi berbagai jenis adalah pompa sentrifugal, pompa aksial, dan pompa spesial-efek (special-effect pump). Pompa-pompa ini beroperasi dengan menghasilkan kecepatan fluida tinggi dan mengkonversi kecepatan menjadi tekanan lewat perubahan penampang anutan fluida. Jenis pompa ini lazimnya juga mempunyai efisiensi yang lebih rendah dibandingkan dengan tipe positive displacement pump, tetapi memiliki biaya yang lebih rendah untuk perawatannya. Pompa dinamik juga bisa beroperasi pada kecepatan yang tinggi dan debit aliran yang juga tinggi.
4. Pompa sentrifugal
Sebuah pompa sentrifugal tersusun atas sebuah impeler dan jalan masuk inlet di tengah-tengahnya. Dengan desain ini maka pada dikala impeler berputar, fluida mengalir menuju casing di sekeliling impeler sebagai akhir dari gaya sentrifugal. Casing ini berfungsi untuk menurunkan kecepatan aliran fluida sementara kecepatan putar impeler tetap tinggi. Kecepatan fluida dikonversikan menjadi tekanan oleh casing sehingga fluida dapat menuju titik outletnya. Beberapa keuntungan dari penggunaan pompa sentrifugal adalah anutan yang halus (smooth) di dalam pompa dan tekanan yang seragam pada discharge pompa, biaya rendah, serta dapat bekerja pada kecepatan yang tinggi sehingga pada aplikasi selanjutnya mampu dikoneksikan langung dengan turbin uap dan motor elektrik. Penggunaan pompa sentrifugal di dunia meraih angka 80% sebab penggunaannya yang sesuai untuk mengatasi jumlah fluida yang besar dibandingkan dengan pompa positive-displacement.

Pompa ini digerakkan oleh motor. Daya dari motor diberikan pada poros pompa untuk memutar impeller yang dipasangkan pada poros tersebut. Akibat dari putaran impeler yang menyebabkan gaya sentrifugal, maka zat cair akan mengalir dari tengah impeler keluar melalui saluran di antara sudut-sudut dan meninggalkan impeler dengan kecepatan yang tinggi.

Zat cair yang keluar dari impeler dengan kecepatan tinggi lalu lewat kanal yang penampangnya semakin membengkak yang disebut volute, sehingga akan terjadi pergeseran dari head kecepatan menjadi head tekanan. Jadi zat cair yang keluar dari flens keluar pompa head totalnya bertambah besar. Sedangkan proses pengisapan terjadi alasannya adalah setelah zat cair dilemparkan oleh impeller, ruang diantara sudut-sudut menjadi vakum, sehingga zat cair akan terisap masuk.
Selisih energi persatuan berat atau head total dari zat cair pada flens keluar dan flens masuk disebut sebagai head total pompa. Sehingga dapat dikatakan bahwa pompa sentrifugal berfungsi mengubah energi mekanik motor menjadi energi aliran fluida. Energi inilah yang menjadikan pertambahan head kecepatan, head tekanan dan head potensial secara kontinu. 
Kavitasi yaitu kejadian terbentuknya gelembung-gelembung uap di dalam cairan yang terjadi akibat turunnya tekanan cairan hingga di bawah tekanan uap bosan cairan pada suhu operasi pompa. Gelembung uap yang terbentuk dalam proses ini memiliki siklus yang sungguh singkat(Karassik dkk, 1976). mendapatkan bahwa mulai terbentuknya gelembung hingga gelembung pecah hanya membutuhkan waktu sekitar 0,003 detik. Gelembung ini akan terbawa pemikiran fluida sampai akhirnya berada pada kawasan yang memiliki tekanan lebih besar dibandingkan dengan tekanan uap jenuh cairan. Pada daerah tersebut gelembung tersebut akan pecah dan akan menimbulkan shock pada dinding di dekatnya. Cairan akan masuk secara tiba-datang ke ruangan yang terbentuk balasan pecahnya gelembung uap tadi sehingga menyebabkan tumbukan. Peristiwa ini akan menyebabkan terjadinya kerusakan mekanis pada pompa.