Isi Kandungan Surat Asy Syams Ayat 1-10

 
Dalam kitab Al Quran, Allah swt selalu memberikan kabar info gembira dan perayaan terutama kepada orang-orang yang mempertahankan kebersihan jiwanya dan kerugian bagi yang mengotorinya. Sesungguhnya Allah swt mengharapkan biar semua insan itu berbuat dalam kebaikan dan menerima alhasil berupa kehidupan nirwana yang penuh kenikmatan dan keabadian.
 
Berikut yaitu isi kandungan surat Asy-Syams ayat 1-10.

وَالشَّمْسِ وَضُحٰىهَاۖ وَالْقَمَرِ اِذَا تَلٰىهَاۖ وَالنَّهَارِ اِذَا جَلّٰىهَاۖ وَالَّيْلِ اِذَا يَغْشٰىهَاۖ وَالسَّمَاۤءِ وَمَا بَنٰىهَاۖ وَالْاَرْضِ وَمَا طَحٰىهَاۖ وَنَفْسٍ وَّمَا سَوّٰىهَاۖ فَاَلْهَمَهَا فُجُوْرَهَا وَتَقْوٰىهَاۖ قَدْ اَفْلَحَ مَنْ زَكّٰىهَاۖ وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسّٰىهَاۗ

Arab latin
 
Wasyamsi Waduhaaha, Walqomari Idzaatalaaha, Wannahaari Idza Jallaaha, Wallaili Idza Yagsyaaha, Wassamaa i Wamaabanaaha, Wal Ardi wamaa Tohaaha, Wanafsiwwamaa Sawwaaha, Faalhamahaa Fujuurohaa Watakwaahaa, Qod Aflaha mang Zakkaaha, Waqod Khooba Mang Dassaaha.
 
Artinya : Demi matahari dan cahayanya di pagi hari (1). dan bulan kalau mengiringinya (2). dan siang kalau menampakkannya (3). dan malam jika menutupinya (4). dan langit serta pembinaannya (5). dan bumi serta penghamparannya (6). dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya) (7). maka Allah mengilhamkan terhadap jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaannya (8). bergotong-royong beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu (9). dan bantu-membantu merugilah orang yang mengotorinya (10). Qs. Asy Syams ayat 1-10

Penjelasan kandungan Ayat

Dalam ayat tersebut, Allah swt menjelaskan terhadap insan tentang fenomena alam yang fantastis yang semestinya menjadi renungan yang mampu dijadikan sebagai pelajaran. Dalam ayat tersebut setidaknya ada tujuh fenomena alam yang menakjubkan.
 
Pada permulaan surah Asy Syams ini (ayat 1-7), Allah Swt menawarkan sebagian dari betapa luar biasa ciptaan-Nya: matahari, bulan, siang, malam, langit, bumi, dan jiwa manusia. Semuanya berlangsung terorganisir dalam hukum yang sudah ditentuka-Nya (sunnatullah), ialah: 
 

1. “Demi matahari dan cahayanya di pagi hari” ialah sinarnya, yakni waktu naiknya sesudah munculnya, ialah, cahayanya dan faedah yang bersumber darinya. Sedangkan Qatadah mengatakan: wadluhaaHaa (“Pada pagi hari”) yaitu siang secara keseluruhan. Ibu Jarir menyampaikan bahwa yang benar yakni dengan menyampaikan: “Allah bersumpah dengan matahari dan siangnya, karena sinar matahari yang paling terlihat terang yaitu pada siang hari”.

  Isi Kandungan Surat Al-Isra' Ayat 23-24

2. “Dan bulan apabila mengiringinya” “Yakni mengikutinya.” ialah, dikala matahari karam, bulan muncul. Sedangkan Qatadah menyampaikan: “Yakni jikalau mengikutinya pada malam bulan purnama, bila matahari karam maka rembulan akan timbul. Ibnu Zaid mengatakan: “Bulan mengikutinya pada pertengahan pertama setiap bulan. Kemudian matahari mengikutinya, dimana bulan mendahuluinya pada pertengahan terakhir setiap bulan.”

