Contoh Tinjauan Pustaka – Salah satu belahan penting dlm susunan karya tulis adalah tinjauan pustaka. Bagi para akademisi, pasti akan terlibat dlm banyak sekali kepenulisan karya tulis.
Contoh tinjauan pustaka biasanya terdapat pada skipsi, ajuan, jurnal, & lainnya. Tinjauan pustaka atau biasa disebut studi kepustakaan tak akan terlepas dr setiap karya tulis yg akan dibuat.
Pengetahuan mengenai cara menciptakan tinjauan pustaka yg terencana & sistematis mesti dimiliki oleh mahasiswa sebagai insan akademis.
Hal itu pastinya dapat menjadi bekal bagi mereka dlm melaksanakan studi keilmuan yg dituangkan dlm karya tulis. Masalahnya, masih banyak yg menilai bahwa tinjauan pustaka cuma menjadi suplemen karya tulis & kerap dilupakan.
Padahal tinjauan pustaka dapat dijadikan selaku bantalan dlm menciptakan penelitian, dimana dlm penyusunan anjuran dituangkan teori-teori & pemikiran -gagasan yg mampu menunjang observasi.
Teori pada pandangan pustaka mencakup hubungan antara beberapa rancangan dlm menerangkan permasalahan yg timbul dlm penelitian yg dilakukan. Sedangkan rancangannya diterangkan dlm beberapa variabel atau berdasarkan penelitian terdahulu.
Salah satu karya tulis ilmiah yg sering dibentuk oleh para mahasiswa ialah proposal program kreatifititas mahasiswa (PKM). Program yg difasilitasi Ditjen Belmawa ini meliputi lima sub bidang diantaranya yaitu PKM-Penelitian, PKM-Kewirausahaan, PKM-Teknologi, PKM-Pengabdian Masyarakat & PKM-Karya Cipta.
Dari kelima bidang PKM tersebut, salah satunya adalah PKM- Penelitian. PKM inilah yg didalamnya menampung kreativitas inovatif dlm menemukan hasil karya lewat observasi. PKM penelitian terdiri dr dua macam yakni penelitian eksakta & penelitian sosial humaniora.
Dengan mengetahui bagaimana tinjauan pustaka menjadi begitu penting dlm sebuah penulisan karya tulis, maka postingan kali ini akan mengulas wacana contoh tinjauan pustaka pada pkm penelitian.
Berikut yakni acuan yg mampu dijadikan rujukan dlm membuat tinjauan pustaka pada karya tulis yg akan dibentuk. Simak ulasan selengkapnya dibawah ini.
Daftar Isi
Pengertian Tinjauan Pustaka Menurut Para Ahli
Sebelum menuju ke acuan tinjauan pustaka, klarifikasi mengenai pengertian tinjauan pustaka pula perlu dikenali. Secara lazim, tinjauan pustaka diartikan selaku isyarat kepada relevansi dlm mengkaji penelitian & penegasan kepada batas-batas logis yg menjadi dasar suatu penelitian.
Intinya, tinjauan pustaka dicirikan selaku bagian yg mengungkapkan pendapat para jago berupa teori maupun gagasan terhadap problematika & dasar observasi.
Beberapa jago dlm bidang observasi pula turut memperlihatkan definisi & pandangan tersendiri mengenai tinjauan pustaka. Pendapat mengenai definisi tinjauan pustaka yg diungkapkan oleh para hebat yaitu selaku berikut.
Pertama, usulan tentang definisi tinjauan pustaka muncul dr seorang tokoh bernama Leddy. Menurut Leddy, tinjauan pustaka merupakan uraian yg harus diisi dgn ide dr penelitian terdahulu yg selaras dgn observasi yg akan dilakukan.
Kedua, Heisler & Catetter memperlihatkan definisi tinjauan pustaka sebagai sebuah rekomendasi yg didalamnya meliputi komponen observasi seperti pendahuluan, pembahasan/isi, & kesimpulan.
Ketiga, pemahaman tinjauan pustaka pula diunggapkan oleh Eki Meliansyah. Ia mengartikan tinjauan pustaka sebagai suatu bentuk kesibukan yg meliputi mencari, membaca, & mencerna hasil penelitian & materi pustaka yg mempunyai tingkat relevansi yg tinggi kepada observasi-penelitian terdahulu atau yg dilakukan sebelumnya diatas rencana penelitian.
Keempat, seorah jago berjulukan Gandas pula mengungkapkan definisi tinjauan pustaka. Gandas mengartikan tinjauan pustaka sebagai bab yg mengulas perihal tinjauan mengenai konsep & teori yg berkaitan dgn judul penelitian yg akan dijalankan. Dalam konteks ini tinjauan pustaka diartikan selaku fungsi hipotesis observasi.
