Daftar Isi
Pengertian Khiyar Jual Beli
Khiyar ialah hak untuk meneruskan perdagangan atau membatalkannya. Maksudnya, baik pedagang atau pembeli mempunyai peluang untuk mengambil keputusan apakah meneruskan perdagangan atau membatalkannya dalam waktu tertentu atau alasannya adalah karena tertentu.
Dalam perdagangan sering terjadi penyesalan di antara penjual dan pembeli sehabis melakukannya. Penyesalan ini terjadi alasannya kurang hati-hati, buru-buru, lalai atau sebab lainnya. Untuk menyingkir dari penyesalan dalam perdagangan, maka Islam memperlihatkan jalan keluar yakni “Khiyar”.
Macam-Macam Khiyar atau Penyeselan dalam Jual Beli
Khiyar dalam jual beli ada tiga macam ialah:
1. Khiyar Majlis
Khiyar majlis yaitu hak bagi pedagang dan pembeli yang melaksanakan janji perdagangan untuk membatalkan atau meneruskan akad perdagangan selama mereka masih belum berpisah dari kawasan akad. Apabila keduanya telah berpisah dari satu majlis, maka hilanglah hak khiyar majlis ini.
Rasulullah Saw. bersabda:
Artinya: Dua orang yang berjual beli, boleh menentukan (akan meneruskan jual beli atau tidak) selama keduanya belum berpisah dari kawasan janji. (H.R. Bukhari dari Hakim bin Hizam)
2. Khiyar Syarat
Khiyar syarat adalah suatu keadaan yang membolehkan salah seorang atau masing-masing orang yang melaksanakan janji untuk membatalkan atau menetapkan jual belinya setelah menimbang-nimbang dalam 1, 2, atau 3 hari. Setelah waktu yang ditentukan datang, maka jual beli harus secepatnya ditegaskan untuk dilanjutkan atau dibatalkan. Waktu khiyar syarat selama 3 hari 3 malam terhitung waktu komitmen.
Sabda Rasulullah Muhammad SAW:
Artinya: Engkau boleh berkhiyar pada semua barang yang telah engkau beli selama tiga hari tiga malam. (HR. Ibnu Majah dari Muhammah bin Yahya bin Hibban)
3. Khiyar ‘Aibi
Khiyar ‘aibi ialah hak untuk menentukan meneruskan atau membatalkan perdagangan sebab ada cacat atau kerusakan pada barang yang tidak kelihatan pada dikala ijab Qabul. Pada kurun kini, untuk menawarkan pelayanan yang memuaskan kepada pembeli, para produsen dan penjual barang umumnya memperlihatkan jaminan produk atau garansi. Pemberian garansi juga dimaksudkan untuk menyingkir dari adanya ketidakpuasan pembeli terhadap barang yang dibelinya.
Berkaitan dengan khiyar ‘aibi ini, Rasulullah Saw. menunjukkan tuntunan dengan sabdanya:
Artinya: Dari Aisyah r.a. berkata sesungguhnya seorang pria sudah berbelanja seorang budak, budak itu tinggal beberapa usang dengan beliau, lalu kedapatan bahwa budak itu ada cacatnya, terus beliau angkat perkara itu dihadapan Rasulullah Saw. Putusan dari beliau, budak itu dikembalikan terhadap penjual (HR. Abu Dawud)
Baca juga: Rukun & Syarat Sah Jual Beli😉
Khiyar dalam jual beli diperbolehkan oleh Rasulullah Muhammad Saw. alasannya adalah memiliki manfaat. Di antara faedah khiyar yakni untuk menghindari adanya rasa tidak puas kepada barang yang dibeli, menyingkir dari penipuan, dan untuk membina ukhuwah antara pedagang dan pembeli. Dengan adanya khiyar, penjual dan pembeli merasa puas.