3. “Dan siang apabila menampakkannya” ialah siang jika jelas benderang.” dengan siang saat nampak jelas dengan cahayanya dan sinarnya dan menyingkap kegelapan.

4. “Dan malam apabila menutupinya” Yakni kalau malam menutupi matahari, ialah dikala matahari terbenam sehingga seluruh ufuk menjadi gelap.

5. “Dan langit serta pembinaannya” “yakni langit dan pembangunannya, peninggiannya yang demikian hebat yang amat sempuna indah.

6. “Dan bumi serta penghamparannya”, adalah Allah Swt. membentangkan dan memperluasnya sehingga memungkinkan seluruh makhluk untuk mempergunakan bumi dengan aneka macam seginya.

7. “Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya)”, ialah penciptaan yang tepat lagi tegak pada fitrah yang lurus. 

 
8. “Maka Allah mengilhamkan terhadap jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya)” Yakni Allah mengenalkan dan memahamkannya perihal ketakwaan dan kebaikannya, dan kefasikan dan keburukan.
 
9. “Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu.”
Yang dimaksud dengan ayat tersebut yakni bahwa siapa pun yang berusaha untuk menyucikan, memperbaiki, dan mengisi jiwa dengan memperbanyak amalan ketaatan dan kebaikan, serta menjauhi segala kejelekan, maka pastilah dia akan beruntung. 
 
Berarti bahwa beruntunglah orang yang mensucikan dirinya, yakni dengan menaati Allah Swt., dan membersihkannya dari aklak tercela dan banyak sekali hal yang hina. Hal senada juga diriwayatkan dari Mujahid, ‘Ikrimah, dan Sa’id bin Jubair. 

Dalam surat Al A’laa ayat 14-15, Allah swt juga berfirman :

  Isi Kandungan Surat Al-Qasas Ayat 77

Artinya : “Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan ia ingat Nama Rabb-nya, kemudian beliau shalat.” (Al-A’laa ayat : 14-15)

10. Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.”). 
 
Yakni mengotorinya, dengan menjinjing dan meletakkannya pada posisi menghinakan dan menjauhkan dari petunjuk sehingga ia berbuat maksiat dan meninggalkan ketaatan terhadap Allah. Dan mungkin juga memiliki pengertian: Dan merugilah orang-orang yang jiwanya dibuat kotor oleh-Nya. 
 
Orang yang bermaksiat, artinya dia sudah menutupi jiwanya yang mulia dengan melaksanakan aneka macam macam dosa, menguburnya dengan berbagai hal yang rendah dan hina, menghancurkan dan merusaknya dengan melakukan banyak sekali hal yang tercela, sehingga jiwanya pun menjadi jiwa yang rendah dan hina. Sehingga dengan hal itu, jiwa tersebut berhak menerima kesengsaraan dan kerugian (di akhirat). 
 
Setelah Allah Swt bersumpah dengan hal-hal (ciptaan-Nya) di atas, maka di ayat 9 dan 10 Qs. Asy Syams ini menjelaskan apa yang hendak ditekankan Allah Swt. dengan sumpah-sumpah di atas, ialah: 
  • Sungguh mujur dan akan menjangkau segala apa yang diharapkannya siapa yang menyucikan jiwa dan mengembangkan dirinya. 
  • Sungguh merugilah siapa yang memendamnya, adalah menyembunyikan kesucian jiwanya.
Zaid bin Argam berkata: “Rasulullah Saw pernah mengajarkan doa terhadap kami dan kami pun mempelajarinya, “Ya Allah, sebetulnya saya berlindung terhadap-Mu dari hati yang tidak pernah khusyu’ dan dari jiwa yang tidak pernah merasa puas, dan juga ilmu yang tidak berfaedah serta doa yang tidak dikabulkan.” (HR. Muslim).
 
Itulah pembahasan ihwal isi kandungan surat Asy Syams ayat 1-10, biar ada ibrah dan manfaatnya untuk kita semua. Wallaahu A’lam.