Dari beberapa pendapat tentang definisi tinjauan pustaka diatas, maka mampu disimpulkan bahwa tinjauan pustaka yakni bagian yg didalamnya memuat ihwal penelusuran literatur atau sumber pustaka yg terhubung pada observasi yg akan dilakukan. Penelusuran literatur ini dapat diperoleh dr buku, jurnal, arsip, & sumber pustaka yang lain.
Baca Juga: Pengertian Flowchart
Cara Membuat Tinjauan Pustaka
Dalam membuat tinjauan pustaka bisa dibilang cukup mudah. Tetapi tak menutup kemungkinan bila masih ada beberapa orang yg kesusahan dlm membuat tinjauan pustaka.
Untuk mempermudah pengerjaan tinjauan pustaka, silahkan simak cara menciptakan tinjauan pustaka berikut ini biar membantu dlm menyelesaikan penyusunan karya tulis.
Pertama, buat outline sesuai keperluan berita. Yang dimaksud outline disini adalah keyword gosip apa saja yg diperlukan. Dalam menciptakan outline mampu mencari belahan inti dr hal-hal biasa yg berkaitan dgn karya tulis yg akan dibentuk.
Misalnya, pada karya tulis yg berjudul “Pengaruh gadget tehadap pola pikir anak” maka kata biasa yg dapat dicari yakni “gadget, anak”
Kedua, carilah referensi. Dalam mencari referensi dapat dilakukan dgn mencari buku dgn mendatangi perpustakaan, mencari junal nasional atau internasional dengan-cara online contohnya di Google Cendekia.
Ketiga, gunakan bahasa sendiri. Kesulitan dlm membuat tinjauan pustaka lazimnya alasannya dianggap plagiat oleh sistem. Untuk menyingkir dari plagiasi, sebaikna gunakan bahasa sendiri dlm menulis daftar pustaka.
Penggunaan sinonim, parafrase, & kutipan langsung maupun tak langsung mampu menyingkir dari adanya plagiat pada metode plagiarisme.
Contoh Tinjauan Pustaka Proposal PKM
Setelah mengenali pengertian dr tinjauan pustaka beserta cara pembuatannya, maka akan lebih terang jikalau diperlihatkan pola tinjauan pustaka pada sebuah karya tulis. Informasi selengkapnya ada dibawah ini
Baca Juga: Contoh Review Jurnal
Contoh Tinjauan Pustaka PKM-PE
Contoh tinjauan pustaka ini diambil dr judul usulan observasi yaitu “Limbah Cair Tahu untuk Pembuatan Protein Sel Tunggal”. Simak tinjauan pustaka dr pkm observasi eksakta berikut ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Protein Sel Tunggal
Istilah Protein Sel Tunggal (PTS) diartikan selaku protein murni atau bernafsu yg bersumber dr mikroba dgn sel satu atau banyak yg sederhana, contohnya khamir, jamur, kuman, & ganggang. Beberapa observasi terdahulu yg mendasari penelitian ini antara lain.
1. Pawignya, H. (2011). Fakultas Teknologi Industri, Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta yg berjudul Pembuatan Protein Sel Tunggal dr Limbah Nanas dgn Proses Fermentasi.
Tujuan observasi ini yaitu mempelajari keterkaitan variable-variabel : pH, penambahan nutrisi, dan waktu fermentasi terhadap hasil protein serta mencari konstanta kecepatan pertumbuhan spesifik.
Penelitian ini dilakukan dgn aneka macam cara yg terdiri sari 3 tahapan yaitu: persiapan bahan, pembuatan starter, & fermentasi. Hasil observasi ini menunjukkan bahwa limbah nanas dengan-cara lebih lanjut dapat dimanfaatkan menjadi Protein Sel Tunggal.
Berdasarkan pandangan kinetika fermentasi mampu dikenali konstanta kecepatan perkembangan spesifik yakni sebesar 0.0562/jam.
2. Susanna dkk (2007). Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia yg berjudul Pemanfaatan Spirulina platensis selaku Suplemen Protein Sel Tunggal (PST) Mencit (Mus musculus)
Berdasarkan observasi tersebut, diperoleh hasil observasi bahwa biomassa kering S. Pengaru plantesis lebih baik dibandingkan dengan bahan pakan pelet.Bertambah atau berkuangnya berat badan mencit mampu terjadi dikala penambahan biomassa kering Spirulina platensis pada mencit (Musmusculus).
Berat tubuh mencit akan bertambah sampai hari ke 12 & mulai menurun pada hari ke-13 serta pada hari ke-14 menjadi puncak terjadinya penurunan.
Perbedaan kasatmata mampu dihasilkan dr perlindungan biomassa kering S. platensis pada mencit dengan-cara statistik (p < 0.05) antara sebelum pemberian & sehabis dukungan selama 17 hari.
