Alat Dasar Interpretasi Citra Udara – Ketika Anda menyaksikan citra udara, Anda akan menyaksikan berbagai objek yang ukuran dan bentuknya berlawanan-beda. Objek-objek yang terdapat dalam gambaran udara tersebut mungkin mampu dengan mudah Anda identifikasi secara langsung, tetapi mungkin pula Anda akan mengalami kesusahan dalam mengenal objek tersebut. Apabila Anda dapat mengetahui objek yang terdapat dalam citra udara dan menyampaikannya pada teman Anda, memiliki arti Anda sedang berlatih interpretasi citra udara. Citra udara tersebut cuma berisi data citra grafik mentah. Kemudian, data tersebut diproses oleh insan menjadi suatu isu.
Interpretasi gambaran udara ialah kegiatan mengkaji gambaran udara atau citra dengan maksud untuk mengidentifikasi dan memaknai objek. Secara sederhana interpretasi sering pula diartikan penafsiran. Orang yang melakukan interpretasi dinamakan interpreter. Proses interpretasi foto udara secara khusus meliputi observasi stereoskopik untuk memperlihatkan persepsi tiga dimensi dari suatu medan.
Efek observasi ini timbul sebab dua mata secara terus menerus memerhatikan ketampakan permukaan bumi dari dua arah persepsi. Apabila terdapat dua buah objek yang berlawanan jaraknya, mata kita akan mengamati objek tersebut dengan cara yang berbeda. Perbedaaan pandangan tersebut, kemudian disatukan oleh otak sehingga menciptakan kesan kedalaman dan memperlihatkan kesan tiga dimensi.
Gambar 2.20 dapat Anda pergunakan untuk melatih observasi stereoskopik Anda. Pergunakan Tabel 2.5 sebagai alat evaluasi kesanggupan pengamatan stereoskopik.
Orang yang memiliki pandangan yang lemah pada salah satu matanya, mungkin tidak akan mampu melihat dalam sebuah kondisi stereo. Bagi Anda yang kurang bisa menafsirkan sebuah bentuk ke dalam bentuk tiga dimensi khususnya foto udara, Anda akan memerlukan suatu alat pembantu yang disebut stereoskop.
a. Stereoskop
Stereoskop yang ada dan sering dipergunakan untuk interpretasi foto udara menggunakan lensa atau paduan lensa, cermin, dan prisma.
1) Stereoskop Lensa
Stereoskop lensa mirip yang ditunjukkan pada Gambar 2.21a dan Gambar 2.21b relatif gampang dibawa dan harganya pun tidaklah mahal. Sebagian besar instrumen dalam stereoskop cermin bentuknya kecil dan kaki-kaki penyangganya pun mampu dilipat. Jarak lensa umumnya mampu diubahsuaikan dengan keperluan interpreter antara 45–75 mm. Stereoskop pada Gambar 2.21a memiliki pembesaran 2x tetapi pembesarannya dapat diperbesar 2–4x dengan menggunakan stereoskop pada Gambar 2.21b. Keterbatasan stereoskop lensa yang kecil ini yakni foto udara yang diamati mesti ditaruh tepat di bawah lensa yang saling menutupi di bawah stereoskop.
2) Stereoskop Cermin
Stereoskop cermin merupakan perpaduan antara lensa prisma dan lensa cermin untuk memisahkan garis pandangan dari setiap mata pengamat. Stereoskop yang ditunjukkan pada Gambar 2.22a mempunyai jarak antara dua sayap cermin yang jauh lebih besar dibandingkan dengan jarak pengamatan. Untuk menciptakan pembesaran 2–4x, dapat dipakai binokuler pada lensa observasi. Akan namun, cakupan tempat yang mampu diperhatikan menjadi berkurang. Stereoskop cermin penyiam pada Gambar 2.22b dapat digunakan dengan pembesaran 1,5 atau 4,5 kali dan dibuat sedemikian rupa. Stereoskop ini mampu digerakkan di seluruh tempat tampilan citra udara stereo tanpa memindahkan citra udara atau stereoskop yang dipergunakan.
