Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Pada pagi hari di liburan akhir pekan ini, kami akan menghidangkan analisis hukum tajwid Surat At-Taubah ayat 9 lengkap dengan penjelasannya. Bacaan Al-Quran yaitu bacaan yang terbaik. Setiap muslim mestinya mengutamakan sebagian waktu dalam hidupnya untuk membaca Al-Alquran. Namun, bila ternyata masih belum bisa membacanya. Apa langkah yang harus dilaksanakan oleh orang tersebut? Caranya tidak lain dan tidak bukan adalah dengan belajar. Untuk bersemangat mencar ilmu cara membaca Al-Alquran perlu adanya motivasi. Bisa kita dapatkan dari berbagai arah motivasi tersebut. Misalnya saja sejak mendengar motivasi dari seorang ustadz yang mengisi kajian menjelang berbuka puasa di bulan puasa, ada orang yang semakin bersemangat berguru membaca Al-Alquran. Meski kondisi diantara mereka ada yang sudah bukan anak-anak lagi tetap saja hal itu tidak menjadi hambatan baginya. Memang menimba ilmu itu tak ada batasan umur. Ilmu mengenai metode membaca Al-Alquran disebut tajwid. Untuk lebih mengenal ilmu terebut mari kita langsung menyimak uraian hukum tajwid berikut ini :
Keterangan lengkap dari nomor-nomor di atas yakni :
1. Mad lin alasannya abjad wau sukun didahului oleh karakter ra berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
2. Mad badal sebab aksara mad berjumpa hamzah dalam satu kata akan tetapi posisi hamzah lebih dulu dari aksara mad. Cara membacanya panjang 2 harakat.
3. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah abjad ya berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. Huruf ya berharakat fathah tegak sama artinya saat karakter ya berharakat fathah bertemu karakter alif.
4. Tarqiq karena lafaz Allah didahului oleh abjad hijaiyah ta berharakat kasrah. Cara membacanya tipis.
5. Ikhfa alasannya adalah huruf nun berharakat fathah tanwin berjumpa aksara qaf. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Cara pengucapan seperti bunyi “ng”.
6. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab abjad lam berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
7. Ikhfa karena abjad lam berharakat fathah tanwin berjumpa aksara fa. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan huruf nun mati, sikap lidah dan bibir disediakan menempati karakter fa’.
8. Mad asli atau mad thabi’i sebab huruf dal berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
Baca juga : Doa Sebelum Tidur Lengkap Arab Latin dan Artinya.
9. Ikhfa alasannya aksara nun sukun bertemu karakter sin. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan huruf nun mati, perilaku pengecap dan bibir disediakan menempati karakter sin.
10. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab abjad ba berharakat kasrah berjumpa ya sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
11. Ghunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
12. Idzhar syafawi karena huruf mim sukun berjumpa dengan huruf sin. Cara membacanya dengan terang.
13. Mad wajib muttashil karena sebab karakter mad berjumpa hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
14. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab karakter mim berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
15. Mad asli atau mad thabi’i karena karakter kaf berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, huruf bersukun, huruf yang diwaqaf, dan aksara bertasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
16. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah aksara nun berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, huruf bersukun, huruf yang diwaqaf, dan karakter bertasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
17. Mad arid lissukun sebab aksara mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 hingga 6 harakat.
Dengan kita sering membaca analisis tajwid maka kita akan lebih mengenal hukum-hukum bacaan di dalam Al-Quran. Hal ini sangat berperan penting dikala kita ingin bisa membaca Al-Alquran dengan benar. Segala proses dalam berguru hendaknya dilalui dengan baik. Insya Allah, kita akan menerima keberhasilan. Proses yang dilalui dalam berguru semoga bisa membaca Al-Alquran pun diberi pahala kebaikan. Semoga sobat-teman semua selalu menerima keberhasilan. Wassalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Baca pula : Doa Sesudah Makan Lengkap Arab Latin dan Artinya.