Contoh Tinjauan Pustaka PKM-PSH
Dibawah ini merupakan salah satu acuan tinjauan pustaka tawaran pkm-psh. Contoh ini diambil dr usulan penelitian yg berjudul “Eksistensi Nyantrik Ukir di Desa Mulyoharjo, Kabupaten Jepara”
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Eksistensi & Sistem Tradisi
Eksistensi merupakan sesuatu yg masih dipertahankan, & masih dianggap biasa dlm suatu penduduk . Berkaitan dgn observasi ini, eksistensi dapat berarti keberadaan. Maksudnya, keberadaan akan adanya kebudayaan yg diwariskan dengan-cara turun-temurun & nyata (Diansyah, 2011).
Eksistensi nyantrik ukir berkaitan dgn keberadaan metode tradisi yg berjalan dengan-cara turun temurun pada kehidupan sosial masyarakat Desa Mulyoharjo. Hal itu mampu dilihat pada penduduk Desa Mulyoharjo yg masih memperahankan kerajinan ukir sebagai kearifan budaya.
B. Nyantrik Ukir
Pelatihan ukir paling banyak dilakukan dengan-cara informal dgn cara magang pada brak (bengkel ukir) pengrajin yg sudah berdikari, cara ini disebut dgn nyantrik ukir (Kartajaya, 2005).
Seperti penelitian Hidayatun (2004) menyatakan bahwa cara nyantrik yakni mencar ilmu dr yg lebih bau tanah, dimana metode pendidikan Jawa adalah metode pendidikan non formal & turun temurun.
Proses pewarisan budaya nyantrik ukir di Jepara tak terlepas dr proses sosialisasi yg terjalin pada masyarakat Jepara.
Melalui sosialisasi yg berkembang mampu menjadi jembatan bagi generasi renta untuk menyalurkan teknik-teknik mengukir pada generasi muda. Sehingga dapat menumbuhkan regenerasi yg sadar budaya Jepara, terutama pada kerajina ukir.
Baca Juga: Contoh Mind Mapping
C. Penelitian Terdahulu
Penelitian – penelitian sejenis ini telah dilakukan sebelumnya, beberapa penelitian terdahulu yg mendasari penelitian ini antara lain
1. Saidah (2017). Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang yg berjudul Regenerasi Pengukir Muda & Eksistensi Kearifan Budaya Ukir Jepara (Studi Kasus di Desa Mulyoharjo, Kabupaten Jepara)
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana keberadaan budaya ukir & proses sosialisasi pewarisan tradisi seni ukir yg berjalan di kelompok keluarga pengrajin ukir pada generasi muda serta mengidentifikasi berbagai hambatan yangmuncul dlm proses sosialisasi & pewarisan tradisi seni ukir Jepara di kalangan generasi muda Desa Mulyoharjo Kecamatan Jepara.
Hasil dr penelitian mengambarkan adanya proses pewarisan tradisi seni dengan-cara bebuyutan lewat proses sosialisasi yg tak sempurna ukir di Desa Mulyoharjo.
Kondisi tersebut berakibat pada hadirnya krisis regenerasi pengukir muda, hal ini pula berakibat jelek pada eksistensi kearifan budaya ukir jepara yg mulai tergerus oleh zaman.
2. Adha (2015). Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret yg berjudul Analisis Pembelajaran Informal “Nyantrik” Keris di Padepokan Brojobuwono, Wonosari, Gondangrejo, Karanganyar.
Berdasarkan observasi tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa latar belakang berdirinya Padepokan Brojobuwono dikarenakan adanya pesona yg besar lengan berkuasa dr empu Basuki terhadap dunia perkerisan & impian dia untuk melestarikannya.
Proses pembelajaran nyantrik keris meliputi komponen pembelajaran yg terditi atas materi, metode, tujuan, sumber, media, & penilaian.
Hasil penilaian menunjukkan bahwa cantrik mampu menciptakan keris, mempunyai pengetahuan ihwal keris, dapat membuat sekaligus mempunyai pergantian sikap menuju arah yg lebih baik dr sebelumnya, dilihat dr selama & seelah melaksanakan proses pembelajaran nyantrik.
Demikian pembahasan mengenai teladan tinjauan pustaka pada pkm. Beberapa pola diatas dapat menjadi materi referensi saat menciptakan karya tulis lainnya.
Artikel ini diperlukan mampu membuka pengetahuan & pengetahuan mengenai tinjauan pustaka bagi pembaca. Semoga dgn adanya pembahasan diatas mampu menolong dlm menuntaskan penyusunan karya tulis mirip proposal pkm penelitian maupun karya tulis lainnya.