Tantangan Masa Depan Indonesia (Pembahasan Lengkap)

Tantangan Masa Depan Indonesia (Pembahasan Lengkap) – Bagi bangsa Indonesia, globalisasi diharapkan tidak menghilangkan ciri khas sosial budaya atau jati diri bangsa. Jati diri bangsa secara nasional tidak hanya menyangkut identitas sebagai bangsa, tetapi menyangkut soal motivasi untuk bersama-sama berkorban dan melaksanakan ajaran yang benar-benar guna meneruskan pembangunan.

Tantangan Masa Depan Indonesia (Pembahasan Lengkap)

Mari kita diskusikan lengkap perihal tantangan periode depan bagi Indonesia tersayang.

Tantangan Masa Depan Indonesia

Tantangan global yang dihadapi bangsa Indonesia sehubungan dengan upaya menjaga jati diri bangsa antara lain sebagai berikut:

1. Melemahnya Penghayatan terhadap Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa

Pancasila merupakan pemikiran bangsa Indonesia yang ialah kesatuan yang bulat dan utuh. Oleh alasannya itu Pancasila disebut juga kepribadian bangsa Indonesia. Setiap negara yang ingin memantapkan jati dirinya pertama-tama harus mengetahui dan merumuskan dengan terang arah dan tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu dibutuhkan persepsi hidup.

Pancasila dijadikan pandangan hidup berbangsa dan bernegara sejak Proklamasi Kemerdekaan tahun 1945. Penetapan persepsi hidup yang menurut Pancasila ini dilakukan berdasarkan janji dan kesadaran sarat bangsa Indonesia. Dengan Pancasila, bangsa Indonesia telah mampu memecahkan aneka macam permasalahan di bidang politik, ekonomi dan budaya yang muncul dalam pergantian sosial budaya yang bersifat global.

  Sajak jupiter dalam badan kehidupan para adikuasa nusantara

2. Pengaruh Unsur Budaya dalam Pemakaian Bahasa Indonesia

Bangsa Indonesia perlu mensyukuri dan sekaligus besar hati alasannya adalah mempunyai bahasa nasional yang diakui, dipelajari dan dijadikan sevagai jati diri bangsa, khususnya dalam berkomunikasi. Modernisasi dan globalisasi juga ikut mempengaruhi atau mungkin mengganti berbagai bagian bahasa yang kita miliki, misalnya perbendaharaan kata, gaya berbahasa dan struktur pembahasan yang dipakai. Ini semua menjadi tantangan agar kita dapat membangun bahasa Indonesia tanpa menetralisir ciri khas bahasa itu sendiri, yang terbukti dapat mempersatukan berbagai suku, etnis dan agama di seluruh Indonesia.

3. Berkurangnya Legitimasi Agama

Banyak sarjana Sosiologi dan Antropologi beranggapan bahwa saat agama berhadapan dengan modernisasi, peranannya sebagai aspek legitimasi utama dalam masyarakat akan tersisihkan dan digantikan oleh lembaga-forum kemasyarakatan yang dibentuk oleh masyarakat itu sendiri atas dasar perkembangan ilmu wawasan.

Gencarnya modernisasi dan globalisasi, sedikit banyak sudah mempengaruhi pola beragama dan kepada kepercayaan dalam masyarakat Indonesia. Menghadapi realita ini, agama dituntut mampu senantiasa menjawab tantangan global tersebut. Caranya dengan menggali nilai-nilai dan melaksanakan redifinisi kepada rancangan-konsep beragama yang dianggap tidak relevan lagi dengan tuntutan zaman. Namun bukan bermakna kita mengubh pemikiran fundamental dari agama dan doktrin yang kita anut selama ini.

4. Dekadensi Moral dan Kekacauan Kemanusiaan

Dekadensi adab yaitu melemahnya atau terkikisnya nilai-nilai kemanusiaan, kasih sayang dan kebersamaan didalam diri insan. Semua ini melahirkan insan-insan yang suka merampas hak orang lain dan tidak mempedulikan nasib sesamanya.

5. Perubahan Pola Perilaku dalam Pergaulan

Pola sikap yang hingga dikala ini masih ditemukan dan merupakan warisan leluhur diantaranya adalah kekeluargaan, musyawarah untuk mencapai mufakat dan bersama-sama. Semua ini menjadi ciri khas bangsa Indonesia yang tidak dimiliki oleh bangsa-bangsa lain. Akan namun dengan semakin derasnya arus globalisasi mau tidak mau kepribadian tersebut akan terpengaruh atau mungkin mampu dikatakan terkontaminasi oleh corak kebudayaan aneh yang lebih mementingkan individualisme, formalisme, kontrak kerja resmi dan lain sebagainya.

  Puisi untuk mantan kekasih yang sudah punya pacar baru

Tantangan Masa Depan Indonesia

Dalam menghadapi tantangan global, Selo Soemardjan menyatakan bahwa bangsa Indonesia membutuhkan unsur-unsur kepribadian sebagai berikut.

  • Kemampuan dan kebiasaan berpikir secara rasional dan kongkret serta objektif dalam menghadapi problem-duduk perkara yang dijumpai. Kemampuan ini menjadi fasilitas untuk melakukan pekerjaan secara sistematis, efisien dan efektif.
  • Kesadaran akan hak dan keharusan selaku warga penduduk dan warga negara untuk berperilaku yang tidak melanggar nilai-nilai sosial dan kaidah-kaidah aturan.
  • Memiliki rasa harga diri dan kepercayaanpada diri sendiri untuk ikut serta dalam tata masyarakat yang diwarnai dengan metode bersaing.
  • Memiliki wawasan yang luas dan sebuah kehlian yang ditekuni secara profesional.
  • Mempunyai keinginan hidup yang ingin dicapai lewat segala jalan yang sah dan etis yang mampu dibenarkan.

Itulah beberapa penjelasan tentang Tantangan Masa Depan Indonesia (Pembahasan Lengkap) yang perlu kita pahami, agar penjelasa diatas dapat menambah pengetahuan kita, terimakasih.