Ajaran Energi Ekosistem (Produsen-Konsumen-Pengurai)

Jika hanya ada satu hal yang perlu kamu pahami wacana ekosistem, kau harus paham bahwa penghuni dari suatu ekosistem itu slaing bergantung satu sama lain untuk kelangsungan hidup mereka. Seperti apa ketergantungan dalam ekosistem itu?

Setiap organisme yang hidup pada ekosistem memainkan tugas penting dalam fatwa energi dalam bentuk jaring masakan.

 Peran seekor burung sangat berlawanan dengan bunga. Tapi keduanya sama-sama diharapkan untuk kelancaran hidup secara keseluruhan ekosistem, dan semua makhluk hidup yang lain.

Ekologi telah mendefinisikan tiga cara bahwa makhluk hidup menggunakan energi dan berinteraksi dengan satu sama lain. Organisme terbagi  sebagai produsen, konsumen, atau pengurai. Berikut ialah menyaksikan masing-masing tugas dan daerah mereka dalam suatu ekosistem.

Produsen

Peran utama produsen yaitu untuk menangkap energi dari matahari dan mengubahnya menjadi kuliner. Tanaman, alga, dan beberapa kuman yaitu produsen.

Melibatkan proses yang disebut fotosintesis, produsen menggunakan energi matahari untuk mengganti air dan karbon dioksida menjadi energi masakan.

Kaprikornus hanya tanaman yang bisa menghasilkan kuliner sendiri alias otomatis. Produsen (vegetasi) yaitu sumber asli dari semua kuliner dalam sebuah ekosistem.

Pada kebanyakan ekosistem, matahari ialah sumber energi yang dipakai produsen untuk menciptakan energi. Tetapi dalam beberapa masalah yang jarang terjadi-mirip ekosistem yang didapatkan di lapisan jauh di bawah tanah-produsen bakteri mampu memakai energi yang didapatkan dalam gas yang disebut hidrogen sulfida, yang ditemukan di dalam lingkungan, untuk menciptakan kuliner bahkan dengan tidak adanya sinar matahari!

Aliran energi ekosistem


Konsumen

Sebagian besar organisme dalam ekosistem tidak mampu membuat kuliner mereka sendiri. Mereka bergantung pada organisme lain untuk menyanggupi kebutuhan masakan mereka.

  Abrasi Tanah : Pemahaman, Penyebab Dan Jenis Pengikisan

Mereka disebut konsumen-sebab itulah apa yang mereka lakukan-mengkonsumsi. Konsumen mampu dipecah menjadi tiga klasifikasi: herbivora, karnivora dan herbivora

Herbivora adalah pelanggan yang hanya memakan tanaman. Rusa dan ulat adalah herbivora yang umumnya didapatkan di sejumlah lingkungan.

Karnivora yakni pelanggan yang hanya makan binatang lain. Singa dan laba-laba adalah pola karnivia. Ada klasifikasi khusus karnivora yang disebut scavengers. Scavengers adalah hewan yang cuma makan binatang mati. Lele yakni acuan scavenger.

Omnivores ialah konsumen yang makan baik tanaman dan hewan tergantung pada musim dan ketersediaan makanan. Beruang, sebagian besar burung, dan manusia adalah omnivores.

Pengurai

Konsumen dan produser dapat hidup bersama dengan baik, namun sehabis beberapa waktu, bahkan burung nasik dan lele tidak akan bisa berkompetisi dengan semua mayat yang akan menumpuk tahun. Di situlah pengurai datang.

Dekomposer yaitu organisme yang memecah dan mengurai makanan dari limbah dan organisme mati dalam ekosistem.

Dekomposer ialah metode daur ulang alam yang natural. Dengan memecah materi-dari pohon mati atau limbah dari hewan lain, pengurai kembali mentransfer nutrisi ke tanah dan menciptakan sumber masakan lain untuk herbivora dan omnives dalam ekosistem. Jamur dan bakteri ialah pengurai umum.

Setiap makhluk hidup dalam ekosistem mempunyai peran untuk dimainkan. Tanpa produsen, pelanggan dan pengurai tidak akan bertahan sebab mereka tidak mempunyai kuliner untuk dikonsumsi. Tanpa konsumen, populasi produsen dan pengurai akan berkembang di luar kendali.

Dan tanpa pengurai, produsen dan pelanggan akan secepatnya menjadi dimakamkan di limbah mereka sendiri.

Piramida energi

Piramida enrgi adalah alat lain yang dipakai oleh para ahli ekologi untuk mengetahui tugas organisme dalam ekosistem dan berapa banyak energi yang tersedia di setiap tahap dari jaring makanan.

  Apa Itu Abrasi?

Sebagian besar energi dalam ekosistem tersedia di tingkat produsen. Ketika Anda bergerak ke atas piramida, jumlah energi yang tersedia menurun secara signifikan.

Secara biasa , cuma sekitar 10 persen dari energi yang tersedia dari satu tingkat dari Piramida energi transfer ke tingkat selanjutnya.

Sisanya 90 persen energi baik dimanfaatkan oleh organisme dalam tingkat itu atau hilang ke lingkungan selaku panas.

Piramida energi memberikan bagaimana ekosistem alami menghalangi jumlah setiap jenis organisme yang dapat dipertahankan.

Organisme yang menduduki tingkat atas dari Piramida-tersier konsumen-mempunyai sedikitnya jumlah energi yang tersedia.

Oleh alasannya adalah itu jumlah mereka dibatasi oleh jumlah produsen dalam sebuah  ekosisistem.