Macam Macam dan Jenis Jenis Tanah di Indonesia – Adalah Perhatikanlah sepenggal syair lagu dari grup band Koes Plus berikut.
“Orang bilang tanah kita tanah nirwana Tongkat kayu dan kerikil jadi tanaman”
Tahukah kamu maksud dari sepenggal syair lagu tersebut? Syair lagu Koes Plus menjelaskan bahwa tanah di Indonesia sungguh terkenal dengan kesuburannya. Tanah air yang subur ini ialah anugerah. Alam ciptaan Tuhan yang harus dijaga dan dilestarikan.
Sebelum membahas jenis-jenis tanah di Indonesia, kamu perlu mengenali terlebih dahulu pengertian dari tanah itu sendiri. Tanah atau pedosfer yakni bagian dari kerak bumi yang tersusun dari mineral dan materi organik. Ilmu yang mempelajari tentang tanah disebut Pedologi. Tahukah kamu perbedaan antara tanah dan lahan?
Tanah dan lahan dalam konsep geografi mempunyai perbedaan mendasar. Tanah yang dalam bahasa Inggris disebut soil yaitu sebuah benda fisik yang berwujud tiga dimensi yang ialah bagian paling atas dari kulit bumi. Adapun lahan dalam Bahasa Inggrisnya disebut land ialah lingkungan benda mati (abiotik) dan benda hidup (biotik) yang berhubungan dengan daya dukungnya terhadap perikehidupan dan kesejahteraan hidup manusia.
Tanah berasal dari beragam pelapukan batuan yang d ipengaruhi iklim, organisme, bahan induk, topografi, dan waktu. Proses pembentukan tanah disebut pedogenesis. Ilmu yang secara khusus mempelajari tentang proses pembentukan tanah disebut pedogenesa. Jenis–jenis tanah yang terdapat di Indonesia bermacam-macam, antara lain sebagai berikut.
a. Tanah Gambut
Tanah gambut disebut juga tanah organik sebab berasal dari bahan induk organik, mirip dari hutan rawa atau rumput rawa. Tanah gambut memiliki tingkat keasaman (pH) tanah yang sungguh tinggi sehingga kurang baik dijadikan selaku lahan pertanian. Jenis tanah gambut tersebar di pantai timur Sumatra, pantai Kalimantan Barat dan Selatan, serta pantai di Papua.
b. Litosol
Jenis tanah litosol batuan induknya berasal dari batuan beku atau batuan sedimen keras. Jenis tanah ini banyak mengandung pasir, watu, dan batu. Tanah litosol tersebar pada segala iklim, terutama di kawasan berbukit, pegunungan, serta lereng miring sampai curam.
c. Andosol
Jenis tanah andosol berwarna hitam kelam dan mengandung bahan organik yang tinggi. Tanah ini berasal dari batuan induk abu atau tuf vulkanik. Di Indonesia, tanah ini tersebar di kawasan vulkanik, seperti di Pulau Jawa, Sumatra, dan Sulawesi.
d. Aluvial
Ciri khas tanah aluvial adalah butirannya lepaslepas. Tanah ini terbentuk dari proses pengendapan di wilayah daratan maupun perairan yang kemudian mengalami proses pelapukan. Persebarannya di dataran aluvial sungai, dataran aluvial pantai, dan daerah cekungan (stress).
e. Regosol
Tanah regosol berwarna abu-bubuk dan banyak mengandung batu dan kerikil yang belum melapuk secara sempurna. Tingkat kesuburan tanah ini yakni sedang. Penyebarannya banyak terdapat di kawasan lereng vulkanik dan gumuk-gumuk pasir di pantai.
f. Podsol
Tanah podsol banyak mengandung pasir kuarsa, peka terhadap abrasi, dan berasal dari batuan induk batuan pasir. Tanah podsol banyak terdapat di tempat beriklim berair, curah hujan lebih dari 2.000 mm/tahun, dan topografi berbentukpegunungan. Penyebarannya mencakup tempat Kalimantan Tengah, Sumatra Utara, dan Papua.
Sebelumnya perihal Kondisi Cuaca dan Iklim di Indonesia ini dapat membantu anda untuk mendapatkan wawasan lebih
g. Latosol
Tanah latosol berasal dari bahan-materi material hasil vulkanik. Warnanya cokelat, merah, sampai kuning. Penyebarannya di kawasan beriklim lembap dengan curah hujan lebih dari 3.000 mm/tahun.
h. Grumosol
Batuan dasar yang membentuk tanah ini antara lain bubuk vulkanik dan tanah liat. Kandungan bahan organiknya rendah dan berwarna kelabu kehitamhitaman. Tanah grumosol cocok untuk dijadikan lahan pertanian padi, jagung, dan kedelai. Persebarannya mencakup Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, dan Sulawesi Selatan.