3) Stereoskop Zoom
Stereoskop zoom bisa menambahobjek antara 2,5–10x secara berkelanjutan atau 5–20x dengan memakai lensa pembesar lain. Gambaran yang terlihat dalam lensa pengamat secara optik mampu diputar 3600 dan dapat diubahsuaikan dengan pasangannya. Stereoskop zoom merupakan instrumen pengamat yang begitu mahal alasannya mempunyai kecermatan yang tinggi dan memakai resolusi sangat tinggi.
b. Transparansi Film
Kertas atau transparansi film biasanya digunakan untuk menginterpretasi citra udara. Kedua media ini dapat diperhatikan dengan stereoskop. Cetak kertas dapat dengan gampang ditulisi dan dibawa ke lapangan, sedangkan transparansi film lebih mudah digunakan dan warna yang ditampilkan lebih seperti dengan warna aslinya. Interpreter biasanya menggunakan stereoskop lensa sederhana dan stereoskop cermin untuk menginterpretasi cetak kertas. Adapun stereoskop zoom diper guna kan untuk menginterpretasi trans paransi film berwarna atau inframerah berwarna.
Materi tentang Citra Foto dan Nonfoto ini mungkin dapat membantu anda.
c. Meja Sinar
Meja sinar dipergunakan selaku media pembantu untuk mentransfer hasil interpretasi yang sudah dilaksanakan dalam film transparansi. Meja sinar sungguh diharapkan untuk mentransfer data hasil observasi alasannya adalah sumber cahaya harus tiba dari belakang transparansi film. Meja sinar secara khusus memiliki bola lampu dengan suhu warna (color temperature) sekitar 3.5000K.
d. Alat Ukur
Pengukuran jarak dari sebuah citra udara mampu dilakukan dengan menggunakan salah satu dari berbagai macam alat ukur yang ada. Alat ukur tersebut pastinya sungguh dipengaruhi oleh harga, ketelitian, dan ketersediannnya. Bagi Anda yang membutuhkan pengukuran dengan ketelitian rendah, Anda mampu memakai penggaris segitiga atau skala metrik. Akan tetapi, jika Anda membutuhkan ketelitian yang tinggi dengan tetap menggunakan penggaris segitiga tersebut, hasil per hitungannya dikoreksi dengan menghitung nilai rata-rata dari beberapa pengukuran. Pengukuran yang Anda lakukan akan makin teliti bila dibantu dengan lensa pembesar. Penggaris sederhana mampu digunakan untuk mengukur luas ketampakan dengan bentuk objek yang terorganisir, seperti bentuk
lahan pertanian.
Di samping pengukuran jarak, Anda juga dapat mengetahui luas suatu objek pada gambaran udara. Alat yang biasa digunakan untuk mengukur luas ini ialah stereoplotter atau ortofotoskop.
e. Pengamat Warna Aditif (Color Additive Viewer)
Pengamat warna aditif menggunakan arahan warna dan menumpang susunkan tiga gambaran multispektral untuk menciptakan paduan warna yang lebih gampang diinterpretasikan. Pengamat warna aditif dan Zoom Transfer Scope (ZTS) mampu digunakan secara terpadu sehingga interpretasi gambaran udara yang dikerjakan pada layar pengamat warna aditif dapat eksklusif dipindahkan pada peta dasar yang berbeda skalanya.
ZTS secara optik dapat melakukan rotasi gambaran hingga 3600 untuk mempermudah orientasi antara foto dan peta. ZTS mempunyai tata cara lensa khusus (anomorphic) yang mampu memperbesar citra sampai 2x cuma pada satu arah.
f. Penganalisis Citra Elektronik (Electronic Image Analyzer)
Pada dasarnya, alat ini merupakan tata cara TV pedoman tertutup (Closed Circuit TV/CCTV). Citra tembus pandang (biasanya citra hitam putih) disinari pada meja sinar dan diperhatikan dengan kamera TV yang memiliki resolusi tinggi. Sinyal video tersebut disalurkan ke dalam unit pembuatan dan lalu ditampilkan dalam layar TV sesudah sebelumnya diproses.
Sekian bahan tentang Alat Dasar Interpretasi Citra Udara dari , semoga berguna.