A. Pengertian Jurnal Koreksi
Jurnal Koreksi atau Correction Entry adalah jurnal yang dibentuk untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi pada ketika proses akuntansi. Jurnal koreksi bermaksud untuk mengkoreksi atau memperbaiki jurnal yang salah dibentuk sebelumnya. Kesalahan bisa berupa jumlah nominal duit, penulisan nama akun yang tidak sesuai, sampai kelalaian tidak tercatatnya sebuah transaksi. Jurnal perbaikan ini diharapkan pada semua pekerjaan akuntansi baik manual atau menggunakan software.
B. Manfaat Jurnal Koreksi
1. Jurnal koreksi menjadi alat untuk menyeimbangkan kesalahan jurnal lazim sebelumnya yang terlanjur masuk dalam buku besar. Jurnal koreksi akan membuat jurnal yang salah menjadi nol dan akan muncul transaksi gres yang seharusnya.
2. Jurnal koreksi dipakai untuk membantu dalam mengenali darimana asal pencatatan dalam buku besar, entah itu nominal maupun akun yang baru timbul. Pembaca akan mengetahui lewat jurnal lazim yang salah sebelumnya, serta jurnal koreksi yang telah dibuat.
3. Jurnal koreksi timbul karena terjadinya sebuah kesalahan, tapi dengan adanya jurnal koreksi, perusahaan akan terlihat lebih profesional dan terbuka. Akuntan akan dinilai berpengalaman dalam membetulkan kesalahan dengan benar dan lebih seksama karena dapat mendapatkan kesalahan tersebut.
C. Penyebab Jurnal Koreksi Dibuat
1. Kesalahan pada kala berjalan adalah kesalahan yang terjadi alasannya adalah salah dalam melaksanakan penjumlahan nilai akun atau kesalahan yang terjadi dalam menempatkan (klasifikasi) akun.
2. Kesalahan pada masa yang berlawanan ialah kesalahan yang terjadi sebab adanya kesalahan pada masa sebelumnya dan terbawa pada abad selanjutnya. Dalam hal ini ada ketentuan yang harus diitaati ialah jika kesalahan itu mensugesti akun–akun pada neraca maka jurnal koreksi mesti dikerjakan, tetapi jika kesalahan hanya mempengaruhi akun–akun pada laporan keuntungan rugi maka jurnal koreksi tidak perlu dibuat karena nilai akun pada laporan laba rugi sebelumnya sudah bernilai nol (0).
D. Contoh Pencatatan Jurnal Koreksi
1. Kesalahan pencatatan nominal terlalu kecil
Kasus
Menerima pelunasan piutang usaha sebesar Rp 750.000 dicatat sebagai menerima pelunasan piutang perjuangan sebesar Rp 570.000
Jurnal Seharusnya
(D) Kas Rp 750.000
(K) Piutang Usaha Rp 750.000
Jurnal Salah Catat
(D) Kas Rp 570.000
(K) Piutang Usaha Rp 570.000
Jurnal Koreksi
(D) Kas Rp 180.000
(K) Piutang Usaha Rp 180.000
Note : Selisih = Rp 750.000 – Rp 570.000 = Rp 180.000
2. Kesalahan pencatatan nominal terlalu besar
Kasus
Membayar sewa kantor sebesar Rp 1.300.000 dicatat sebagai mengeluarkan uang sewa kantor sebesar Rp 1.800.000
Jurnal Seharusnya
(D) Beban Sewa Rp 1.300.000
(K) Kas Rp 1.300.000
Jurnal Salah Catat
(D) Beban Sewa Rp 1.800.000
(K) Kas Rp 1.800.000
Jurnal Koreksi
(D) Kas Rp 500.000
(K) Beban Sewa Rp 500.000
Note : Selisih = Rp 1.800.000 – Rp 1.300.000 = Rp 500.000
3. Kesalahan pencatatan nama akun
Kasus
Membayar beban bunga sebesar Rp 500.000 dicatat sebagai membayar beban gaji.
Jurnal Seharusnya
(D) Beban Bunga Rp 500.000
(K) Kas Rp 500.000
Jurnal Salah Catat
(D) Beban Gaji Rp 500.000
(K) Kas Rp 500.000
Jurnal Koreksi
(D) Beban Bunga Rp 500.000
(K) Beban Gaji Rp 500.000
4. Kesalahan pencatatan nama akun dan nominal
Kasus
Membayar beban sewa sebesar Rp 500.000 dicatat selaku membayar beban bunga sebesar Rp 50.000
Jurnal Seharusnya
(D) Beban Sewa Rp 500.000
(K) Kas Rp 500.000
Jurnal Salah Catat
(D) Beban Bunga Rp 50.000
(K) Kas Rp 50.000
Jurnal Koreksi
(D) Beban Sewa Rp 500.000
(K) Beban Bunga Rp 50.000
(K) Kas Rp 450.000
Note : Selisih = Rp 500.000 – Rp 50.000 = Rp 450.000
5. Kesalahan pencatatan nama akun, nominal dan transaksi
Kasus
Menerima pemasukan sewa sebesar Rp 750.000 dicatat selaku mengeluarkan uang beban asuransi sebesar Rp 150.000
Jurnal Seharusnya
(D) Kas Rp 750.000
(K) Pendapatan Sewa Rp 750.000
Jurnal Salah Catat
(D) Beban Asuransi Rp 150.000
(K) Kas Rp 150.000
Jurnal Koreksi
(D) Kas Rp 900.000
(K) Beban Asuransi Rp 150.000
(K) Pendapatan Sewa Rp 750.000
Note : Rp 750.000 – Rp 150.000 = Rp 900.000