Manajemen Resiko
Risiko memiliki konotasi negatif, merupakan sesuatu yang tidak digemari dan sesuatu yang ingin dikesampingkan.
Definisi Risiko :
Risiko ialah peristiwa yang merugikan.
Risiko dilihat dari sisi investasi ialah kemungkinan adanya penyimpangan hasil/ laba dari yang diharapkan.
Risiko perusahaan yaitu sebuah insiden yang mungkin terjadi dalam operasional perusahaan sehingga mampu menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
Manajemen risiko organisasi bermaksud untuk membuat metode atau mekanisme dalam organisasi sehingga risiko yang mampu merugikan organisasi bisa diantisipasi dan dikontrol untuk tujuan meningkatkan nilai perusahaan (Value added).
Pandangan klasik menganggap adanya relasi aktual antara risiko dengan tingkat laba. Semakin tinggi risiko maka kian tinggi tingkat keuntungan yang mau diperoleh.
Pandangan terbaru mengatakan bahwa hubungan antara risiko dengan tingkat keuntungan tidak bersifat linier melainkan non-linier.
Secara lazim langkah-langkah dalam identifikasi dan pengukuran risiko yakni selaku berikut :
1. Mengidentifikasi risiko dan mempelajari karakteristik risiko.
2. Mengukur risiko tersebut, menyaksikan seberapa besar imbas risiko tersebut kepada kinerja perusahaan, dan menentukan prioritas risiko tersebut.
Risiko yang mungkin terjadi atas properti (asset) meliputi banyak hal seperti kebakaran, banjir, perusakan, dan lainnya.
Dalam perusahaan asuransi, risiko atas harta benda lazimnya masuk dalam kategori asuransi biasa , seperti terlihat dari penawaran produk salah satu perusahaan asuransi umum.
Harta benda yang menghadapi risiko meliputi banyak klasifikasi seperti bangunan, perabot rumah tangga, peralatan rumah, mesin, barang dagangan, persediaan bahan baku atau barang jadi, dll.
Risiko kesehatan terjadi bila seseorang mengalami gangguan kesehatan. Gangguan tersebut mengakibatkan seseorang terganggu aktivitasnya, misal tidak dapat melakukan pekerjaan . Penyebab biasa hadirnya gangguan kesehatan ialah kecenderungan makin tuanya masyarakatdi dunia. Usia yang tua umumnya mempunyai kecenderungan lebih rentan terkena penyakit (gangguan kesehatan)
Risiko kredit terjadi bila counterparty (pihak lain dalam bisnis kita) tidak bisa memenuhi kewajibannya (wanprestasi)
Risiko kredit banyak muncul karena kejadian gagal bayar yang dialami oleh perusahaan-perusahaan.
Pada dikala krisis ekonomi, tingkat bunga yang tinggi, kemajuan ekonomi yang lambat menyebabkan masalah risiko kredit yang lebih serius.
Untuk mengantisipasi risiko kredit maka perlu diketahuiu teknik-teknik pengukuran risiko secara kualitatif maupun kuantitatif.
Manajemen risiko yakni suatu pendekatan terencana dalam mengorganisir ketidakpastian yang berhubungan dengan ancaman, suatu rangkaian acara insan termasuk penilaian resiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya.
Manajemen Risiko dalam operasional bank meliputi kenali risiko, pengukuran dan penilaian, dan tujuannya adalah untuk meminimalkan imbas negatif risiko terhadap hasil keuangan dan modal bank.
Risiko operasional merupakan tipe risiko yang paling tua tetapi paling sedikit diketahui ketimbang tipe risiko yang lain.
Contoh perusahaan telah usang tahu ada risiko kesalahan pencatatan, kegagalan tata cara komputer, bahaya teroris, serangan virus, pengawasan yang tidak mencukupi, dll.
Perusahaan secara tidak pribadi sudah mengantisipasi risiko operasional tadi meskipun tidak dengan nama manajemen risiko. Misal perusahaan berusaha memperbaiki tata cara, prosedur atau proses bisnis lewat administrasi mutu
Risiko operasional yakni segala kemungkinan kerugian yang hendak dihadapi perusahaan berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan.
Suatu kejadian berpeluang, baik yang mampu diperkirakan – anticipated dan yang tidak mampu diperkirakan – unanticipated yang mempunyai dampak negative terhadap pemasukan dan pemodalan bank
Risiko spekulatif atau speculative risk ialah risiko yang bila diambil mungkin akan menyebabkan diperolehnya laba atau timbulnya kerugian. Semua risiko spekulatif diambil selaku pilihan sadar dan tidak hanya diakibatkan oleh suasana yang tidak terkontrol. hampir semua acara investasi sebenarnya terkait dengan risiko spekulatif. Dalam investasi, kita mampu menilai risiko spekulatif investasi tertentu lebih tinggi atau lebih rendah dari alternatif investasi lainnya
Jika suatu organisasi menghadapi risiko, maka ada beberapa alternatif untuk menertibkan risiko tersebut.
Alternatif pengendalian risiko diantaranya :
a. Pengendalian risiko (Risk Control)
b. Penghindaran risiko (Risk Avoidance)
c. Penanggungan atau Penahanan Risiko (Risk Retention)
d. Pengalihan Risiko (Risk Transfer)
Asuransi dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) yakni sebuah kesepakatandimana seorang penanggung mengikatkan diri kepada seseorang tertanggung dengan menerima sebuah premi untuk memperlihatkan penggantian kepadanya alasannya sebuah kerugian, kerusakan atau kehilangan laba yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu insiden yang tak tertentu.
Aplikasi yang mempermudah administrasi risiko pada aktivitas, baik itu acara operasional maupun acara pengadaan barang/jasa yang menawarkan manfaat fasilitas menyimpan gosip secara berkelanjutan dalam konteks pelaksanaan Pedoman Manajemen Risiko. Aplikasi Manajemen resiko adalah rangkaian tindakan yang menolong sebuah perangkat lunak untuk memahami dan mengatur ketidak pastian (Roger S. Pressman).
Manajemen resiko ialah proses pengukuran atau penilaian resiko serta pengembangan strategi pengelolaannya. Strategi yang mampu diambil antara lain adalah memindahkan resiko terhadap pihak lain, menyingkir dari resiko, meminimalisir imbas negatif resiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi resiko tertentu. Manajemen resiko tradisional terfokus pada resiko-resiko yang muncul oleh penyebab fisik atau lega
Risiko Non Keuangan
1. Risiko Sumber Daya insan
2. Risiko Operasional
3. Risiko Pemasaran